Jurnal FieldTrip Ekologi PENGAMATAN HERPETOFAUNA PDF

Title Jurnal FieldTrip Ekologi PENGAMATAN HERPETOFAUNA
Author Niken Agustin
Pages 6
File Size 318.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 396
Total Views 521

Summary

PENGAMATAN HERPETOFAUNA *Niken Agustin, Haura tasyriqiyah, Inayah Dinul Auliyah, Ika Nur Hasanah, , Melanita, Syalwa Ersadiwi, Abdul Bagas Alkatiri, Riyan Supriyatna, Muhammad Thariq Mulyana Program Study Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta *Corresponding Author: n...


Description

PENGAMATAN HERPETOFAUNA *Niken Agustin, Haura tasyriqiyah, Inayah Dinul Auliyah, Ika Nur Hasanah, , Melanita, Syalwa Ersadiwi, Abdul Bagas Alkatiri, Riyan Supriyatna, Muhammad Thariq Mulyana Program Study Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta *Corresponding Author: [email protected] Abstrak Herpetofauna terdiri dari reptilia dan amphibia merupakan dua kelas potensi keanekaragaman hayati hewani yang kurang dikenal dan jarang diketahui. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis dan jumlah individu Herpetofauna dilokasi praktikum lapangan. Praktikum ini dilakukan pada hari, Jum’at, di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun Salak dengan metode survey penjumpaan visual / VES (Visual Encounter Survey). Jenis keanekaragaman herpetofauna didaerah gunung halimun salak adalah tinggi dengan nilai 𝐻1 > 3. keanekaragaman jenis menyangkut dua hal yaitu kekayaan dan sebaran keseragaman.

Kata kunci: Herpetofauna, reptilian, amphibian, keanekaragaman.

beberapa lokasi sekitar gunung Halimun Salak ini untu mengetahui tinhkat keanekaragaman. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis dan jumlah individu Herpetofauna dilokasi praktikum lapangan.

PENDAHULUAN Herpetofauna merupakan hewan berdarah dingin yang untuk mengatur suhu tubuhnya sangat tergantung pada kondisi lingkungan tempat tinggalnya. Herpetofauna terdiri dari reptilia dan amphibia merupakan dua kelas potensi keanekaragaman hayati hewani yang kurang dikenal dan jarang diketahui. Herpetofauna sangat menyukai tempattempat yang kondisi kelembabannya relatif tinggi dan dekat dengan badan air. Herpetofauna merupakan salah satu hewan eksotik dan komoditas ekspor (Kusrini dan Alford 2006). Herpetofauna mudah dijumpai terutama pada malam hari saat suhu udara rendah dengan kelembaban udara tinggi. Herpetofauna memiliki peranan penting dalam ekosistem sebagai bio indikator lingkungan, predator hama dan serangga yang merugikan manusia (Duelman dan Trueb 1976). Perubahan ekosistem dan kondisi lingkungan sangat memengaruhi kehidupan herpetofauna (amfibi dan reptile) Oleh karena itu diperlukan kajian tentang keanekaragaman jenis herpetofauna di

METODOLOGI Praktikum ini dilakukan pada hari, Jum’at, di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) yang merupakan taman nasional yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah headlamp/senter, alat untuk mengukur faktor lingkungan, kamera digital, stopwatch, kantung specimen, caliper, buku panduan identifikasi herpetofauna dilapangan, dokumentasi, pencatatan, pengolahan data dan pembahasan menggunakan alat-alat seperti: kamera digital, alat tulis, tally sheet, dan computer. Bahan yang digunakan adalah alcohol 70% untuk awetan specimen. Cara kerja dalam praktikum ini adalah dengan menggunakan metode pengumpulan 1

data menggunakan metode survey penjumpaan visual / VES (Visual Encounter Survey). Dikombinasikan dengan system jalur transek (transek sampling) yang peletakannya dilakukan secara purposive berdasarkan dua lokasi yaitu sekitar pekarangan penginapan dan jalur jalan raya. Individu yang diamati sebagian ditangkap dan dimasukkan dalam kantong plastic atau kantong kain untuk kepentingan identifikasi, namun tidak semua

spesimen yang ditemukan ditangkap terutama untuk jenis yang berlimpah dan umum hanya diambil beberapa spesimen untuk mewakili jenisnya. Data satwa reptile dan amfibi, meliputi: jenis, jumlah individu, perilaku dan lokasi satwa ditemukan. Analisis data yang digunakan antara lain kekayaan jenis herpetofauna, indeks keanekaragaman Shannon-winner dan indeks kemerataan jenis.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan herpetofauna yang dilakukan di Gunung Bunder dengan mengamati amfibi dan reptile,

