LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI BAKTERI - MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PDF

Title LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI BAKTERI - MIKROBIOLOGI KEHUTANAN
Author Sulthan Azhar Idrus
Pages 38
File Size 1 MB
File Type PDF
Total Downloads 57
Total Views 184

Summary

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN BW-3205 Modul V: Identifikasi Bakteri Oleh: Muhammad Yunus Sulthan Azhar Idrus | 11518053 Kelompok 6 Asisten: Novan Kopriadi | 11417037 PROGRAM STUDI REKAYASA KEHUTANAN SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2021 MODUL V – MUHAMMAD YUNUS...


Description

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN BW-3205 Modul V: Identifikasi Bakteri

Oleh: Muhammad Yunus Sulthan Azhar Idrus | 11518053 Kelompok 6 Asisten: Novan Kopriadi | 11417037

PROGRAM STUDI REKAYASA KEHUTANAN SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2021

MODUL V – MUHAMMAD YUNUS SULTHAN AZHAR IDRUS – 11518053

3 Maret 2021 Muhammad Yunus Sulthan Azhar Idrus – 11518053

MODUL V – MUHAMMAD YUNUS SULTHAN AZHAR IDRUS – 11518053

I. LATAR BELAKANG Bakteri yang merupakan mikroorganisme prokariotik adalah organisme paling melimpah dan sederhana di dunia ini. Menurut Jawetz et al (2004), bakteri hidup berkoloni dan tidak memiliki selubung inti namun mampu hidup dimana saja. Bakteri pada umumnya merupakan makhluk hidup yang juga memiliki DNA, akan tetapi DNA bakteri tidak berada pada nukleus yang juga tidak mempunyai membran sel. DNA ekstrakromosomal dari bakteri tergabung menjadi satu plasmid yang berbentuk kecil dan sirkuler (Jawetz et al, 2004). Bakteri mempunyai beragam karakteristik yang berbeda, oleh karena itu didalam proses mempelajari dan memahami bakteri dalam suatu kelompok tertentu diperlukan identifikasi. Beberapa metode dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu bakteri, diantaranya metode pewarnaan gram, pewarnaan kapsul dan pewarnaan tahan asam. Identifikasi mikroorganisme yang baru saja diisolasi sangat memerlukan perincian, deskripsi, dan perbandingan yang sangat rinci dan jelas dengan deskripsi yang telah dipublikasikan sebelumnya untuk jasad-jasad renik lain yang mempunyai kesamaan jenis (Pelczar et al, 2008). Identifikasi bakteri ini penting dalam bidang Rekayasa Kehutanan karena kondisi di dalam ekosistem hutan yang sangat kompleks terdapat berbagai macam jenis bakteri tumbuh dan berkembang di hutan. Diharapkan dengan dilakukannya praktikum ini dapat berguna dalam bidang kehutanan melalui identifikasi morfologi dan fisiologinya. II. TUJUAN 1. Menentukan

kemampuan

enzimatik

ekstraseluler

bakteri

sampel

berdasarkan hasil uji hidrolisis pati, hidrolisis lemak, hidrolisis kasein, dan hidrolisis gelatin 2. Menentukan kemampuan enzimatik intraseluler bakteri sampel berdasarkan hasil uji produksi indol, uji motilitas/H2S, reaksi susu litmus, uji fermentasi karbohidrat, uji TripleSugar Iron, uji MR-VP, uji penggunaan sitrat, uji katalase, uji nitrat dan uji urease 3. Menentukan morfologi sel bakteri melalui pengamatan mikroskopis dengan pewarnaan Gram, dan pewarnaan endospora

