Kurikulum Berbasis Kompetensi di SMK PDF

Title Kurikulum Berbasis Kompetensi di SMK
Author Martika F Damayanti
Pages 41
File Size 641.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 492
Total Views 772

Summary

MAKALAH KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi Dosen Pengampu: Dr. H. Toto Ruhimat, M.Pd. Dr. H. Riche Cynthia Johan, M.Si. Disusun oleh: Fenny Aulia Putri (1906838) Martika Fitria Damayanti (1909118) Risa Zakia...


Description

MAKALAH KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi

Dosen Pengampu: Dr. H. Toto Ruhimat, M.Pd. Dr. H. Riche Cynthia Johan, M.Si.

Disusun oleh: Fenny Aulia Putri (1906838) Martika Fitria Damayanti (1909118) Risa Zakiatul Hasanah (1907600)

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2019

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat dan semakin canggih menimbulkan perubahan yang amat pesat dalam berbagai aspek kehidupan. Kemudahan akses dalam berbagai hal tidak hanya menguntungkan namun juga menimbulkan banyak tuntutan, masalah, juga tantangan (Sukmadinata dan Syaodih, 2014). Pola kehidupan juga menjadi semakin kompleks. Terjadi kesenjangan yang semakin melebar antar strata di lingkungan kehidupan. Kompetensi antar individu dan kelompok menjadi semakin sengit. Tuntutan sumber daya manusia kompeten dan profesional juga menjadi semakin tinggi. Dikatakan dalam beberapa literatur bahwa beberapa waktu yang akan datang hanya akan ada dua jenis masyarakat yaitu masyarakat produsen atau masyarakat produktif dan masyarakat konsumen atau masyarakat konsumtif (Sukmadinata dan Syaodih, 2014). Masyarakat yang produktif lahir dari masyarakat yang senang belajar karena dengan belajar masyarakat dapat memiliki kompetensi yang tinggi. Kompetensi yang tinggi akan melahirkan produktivitas yang tinggi pula. Kondisi kehidupan yang semakin kompleks ini menuntut manusia untuk meningkatkan kualitas diri. Manusia yang memiliki kemampuan, keunggulan, kerja keras, dan disiplin tinggi yang mampu bertahan dalam kuatnya persaingan antar individu. Salah satu upaya yang sangat memungkinkan untuk meningkatkan kompetensi diri yakni melalui pendidikan. Oleh karenanya pendidikan berbasis dengan kompetensi sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Kurikulum sebagai salah satu bagian penting dalam pendidikan menjadi salah satu objek yang dapat mewujudkan pendidikan yang berbasis kompetensi dengan kurikulum berbasis kompetensi. Di dalam kurikulum berbasis kompetensi dibahas mengenai konsep, isi, proses, penilaian dan basis pendidikan lainnya yang akan menjadi panduan dalam merencanakan proses pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk mencapai kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas kurikulum berbasis kompetensi dalam konteks Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia. Dimulai dari kebijakan pemerintah dalam Permendikbud 2

No. 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang didalamnya dipaparkan standar-standar pedoman melaksanakan pendidikan di SMK. Kemudian pembahasan dipersempit ke dalam konteks kurikulum berbasis kompetensi di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Bandung yakni SMKN 03 Bandung. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kurikulum berbasis kompetensi untuk SMK di Indonesia? 2. Bagaimana penerapan kurikulum berbasis kompetensi di SMK 03 Bandung? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan Penulisan dalam makalah ini yaitu: 1. Mendeskripsikan kurikulum berbasis kompetensi untuk SMK di Indonesia 2. Mendeskripsikan penerapan kurikulum berbasis kompetensi di SMK 03 Bandung

