Kajian intekteks DOCX

Title Kajian intekteks
Author Nurul Hayati
Pages 17
File Size 41.6 KB
File Type DOCX
Total Downloads 32
Total Views 63

Summary

Bab I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah sastra adalah jenis karangan yang dalam penyajiannya sangat mengutamakan kegayaan kata. Kata yang bergaya merupakan salah satu unsur terpenting yang selalu dipikirkan sastrawan dalam mengungkapkan ide atau perasaannya lewat media sastra. Sebuah karya sastr...


Description

Bab I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah sastra adalah jenis karangan yang dalam penyajiannya sangat mengutamakan kegayaan kata. Kata yang bergaya merupakan salah satu unsur terpenting yang selalu dipikirkan sastrawan dalam mengungkapkan ide atau perasaannya lewat media sastra. Sebuah karya sastra dapat juga diartikan sebagai suatu karya yang dibuat sebagai hasil penghayatan atau refeksi seseorang terhadap kehidupannya. Melalui sastra, seseorang ingin mencurahkan segala isi hatinya. Isi hati tersebut tidak hanya berupa perasaan, tetapi juga pikiran, sikap, dan harapan penulis terhadap objek yang sedang dihayatinya. Setiap pembaca yang berhadapan dengan teks pasti bertarung dengan proses pemaknaan. Ia di dalam kubangan untuk menentukan bagaimanakah signifkansi teks yang ia baca. Tanpa dia sadari, kode dan signifkansi yang ada di dalam teks tersebut diperoleh dari teks-teks yang pernah ia baca sebelumnya. Dengan demikian tanpa ia sadari pula bahwa sebenarnya tidak ada satupun teks yang benar-benar mandiri. Setiap teks yang ada selalu terkait dengan teks-teks lain untuk mendapatkan signifkansi.Studi yang memfokuskan perhatian pada hubungan antara teks yang satu dan teks yang lain itulah yang di dalam bidang kritik sastra disebut studi intertekstual. Selintas tentang Konsep dan Prinsip Intertekstual Karya sastra, apa pun jenis atau genrenya, yang lahir dari tangan kreatif pengarang, pada dasarnya selalu berada di tengah-tengah konteks atau tradisi kebudayaannya. Atau dengan kata lain, bagaimanapun karya sastra tidak lahir dari situasi kosong budaya (Teeuw, 1980:11). Dalam hal ini, budaya tidak hanya berarti teks-teks kesastraan yang telah ada sebelumnya, tetapi juga seluruh konvensi atau tradisi yang mengelilinginya. Karena diyakini tidak lahir dari situasi kosong budaya itulah, dipastikan bahwa karya sastra memiliki hubungan erat dengan karya-karya lainnya. Dan hubungan itu harus dipahami secara lebih luas karena hubungan itu tidak hanya dapat berupa persamaan (penegasan, pengukuhan, penerusan), tetapi juga perbedaan (penyimpangan atau penolakan terhadap sesuatu yang telah ada). Hal ini sesuai dengan prinsip bahwa karya sastra selalu...


Similar Free PDFs