Kumpulan Bahan Safety and Health Talk PDF

Title Kumpulan Bahan Safety and Health Talk
Author Renni Sipahutar
Pages 66
File Size 260.9 KB
File Type PDF
Total Downloads 154
Total Views 242

Summary

A. KESELAMATAN MENGGERINDA / SAFETY FOR GRINDING Topik : Safety Menggerinda adalah suatu pekerjaan atau aktivitas yang paling sering dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi, fabrikasi dan pekerjaan lainnya, seperti: - Menggerinda hasil pengelasaan - Menggerinda benda kerja yang akan dilas...


Description

A. KESELAMATAN MENGGERINDA / SAFETY FOR GRINDING Topik : Safety Menggerinda adalah suatu pekerjaan atau aktivitas yang paling sering dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi, fabrikasi dan pekerjaan lainnya, seperti: Menggerinda hasil pengelasaan Menggerinda benda kerja yang akan dilas Menggerinda alur untuk pengelasan belakang / back weld (notching) Menggerinda untuk menghilangkan korosi / karat Memotong material / benda kerja dengan gerinda potong (cutting wheel) Akibat dari seringnya pekerjaan menggerinda, terkadang pekerja kurang memperhatikan bahayabahaya dan hal-hal lain yang harus diterapkan dalam pengerjaan dengan menggunakan gerinda tersebut. Baik itu yang berhubungan dengan proses menggerinda maupun faktor alat yang layak digunakan untuk menjaga keselamatan kerja. Banyak kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh kesalahan penggunaan mesin gerinda, dari kecelakaan ringan sampai dengan kecelakaan yang berat bahkan meninggal (Fatality). Untuk menghindari kecelakaan kerja yang disebabkan kesalahan penggunaan mesin gerinda maka perlu diperhatikan beberapa hal sebelum melakukan pekerjaan menggerinda, yaitu: 1. Gunakan alat pelindung diri / Personal Protective Equipment (PPE) khusus selain PPE standar dengan tepat dan benar seperti, Masker, Safety Glasses, Face Shield, Ear Plug, Gloves. 2. Pastikan kondisi mesin gerinda baik dan aman untuk digunakan, tidak ada kebocoran arus pada bodi mesin dan kabel yang terhubung dengan mesin, kap pelindung / safety guard pada mesin terpasang. 3. Pasang batu gerinda untuk ukuran yang dibutuhkan dengan memperhatikan batas kecepatan maksimum / Maximum Operation Speed (MOS) yang tertera pada batu gerinda dan pastikan MOS pada batu gerinda lebih besar dari kecepatan maksimum mesin yang akan digunakan.( nb: kecepatan maksimum mesin tertera pada bodi mesin) 4. Perhatikan ketebalan batu gerinda yang sesuai untuk jenis pekerjaan yang akan dilakukan, untuk menggerinda jangan menggunakan batu gerinda yang tipis yang diperuntukan memotong. 5. Gunakan kunci yang tepat untuk mengencangkan pengunci batu gerinda. 6. Pastikan benda kerja yang akan dipotong atau digerinda dalam posisi yang tetap , supaya benda kerja tidak terpental ketika diberikan tekanan dari batu gerinda. Bila perlu pergunakan penjepit / clamp (Kasus : plat yang akan di gerinda berukuran 25 cm x 10 cm, ketebalan 1 ml, pada saat menggerinda posisi plat diletakkan di plat tipis dan licin, sehingga pada saat digerinda plat selalu bergeser, pekerja menggunakan tangan kiri untuk menahan plat tidak bergeser, tiba-tiba tangan kiri bergeser dan gerinda merobek sarung tangan hingga melukai jari telunjuk pekerja), apa yang harus kita lakukan? Untuk pencegahan, jangan sekali-kali meletakkan benda yang akan digerinda di atas permukaan yang licin. 7. Pastikan lokasi kerja aman dari bahan mudah terbakar seperti, thinner, Grease, oil. Hal-hal lain yang juga harus diperhatikan pada saat melakukan penggerindaan adalah: 1. Posisi badan harus dalam posisi aman untuk melakukan pekerjaan. 2. Jangan memberikan tekanan yang berlebih terhadap batu gerinda untuk menghindari pecahnya batu akibat tekanan yang dipaksakan.