3

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Karakter Kurikulum Pendidikan Kejuruan Menurut Finch (1984: 14) terdapat beberapa karakteristik dari kurikulum pendidikan kejuruan yaitu: “orientation, justification, focus, in-school success standards, out-of-school success standards, school-workplace-community relationships, federal involvement, responsiveness, logistics, and expense” yang berarti orientasi, justifikasi, fokus, standar kesuksesan sekolah, standar kesuksesan di luar sekolah, hubungan dengan masyarakat, tanggung jawab negara, logistic, dan biaya. Selain memiliki karakteristik tersendiri, kurikulum pendidikan kejuruan juga mengacu pada tiga prinsip dari pendidikan kejuruan yaitu the principle of accessibility, the principle of integration, and the principle of partnership. a. The principle of accessibility Prinsip ini mengacu pada pendidikan kejuruan terbuka untuk semua. Pendidikan kejuruan harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat agar semua orang dapat mengenyamnya yaitu tanpa membedakan yang kaya dan miskin atau laki-laki dan perempuan. b. The principle of integration Pendidikan kejuruan harus terhubung dengan dunia kerja. Model ini biasa menggunakan model link and match, dimana keterampilan yang diajarkan di dalam kurikulum mengacu pada keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja. c. The principle of partnership Prinsip ini adalah prinsip dimana pendidikan kejuruan harus membangun kerja sama yang baik dengan DUDI. Kerja sama yang terjalin dapat berupa kerja sama dalam praktek kerja lapangan atau magang di industri. Salah satu bentuk yang sering dilakukan adalah work based learning melalui program praktik kerja industri.

4

2.1.1 Model Pengembangan Kurikulum Kejuruan Pengembangan kurikulum tidak serta merta dikembangkan secara langsung, akan tetapi memiliki langkah-langkah penting sebagai penguat mengapa kurikulum dikembangkan. Di sisi lain pengembangan kurikulum juga mengacu pada hasil yang diinginkan sehingga pengembangan mencakup kebutuhan dari tujuan kurikulum. Model-model pengembangan kurikulum sangat beragam yang memiliki ciri tersendiri. Terdapat 3 jenis model yang sangat tepat untuk mengembangakn kurikulum kejuruan sebagai berikut: 1.) Model Nicholls Model Nicholls menitikberatkan pengembangan kurikulum pada rasional, khususnya melihat kebutuhan kurikulum berdasarkan perubahan situasi. Jika melihat landasan awal pembentukan kurikulum yang tepat maka model Nicholls menjadi hal yang tepat. Model Nicholls memiliki beberapa tahapan pengembangan yaitu: 1) Situational analysis (analisis situasional); 2) Selection of objectives (seleksi tujuan); 3) Selection and organization of content (seleksi dan organisasi isi); 4) Selection and organization of methods (seleksi dan organisasi metode); dan 5) Evaluation (evaluasi) (Sholeh, 2013: 79). 2.) Model Finch Pada pendidikan kejuruan memiliki tujuan berbeda dari pendidikan pada umumnya. Hal ini membuat pengembangan kurikulum menjadi berbeda dengan yang lainnya. Finch dalam bukunya membahas khusus pengembangan kurikulum untuk sekolah kejuruan yang mencakup perencanaan, konten, dan implementasi. Kurikulum kejuruan dapat dikembangkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Gambar1. Bagan model Finch

5

Langkah-langkah dari model ini dapat diterjemahkan: 1) Perencanaan kurikulum yang meliputi menetapkan proses pengambilan keputusan, mengumpulkan dan mengkaji data terkait sekolah, dan mengumpulkan dan mengkaji data terkait masyarakat; 2) Membentuk konten kurikulum yang meliputi memanfaatkan strategi untuk menentukan konten, membuat Keputusan Konten Kurikulum, mengembangkan Tujuan dan Tujuan Kurikulum; dan 3) Melaksanakan kurikulum yang meliputi identifikasi dan pemilihan bahan ajar, mengembangkan bahan ajar, memilih strategi penyampaian bahan ajar, dan mengkaji Kurikulum. 3. Model Gwen Model pengembangan lain yang juga dapat sesuai dilakukan untuk mengembangakan kurikulum pendidikan kejuruan adalah model yang dikembangakan oleh Gwen melalui Food and Agriculture Organization of The United Nations (FAO). Model ini memiliki ciri khusus dibandingkan dengan model yang dikembangkan Finch. Model yang dikembangkan Gwen pada pelaksanaanya mencapai tahap evaluasi. Berikut bagan alur dari model pengembangan kurikulum oleh Gwen.