MODUL V – MUHAMMAD YUNUS SULTHAN AZHAR IDRUS – 11518053

4. Menentukan genus dan spesies bakteri uji berdasarkan identifikasi uji biokimia dan pengamatan mikroskopis III. HIPOTESIS 1. Uji hidrolisis pati bakteri sampel menghasilkan hasil negatif untuk semua bakteri kecuali Bacillus cereus yang memiliki hasil positif, uji hidrolisis lemak positif hanya untuk Bacillus cereus dan Escherichia coli, uji hidrolisis kasein positif hanya untuk Bacillus cereus dan Pseudomonas aeruginosa, uji hidrolisis gelatin negatif hanya untuk Enterobacter aerogenes dan Escherichia coli 2. Uji produksi indol positif hanya pada Escherichia coli dan Proteus vulgaris, uji motilitas positif hanya pada Bacillus cereus dan Proteus vulgaris, uji susu litmus menghasilkan hasil yang berbeda-beda, uji fermentasi karbohidrat negatif hanya pada Proteus vulgaris dan Pseudomonas aeruginosa, uji Triple-Sugar iron menghasilkan hasil yang berbeda-beda, uji MR positif hanya pada Escherichia coli dan Proteus vulgaris, uji VP positif hanya pada Bacillus cereus dan Enterobacter aerogenes, uji penggunaan sitrat kebanyakan hasilnya positif, uji katalase menghasilkan hasil positif untuk semua bakteri, uji nitrat variabel hanya pada Bacillus cereus dan bakteri uji lainnya positif, uji urease positif hanya pada Proteus vulgaris 3. Semua bakteri uji merupakan Gram negatif kecuali Bacillus cereus, semua bakteri uji berbentuk batang, semua bakteri uji motil, semua bakteri uji tidak menghasilkan endospora kecuali Bacillus cereus 4. Identifikasi genus dan spesies bakteri berdasarkan hasil karakterisasi morfologi, pewarnaan Gram dan endospora, serta uji biokimiawi didapatkan bahwa genus sampel bakteri adalah Bacillus, Enterobacter, Escherichia, Proteus, dan Pseudomonas IV. CARA KERJA 1. Persiapan Alat dan Bahan Praktikum identifikasi bakteri diawali dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Bahan yang akan digunakan adalah α-naftol,

MODUL V – MUHAMMAD YUNUS SULTHAN AZHAR IDRUS – 11518053 α-naftilamin, asam sulfanilat, Bacillus cereus, CuSO4, Escherichia coli, Enterobacter aerogenes, hidrogen peroksida, iodin, kalium hidroksida, larutan Kovac, metil merah, Pseudomonas aeruginosa, dan Proteus vulgaris. 2. Hidrolisis Pati Dalam hidrolisis pati, bakteri yang akan diuji diinokulasikan dengan metode streak pada medium pati lalu diinkubasi selama 48 jam. Setelah diinkubasi, bakteri tersebut diteteskan dengan iodin sebanyak 3-4 tetes lalu didiamkan kurang lebih 5 menit. Perubahan warna bakteri diamati dan dibandingkan dengan sampel kontrol. 3. Hidrolisis Lemak Dalam hidrolisis lemak, bakteri yang akan diuji diinokulasikan dengan metode streak pada medium lemak lalu diinkubasi selama 48 jam pada suhu 30oC. Setelah diinkubasi, bakteri tersebut diteteskan dengan CuSO4 sebanyak 3-4 tetes lalu didiamkan kurang lebih 5 menit. Perubahan warna bakteri diamati dan dibandingkan dengan sampel control. 4. Hidrolisis Protein Terdapat dua metode untuk melakukan hidrolisis protein, yaitu dengan metode hidrolisis kasein dan hidrolisis gelatin. Hidrolisis kasein dilakukan dengan beberapa tahapan. Pertama-tama, bakteri yang akan diuji diinokulasikan dengan metode streak pada medium kasein lalu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37oC. Zona bening pada medium diamati dan dibandingkan dengan sampel kontrol. Sedangkan dalam hidrolisis gelatin, bakteri yang akan diuji diinokulasikan dengan metode streak pada medium gelatin lalu diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37oC. Bakteri lalu dimasukkan pada incubator es selama 30 menit pada suhu 0-4 oC. Perubahan tekstur medium diamati dan dibandingkan dengan sampel kontrol. 5. Produksi Indol Dalam produksi indol, bakteri yang akan diuji diinokulasikan dengan oose pada medium tripofan 1% lalu diinkubasi selama 48-72 jam pada suhu

