Kesusasteraan arab terus mengalami dinamika sejak masyarakat arab menghadapi lingkungannya DOCX

Title Kesusasteraan arab terus mengalami dinamika sejak masyarakat arab menghadapi lingkungannya
Author Qurratull Aini
Pages 1
File Size 19.8 KB
File Type DOCX
Total Downloads 219
Total Views 543

Summary

Kesusasteraan arab terus mengalami dinamika sejak masyarakat arab menghadapi lingkungannya; geografis yang amat memungkinkan timbulnya imajinasi dan kreativitas. Yakni sebuah kebudayaan yang terbentuk sebagai ekspresi purba dan menyatakan kehendak. Perang dan anggar garis keturunan ke atas. Ayyam al...


Description

Kesusasteraan arab terus mengalami dinamika sejak masyarakat arab menghadapi lingkungannya; geografis yang amat memungkinkan imbulnya imajinasi dan kreaiiitas. Yakni sebuah kebudayaan yang terbentuk sebagai ekspresi purba dan menyatakan kehendak. Perang dan anggar garis keturunan ke atas. Ayyam al 'Arab, yaitu perisiia-perisiia pening yang menimpa masyarakat Arab dan al ansab (geneologi) yang membuat silsilah keturunan, secara umum menjadi simbol kebanggan bagi masyarkat Arab. Dua jenis pengetahuan ini banyak terekam karya sastra (Dr. H. Ahmad Muzakki, M.A, 2011;1). 150 tahun sebelum syiar Islam datang, masyarakat imur tengah boleh dikategorikan purba. Karena mereka memiliki tradisi yang berat bagi kehidupan. Bagaimana perempuan yang baru lahir harus dikubur hidup-hidup karena idak mampu berperang mengalahkan pihak laian. Dan justru memperlemah kekuatan kabilah.Tujuan dan bentuk puisi pun secara alamiah memang murni dari alam. Seperi hentak kuda dan pelecehan suku laian dengan habis-habisan, menjadi petunjuk kesusteraan arab mereka. Mereka pun mengapresiasi puisi terbaik untuk ditunjukkan kepada semua orang di kabbah dengan menggantungnya. Sejalan dengan fase kehidupan, berangsur-angsur dari syiar Islam, perlu suatu sistem untuk menghimpun rakyat, kedaulatan, dan iilayah sehingga terbentuknya kerajaan-kerajaan paska iafatnya Rasulullah di imur tengah, sampai bagaimana peradaban Islam di Eropa menandai satu massa di mana kesusasteraan idak menggeliat seperi di zaman jahiliyah dan Islam. Sebab negara- negara imur tengah mulai mendirikan kerajaan dan fokus kepada pembentukan dan pertahanan negaranya masing-masing. Untungnya di satu iik ada di masa dinasi Abbasiah, lembaga penerjamahan (dar al hikmah) sangat membantu mengembangkan karya sastra dan di bidang keilmuian lain. Justru keika Turki sebagai negara eropa yang merupakan bagian dari peradaban Islam masuk ke imur tengah, menyebabkan bahasa dan sastra Arab semakin jauh dari kesusasteraan arab. Karena percampuran bahasa dan represif bahasa negara. Keika Mesir dan negara imur tengah lainnya menjadi objek pendudukan rrancis, para kolonial memperkenalkan kepada mereka pemberitaan, lembaga penerbitan, dan majalah. Sebagai satu iik di mana mereka juga memperkenalkan kesusteraan rrancis bagi negara mereka. Gubernur Mesir, Muhammad Ali merasa perlu mengirim orang-orang untuk mendalami dan mempelajari kesusasteraan negara-negera Eropa. Sehingga studi demikian sebagai pertanda adanya kebaharuan di bidang kesastraan yang akan dibaia pulang. Upaya demikian juga memicu bentuk baru dalam karya sastra. Keika madrasah dan lembaga keilmuian yang telah ada digunakan untuk mengapresiasi karya sastra dari studi ke eropa, maka memudahkan untuk mempelajari sebanyak mungkin peradaban eropa. Sungguh telah bertambah perhaian studi sejarah bentuk kesastraan sejak abad 19 tahun di eropa. Dalam buku Sastra Arab Modern (fi al Adab al Hadis), Dr. Hasan Hanafi menyebutkan bahia madrasah bentuk kesastraan telah berkembang di abad ke-20 dan telah ada dari dua agama yakni Protestan dan madrasah Tubnjan. Dan telah dimulai kriik sejarah untuk kitab suci pada abad ke-18, kemudian muncul madrasah kesejarahan pada abad ke-19 dan ilmu sejarah perbandingan agama, lalu muncul pula peneliian-peneliian studi sejarah bentuk kesastraan dua kitab suci dan kesastraan klasik khususnya dari peradaban yunani dan peradaban yahudi. Kriik dari madrasah terbaru telah bergani dari "kriik sumber" menjadi "kriik bentuk", atau sebagaimana isilah ulama-ulama studi hadis, perpindahan dari kriik "sanad" kepada kriik "matan", dan madrasah yang baru telah meminjam bentuk kesastraan dari kriik sastra kompaibel dari teori umum karena sejarah sastra adalah sejarah bentuk kesastraan, madrasah yang baru bergantung pada studi-studi jenis-jenis kesastraan pada sastra klasik, dan perkembangan kriik sastra (Dr. Majid So'idi, 17)....


Similar Free PDFs