KETRAMPILAN PENGKALIBRASIAN WEIGHT FEEDER (546 WF-1) PADA UNIT FINISH MILL TUBAN III DI PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO)Tbk. TUBAN – JAWA TIMUR DOCX

Title KETRAMPILAN PENGKALIBRASIAN WEIGHT FEEDER (546 WF-1) PADA UNIT FINISH MILL TUBAN III DI PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO)Tbk. TUBAN – JAWA TIMUR
Author Novia N. Fatmawati
Pages 5
File Size 535.5 KB
File Type DOCX
Total Downloads 335
Total Views 909

Summary

KETRAMPILAN PENGKALIBRASIAN WEIGHT FEEDER (546 WF-1) PADA UNIT FINISH MILL TUBAN III DI PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO)Tbk. TUBAN – JAWA TIMUR Novia Nurul Fatmawati, Hendra Cordova, ST. MT. Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember E-mail: novianfatmawati@...


Description

KETRAMPILAN PENGKALIBRASIAN WEIGHT FEEDER (546 WF-1) PADA UNIT FINISH MILL TUBAN III DI PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO)Tbk. TUBAN – JAWA TIMUR Novia Nurul Fatmawati, Hendra Cordova, ST. MT. Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember E-mail: [email protected] ABSTRAK Dalam industri semen, proses penggilingan akhir yang terjadi di finish mill memiliki peranan yang sangat penting dalam pembuatan semen. Pada proses penggilingan akhir ini dimulai dari proses penyiapan bahan-bahan additive yaitu Gypsum dan trass dengan diameter > 3cm. Setelah disiapkan kemudian masuk ke dalam crusher untuk dihancurkan serta kemudian dilanjutkan menuju Bin melalui Air Slide. Setelah Gypsum masuk ke dalam Bin lalu di turunkan menuju weigh feeder untuk di timbang. Hal ini dikarenakan pada proses pembuatan semen memiliki presentase tersendiri setiap bahan baku material nya yang telah di tentukan oleh laboratorium. Oleh karena itu peranan dari weigh feeder sendiri sangat penting dikarenakan untuk menimbang material Gypsum yang berada di atas Belt Conveyor pada weigh feeder, dengan menggunakan loadcell. Pada weigh feeder schenck ini memiliki dua buah load cell yang masing-masing memiliki kapasitas 100kg, dengan demikian maksimal berat material yang berada di atas belt conveyor 200kg. Kata Kunci : Finish Mill, Weigh Feeder, Load Cell I. PENDAHULUAN PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO)Tbk (dahulu bernama PT. SEMEN GRESIK (PERSERO)Tbk) merupakan produsen semen terbesar di Indonesia. Pada tanggal 20 Desember 2012 PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO)Tbk resmi berganti nama dari sebelumnya bernama PT. SEMEN GRESIK (PERSERO)Tbk. Perusahaan diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun, dan di tahun 2013 kapasitas terpasang mencapai 30 juta ton per tahun. Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis semen, diantaraya adalah Semen LPORTLAND Tipe I, Semen PORTLAND II, Semen PORTLAND Tipe III, Semen PORTLAND Tipe V, Portland Pozzolan Cement (PPC), Portland Composite Cement (PCC) dsb. Semen utama yang diproduksi adalah semen PORTLAND Tipe II-V (Non-OPC). Di samping itu juga memproduksi berbagai tipe khusus dan semen campur (mixed cement), untuk penggunaan yang terbatas seperti Special Blended Cement (SBC), Super Masonry Cement (SMC), dan Oil Well Cement (OWC) Class G HRC. [1] . Beberapa peserta didik yang pernah melaksanakan kerja praktek di PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO)Tbk antara lain, Yulia Dwi R membahas pengoperasian belt conveyor unit finish mill[2] dan Meta Febrianti membahas perawatan bag filter pada pemeliharaan penangkal polusi [3] . Dan belum ada yang mengambil topik mengenai ketrampilan kalibrasi weight feeder, guna dilakukannya kalibrasi untuk menghindari nilai error yang terjadi pada suatu instrumen atau alat. Dengan memahami teknik mengkalibrasi weight feeder yang dilakukan di departemen tersebut, kami dapat memperoleh pengalaman kerja secara langsung serta mengaplikasikan pengetahuan yang kami peroleh dari bangku kuliah. II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. Semen Gresik Tbk merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Pada tanggal 8 Juli 1991 saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini menjadi Bursa Efek Indonesia). Komposisi pemegang saham pada saat itu: Negara RI 73% dan masyarakat 27%.[1] Pada bulan September 1995, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (Right Issue I), yang mengubah komposisi kepemilikan saham menjadi Negara RI 65% dan masyarakat 35%. Pada tanggal 15 September 1995 PT. Semen Gresik berkonsolidasi dengan PT. Semen Padang dan PT. Semen Tonasa. Total kapasitas terpasang Perseroan saat itu sebesar 8,5 juta ton semen per tahun.[1]. Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham Cemex Asia Holdings...


Similar Free PDFs