MODUL V – MUHAMMAD YUNUS SULTHAN AZHAR IDRUS – 11518053 37oC. Setelah diinkubasi, bakteri tersebut diteteskan dengan reagen Kovac sebanyak 5-7 dan dikocok secara perlahan. Perubahan pada medium diamati dan dibandingkan dengan sampel kontrol. 6. Uji Motilitas/H2S (SIM Agar) Dalam uji motilitas, bakteri yang akan diuji diinokulasikan dengan metode stab pada medium SIM Agar lalu diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37oC. Motilitas dan pembentukan warna pada medium diamati dan dibandingkan dengan sampel kontrol. 7. Reaksi Susu Litmus Dalam reaksi susu litmus, bakteri yang akan diuji diinokulasikan dengan oose pada medium susu litmus lalu diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37oC. Perubahan warna dan tekstur pada medium diamati dan dibandingkan dengan sampel kontrol. 8. Fermentasi Karbohidrat Dalam fermentasi karbohidrat, bakteri yang akan diuji diinokulasikan dengan oose pada medium glukosa, laktosa, dan sukrosa di dalam tabung durham secara hati-hati lalu diinkubasi selama 48 jam. Perubahan warna dan keberadaan gas pada tabung durham diamati dan dibandingkan dengan sampel kontrol 9. Uji Triple-Sugar Iron Agar (TSIA) Dalam uji TSIA, bakteri yang akan diuji diinokulasikan pada medium TSI miring dengan metode streak untuk daerah permukaan dan metode stab untuk daerah dasar. Lalu sampel diinkubasi selama 48 jam pada suhu ruang. Perubahan warna pada permukaan dan dasar diamati dan dibandingkan dengan sampel kontrol. 10. Uji Methyl Red-Voges Proskauser (MR-VP) Terdapat dua metode untuk melakukan Uji Methyl Red-Voges Proskauser (MR-VP), yaitu uji dengan metode uji methyl red dan uji voges proskauser. Uji methyl red dilakukan dengan beberapa tahapan. Pertamatama, bakteri yang akan diuji diinokulasikan dengan oose pada medium MR lalu diinkubasi selama 48 jam pada suhu 35oC. Perubahan warna pada

MODUL V – MUHAMMAD YUNUS SULTHAN AZHAR IDRUS – 11518053

medium diamati dan dibandingkan dengan sampel kontrol. Sedangkan dalam uji voges proskauser, bakteri yang akan diuji diinokulasikan dengan oose pada medium VP lalu diinkubasi selama 48 jam pada suhu 35oC. Perubahan warna pada medium diamati dan dibandingkan dengan sampel kontrol. 11. Uji Sitrat Simmons Dalam uji sitrat Simmons, bakteri yang akan diuji diinokulasikan dengan metode streak pada medium sitrat Simmons miring lalu diinkubasi selama 48 jam pada suhu 35oC. Perubahan warna diamati dan dibandingkan dengan sampel kontrol. 12. Uji Katalase Dalam uji katalase, bakteri yang akan diuji diinokulasikan pada medium NA miring lalu diinkubasi selama 24-48 jam. Lalu larutan H2O2 3% diteteskan pada koloni yang tebentuk sebanyak 5-10 tetes. Pembentukan gelembung gas diamati dan dibandingkan dengan sampel kontrol. 13. Uji Urease Dalam uji urease, bakteri yang akan diuji diinokulasikan dengan oose pada medium kaldu urea lalu diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37oC. Perubahan warna diamati dan dibandingkan dengan sampel control. 14. Uji Nitrat Dalam uji nitrat, bakteri yang akan diuji diinokulasikan dengan oose pada medium kaldu nitrat lalu diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37oC. Medium diteteskan asam sulfanilat sebanyak 5-7 tetes dan α-naphthylamine sebanyak 5-7 tetes. Perubahan warna diamati dan dibandingkan dengan sampel kontrol. Apabila tidak ada perubahan warna, medium ditambahkan Zn. 15. Pewarnaan Gram Bakteri Uji Dalam pewarnaan gram bakteri uji, apusan kering dibuat dari bakteri yang akan diuji. Apusan bakteri diteteskan larutan kristal violet, didiamkan selama 1 menit, dan dibilas dengan akuades. Apusan bakteri diteteskan iodin selama 1 menit. Iodin dibilas menggunakan alkohol 96% dan akuades.

MODUL V – MUHAMMAD YUNUS SULTHAN AZHAR IDRUS – 11518053

Apusan kering diteteskan dengan safranin selama 5 detik lalu dibilas dengan akuades. Apusan kering dikeringkan menggunakan tisu dengan hati-hati. Apusan kering diamati dengan mikroskop cahaya dengan perbesaran 1000x dengan minyak imersi. 16. Pengamatan Endospora Bakteri Uji Dalam pengamatan endospora bakteri uji, apusan kering dibuat dari bakteri yang akan diuji. Apusan bakteri ditutup menggunakan kertas hisap. Apusan dijepit dengan penjepit kayu dan ditempatkan di atas penangas. Malakit hijau diteteskan pada apusan selama 5 menit di atas penangas air. Kertas hisap dibuang dengan hati-hati lalu apusan dibilas dengan akuades. Apusan diteteskan oleh safranin selama 15 detik lalu dibilas dengan akuades. Apusan kering diamati dengan mikroskop cahaya dengan perbesaran 1000x dengan minyak imersi. V. HASIL PENGAMATAN Tabel 5.1 Hasil Pengamatan Mikroskopis, Makroskopis, Biokimia Bakteri