3.

Perkecil bagian batu gerinda yang kontak langsung dengan benda kerja / material yang digerinda atau dipotong. 4. Pastikan socket kabel power dicabut dari supply power pada saat penggantian batu gerinda. Dan jangan meninggalkan mesin gerinda dalam kondisi masih terhubung dengan power supply. Dengan memperhatikan hal-hal diatas maka resiko kecelakaan dari pekerjaan menggerinda atau yang menggunakan mesin gerinda dapat diperkecil bahkan dihindari. -

Ketahui dulu, apa yang harus diselesaikan/dikerjakan (material yang akan digerinda) Ketahui dulu, apa keterbatasan material yang akan digerinda (ukuran, keadaan permukaan, jenis, posisi yang akan digerinda) Ketahui dulu, apa keterbatasan mesin gerinda, apakah dalam keadaan baik atau rusak, apakah ukuran kecil, sedang atau besar,apakah komponen-komponen pendukungnya lengkap. Ketahui dulu, apa keterbatasan kita yang akan mengopersikannya, apakah dalam kondisi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani atau sakit, kemampuan fisik, pengetahuan dan pengalaman.

Apa yang dilakukan pada saat gerinda sudah tidak digunakan - Pada saat akan mengoffkan mesin gerinda, jangan putuskan terlebih dahulu dari sumber listrik, melainkan off kan dulu terlebih dahulu, kemudian cabut dari sumber listrik. - Pastikan peralatan tidak terhubung lagi ke bagian kelistrikan - Jangan pernah mencabut ke tiga cabang dari steker - Jagalah kabel listrik mesin gerinda dari panas, minyak dan ujung yang tajam - Pastikan hubungan listrik dan tekan tombol off saat gerinda tidak digunakan, atau sebelum diperbaiki, atau dibersihkan atau penggantian aksesoris.    

B. BEKERJA DALAM RUANG TERBATAS / WORK IN CONFINED SPACE ENTRY Topik : Safety (Keselamatan) Sebelum kita menjelaskan bahaya-bahayanya kita perlu tahu dahulu apa yang dimaksud dengan Confined Space? Confined Space adalah: Ruang terbatas atau ruang sebagian tertutup. Ruang Terbatas yang tidak didesain untuk tempat bekerja tetapi orang harus melakukan aktivitas/kerja, karena sesuatu yang harus dikerjakan. Ada beberapa contoh Confined Space/Ruang terbatas yang sering kita jumpai al: Box Girder, tangki, vessel, tabung/bejana, terowongan/canal, and basemen dsb. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pekerjaan dalam ruang terbatas, yaitu: 1. Permit 2. Fasilitas kerja, seperti jalan keluar masuk / manhole, blower, lampu, dan kabel-kabel listrik yang digunakan 3. Pengecekan konsentrasi oksigen dan udara didalam ruang terbatas Adapun bahaya-bahaya yang terdapat pada pekerjaan Ruang terbatas Al: a) Bahaya kekurangan Oxygen, atau kelebihan Oxygen b) Bahaya Akses jalan keluar masuk bila pemasangan tangga dan platform menuju manhole tidak standard. Membuat pekerja kesandung, jatuh, terperangkap tidak bisa keluar

