LAPORAN MIKROBIOLOGI PETERNAKAN PDF

Title LAPORAN MIKROBIOLOGI PETERNAKAN
Author Yusuf Ahmad
Pages 41
File Size 392.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 704
Total Views 856

Summary

STERILISASI, PEMBUATAN MEDIUM, METODE PERHITUNGAN CAWAN, DAN PEWARNAAN GRAM LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Disusun oleh : Kelompok IA Deby F.I. Nadeak 23010112120007 Velayati Nurrahma 23010112120037 Wiwik Purwaningsih 23010112120042 Nila Duhita Nareswari 23010112120055 Heru Murtadho 2301011212...


Description

Accelerat ing t he world's research.

LAPORAN MIKROBIOLOGI PETERNAKAN Yusuf Ahmad

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

LAPORAN MIKROBIOLOGI T ERNAK Yusuf Ahmad

BUKU PET UNJUK PRAKT IKUM MIKROBIOLOGI UMUM Disusun oleh Prilia Pramest i LAPORAN MIKROBIOLOGI KELOMPOK 1.docx Umi Nihayat ul Khusna

STERILISASI, PEMBUATAN MEDIUM, METODE PERHITUNGAN CAWAN, DAN PEWARNAAN GRAM

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Disusun oleh : Kelompok IA

Deby F.I. Nadeak Velayati Nurrahma Wiwik Purwaningsih Nila Duhita Nareswari Heru Murtadho

23010112120007 23010112120037 23010112120042 23010112120055 23010112120056

JURUSAN S-1 PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

RINGKASAN Kelompok IA. 2013. Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi. (Asisten: Kristiani Dina Pratiwi) Praktikum Mikrobiologi dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2013 pukul 07.00-09.00 WIB dan hari Minggu tanggal 12 Mei 2013 pukul 07.00-09.00, di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Ternak, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Praktikum menggunakan alat yaitu timbangan, erlenmeyer, waterbath, beker glass, gelas ukur, pisau, kain saring, pH meter, oven, autoklaf, cawan petri, pipet hisap, tabung reaksi, penghisap, bunsen, kaca objek, loop, mikroskop. Bahan yang digunakan kentang, dextrose, agar, aquades, asam tartarat, kertas pembungkus, kapas, alkohol, alumunium foil, sampel yang akan dihitung yaitu kevir, medium, larutan gram (A, B, C, D), dan biakan bakteri. Sterilisasi Kering, menyumbat bagian pangkal pipet dengan kapas. Membungkus cawan petri dan pipet hisap dengan kertas pembungkus. Memasukkan ke dalam oven selama 1 jam pada suhu 170°C. Sterilisasi Basah, memasukkan erlenmeyer dan tabung reaksi tersebut ke dalam autoklaf dan menunggu hingga manometer serta termometer menunjukkan suhu 121°C dengan tekanan 2 atm selama 60 menit. Membuat medium PDA, mengiris kentang dengan ukuran kira-kira 1x1x1 cm. Menimbang kentang dengan tepat sebanyak 500 gram. Memasukkan kentang ke dalam beker glass, kemudian menambahkan 1000 ml aquades, menutup beker glass dengan aluminium foil serapat mungkin. Memanaskan dalam waterbath hingga mendidih selama 30 menit. Setelah dingin, kemudian melumat kentang hingga hancur. Mengambil filtrat kentang dengan cara menyaringnya menggunakan kain saring atau kapas yang bersih. Setelah filtrat terkumpul mengukur volumenya untuk membuat medium PDA dengan komposisi: 50 ml filtrat, 1,5 gram agar serta 1 gram dextrose. Metode pengenceran, mengencerkan 1 ml sampel ke dalam 9 ml aquades sampai 5 tingkat pengenceran. Cara menghitung koloni, menghitung koloni hanya pada cawan yang jumlah koloninya antara 30-300. Pewarnaan Gram, menggenangi objek dengan larutan gram A selama 1 menit. Menggenangi kembali objek dengan larutan gram B selama 2 menit. Membilas objek dengan larutan gram C, kemudian membilas kembali dengan aquades. Menggenangi objek dengan larutan gram D selama 30 detik. Berdasarkan hasil percobaan diambil simpulan, praktikum metode hitungan cawan dengan menggunakan sampel kevir, jumlah bakteri yang dapat dihitung pada medium PDA menghasilkan jumlah koloni yang baik karena tidak kurang dari 30 dan tidak lebih dari 300. Pada pewarnaan bakteri gram negatif dengan bentuk bulat (coccus), sedangkan pada bakteri positif berbentuk batang (basil). Kata Kunci : Sterilisasi, Pembuatan Medium, Pengenceran, Pewarnaan, Perhitungan Cawan, Pewarnaan Gram.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan praktikum Mikrobiologi ini dapat selesai tepat waktu. Laporan ini disusun berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, kemudian diaplikasikan dengan mata kuliah yang diajarkan dengan sumber yang penulis baca. Laporan praktikum ini berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan praktikan terhadap apa yang sudah diajarkan di perkuliahan. Laporan ini diharapkan dapat berguna bagi penulis selaku praktikan dan pembaca pada umumnya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Dra. Turrini Yudiarti, M.Sc., selaku dosen koordinator praktikum Mikrobiologi, Primasta Adi P. selaku koordinator umum asisten, Kristiani Dina Pratiwi selaku asisten pembimbing, serta semua pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materil dalam pelaksanaan dan pembuatan laporan praktikum ini. Penulis mohon maaf jika terjadi kesalahan baik dari penulisan nama ataupun pengetikan. Kritik dan saran penulis harapkan demi penyempurnaan laporan ini.

