Title | Laporan Percobaan Alkohol |
---|---|
Author | ehsan ai |
Course | Kimia Dasar |
Institution | Universitas Lambung Mangkurat |
Pages | 18 |
File Size | 712.5 KB |
File Type | |
Total Downloads | 173 |
Total Views | 607 |
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA IPERCOBAAN IIIKIMIA ORGANIK : ALKOHOLKELOMPOK VIIHANAN JOHAN ABD RASYIED 1911012120009ITQAN ATHAYA AL KHALILY 1911012220017MUHAMMAD EHSAN 1911012210015SITI FATIMAH 1911012320002PROGRAM STUDI S-1 KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUN ALAMUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBAN...
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA I PERCOBAAN III KIMIA ORGANIK : ALKOHOL
KELOMPOK VII HANAN JOHAN ABD RASYIED
1911012120009
ITQAN ATHAYA AL KHALILY
1911012220017
MUHAMMAD EHSAN
1911012210015
SITI FATIMAH
1911012320002
PROGRAM STUDI S-1 KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUN ALAM UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2020
BAB I PENDAHULUAN
1.1 PrinsipPercobaan Alkohol adalah senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai atau cincin hidrokarbon. Rumus umum alkohol R-OH dengan R adalah suatu alkil baik alifatis maupun siklik. Pada percobaanini, akandilakukan 5 uji cobayaitu, uji air dalamalkohol, uji lucas, uji oksidasidenganasamkromat, uji iodoform
dan
uji
esterifikasidenganberbagai
sample
alkohol,
sepertialkoholabsolut, alkohol 70%, 2-Propanol dan t-butanol. Dan alat-alat yang digunakan pada percobaaniniyaitu, thermometer, pembakar Bunsen, tabungreaksi, kacaarloji, dan kelasukur 10 ml. 1.2 TujuanPercobaan Tujuandaripercobaaniniadalah : 1. Mempelajari sifat fisis alkohol
2. Mempelajari reaksi kimia alkohol 3. Membandingkan sifat-sifat kimia antara alkohol primer, sekunder dan tersier
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Alkohol adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari karbon, C, hidrogen, H dan oksigen, O yang mempunyai formula umum CnH2n+OH untuk alkohol
alifatik
dan
untuk
alkohol
aromatik
disebut
sebagai
fenol,
C6H5OH(Asmawati, 2014).Gugus alkohol dikenali sebagai hidroksil yaitu -OH yang terikat dengan rantai karbon. Alkohol biasanya adalah etanol atau grain alcohol. Etanol dapat dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan ragi. Etanol sangat umum digunakan, dan telah dibuat oleh manusia selama ribuan tahun air/larut dalam airdan alkohol juga dapat dihasilkan dari hidrasi langsung etilen atau alkana lain dari proses cracking dari minyak bumi yang didistilasi(Noor et al. , 2018). Alkohol berupa zat cair jernih, lebih ringan dari air, mudah terbakar, campur dengan air bercampur dengan, mudah menguap, titik didih 78°C, dapat melarutkan lemak dan berbagai senyawa organik. Sifat yang terakhir ini memunglankan alkohol digunakan sebagai pelarut bahan obat dan kosmetika.(Mursyidi, 2002) Reaksi-reaksi yang terjadi dalam alkohol antara lain reaksi subtitusi, reaksi eliminasi, reaksi oksidasi dan esterifikasi. Dalam suatu alkohol jika rantai karbon semakin panjang,maka hidrokarbon semakin rendah kelarutannya. bahkan jika sifat hidrofob ini mengalahkan sifat hidrofil dari gugus hidroksil. Banyaknya gugus hidroksil memperbesar kelarutan dalam air(Hart,1990) Untuk menentukan apakah sampel alkohol tersebut merupakan alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier. Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH pada rantai karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol primer,alkohol sekunder dan tersier. Alkohol primer yaitu alkohol gugus – OH Noya terletak pada atom C primer yang langsung pada satu atom karbon yang lain. Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus-OH nya terletak pada atom C sekunder yang terikat pada dua atom C yang lain.Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus – OH nya terletak pada atom C tersier yang terikat langsung pada tiga atom C yang lain. Adapun struktur dari alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier adalah:
(Petrucci, 1987)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Alat&Bahan
a. Alat Daftar alat yang digunakan pada percobaaniniadalah : 1. Termometer
1 buah
2. Pembakar bunsen
1 buah
3. Tabung reaksi
6 buah
4. Kaca arloji
6 buah
5. Gelas ukur 10 ml
1 buah
b. Bahan Daftar bahan yang digunakan pada percobaaniniadalah : 1. Alkohol absolut 2. Alkohol 70% 3. Pereaksi Lucas 4. Larutan kalium kromat 5. Larutan Iodin dalam KI 6. 2-propanol 7. Larutan NaOH 6 M 8. K2CO3 padat 9. Asam asetat pekat 10. H2SO4 pekat 11. CuSO4 anhidrat 12. t-butanol
3.2.