c) Bahaya peralatan listrik jika isolasinya kurang bagus atau kabel Las kabel lampu penerangan ada yang luka/lecet, pekerja bisa terkena Setrum. d) Bahaya peledakan di Confined Space jika ada Gas yg terkontaminasi tidak ada sirkulasi udara Untuk mengatasi bahaya-bahaya tersebut diatas ada beberapa hal yang perlu kita lakukan: a) Melengkapi semua persyaratan ijin kerja dan mengajukan Work Permit. b) Pastikan fasilitas untuk sirkulasi uadara bekerja dengan baik. c) Pastikan bahwa pengecekan Oxigen (O2) telah dicek oleh safety dept dengan menggunakan alat Gas detector dan pastikan konsentrasi oksigen dalam batas yang normal. d) Selama melakukan pekerjaan didalam ruang terbatas harus selalu ada pengontrolan oleh supervisi.yang bersangkutan. e) Pastikan ada satu orang penjaga yang standby didekat manhole. f) Pastikan selalu ada komunikasi langsung dengan baik pada pekerja yang ada didalam ruang terbatas tsb, maka untuk itu perlu radio komunikasi

C. BEKERJA DI KETINGGIAN Topik : Safety Defenisi Seseorang yang bekerja di ketinggian sekitar 1.8 meter atau lebih termasuk aktivitas Bekerja di Ketinggian. Bekerja di Ketinggian merupakan aktivitas non rutin sehingga memerlukan dokumen izin kerja. Semua aktivitas ini memerlukan tindakan pencegahan untuk meyakinkan bahwa pekerjaan tersebut dilakukan dengan aman. Maka dari itu, saat mengajukan Izin Kerja, anda harus mengerti akan : o Tipe peralatan yang biasa digunakan untuk mencapai tempat kerja yang tinggi dan o Metode dan kelengkapan keselamatan dalam menggunakan peralatan Apakah anda sudah melengkapi diri dengan peralatan keselamatan?? APD Wajib : 1. Sabuk/tali keselamatan 2. Helm Keselamatan, Tali helm harus diikatkan ke dagu 3. Sepatu keselamatan APD Tambahan (tergantung dari kondisi pekerjaan & kondisi di lapangan): 1. Kacamata keselamatan 2. Sarung tangan (glove) 3. Masker Tipe Peralatan yang digunakan untuk bekerja di ketinggian antara lain : 1. Tangga 2. Scaffolding/perancah jembatan 3. Alat angkat mekanik (working platforms) 4. Bolt dan clamp scaffolding 5. Peralatan akses yang saling terhubung 6. Tali dan jarring keselamatan

D. SERING MERASA KURANG TIDUR ????, MUNGKIN ADA FATIGUE (LELAH),,,,, Topik : Safety and Health (Keselamatan dan Kesehatan) Fatigue adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi kelelahan pada seseorang yang ditandai dengan gejala mengantuk, lelah, lemas, jenuh, dan lain-lain. Keadaan fatigue mencakup aspek fisiologis dan aspek psikologis. Fatigue sangat berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan terutama pada pengendara atau pekerja yang mengoperasikan unit. Beberapa akibat yang dapat ditimbulkan karena fatigue pada pengendara adalah sebagai berikut : Menurunnya daya konsentrasi, timbulnya rasa kantuk, lambat bereaksi, kelelahan pada mata, kejenuhan, lelah, menurunkan perhatian, tertidur sesaat, keluar dari jalur/jalan. Fatigue/kelelahan disebabkan karena kurang istirahat atau kurang tidur, selain itu penyebab lain yang berkaitan dengan fatigue diantaranya: 1. Kapan waktu pekerjaan dilakukan (siang atau malam) 2. Lamanya waktu yang dihabiskan dalam pekerjaan 3. Jenis dan lamanya pekerjaan dan lingkungan dimana pekerjaan itu dilakukan 4. Jumlah dan kualitas istirahat sebelum dan sesudah pekerjaan 5. Aktivitas diluar jam kerja, seperti keluarga atau pekerjaan lain diluar jam kerja 6. Faktor individu, seperti sulit tidur Kurang tidur yang terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan utang tidur atau kurang tidur yang akut (fatigue akut) Fatigue yang akut sering disebabkan karena kurang tidur yang berkepanjangan, sebagai contoh karena adanya long shift atau bekerja pada shift malam tanpa istirahat siang yang cukup yang terjadi secara terus menerus. Gangguan tidur terus-menerus seperti itu dapat menyebabkan utang tidur dan kurang tidur yang akut. Membiarkan pekerja dalam kondisi seperti itu akan meningkatkan risiko baik bagi pekerja itu sendiri dan pekerja lainnya. ini dapat mengakibatkan: 