Semarang, Mei 2013

Penulis

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................ i DAFTAR ISI ...............................................................................................

ii

DAFTAR TABEL .......................................................................................

iii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

iv

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................

1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................

2

BAB III METODOLOGI ............................................................................

6

3.1. Materi ...................................................................................................

6

3.2. Metode .................................................................................................

7

3.2.1. Sterilisasi ............................................................................... 3.2.2. Medium dan Larutan Pengencer ........................................... 3.2.3. Metode Hitungan Cawan ...................................................... 3.2.4. Pewarnaan Gram ...................................................................

7 8 8 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................

11

4.1. Sterilisasi .............................................................................................. 4.2. Pembuatan Medium PDA .................................................................... 4.3. Metode Hitungan Cawan ..................................................................... 4.4. Pewarnaan Gram .................................................................................

11 12 13 14

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN..........................................................

17

4.1. Simpulan................................................................................... 4.2. Saran . .......................................................................................

17 17

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

18

LAMPIRAN ................................................................................................

19

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Hasil Perhitungan Cawan dengan Sampel Kefir ...............................

13

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Gambar Alat ......................................................................................

19

2. Menjawab Pertanyaan Medium dan Larutan Pengencer ...................

23

3. Menjawab Pertanyaan Sterilisasi ......................................................

26

4. Menjawab Pertanyaan Metode Perhitungan Cawan .........................

27

5. Menjawab Pertanyaan Pewarnaan Bakteri ........................................

28

6. Perhitungan Metode Cawan ..............................................................

32

LEMBAR PENGESAHAN

Judul

: LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Kelompok

: IA (SATU)A

Jurusan

: S1-PETERNAKAN

Fakultas

: PETERNAKAN DAN PERTANIAN

Tanggal Pengesahan :