Gambar 2. Bagan model Gwen Langkah-langkah dari model ini dapat diterjemahkan: 1) Perencanaan yang meliputi identifikasi isu/masalah/kebutuhan, membentuk tim pengembangan kurikulum, dan mengadakan penilaian dan analisis kebutuhan; 2) Konten dan metode yang meliputi hasil yang diinginkan negara (tujuan pendidikan nasional), pemilihan konten, dan merancang metode pembelajaran Experiential; 3) Implementasi yang meliputi menghasilkan produk kurikulum, menguji dan merevisi kurikulum, merekrut dan melatih relawan/fasilitator, dan melaksanakan kurikulum; dan 4) Evaluasi dan pelaporan yang meliputi strategi evaluasi dan melaporkan dan mengamankan sumber daya.

6

2.1.2 Struktur Kurikulum Tabel 1. Struktur kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Program Pendidikan dan Pelatihan

Alokasi waktu

I.

1. Pendidikan Sosial-Budaya dan kewarganegaraan

216

2. Pendidikan Agama

144

3. Olahraga dan Kesehatan

216

4. Bahasa Indonesia

144

1. Bahasa Inggris

Sesuai

II.

Program Normatif

Program Adaptif

program

keahlian 2. Matematika 3.

Keterampilan komputer dan pengelolaan infomasi

4. Kewirausahaan III. Program Produktif 1. …….. 2. …….. 3. ……..

Sesuai program keahlian

2.1.3 Standar Materi SMK Standar materi Sekolah Menengah Kejuruan atau Madrasah Aliyah Kejuruan diatur dalam Lampiran II Permendikbud No. 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan SMK/MAK yang mengatur tentang standar isi kurikulum. Pengembangan standar isi SMK/MAK mengacu pada standar kompetensi lulusan yang mengintegrasikan ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Standar kompetensi lulusan tersebut dijabarkan lebih lanjut ke dalam standar isi dalam bentuk sub 7

standar kompetensi lulusan yang dilengkapi ruang lingkup materi yang akan mendukung pencapaian sub standar kompetensi lulusan tersebut. Standar kompetensi lulusan menggambarkan profil lulusan yang diharapkan dicapai melalui proses pembelajaran dan aktivitas pada satuan pendidikan. Selanjutnya struktur standar isi terdiri atas area kompetensi, standar kompetensi lulusan, sub standar kompetensi lulusan, dan ruang lingkup materi. Area kompetensi dan butir standar kon merupakan bagian dari standar kompetensi lulusan, sedangkan sub standar kompetensi lulusan dan ruang lingkup materi merupakan bagian inti dari standar isi. Standar isi diorganisasikan berdasarkan bidang keahlian dan program keahlian. Standar isi terdiri dari bagian umum dan bagian kejuruan. Bidang keahlian dalam standar isi meliputi bidang teknologi dan rekayasa, energi dan pertambangan, teknologi informasi dan komunikasi, kesehatan dan pekerjaan sosial, agribisnis dan agroteknologi, kemaritiman, bisnis dan manajemen, pariwisata, dan seni dan industri kreatif. 2.1.4 Spektrum SMK 2016 Pada tanggal 15 November 2016 merujuk pada surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4678/D/Kep/MK/2016 tanggal 2 September 2016 tentang Spektrum Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan tersebut yang merevisi edisi 2013. Berikut isi lampiran kompetensi keahlian yang disampaikan melalui surat edaran tersebut. SPEKTRUM KEAHLIAN PMK 2016 (2013 HASIL REVISI) NO . 1.