Kelelahan otot yang sangat tidak nyaman



Kelelahan pada setiap aktivitas harian



Mengurangi kewaspadaan dan koordinasi/konsentrasi

Jika kekurangan tidur itu terus berlangsung, maka performen kerja akan semakin memburuk. Penyebab terjadinya fatigue dapat berasal dari faktor yang berkaitan dengan pekerjaan dan faktor diluar pekerjaan. a. Faktor yang berkaitan dengan pekerjaan 1). Aspek tugas yang dikerjakan (seperti beban kerja yang semakin besar) 2). Sistem roster (terlalu banyak shift malam, atau jadwal kerja yang cukup panjang) 3). Pekerjaan yang tidak terencana, keadaan darurat, lembur 4). Suasana lingkungan kerja (bising, temperatur ekstrim)

b. Faktor di luar pekerjaan 1). Gangguan tidur karena ada keluarga yang sakit 2). Kegiatan diluar jam kerja yang berat, seperti bekerja pada saat diluar jam kerja 3). Gangguan tidur 4). Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang 5). Stress karena kesulitan finansial atau tanggung jawab keluarga Mengapa fatigue atau kelelahan jadi masalah? Fatigue atau kelelahan dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh kelelahan dan kurangnya kewaspadaan. Ketika pekerja mengalami kelelahan akan lebih memungkinkan untuk kurang dalam menentukan (poor judgment), dan reaksinya akan lambat. Fatigue juga dapat menyebabkan masalah kesehatan dalam jangka panjang, seperti: masalah pencernaan, stress, penyakit jantung, penggunaan obat-obatan berbahaya dan alkohol, dan penyakit mental. Pergunakan waktu istirahat dengan baik. E. PENGENDALIAN BAHAYA DEBU DAN GAS PADA PROSES PENGELASAN Topik : Safety (Keselamatan) Welding dibagi ke dalam dua kelompok: fusi (panas saja) atau tekanan (panas dan tekanan) pengelasan. Ada tiga jenis pengelasan fusi: busur listrik, gas dan termit. Listrik arc welding adalah jenis yang paling banyak digunakan pengelasan fusi. Ini mempekerjakan busur listrik untuk mencairkan dasar dan filler logam. Gas atau oxy-fuel pengelasan menggunakan api dari pembakaran gas (biasanya asetilena) untuk mencairkan logam pada sendi yang akan dilas, dan merupakan metode umum untuk pengelasan besi, baja, besi cor, dan tembaga. Pengelasan Thermit menggunakan reaksi kimia untuk menghasilkan panas intens daripada menggunakan bahan bakar gas atau arus listrik. Tekanan pengelasan menggunakan panas bersama dengan tekanan dampak-tipe untuk bergabung dengan potongan. Oxyfuel dan memotong plasma, bersama dengan mematri, terkait dengan pengelasan karena mereka semua melibatkan peleburan logam dan generasi udara asap logam. Mematri adalah proses logam-bergabung di mana hanya logam pengisi meleleh.

Apa yang ada di asap las? Logam : aluminium, antimon, arsenik, berilium, Kadmium, kromium, kobalt, tembaga, besi, timbal, Mangan, molibdenum, nikel, perak, timah, Titanium, Vanadium, Zinc. Gas : Perisai, Argon, Helium, Nitrogen, Karbon Dioksida.