Mei 2013

Menyetujui,

Koordinator Asisten Praktikum Mikrobiologi

Asisten Pembimbing

Primasta Adi P. 23010110110017

Kristiani Dina Pratiwi 23010111130087

Mengetahui,

Koordinator Umum Mikrobiologi

Dr. Dra. Turrini Yudiarti, M.Sc., NIP. 195912021987032002

DAFTAR ILUSTRASI

Ilustrasi

Halaman

1. Gambar Pengamatan Bakteri Gram Positif Perbesaran 100x ...........

14

2. Gambar Pengamatan Bakteri Gram Negatif Perbesaran 100x ..........

15

1

BAB I

PENDAHULUAN

Mikrobiologi adalah suatu ilmu mengenai makhluk hidup yang mempunyai ukuran sedemikian kecilnya, sehingga setiap individu selnya tidak mungkin dapat dilihat langsung oleh mata. Di dalam bidang mikrobiologi terdapat beberapa aspek yang dipelajari, seperti mikroba, sterilisasi, medium dan sebagainya. Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan proses penghilangan semua jenis mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma dan virus) yang terdapat pada suatu benda. Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme. Metode hitung cawan adalah satu cara perhitungan bakteri adalah dengan menggunakan metode hitung cawan atau Standard Plate Count (SPC). Pewarnaan Gram bertingkat adalah suatu cara pewarnaan yang paling berguna yang dilakukan dalam bakteriologi. Tujuan Praktikum Mikrobiologi adalah untuk mengetahui cara-cara mensterilkan alat dan bahan, mengetahui cara pembuatan medium dan larutan pengencer dengan komposisi yang tepat, mengetahui cara menghitung jumlah mikroba, mengetahui cara pewarnaan gram pada mikroba serta bentuk dan struktur mikroba yang terdapat dalam sampel. Manfaat Praktikum Mikrobiologi umum ini adalah agar dapat mengetahui proses pertumbuhan dan perkembangan mikroba dalam bahan pakan dimana mikroba mempunyai banyak hubungan dan peranan yang sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup.

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Sterilisasi

Sterilisasi adalah suatu proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan. Suatu benda yang steril dipandang dari sudut mikrobiologi, artinya bebas dari mikroorganisme hidup. Proses sterilisasi dapat dilakukan dengan uap panas, larutan kimia, pemanasan kering atau metode gas (Adji et al., 2007). Suatu benda atau substansi hanya dapat steril atau tidak steril, tidak akan pernah mungkin setengah steril atau hampir steril ( Pelczar and Chan, 1988).

2.1.1. Sterilisasi Kering

Ada dua metode sterilisasi panas kering yaitu dengan insinerasi, yaitu pembakaran dengan menggunakan api dari bunsen dengan temperatur sekitar 3500C, dan dengan udara panas oven yang lebih sederhana dan murah dengan temperatur sekitar 1600C sampai 1700C (Pratiwi, 2008). Alat-alat dari gelas dimasukkan di dalam oven kering selama waktu dan pada temperatur 1600C sampai 1700C, hal ini bergantung kepada banyak sedikitnya muatan yang dimasukkan dalam oven (Dwijoseputro 2005).

2.1.2. Sterilisasi Basah

Autoklaf adalah suatu bejana yang dapat ditutup, yang diisi dengan tekanan tinggi, suhu di dalamnya dapat mencapai 1150C hingga 1250C dan

3

tekanan uapnya mencapai 2 hingga 4 atm (Adji et al., 2007). Tingkat sterilisasi panas basah digunakan untuk bahan yang sensitif panas untuk industri makanan berkisar pada temperatur 600C sampai 800C, pada peralatan dan cairan disterilkan dengan pemanasan pada temperatur 1000C selama 5-10 menit (Pratiwi 2008).

2.2.

Medium dan Larutan Pengencer

Dasar makanan yang paling baik bagi pemeliharaan mikroba ialah medium yang mengandung zat-zat organik seperti rebusan daging, sayur-sayuran, sisa makanan, atau ramuan-ramuan yang dibuat oleh manusia. Medium yang biasa digunakan yaitu kaldu cair dan kaldu agar (Dwidjoseputro, 2005). Jika sel mikroba yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar maka sel mikroba tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang nantinya dapat dilihat secara langsung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop (Fardiaz, 1989)

2.2.1. Potato Dextroset Agar (PDA)

Untuk membuat biak padat pada larutan biak cair ditambahkan bahan pemadat yang memberi konsistensi seperti selai pada larutan air. Bahan pemadat yang ideal adalah agar (Schmidt, 1994). Jika sel mikroba yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar maka sel mikroba tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang nantinya dapat dilihat secara langsung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop (Fardiaz, 1989)

4

2.3.