1. Hasil Pengamatan Mikroskopis Bakteri

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Kultur: Bakteri Medium: Reagen: Kristal violet, lugol, alkohol 96%, safranin Perbesaran: 1000x Keterangan: Gram Negatif, Gambar 5.1 Pewarnaan Gram

berbentuk batang pendek

MODUL V – MUHAMMAD YUNUS SULTHAN AZHAR IDRUS – 11518053

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Kultur: Bakteri Medium: Reagen: Malakit hijau, safranin Perbesaran: 1000x Keterangan: Tidak ada endospora, Gambar 5.2 Pewarnaan Endospora

berwarna merah, berbentuk basil

2. Hasil Pengamatan Makroskopis Bakteri

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Kultur: Bakteri Medium: Nutrient Agar Reagen: Perbesaran: 1000x Keterangan: Bulat, marginnya Gambar 5.3 Pengamatan Makroskopis Bakteri Medium NA

entire, elevasi convex, warna bening

MODUL V – MUHAMMAD YUNUS SULTHAN AZHAR IDRUS – 11518053

3. Hasil Uji Biokimia

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Reagen: Lugol Keterangan: Terdapat zona pertumbuhan bakteri berupa goresan putih dan terdapat zona bening pada hasil uji kontrol positif, sedangkan pada hasil bakteri uji terdapat pertumbuhan bakteri pada zona namun tidak adanya zona bening sehingga hasil ujinya negatif Gambar 5.4 Hasil Uji Kontrol Positif (Atas) dan Hasil Bakteri Uji (Bawah) Uji Hidrolisis Pati

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Reagen: CuSO4 Keterangan: Terjadi perubahan warna menjadi warna hijau kebiruanpada hasil uji kontrol positif, sedangkan pada hasil bakteri uji terdapat perubahan warna menjadi warna hijau kebiruan sehingga hasil uji positif Gambar 5.5 Hasil Uji Kontrol Positif (Atas) dan Hasil Bakteri Uji (Bawah) Uji Hidrolisis Lemak

MODUL V – MUHAMMAD YUNUS SULTHAN AZHAR IDRUS – 11518053

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Reagen: Keterangan: Terdapat zona bening di sekitar pertumbuhan koloni uji kontrol positif, sedangkan pada hasil bakteri uji terdapat zona Gambar 5.6 Hasil Uji Kontrol Positif (Kiri) dan Hasil Bakteri Uji (Kanan) Uji Hidrolisis Kasein

bening yang menandakan uji hidrolisis kasein positif

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Reagen: Keterangan: Berwujud cair sehingga uji kontrol positif, sedangkan pada hasil bakteri uji berwujud padat sehingga hasil uji negatif Gambar 5.7 Hasil Uji Kontrol Positif (Kiri) dan Hasil Bakteri Uji (Kanan) Uji Hidrolisis Gelatin

MODUL V – MUHAMMAD YUNUS SULTHAN AZHAR IDRUS – 11518053

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Reagen: Kovac Keterangan: Terdapat cicin merah pada permukaan medium uji kontrol positif, sedangkan pada hasil bakteri uji tidak terdapat Gambar 5.8 Hasil Uji Kontrol Positif (Kiri) dan Hasil Bakteri Uji (Kanan) Uji Produksi Indol

cincin merah pada permukaan medium berarti hasilnya negatif

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Reagen: Methyl Red Keterangan: Medium berwarna merah muda pada medium uji kontrol positif, sedangkan pada hasil bakteri uji medium berwarna Gambar 5.9 Hasil Uji Kontrol Positif (Kiri) dan Hasil Bakteri Uji (Kanan) Uji Methyl Red

kuning bening dengan adanya cincin menunjukkan hasil negatif

MODUL V – MUHAMMAD YUNUS SULTHAN AZHAR IDRUS – 11518053

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Reagen: KOH 40% dan α-naphtol Keterangan: Medium berwarna bening dengan cincin berwarna pink pada uji kontrol positif, sedangkan pada hasil bakteri uji Gambar 5.10 Hasil Uji Kontrol Positif (Kiri) dan Hasil Bakteri Uji (Kanan) Uji Voges-Proskauser

medium berwarna bening berarti hasil uji negatif

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Reagen: asam sulfanilat dan αnaphthylamine Keterangan: Medium berwarna kuning dan terbentuk gelembung gas pada uji kontrol positif, sedangkan pada hasil bakteri uji Gambar 5.11 Hasil Uji Kontrol Positif (Kiri) dan Hasil Bakteri Uji (Kanan) Uji Nitrat

medium berwarna bening dan tidak terbentuk gelembung gas menunjukan hasil uji negatif