Faktor-faktor yang mempengaruhi paparan pekerja untuk terhadap asap proses pengelasan : • Jenis proses pengelasan • logam logam dasar dan filler yang digunakan • Komposisi kawat las • Lokasi (luar, ruang tertutup) • praktek kerja seorang welder (bagaimana posisi yang aman) • Gerakan udara di area lokasi pengelasan (menggunakan blower exhaust local untuk di ruangan tertutup) • Gunakan pengendalian dengan ventilasi yang baik

Efek kesehatan pernapasan las asap  Paparan akut

(dalam

jangka waktu yang pendek) untuk pengelasan asap dan gas dapat

menyebabkan mata, hidung dan tenggorokan iritasi, pusing dan mual. Pekerja di daerah yang mengalami gejala ini harus meninggalkan daerah segera, mencari udara segar dan mendapatkan perhatian medis.  Terlalu lama untuk pengelasan asap dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan berbagai jenis kanker, termasuk paru-paru, laring, dan saluran kemih  Efek kesehatan dari asap tertentu mungkin termasuk demam metal fume, sakit maag, kerusakan ginjal dan kerusakan sistem saraf. Berkepanjangan paparan asap mangan dapat menyebabkan gejala Parkinson (penyakit karena kerusakan saraf dengan gejala salah satu atau beberapa anggota badan bergetar pada saat beristirahat, sulit bergerak dan mengalami kaku otot).  Gas seperti helium, argon, dan karbon dioksida mengurangi kadar oksigen di udara dan dapat

menyebabkan sesak napas, terutama ketika pengelasan di tempat terbatas atau tertutup . Dan yang paling berbahaya, jika terbentuk Karbon monoksida dapat menyebabkan sesak nafas yang serius bahkan sampai meninggal. Mengurangi paparan asap las  Tukang las harus memahami bahaya dari bahan mereka bekerja, misalnya apa yang dilas dan apa komponen peralatan lainnya yang digunakan untuk mengelas  Permukaan Welding harus dibersihkan dari setiap lapisan yang berpotensi membuat asap las las an beracun, seperti sisa pelarut dan cat, tiner dan oli.  Para pekerja harus memposisikan diri untuk menghindari menghirup asap dan gas hasil pengelasan . Sebagai contoh, pekerja harus tetap melawan arah angin saat pengelasan di lingkungan terbuka atau di luar ruangan  Sistem ventilasi lokal dapat digunakan untuk menghilangkan asap dan gas dari zona pernapasan tukang las itu.

 Jangan mengelas di ruang terbatas tanpa ventilasi.  Perlindungan pernapasan mungkin diperlukan jika praktek kerja dan ventilasi tidak mengurangi eksposur ke tingkat yang aman.

Risiko kesehatan dan efek yang terkait dengan gas pengelasan dan asap ditentukan oleh: lamanya waktu yang Anda terkena mereka jenis pengelasan yang Anda lakukan lingkungan kerja perlindungan yang Anda gunakan.    

F. APA ITU PEKERJAAN HOT WORK? Topik: Safety (Keselamatan) Yang termasuk ‘Hot work’ adalah pengelasan dan pemotongan, menggunakan lampu potong, penyolderan, pengerindaan atau peralatan lain yang menghasilkan panas. Contoh: Cutting, grinding dan welding. Sebelum memulai ‘hot work’ apa saja, survey mengenai operasi yang penuh bahaya harus dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan resiko kebakaran atau ledakan. Berdasarkan hasil survey bahaya atau perkiraan resiko, atau yang tertera pada Fire Safety Plan “Ijin Kerja” harus didapatkan. Sistim untuk hot work harus diambil. Sistim “ Ijin Kerja” atau “Hot Work Permit” merupakan satu hal dimana pekerjaan tidak boleh dimulai sampai ada orang yang diberi ijin tertulis untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Di setiap kasus, orang yang bertanggung jawab (Fire safety Coordinator) bertugas memberikan ijin tersebut

Daftar Resiko pekerjaan Hot Work diantaranya: a. Luka bakar pada pekerja b. Kerusakan pada material, plant dan property karena terkena api. c. Ledakan Oksigen dan atmosfir yang mudah terbakar. d. Penipisan oksigen di ruang sempit terbatas. e. Cidera akibat benda panas