Metode Hitungan Cawan (Total Plate Count)

Bahan pangan yang diperkirakan mengandung lebih dari 300 sel mikroba per ml, per gram, atau per cm. Bakteri yang ditumbuhkan pada medium agar di dalam cawan petri dan diinkubasi dikatakan menghasilkan jumlah yang terbaik adalah di antara 30 sampai 300 koloni (Fardiaz 1989). Di dalam suatu populasi bakteri tidak semua sel mampu hidup terus. Yang dianggap sebagai sel hidup ialah sel yang mampu membentuk koloni di dalam agar biak atau membentuk suspensi dalam larutan biak. Sel-sel yang mampu hidup terus yang dihitung dengan berbagai metode untuk menetapkan jumlah sel hidup (Schmidt, 1994).

2.3.1.

Pengenceran

Pengenceran biasanya dilakukan secara desimal, yaitu 1 : 10, 1 : 100, 1 : 1000 dan seterusnya. Pengenceran secara desimal memudahkan dalam perhitungan jumlah koloni, sedangkan pengenceran yang bukan secara desimal misalnya 1 : 5, 1 : 25 dan seterusnya jarang dilakukan karena tidak praktis dalam penghitungannya. Larutan yang digunakan untuk pengenceran dapat berupa larutan bufer fosfat, larutan garam fisiologi 0,85% atau larutan Ringer ( Fardiaz, 1989). Kesulitan dalam penggunaan teknik merode tuang ini bila jumlah kandungan bakteri sangat tinggi dalam bahan yang akan diperiksa diperlukan pengenceran, selain itu agak sulit mengambil koloni yang tumbuh di bawah permukaan agar (Lay dan Sugyo, 1992).

5

2.3.2.

Metode Tuang

Salah satu teknik yang dikembangkan Koch adalah metode agar tuang untuk mendapatkan koloni yang terpisah (Lay dan Sugyo, 1992). Dari pengenceran yang dikehendaki, sebanyak 1 ml atau 0,1 ml larutan sampel dipipet ke dalam cawan petri menggunakan pipet 1 ml atau 1,1 ml. Sebaiknya waktu antara dimulainya pengenceran sampai menuangkan ke dalam cawan petri tidak boleh lama dari 30 menit (Fardiaz, 1989)

2.4.

Pewarnaan Gram

Pewarnaan gram dapat dibedakan menjadi gram positif dan gram negatif. Dimana gram positif berwarna biru dan gram negatif berwarna merah (Djauhari, 2006). Dalam pewarnaan gram, mula-mula sel bakteri diwarnai dengan zat warna basa yaitu violet kristal, diikuti perlakuan menggunakan suatu mordant yaitu larutan lugol. Sel kemudian dicuci dengan alkohol utnuk menghilangkan violet kristal. Setelah dicuci dengan air, kemudian diwarnai dengan safranin. Sel-sel yang tidak dapat melepaskan warna dan akan tetap berwarna seperti warna kristal violet yaitu biru-ungu disebut dengan bakteri gram positif, sedangkan sel-sel yang dapat melepaskan violet kristal dan mengikat safranin sehingga berwarna merahmerah muda disebut dengan bakteri gram negatif (Fardiaz, 1989). Pewarnaan bakteri dengan pewarnaan sederhana atau deferensial adalah untuk memilah bakteri menjadi gram positif dan gram negatif. Gram positif terlihat ungu, sedangkan gram negatif terlihat merah (Lay dan Sugyo, 1992).

6

BAB III

METODOLOGI

Praktikum Mikrobiologi dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 18 Mei 2013 pukul 10.00-13.00 WIB dengan materi Sterilisasi dan Medium serta Larutan Pengencer. Pada hari Minggu tanggal 19 Mei 2013 pukul 13.00-15.00 WIB dengan materi Metode Hitungan Cawan dan Pewarnaan Gram. Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

3.1.