Prosedur Kerja A. Uji Air dalamAlkohol 1 ml etanolabsolut + K2CO3 padat
1 ml etanolabsolut + CuSO4 anhidrat
dimasukkan kedalam
tabungreaksi 1
dimasukkankedalam
reaksi 2
dikocok dan didiamkan dikocok dan didiamkan diamatiperubahan yang terjadi diulangihaldiatasdengancontohallkohollainnya Hasil Catatan: ulangipercobaan di atasdengancontohalkohollainnya.
B. Uji Lucas 0,5ml etanolabsolut
dimasukkankedalamtabungreaksi 3 ml pereaksilucas
ditambahkan pada suhu 25-27 derajat Celsius
ditutuplahtabungreaksidengansumbatkaret
dikocok dan didiamkanbeberapasaat
dicatatwaktu yang diperlukanhinggaterbentuknyaemulasi
diulangipercobaandiatasdengancontohalkohollainnya
Hasil Catatan: ulangipercobaan di atasdengancontohalkohollainnya.
C. Uji OksidasidenganAsamKromat 1 ml K2Cr2O7 dan 4 tetes H2SO4 pekat dimasukkankedalamtabungreaksi dikocok 1 ml etanolabsolut dikocok dipanaskandalam penangas air bersuhu 80°C dibiarkan beberapa menit diamati perubahan waarna yang terjadi diamati bau yang ditimbulkan Hasil Catatan: ulangipercobaan di atasdengancontohalkohollainnya D. Uji Iodoform 2 mL etanol absolut, etanol 70%, isopropil alkohol, dan t dimasukkan ke dalam 4 tabung reaksi yang telah diberi label 2mL iodin ditambahkan ke dalam masing-masing tabung sambil diaduk NaOH6M ditambahkan hingga terjadi perubahan warna menjadi kuning muda didiamkan selama 5 menit, apabila belum terbentuk endapan maka dipanaskan tabung reaksi dalam penangas air bersuhu 60°C diamati endapan yang terbentuk dan bau yang timbul Hasil Catatan: ulangi percobaan di atas dengan contoh alkohol lainnya.
E. Uji Esterifikasi 1mLetanol dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1mLasamasetat pekat ditambahkan ke dalam tabung reaksi dikocok tabung reaksi dipanaskan dalam pemanas air selama 5 m larutan dituang ke dalam air diamati bau yang ditimbulkan Hasil Catatan: ulangi percobaan di atas dengan contoh alkohol lainnya.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Pengamatan Prosedur 1. Uji Air dalamAlkohol
Hasil Pengamatan
a. Tabung 1 : 1 mL etanol absolut + a. Larutanberubahwarnabirumuda CuSO4anhidrat secukupnya
b. Larutdalametanolabsolut
b. Tabung 2 : 1 mL etanol absolut + c. Larutanberubahwarnabirumuda K2CO3 padat secukupnya.