Sebelum pekerjaan panas dimulai, harus membuat “Hot Work Permit. Pengelasan, pemotongan, Gouging dan alat yang menghasilkan bara atau percikan api harus dioperasikan hanya orang yang terlatih. Tabung gas harus diikat pada posisi vertikal dan dilengkapi dengan regulator dan flashback arrestor, dan selang harus kondisi bagus. Semua sampah dan barang yang mudah terbakar harus dipindahkan dari sekitar tempat kerja. Jika barang yang mudah terbakar tidak dapat dipindahkan, barang tersebut harus diberi proteksi dengan barang yang tidak mudah terbakar seperti metal atau selimut tahan api. (Fire blangket)

Lantai yang mungkin dapat rusak harus dilindungi dari panas dari spark welding, bara gouging. Perhartian yang khusus harus kita lakukan untuk mencegah bara, percikan api atau metal yang meleleh mengenai material yang mudah terbakar di tempat penyimpanan cairan atau gas, contoh dengan memeriksa pembatas dan memindahkan barang yang mudah terbakar yang bersinggungan dengan besi. Bara atau percikan api tidak boleh dekat dengan kontainer/tabung cairan yang mudah terbakar atau gas yang dipadatkan atau tempat lain dimana terdapat atmosfir yang mudah terbakar. Alat tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan menyala jika tidak digunakan. Jika melakukan ‘hot work’ di dalam ruang sempit terbatas atau ditempat tertutup, harus ada sirkulasi udara yang cukup atau ventilasi yang memadai untuk memperbaiki jumlah oksigen yang menipis/berkurang.

G. BAHAYA BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK Topik : Keselamatan Pengetahuan bahaya tentang material mudah terbakar atau meledak penting untuk diketahuai oleh setiap pekerja agar dilokasi kerja kita terhindar dari kecelakaan yang diakibatkan oleh ketidaktahuan atau kurangnya informasi.

Adapun material/bahan yang mudah terbakar atau meledak diantaranya: Gas: 1. LPG 2.

Thinner

3. Acetylene 4. Hydrosulfida (H2S) 5. dll. Material Padat: 1. Rockwoll Material cair/fluida: 1. Acetylene 2. Hidrosulfida (H2S) 3. Painting dan Sandblasting merupakan pekerjaan yang mengandung bahaya yang setiap saat akan menciderai kita. Adapun bahaya-bahaya yang terdapat pada pekerjaan painting dan Sandblasting sebagai berikut: 1. Bahaya meletup/terbakar, karena uap painting mempunyai Flash point / titik nyala 500 C artinya uap cat akan mudah terbakar dimana paparan panas disekelilingnya sudah mencapai titik nyala 2.

Bahaya paparan uap yang akan membahayakan pernafasan, karena uap cat menutup oksigen diudara.

3. Bahaya semprotan pasir yang bertekanan tinggi dapat menimbulkan luka lecet pada kulit,dan dapat menimbulkan kebutaan pada mata. 4.

Bahaya debu juga dapat membahayakan kesehatan pernapasan kita, dan dapat merusak jaringan paru-paru kita.

Untuk menghindari atau mengendalikan bahaya-bahaya tersebut di atas ada beberapa cara yang perlu kita lakukan diantaranya: 1. Dilarang merokok ataupun membuat percikan api disekitar lokasi proses pencampuran Cat dengan Tinner. 2. Dilarang ada pengelasan didaerah/lokasi painting disaat pengecetan 3. Jika ada pekerjaan Blasting dilokasi terbuka, maka lokasi blasting terisolasi / dibuat cover 4. Pekerja yang melakukan Pengecetan / Blasting harus memakai Alat Pelindung Diri yang sesuai dengan jenis pekerjaannya. 5. Painter/Blaster memastikan arah angin saat melakukan pekerjaan, “Jangan bekerja melawan Arah Angin” Demikianlah sekilas lutisan tentang bahaya bahan mudah terbakar agar kita baik pekerja maupun mayarakat awam, terutama pekerja yang akan melakukan pekerjaan di lokasi yang sedang berlangsung pekerjaan yang menggunakan bahan mudah terbakar contohnya proses Pengecatan atau Blasting.

H. PENANGANAN TABUNG BE...


Similar Free PDFs