Materi

Alat yang digunakan pada praktikum mikrobiologi adalah oven berfungsi untuk membantu mensterililasi alat-alat sebelum digunakan,Autoklaf untuk sterilisasi. Cawan petri berfungsi untuk tempat penumbuhan bakteri, pipet hisap dan penghisap berfungsi menghisap larutan, pipet tetes berfungsi untuk mengambil larutan atau cairan dalam jumlah kecil, erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan, tabung reaksi berfungsi sebagai tempat larutan pengencer, timbangan elektrik berfungsi untuk menimbang bahan-bahan, gelas beker berfungsi menempatkan larutan, gelas ukur berfungsi untuk mengukur cairan atau larutan, pisau untuk memotong kentang, loop berfungsi untuk mengambil bahan biakan, bunsen berfungsi untuk memanaskan loop supaya tetap steril dan untuk fiksasi, pengaduk magnetik berfungsi untuk mengaduk larutan supaya homogen, kaca objek berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan bakteri

7

sebelum dilihat dengan mikroskop, inkubator berfungsi sebagai tempat pembiakan bakteri dan disesuaikan dengan suhu optimal pertumbuhan bakteri, mikroskop sebagai alat bantu untuk melihat benda-benda kecil berupa biakan bakteri Escherichia colli dan Lactobacillus asidiphidus. Bahan yang digunakan adalah kertas pembungkus untuk membungkus alat-alat yang akan disterilisasi, kapas untuk menutup erlenmeyer dan tabung reaksi, aluminium foil untuk menutup gelas beker, alkohol, kentang, dekstrosa, agar, aquades, asam tartarat 10%, sampel berupa kefir, larutan gram A (ungu kristal), gram B (kristal iodium), gram C (etanol), dan gram D (safranin).

3.2.

Metode

3.2.1. Sterilisasi

3.2.1.1. Sterilisasi Kering, menyiapkan pipet hisap dan cawan petri kemudian membersihkannya menggunakan alkohol. Menyumbat bagian pangkal pipet dengan kapas. Membungkus cawan petri dan pipet hisap dengan kertas pembungkus. Memasukkan cawan petri dan pipet hisap ke dalam oven selama 1 jam pada suhu 170°C. Mengeluarkan pipet hisap dan cawan petri dari oven. Menunggu hingga dingin sebelum digunakan.

3.2.1.2. Sterilisasi Basah, memasukkan medium yang akan disterilkan ke dalam erlenmeyer. Memasukkan aquades sebanyak 9 ml ke dalam tabung reaksi sebanyak 8 buah. Menutup rapat erlenmeyer dan tabung reaksi menggunakan kapas. Memasukkan erlenmeyer dan tabung reaksi tersebut ke dalam autoklaf,

8

kemudian menutup autoklaf dengan rapat. Menyalakan autoklaf dan menunggu hingga manometer serta termometer menunjukkan suhu 121°C dengan tekanan 2 atm selama 60 menit. Membuka katup pengaman dan membiarkan hingga autoklaf tidak lagi bertekanan (uap air keluar). Membuka autoklaf dan mengeluarkan mediumnya. Khusus untuk medium agar, untuk menurunkan suhunya dan menjaga agar tidak membeku maka memasukkan medium ke dalam inkubator bersuhu 55°C sebelum digunakan.

3.2.2. Medium dan Larutan Pengencer

Mengupas kentang dengan pisau tajam hingga bersih, kemudian membilas dengan air bersih. Mengiris kentang tersebut dengan ukuran kira-kira 1x1x1 cm. Menimbang kentang dengan tepat sebanyak 500 gram. Memasukkan kentang ke dalam beker glass, kemudian menambahkan 1000 ml aquades, menutup beker glass dengan aluminium foil serapat mungkin. Memanaskan dalam waterbath hingga mendidih selama 30 menit. Setelah dingin, kemudian melumat kentang hingga hancur. Mengambil filtrat kentang dengan cara menyaringnya menggunakan kain saring atau kapas yang bersih. Setelah filtrat terkumpu...


Similar Free PDFs