Gambar 1. Jumlah jenis amfibi dan reptil

Tabel 1. keanekaragaman jenis herpetofauna

1

Ular Pucuk (Athaetulla)

Jumlah Individu 1

2

Katak Kongkang Kolam (Rana calconota)

6

3

Kadal Kebo (Maboya multifasciata)

4

4

Cicak Kayu (Hemidactitus frenatus)

10

5 6 7 8 9 10

Ular (Serpentes) Katak (Rana sp) Kadal Kebun (Eutropis multifasciata) Kadal Darat (Spenomorphus temmincki) Tokek (Gekkonidae) Kodok Bangkong (Limnonectes kuhlii)

1 3 1 1 4 2

No. Jenis Fauna

2

keterangan Jenis (amfibi/reptil) Di pohon Reptil Di genangan Amfibi air Ditanah Reptil Di dinding Reptil rumah Di pohon Reptil Digenangan Amfibi Ditanah Reptil Ditanah Reptil Dipohon Reptil Di tanah Amfibi

11 12 13 14

Cicak (Cosymbotus platyurus) Kadal (Mabouya sp.) Katak Pohon (Philautus aurifasciatus) Jumlah

3 3 2 41

Didinding Dipohon Dipohon

Reptil Reptil Amfibi

Tabel 2. Keanekaragaman jenis herpetofauna Nama Spesies Ular Pucuk (Athaetulla) Katak Kongkang Kolam (Rana calconota) Kadal Kebo (Maboya multifasciata) Cicak Kayu (Hemidactitus frenatus) Ular Pohon (Serpentes) Katak (Rana sp) Kadal Kebun (Eutropis multifasciata) Kadal Darat (Spenomorphus temmincki) Tokek (Gekkonidae) Kodok Bangkong (Limnonectes kuhlii) Cicak (Cosymbotus platyurus) Kadal (Mabouya sp.) Katak Pohon (Philautus aurifasciatus) jumlah

Jumlah 1 6 4 10 1 3 1 1 4 2 3 3 2 41

Pi 0.024 0.146 0.098 0.244 0.024 0.073 0.024 0.024 0.098 0.049 0.073 0.073 0.049

ln Pi -3.714 -1.922 -2.327 -1.411 -3.714 -2.615 -3.714 -3.714 -2.327 -3.020 -2.615 -2.615 -3.020 H'

Pi (ln pi) -0.091 -0.543 -0.362 -0.906 -0.091 -0.272 -0.091 -0.091 -0.362 -0.181 -0.272 -0.272 -0.181 3.714

Tabel 3. Aktivitas herpet Jenis Fauna Ular Pucuk (Athaetulla) Katak Kongkang Kolam (Rana calconota) Kadal Kebo (Maboya multifasciata) Cicak Kayu (Hemidactitus frenatus) Ular (Serpentes)

Aktivitas f m g √

s

v

e

r √





√ √

Katak (Rana sp) Kadal Kebun (Eutropis multifasciata) Kadal Darat (Spenomorphus temmincki) Tokek (Gekkonidae) Kodok Bangkong (Limnonectes kuhlii) Cicak (Cosymbotus platyurus) Kadal (Mabouya sp.) Katak Pohon (Philautus aurifasciatus) keterangan

√ √ √ √ √ √ √

3

p

Di (100%) 2.439 14.634 9.756 24.390 2.439 7.317 2.439 2.439 9.756 4.878 7.317 7.317 4.878

f = makan

s = social r = istirahat v = bersuara p = bermain menjadi 2 (dua) habitat besar, yaitu akuatik dan terestrial. Habitat akuatik meliputi kolam-kolam dan sungai, sementara habitat teresrial meliputi lantai hutan maupun pepohonan (arboreal). Keanekaragaman habitat akan berpengaruh terhadap keanekaragaman jenis suatu hewan. Semakin beranekaragam struktur habitat maka semakin besar keanekaragaman jenis hewan, hal ini karena habitat menyediakan sumberdaya yang cukup, khususnya sebagai tempat untuk mencari makan, berlindung, dan berkembang biak (Kurnia, 2003). Selain itu, Kemerataan jenis juga menunjukkan komposisi jumlah individu per jenis dalam suatu habitat tertentu. Semakin merata suatu persebaran satwa di suatu lokasi tertentu maka semakin baik pula kondisi lingkungan tersebut sehingga mampu mendukung kelangsungan hidup beberapa jenis herpetofauna.