d. Tidaklarutdalam t-butanol
c. Tabung 1 : 1 mL t-butanol + e. Larutanberubahwarnabirukeruh CuSO4anhidrat secukupnya.
f. Tidaklarutdalam 2-propanol
d. Tabung 2 : 1 mL t-butanol + g. Larutanberubahwarnabirumuda K2CO3 padat secukupnya.
h. Larutdalametanol 70%
e. Tabung 1 : 1 mL 2-propanol + CuSO4anhidrat secukupnya.
a. warnaakhirmenjadibirutuakehijauan
f. Tabung 2 : 1 mL 2-propanol + b. warnaakhirmenjadibirutuakehijauan K2CO3 padat secukupnya. g. Tabung 1 : 1 mL etanol 70% + CuSO4anhidrat secukupnya.
c. warnaakhirmenjadibirutuakehijaua n d. warnaakhirmenjadi orange bening
h. Tabung 2 : 1 mL etanol 70% + K2CO3 padat secukupnya.
a. BerbauIod, tidakmengendap
2. Uji OksidasidenganAsamKromat
b. BerbauIod, tidakmengendap
a. 1 mL K2Cr2O7 + 4 tetes H2SO4 c. BerbauIod, pekat + 1 mL etanol absolut. Dipanaskan pada suhu 80 oC b. 1 mL K2Cr2O7+ 4 tetes H2SO4 pekat + 1 mL etanol 70%. Dipanaskan pada suhu 80 oC c. 1 mL K2Cr2O7 + 2 tetes H 2SO4 pekat + 1 mL 2-propanol.
mengendap d. BerbauIod, tidakmengendap
Dipanaskan pada suhu 80 oC d. 1 mL K2Cr2O7 + 4 tetes H 2SO4 pekat + 1 mL t-butanol. Dipanaskan pada suhu 80 oC 3. Uji Iodoform a. 2 mL t-butanol + 2 mL iodin + NaOH 6 M (hinggawarna iodin berubahmenjadikuningmuda). b. 2 mL etanol 70 % + 2 mL iodin + NaOH 6 M (hinggawarna iodin berubahmenjadikuningmuda) c. 2 mL etanol absolut + 2 mL iodin + NaOH 6 M (hinggawarna iodin berubahmenjadikuningmuda). d. 2 mL 2-pentanol+ 2 mL iodin + NaOH 6 M (hinggawarna iodin berubahmenjadikuningmuda) 4.2. Pembahasan Percobaan kali inimembahastentangAlkohol yang bertujuanuntuk mempelajari sifat fisis alkohol, mempelajari reaksi kimia alkohol, serta membandingkan sifat-sifat kimia antara alkohol primer, sekunder, dan tersier. Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH pada rantai karbon utama. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus –OH nya terletak pada C primer yang terikat langsung pada satu atom karbon yang lain contohnya : CH 3CH2CH2OH (C3H7O). Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus -OH nya terletak pada atom C sekunder yang terikat pada dua atom C yang lain. Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH nya terletak pada atom C tersier yang terikat langsung pada tiga atom C yang lain (Fessenden dan Fessenden, 1997). 1. Uji Air dalam Alkohol
Uji air dalam alkohol menandakan bahwa adanya kandungan air yang
terdapat
dalam
terbentukduafase,
atas
alkohol.Apabilawarnalarutanberubah berwarna
bening
dan
lapisan
dan bawah
berwarnabirumudamakadapatdikatakanbahwalarutanalkoholtersebutmen gandung air. Pada percobaanetanolabsolut, t-butanol dan etanol 70% mengalamiperubahanwarnamenjadibirumudasedangkan pada 2-propanol menjadibirukeruhketikaditambahkan
CuSO 4.