BIDANG/PROGRAM KEAHLIAN

KOMPETENSI KEAHLIAN

PROGRAM 3 TAHUN

4 TAHUN

TEKNOLOGI DAN REKAYASA 1.1 Teknologi Konstruksi dan Properti

8

1.1.1 Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan

V

1.1.2 Konstruksi Jalan, Irigasi dan Jembatan V

1.1.3 Bisnis Konstruksi dan Properti

V 1.1.4 Desain Permodelan Informasi Bangunan

dan

1.2 Teknik Geomatika dan Geospasial 1.2.1 Teknik Geomatika

V

1.2.2 Informasi Geospasial

V

1.3 Teknik Ketenagalistrikan 1.3.1 Teknik Pembangkit Tenaga V Listrik 1.3.2 Teknik Jaringan Tenaga Listrik V

1.3.3 Teknik Instalasi Tenaga Listrik V

1.3.4 Teknik Otomasi Industri

V

1.3.5 Teknik Pendinginan dan Tata V Udara 1.3.6 Teknik Tenaga Listrik

V

9

1.4 Teknik Mesin 1.4.1 Teknik Pemesinan

V

1.4.2 Teknik Pengelasan

V

1.4.3 Teknik Pengecoran Logam

V

1.4.4 Teknik Mekanik Industri

V

1.4.5 Teknik Gambar Mesin

Perancangan

dan V

1.4.6 Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur

V

1.5 Teknologi Pesawat Udara 1.5.1 Airframe Power Plant

V

1.5.2 Aircraft Machining

V

1.5.3 Aircraft Sheet Metal Forming

V

1.5.4 Airframe Mechanics

V

1.6.1 Desain Grafika

V

1.6.2 Produksi Grafika

V

1.6 Teknik Grafika

1.7 Teknik Instrumentasi Industri

10

1.7.1 Teknik Instrumentasi Logam

V

1.7.2 Instrumentasi dan Otomatisasi Proses

V

1.8 Teknik Industri

1.8.1 Teknik Pengendalian Produksi

1.8.2 Teknik Pergudangan

Tata

V

Kelola V

1.9 Teknologi Tekstil

1.9.1 Teknik Pemintalan Serat Buatan V

1.9.2 Teknik Pembuatan Benang

V

1.9.3 Teknik Pembuatan Kain

V

1.9.4 Teknik Penyempurnaan Tekstil

V

1.10 Teknik Kimia

1.10.1 Analisis Laboratorium

Pengujian V

1.10.2 Kimia Industri

V

1.10.3 Kimia Analisis 1.10.4 Kimia Tekstil

V V

11

1.11 Teknik Otomotif

1.11.1 Teknik Kendaraan Ringan V Otomotif 1.11.2 Teknik dan Bisnis Sepeda V Motor 1.11.3 Teknik Alat Berat

V

1.11.4 Teknik Bodi Otomotif

V

1.11.5 Teknik Ototronik

V

1.11.6 Teknik dan Perawatan Otomotif

Manajemen

V

1.11.7 Otomotif Daya dan Konversi Energi

V

1.12 Teknik Perkapalan

1.12.1 Konstruksi Kapal Baja

V

1.12.2 Konstruksi Kapal Kayu dan V Fiberglass 1.12.3 Teknik Instalasi Pemesinan V Kapal 1.12.4 Teknik Pengelasan Kapal

V

12

1.12.5 Teknik Kelistrikan Kapal

V

1.12.6 Desain dan Rancang Bangun V Kapal 1.12.7 Interior Kapal

V

1.13.1 Teknik Audio Video

V

1.13.2 Teknik Elektronika Industri

V

1.13 Teknik Elektronika

1.13.3 Teknik Mekatronika

V

1.13.4 Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi

V

1.13.5 Instrumentasi Medik

2.

V

ENERGI DAN PERTAMBANGAN

2.1 Teknik Perminyakan

2.1.1 Teknik Produksi Minyak dan V Gas 2.1.2 Teknik Pemboran Minyak dan V Gas

13

2.1.3 Teknik Pengelolaan Minyak, V Gas dan Petrokimia 3.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

3.2.1 Teknik Telekomunikasi 3.2.2 Teknik Telekomunikasi 4.

Transmisi V

Jaringan

Akses V

KESEHATAN DAN PEKERJAAN SOSIAL

4.1 Keperawatan

4.1.1 Asisten Keperawatan

V

4.2.1 Dental Asisten

V

4.4.1 Farmasi Klinis dan Komunitas

V

4.2 Kesehatan Gigi

4.4 Farmasi

4.5 Pekerjaan Sosial

4.5.1 Social Sosial) 4.5.2 Caregiver

Care

(Keperawatan V

V

14

5.

AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI

5.1 Agribisnis Tanaman

5.1.1 Agribisnis Tanaman Pangan dan V Hortikultura 5.1.2 Agribisnis Perkebunan 5.1.3 Pemuliaan Tanaman

dan

Tanaman V

Perbenihan

5.1.4 Lanskap dan Pertamanan

5.1.5 Produksi Perkebunan

dan

V

V

Pengelolaan

V

5.1.6 Agribisnis Organik Ekologi

V

5.2 Agribisnis Ternak

5.2.1 Agribisnis Ternak Ruminansia

V

5.2.2 Agribisnis Ternak Unggas

V

5.2.3 Industri Peternakan

V

5.3 Kesehatan Hewan

15

5.3.1 Keperawatan Hewan

5.3.2 Kesehatan Hewan

dan

V

Reproduksi

V

5.4 Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian

5.4.1 Agribisnis Pengolahan Hasil V Pertanian

5.4.2 Pengawasan Mutu Hasil Pertanian

V

5.4.3 Agroindustri

V

5.5 Teknik Pertanian

5.5.1 Alat Mesin Pertanian

V

5.5.2 Otomatisasi Pertanian

V

5.6 Kehutanan

6.

5.6.1 Inventarisasi dan Pemetaan Hutan

V

5.6.2 Konservasi Sumber Daya Hutan

V

5.6.3 Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan

V

KEMARITIMAN

16

6.1 Pelayanan Kapal Penangkap Ikan 6.1.1 Nautika Kapal Penangkap Ikan

V

6.1.2 Teknika Kapal Penangkap Ikan

V

6.2 Pelayaran Kapal Niaga 6.2.1 Nautika Kapal Niaga

V

6.2.2 Teknika Kapal Niaga

V

6.3.1 Agribisnis Perikanan Air Tawar

V

6.3.2 Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut

V

6.3.3 Agribisnis Ikan Hias

V

6.3.4 Agribisnis Rumput Laut

V

6.3 Perikanan

6.3.5 Industri Perikanan Laut 6.4 Pengolahan Hasil Perikanan 7.

6.4.1 Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan

V V

BISNIS DAN MANAJEMEN

7.1 Bisnis dan Pemasaran 7.1.1 Bisnis Daring dan Pemasaran

V

7.2 Manajemen Perkantoran

17

7.2.1 Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran

V

7.3 Akuntansi dan Keuangan 7.3.1 Akuntansi dan Keuangan Lembaga

V

7.3.2 Perbankan dan Keuangan Mikro V 7.3.3 Perbankan Syariah 8.

V

PARIWISATA

8.1 Perhotelan dan Jasa Pariwisata

8.1.1 Usaha Perjalanan Wisata

V

8.1.2 Perhotelan

V

8.1.3 Wisata Bahari dan Ekowisata

V

8.2 Kuliner

8.2.1 Jasa Boga

V

8.3.1 Tata Kecantikan Rambut dan Kulit

V

8.3 Tata Kecantikan

8.3.2 Spa dan Beauty Therapy

V

18

8.4 Tata Busana

8.4.1 Tata Busana

V

8.4.2 Desain Fesyen

9.

V

SENI INDUSTRI KREATIF

9.1 Seni Rupa

9.1.1 Seni Lukis

V

9.1.2 Seni Patung

V

9.1.3 Desain Komunikasi Visual

V

9.1.4 Desain Interior dan Teknik Furnitur 9.1.5 Animasi

V

V

9.2 Desain dan Produk Kreatif Kriya

9.2.1 Kriya Kreatif Batik dan Tekstil

V

9.2.2 Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi

V

19

9.2.3 Kriya Kreatif Logam dan Keramik

V

9.2.4 Kriya Kreatif Logam dan Perhiasan

V

9.2.5 Kriya Kreatif Kayu dan Rotan

V

9.3.1 Seni Musik Klasik

V

9.3.2 Seni Musik Populer

V

9.4.1 Seni Tari

V

9.3 Seni Musik

9.4 Seni Tari

9.4.2 Penataan Tari

V

9.5 Seni Karawitan

9.5.1 Seni Karawitan

9.5.2 Penataan Karawitan

V

V

9.6 Seni Pedalangan

20

9.6.1 Seni Pedalangan

V

9.7.1 Peme...


Similar Free PDFs