m = bergerak g = grooming e = eliminasi Dari hasil pengamatan herpetofauna didaerah gunung Halimun Salak dengan menggunakan metode penelitian pengumpulan metode survey penjumpaan visual / VES (Visual Encounter Survey) ditemukan 13 jenis spesies dengan 41 jmlah individu reptile dan anfibi disekitar homestay dari data hasil diatas dapat diketahui bahwa cicak merupakan spesies yang sangat mendominasi jenis keanekaragaman herpetofauna di ekosistem tersebut dengan jumlah 10 individu. Kekayaan jenis menunjukkan perbandingan jumlah jenis yang ditemukan di suatu lokasi dengan jumlah dari masingmasing jenis yang ditemukan, setelah dilakukan perhitungan dengan rumus Shannon-winner dapat diambil kesimpulan bahwasanya jenis keanekaragaman herpetofauna didaerah gunung halimun salak adalah tinggi dengan nilai 𝐻1 > 3 keanekaragaman yang tinggi ini juga didukung oleh keadaan faktor fisik yang sesuai. keanekaragaman berhubungan dengan banyaknya jenis dan jumlah individu tiap jenis sebagai komponen penyusun komunitas. Oleh karena itu keanekaragaman jenis menyangkut dua hal yaitu kekayaan dan sebaran keseragaman. Pada prinsipnya, nilai indeks makin tinggi, berarti komunitas di lokasi tersebut makin beragam dan tidak didominasi oleh satu atau lebih individu (Helvoort, 1981). Pada penjumpaan visual ini dapat dilihat secara langsung bahwa setiap spesies melakukan kegiatan dan memiliki habitat yang berbeda mulai dari bergerak, makan, grooming, istirahat, dan sosial atau yang lainnya. Habitat amphibi dan reptile dapat dibagi

KESIMPULAN Jenis keanekaragaman herpetofauna didaerah gunung halimun salak adalah tinggi dengan nilai 𝐻1 > 3. keanekaragaman jenis menyangkut dua hal yaitu kekayaan dan sebaran keseragaman. Dari hasil ini diketahui jika nilai indeks makin tinggi, berarti komunitas di lokasi tersebut makin beragam dan tidak didominasi oleh satu atau lebih individu. Tingkat keragaman herpetofauna ini juga sangat dipengaruhi oleh kondisi faktor fisik dan tersedianya habitat yang mendukung kehidupannya.

4

DAFTAR PUSTAKA Ario A. 2010. Mengenal satwa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Conservation International Indonesia: Jakarta.

Kusrini DM dan Alford AR. 2006. Indonesia’s Export of Frogs Legs. Dalam: Traffic Bulletin vol. 21 July 2006, Thanet Press.

Duellman WE dan Trueb L. 1976. Biology of Amphibians. McGrawhill Book Company: New York (USA).

Kurnia I. 2003. Studi keanekaragaman jenis burung untuk pengembangan wisata birdwatching di Kampus IPB Darmaga[skripsi]. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Helvoort B van. 1981. Bird Population in The Rural Ecosystem of West Java. Nature Conservation Departement: Netherlands.

LAMPIRAN 

Indeks kekayaan dari Margalef

R1= ( S-1)/ln(n) R1= (13-1)/ln(41) R1= 12 / 3.71=3.23 R1= indeks Margalef S = jumlah seluruh jenis n = jumlah total seluruh individu 

Indeks kemerataan

E = 𝐻1 / ln(S)

E = 3,714 /ln(13) E = 3,714/2.56= 1.450 E = Indeks kemerataan H1= Indekskeanekaragaman S = Jumlah seluruh jenis

5

Gambar 1. Ular hijau

Gambar 2. Kadal

Gambar 3. Katak

Sumber: dok. Pribadi,2019

Sumber: dok. Pribadi,2019

Sumber: dok. Pribadi,2019

Gambar 4. Cicak

Gambar 5. Katak Kolam

Sumber: dok. Pribadi,2019

Sumber: dok. Pribadi,2019

6...


Similar Free PDFs