Adanya
fungsi
penambahan CuSO4 adalah mengetahui ada atau tidaknya kandungan air dalam alkohol.Reaksi alkohol dengan melepaskan air ini disebut dengan dehidrasi yang termasuk dalam reaksi eliminasi. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: (CH3)3COH
+ H
(CH3)2C
=
CH2 + H2O
t-butanol (CH3)2CHOH
+ H
CH3CH
=
CH2 + H2O
2-propanol CH3CH2OH
+ H
CH2
=
CH2 + H2O
Etanol Percobaan berikutnya, jenis alkohol etanol absolute, dan etanol 70% ketika dicampur dengan K 2CO3 padat dapat larut dalam air karena memiliki rantai karbon yang pendek. Reaksinya dapat ditulis: -
Untuk etanol absolut
2 C2H5OH + K2CO3
2 C2H2OK + H2 + CO3 Kalium etanolat
-
Untuk etanol 70%
2 ROH + K2CO3
2 ROK + H2 + CO3 Kalium alkanolat
Sedangkan pada t- butanol dan 2-propanol ketika dicampur dengan K2CO3 padat tidak larut dalam air karenamemiliki rantai karbon yangpanjang.
2. Uji OksidasidenganAsamKromat Alkohol primermelakukan
reaksi oksidasi menjadi asam
karboksilat, alkohol sekunder melakukan rekasi oksidasi menjadi keton sedangkan alkohol tersier tidak teroksidasi dalam suasanabasa(Brown& Garg,1961) Reaksi oksidasi pada alkohol : Etanol absolut menghasilkan warna birutuakehijauan dan berbau menyengat. Etanol 70% CH3CH2OH + O2
CH3C OH ║ O
Menghasilkan larutan yang berwarna biru tuakehijauandan berbau menyengat. 2-propanol O ║ CH3CHOHCH3 + O2
CH3
C
CH2OH
Menghasilkan larutan yang berwarna birutuakehijauan tetapi tidak berbau. t-butanol menghasilkan warna orange bening dan larutan tidak berbau. Fungsi penambahan H 2SO4 pada KCr2O7 yaitu untuk membentuk asam kromat, dan diharapkan dapat mengoksidasi alkohol, karena asam kromat dibuat dari Cr2O7 dan H2SO4 merupakan salah satu pengoksidasi
yang kuat/khas. Jika dicampurkan larutanmenjadi berwarna hijau atau biru disebabkan karena terbentuknya ion kromium (III). Dari warna itu dapat dibedakan antara alkohol sekunder maupun primer berdasarkan hasil reaksi oksidasi dari masing-masing sampel alkohol yang digunakan.
3. Uji Iodoform Pembentukan I2 pada alkohol dilakukan dengan mereaksikannya terhadap natrium hidroksidaNaOH dan
iodida I2. Pada pereaksian
dengan etanol endapan CHI3 tidak terbentuk karena alkohol tidak mempunyai gugus metilnya sehingga tidak ada endapan CHI3dan juga pada alkohol primer (kecuali etanol absolut) dan semua alkohol tersier. Penambahan
etanol
reaksieliminasi
pada
absolut
pada
Iodium
alkohol
dengan
akan
membentuk
menunjukkan aldehid
dan
hidrokarbon halida sehingga terdapat endapan. Reaksi yang terjadi adalah : CH3CH2OH + I2
CH3CHO + 2HI
Bila campuran tersebut ditambahkan dengan NaOH : CH3COH + NaOH + 3I2 Penambahan
jenis
CHI3 + CHOONa + 3HI alkohol
dengan
Iodium
terjadi
perubahanwarna kuning pekat dan setelah ditambahkan NaOH sedikit demi sedikit larutan menjadi berwarna kuning muda. Dengan reaksi seperti di atas, Larutan tersebut didiamkan untuk mengamati reaksi yang memerlukan waktu untuk bereaksi. Kemudian larutan dipanaskan untuk mempercepat terjadinya proses reaksi, namun larutan yang dihasilkan tidak menunjukkan adanya endapan (kecuali etanol absolut). Etanol absolut, merupakan uji positif (+) karena ada endapan kuning. Iodoform tidak terbentuk langsung dari alkohol, tetapi senyawa karbonil yang dihasilkan berasal dari reagen-reagen karboIod. Pada penambahan etanol 70 % dan t-butanol tidak terbentuk endapan dengan
larutan bening dan berbau Iod, pada 2-propanol juga tidak terbentuk endapan tetapi larutan berwarna kuning muda dan berbau Iod. Maka dapat dikatakan untuk penambahan tersebut memiliki uji (-) karena tidak terbentuknya endapan.
