Title | Konflik dalam Mengelola E-Business |
---|---|
Author | R. Indrajit |
Pages | |
File Size | 137 KB |
File Type | |
Total Downloads | 2 |
Total Views | 57 |
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT E-BUSINESS 057, 4 November 2012 EKOJI999 Nomor Konflik dalam Mengelola E-Business oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - [email protected] Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran Prof. Richardus Ek...
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
EKOJI999 Nomor
057, 4 November 2012
E-BUSINESS
Konflik dalam Mengelola E-Business oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - [email protected]
Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran Prof. Richardus Eko Indrajit di bidang sistem dan teknologi informasi. Untuk berlangganan, silahkan kirimkan permohonan anda melalui alamat email [email protected].
HALAMAN 1 DARI 3
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2012
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
Sebuah perusahaan yang beroperasi di internet biasanya memiliki lebih dari satu sumber pendapatan (revenue stream) akibat diimplementasikannya beberapa jenis model bisnis (business model) pada saat yang bersamaan. Bukanlah merupakan sesuatu yang salah untuk memiliki portofolio model pendapatan tersebut karena selain beragamnya jenis pelanggan yang terhubung di internet, sebuah perusahaan dapat memiliki lebih dari satu spesialisasi yang dapat ditawarkan. Namun demikian, dilihat dari kacamata manajemen, ada satu hal yang harus diperhatikan oleh para praktisi bisnis, yaitu menyangkut hubungan antar model bisnis tersebut. Antara dua jenis model bisnis yang berbeda, ada empat jenis hubungan keterkaitan yang mungkin terjadi, yaitu masingmasing: 3 Synergistic – merupakan hubungan antara dua jenis model bisnis yang berbeda yang pada
hakekatnya saling menguntungkan atau saling melengkapi. Contohnya adalah model bisnis “Direct to Customer” (D2C) dengan “Virtual Community” (VC). Jelas terlihat dalam kerangka ini bagaimana pengembangan pertumbuhan VC akan sangat membantu perusahaan dalam menjalankan transaksi D2C.
3 *)8$. 4 ( ,/+&) #//)") )., / % )$- (* '$-)$-2)"-'$)"( ,/"$&) &, )
)2 &*)8$& & + ).$)") '( & "$.) *+ ,-$*)')2 *).*#)2 '# )., (* ' bisnis “Direct to Customer” (D2C) dengan “Content Provider” (CP). Bisnis CP dikatakan berhasil jika perusahaan dapat menyediakan informasi yang jujur, tepat, benar, dan berkualitas yang mungkin justru akan mendatangkan kerugian bagi para calon pelanggan yang ingin membeli produk atau jasa dari perusahaan yang sama dengan metode mekanisme D2C (misalnya: CV memberitahukan produk yang terbaik dan termurah yang ada di pasaran, sementara produk sama yang ditawarkan melalui D2C bukanlah yang terbaik maupun termurah).
3 Neutral – merupakan hubungan keterkaitan antadar dua jenis model yang di satu sisi tidak
+.$&.&)-'$)"( )/&/)"- ( )., $-$-$'$).$&+/'. ,%$&*)8$&*).*#)2 adalah perpaduan antara model bisnis “Content Provider” (CP) dengan “Shared Infrastructure” (SI). Di satu pihak perusahaan memiliki kemampuan menciptakan informasi yang berkualitas melalui CP, sementara di pihak lain perusahaan memiliki pula sumber daya fasilitas infrastruktur teknologi informasi yang dapat ditawarkan pada SI.
3 Caution – merupakan sebuah hubungan antara dua jenis model bisnis yang memiliki potensi
/)./& &*)8$& %$& .$& $+$&$,&) ) $& '*' )") -/)""/#-/)""/# $-')2 '# antara “Full-Service Provider” (FSP) dan “Shared-Infrastructure” (SI). Di mata pelanggan, bekerjasama dengan perusahaan dalam pembelian jasa FSP merupakan keunggulan kompetitif (karena yang bersangkutan melihat bahwa saingannya tidak memiliki hal yang sama), namun di sisi lain perusahaan juga memiliki jasa (SI) yang artinya dapat menawarkan fasilitas infrastrukturnya kepada perusahaan mana saja yang jelas akan membingungkan pelanggan terkait yang merasa telah memiliki keunggulan kompetitif. Tentu saja dua perspektif &-&'/-$0$-( ) $)!&'/-$0$-( $)$&) ,+*. )-$( )%$ &*)8$&%$& .$& $& '*' )") baik.
3 Jika semua jenis bisnis model dipetakan ke dalam jenis hubungan relasi di atas, perusahaan akan
dapat melihat secara jelas potensi keuntungan dan kerugian akibat diimplementasikannya
HALAMAN 2 DARI 3
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2012
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
portofolio model bisnis tersebut. Tabel berikut memperlihatkan contoh pemetaan yang dimaksud. BUSINESS MODEL
CP
D2C
FSP
I
SI
VNI
VC
WOE
Content Provider
-
Conflict
Caution
Caution
Neutral
Conflict
Neutral
Neutral
Direct to Customer
Conflict
-
Neutral
Neutral
Conflict
Neutral
Synergistic
Synergistic
Full-Service Provider
Caution
Neutral
-
Synergistic
Caution
Caution
Synergistic
Neutral
Intermediary
Caution
Neutral
Synergistic
-
Caution
Caution
Neutral
Synergistic
Shared Infrastructure
Neutral
Conflict
Caution
Caution
-
Neutral
Neutral
Caution
Value Net Integrator
Conflict
Neutral
Caution
Caution
Neutral
-
Synergistic
Caution
Virtual Community
Neutral
Synergistic
Synergistic
Neutral
Neutral
Synergistic
-
Neutral
Whole of Enterprise
Neutral
Synergistic
Neutral
Synergistic
Caution
Caution
Neutral
-
Dengan memperhatikan matriks pada tabel tersebut, perusahaan dapat mulai mengkaji keberadaan (* ' $-)$-)2 )( )"$ ).$7&-$&) #//)"))2$& . ,+.#//)")&*)8$&./ 2)" ,+*. )-$. ,%$)2&*)8$&% '-#,/-$+$&$,&)-.,. "$+ ) "#))2 - ( ).,%$& ,-$!. netral atau saling mendukung, perusahaan dapat terus melanjutkan aktivitasnya sehari-hari.
-- akhir dokumen --
HALAMAN 3 DARI 3
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2012...