KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP BUDAYA PENGOBATAN ALTERNATIF (Bambang Kusbandrijo) DOCX

Title KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP BUDAYA PENGOBATAN ALTERNATIF (Bambang Kusbandrijo)
Author Agung Basofi
Pages 3
File Size 27 KB
File Type DOCX
Total Downloads 7
Total Views 54

Summary

KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP BUDAYA PENGOBATAN ALTERNATIF Pengobatan alternatif di Indonesia bukanlah hal yang asing lagi bagi masyarakat di Indonesia. Pengobatan alternatif menjadi salah satu pengobatan yang sering digunakan oleh masyarakat saat ini. Sejak dahulu, pengobatan alternatif ini diber...


Description

KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP BUDAYA PENGOBATAN ALTERNATIF Pengobatan alternatif di Indonesia bukanlah hal yang asing lagi bagi masyarakat di Indonesia. Pengobatan alternatif menjadi salah satu pengobatan yang sering digunakan oleh masyarakat saat ini. Sejak dahulu, pengobatan alternatif ini diberikan secara turun temurun. Mulai dari pengobatan herbal, orang pintar atau orang terpandang dimasyarakat, serta berdasarkan nilai agama. Fenomena yang terjadi saat ini di masyarakat adalah kasus yang sedang marak diperbincangan. Dikutip dari SatuHarapan.com yang memberitakan tentang " kasus Ustad yang mengaku ahli dalam pengobatan alternatif beredar di berbagai media. Sang Ustad diberitakan telah melakukan penipuan terhadap pasien-pasiennya di dalam melaksanakan pengobatannya. Berawal dari laporan dua orang ibu tentang kasus penipuan yang dilakukan Ustad tersebut terhadap mereka, sampai saat ini sudah sekian banyak orang yang tampil di media, mengaku sebagai mantan pasien Ustad dan yang juga kena tipu. Modus penipuan yang dilakukan adalah dengan mengatakan bahwa penyakit yang diderita sang pasien disebabkan oleh kekuatan jahat, misalnya yang berwujud ulat atau benda-benda lain yang kemudian karena kesaktian sang Ustad dan dengan kehendak Allah lalu dapat dikeluarkan dari kepala, perut atau tubuh si pasien. Kemampuan "sakti" ini sebenarnya serupa dengan apa yang biasanya dilakukan oleh para pesulap yang pandai mengelabui mata penonton. Lalu sang Ustad mengumbar janji untuk kesembuhan para pasien dengan syarat bahwa mereka harus membayar sejumlah uang; ada yang berjumlah jutaan, puluhan juta, dan bahkan ratusan juta rupiah, baik yang diberikan secara tunai maupun melalui transfer ke rekening bank." Kasus pengobatan alternatif yang melibatkan tokoh dan agama yang memakan korban material dan bahkan jiwa dari para pasien kemungkinan besar bukanlah satu-satunya kasus yang terjadi di dalam masyarakat Indonesia. Hal ini karena pengobatan- pengobatan alternatif yang melibatkan tokoh agama dan yang menggunakan simbol-simbol atau sarana-sarana agama tidaklah sedikit, atau bahkan sudah menjadi gejala umum di dalam masyarakat. WHO menyatakan bahwa pengobatan tradisional atau pengobatan alternatif adalah ilmu dan seni pengobatan berdasarkan himpunan dari pengetahuan dan pengalaman praktek, baik yang dapat diterangkan secara ilmiah ataupun tidak, dalam melakukan diagnosis, prevensi, dan pengobatan terhadap ketidakseimbangan fisik, mental, ataupun sosial (dalam Agusmarni, 2012). Pengobatan alternatif atau tradisional menurut Depkes RI secara formal sudah memberikan perhatian yang seksama terhadap muncul dan berkembangnya pengobatan alternatif atau tradisional (battra). Pemerintah membagi beberapajenis battra di Indonesia yaitu dukun bayi, battra pijat/urut, dukun bayi tertatih, tukang jamu gendong, battra dengan ajaran agama, paranormal, patah tulang, sunat, pangur gigi, tabib, tenaga dalam, shinse, akupuntur (dalam Agusmarni, 2012). Menurut Foster dan Anderson (dalam Agusmarni, 2012) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi masyarakat memilih pengobatan alternatif atau tradisional yaitu : 1. Faktor Sosial Salah satu faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial adalah sugesti yaitu pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang. 2. Faktor Ekonomi Faktor ekonomi mempunyai peranan besar dalam penerimaan atau penolakan suatu pengobatan.faktor ini diperkuat dengan persepsi masyarakat bahwa pengobatan alternatif membutuhkan sedikit tenaga, biaya, dan waktu (dalam Agusmarni, 2012)....


Similar Free PDFs