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan Pada uji air dalam alkohol kami mendapatkan hasil bahwa t-butanol, etanol 70%, dan 2-propanol membentuk dua fase yaitu atas bening dan bawah berwarna biru muda yang menunjukkan keberadaan air dalam alkohol. Pada uji Oksidasi dengan Asam Kromat menunjukkan hasil bahwa Etanol, Etanol 70%, dan 2-propanol adalah alkohol sekunder sedangkan tbutanol adalah alkohol tersier. Pada Uji Iodoform kamimendapatkan hasil bahwa Etanol Absolut merupakan uji positif karena menghasilkan endapan kuning sedangkan etanol 70%, t-butanol, dan 2-propanol adalah uji negatif karena tidak membentuk endapan kuning.
DAFTAR PUSTAKA Asmawati, E. Y. 2014. Membandingkan Tegangan Permukaan Dengan Tegangan Air Menggunakan Zat Pewarna Makananan Sebagai Alat Peraga Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Fisika. 2:64-69. Brown, H. C. dan Garg, C. P. 1961. A Simple Procedure For The Chromic Acid Oxidation Of Alcohols To Ketones Of High Purity. Journal Of The American Chemical Society. 83:2952-2953. Fessenden, R. dan Fessenden, J. S. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik. Bina Aksara, Jakarta. Hart. 1990. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Edisi Keenam. Erlangga, Jakarta. Mursyidi, A. 2002. Alkohol Dalam Obat Dan Kosmetik. Jurnal Tarjih. 4:1-11. Noor, L. M., Mat, S. R., Dhiaudin, N. and Arifin, A. 2018. Alkohol Definisi, Pengharaman, Metabolisme Dan Kegunaannya. Ulum Islamiyyah. 3:105114. Petrucci, R. H. 1987. Kimia Dasar Universitas Jilid II. Erlangga, Jakarta.
LAMPIRAN 1. Uji Air dalam Alkohol
Gambar 1.1 Hasil dari larutan 1 ml
Gambar 1.2 Hasil dari larutan 1 ml
etanol asolut + CuSO4
etanol asolut + K2CrO3
1.5 Hasil dari Gambar 1.3 darilarutan larutan 2-Gambar 1.6 1.4 Hasil dari darilarutan larutan 2t-butanol + CuSO4 propanol
t-butanol propanol ++ KK2CrO 33 2CrO
2. Uji Iodoform
Gambar 2.1 Hasil dari penambahan
Gambar 2.2 Hasil dari penambahan
larutan 2 ml etanol absolut + 2 ml
larutan 2 ml etanol absolut + 2 ml
iodin
iodin + NaOH 6 M
2-propanol t-butanol
Gambar 2.3 Hasil dari penambahan larutan 2 ml etanol absolut + 2 ml iodin + NaOH 6 M yang telah dipanaskan
3. Uji Oksidadi dengan Asam Kromat
Gambar 3.1 Penambahan larutan
Gambar 3.2 Hasil penambahan
H2SO4 pekat ke dalam larutan
larutan H2SO4 pekat ke dalam larutan
K Cr O
K Cr O
Gambar 3.3 Penambahan larutan uji
Gambar 3.4 Hasil dari penambahan
coba dalam larutan 1 ml K2Cr2O7 +
larutan uji coba dalam larutan 1 ml
H2SO4 pekat
K2Cr2O7 + H2SO4 pekat
Gambar 3.5 Perubahan yang terjadi
Gambar 3.6 Hasil dari Semua
setelah larutan dipanaskan
percobaan yang telah dipanaskan...