MODUL V – MUHAMMAD YUNUS SULTHAN AZHAR IDRUS – 11518053

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Reagen: Keterangan: Media berubah warna menjadi merah muda pada uji kontrol positif, sedangkan pada hasil bakteri uji media berubah Gambar 5.12 Hasil Uji Kontrol Positif (Kiri) dan Hasil Bakteri Uji (Kanan) Uji Urease

warna menjadi merah muda sehingga menunjukkan hasil positif

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Reagen: H2O2 3% Keterangan: Terbentuk gelembung gas pada uji kontrol positif, sedangkan pada hasil bakteri uji Gambar 5.13 Hasil Uji Kontrol Positif (Kiri) dan Hasil Bakteri Uji (Kanan) Uji Katalase

terbentuk gelembung gas sehingga hasil uji positif

MODUL V – MUHAMMAD YUNUS SULTHAN AZHAR IDRUS – 11518053

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Reagen: Keterangan: Medium berwarna kehitaman pada uji kontrol positif, sedangkan pada hasil bakteri uji medium tetap berwarna kuning sehingga hasil uji negatif Gambar 5.14 Hasil Uji Kontrol Positif (Atas) dan Hasil Bakteri Uji (Bawah) Uji Motilitas/H2S

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Reagen: Keterangan: Medium berwarna biru pada uji kontrol positif, sedangkan pada hasil bakteri uji medium Gambar 5.15 Hasil Uji Kontrol Positif (Kiri) dan Hasil Bakteri Uji (Kanan) Uji Sitrat

berwarna biru dengan dasar hijau sehingga hasil uji positif

MODUL V – MUHAMMAD YUNUS SULTHAN AZHAR IDRUS – 11518053

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Reagen: Keterangan: Berwarna kuning semua dengan rongga kosong pada bagian bawah karena terdapat gas pada uji kontrol positif, sedangkan pada hasil bakteri uji berwarna merah dan tidak ada gas sehingga menunjukan hasil reaksi yang Gambar 5.16 Hasil Uji Kontrol Positif (Atas) dan Hasil Bakteri Uji (Bawah) Uji TSIA

negatif

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Reagen: Keterangan: Medium berwarna kuning pada uji kontrol positif, sedangkan pada hasil bakteri uji Gambar 5.17 Hasil Uji Kontrol Positif (Kiri) dan Hasil Bakteri Uji (Kanan) Uji Fermentasi Glukosa

medium berwarna ungu sehingga hasil uji negatif

MODUL V – MUHAMMAD YUNUS SULTHAN AZHAR IDRUS – 11518053

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Reagen: Keterangan: Medium berwarna kuning dan terdapat gas pada uji kontrol positif, sedangkan pada hasil bakteri uji medium berwarna Gambar 5.18 Hasil Uji Kontrol Positif (Kiri) dan Hasil Bakteri Uji (Kanan) Uji Fermentasi Sukrosa

ungu sehingga hasil uji negatif

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Reagen: Keterangan: Medium berwarna kuning gelap pada uji kontrol positif, sedangkan pada hasil bakteri uji medium berwarna ungu Gambar 5.19 Hasil Uji Kontrol Positif (Kiri) dan Hasil Bakteri Uji (Kanan) Uji Fermentasi Laktosa

sehingga hasil uji negatif

MODUL V – MUHAMMAD YUNUS SULTHAN AZHAR IDRUS – 11518053

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Reagen: Keterangan: Medium berwarna putih dengan cincin pink dipermukaan dan medium berwarna Gambar 5.20 Hasil Uji Kontrol Positif Uji Fermentasi Laktosa Susu Litmus

pink pada uji kontrol positif

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Reagen: Keterangan: Medium berwarna putih susu pada uji kontrol positif, sedangkan pada hasil bakteri uji Gambar 5.21 Hasil Uji Kontrol Positif (Kiri) dan Hasil Bakteri Uji (Kanan) Reduksi Litmus

medium berwarna ungu muda menandakan hasil uji negatif

MODUL V – MUHAMMAD YUNUS SULTHAN AZHAR IDRUS – 11518053

Tanggal Pengamatan: 3 Maret 2021 Reagen: Keterangan: Medium berwarna ungu pada uji kontrol positif, sedangkan pada hasil bakteri uji medium berwarna ungu kebiruan Gambar 5.22 Hasil Uji Kontrol Positif (Atas) dan Hasil Bakteri Uji (Bawah) Uji Reaksi Alkali

Tabel 5.2 Hasil Uji Biokimia Bakteri

Bakteri

Uji

Reagen

Hidrolisis Pati

Iodin

B. cereus

Negatif

Hidrolisis Lemak

CuSO4

B. cereus

Positif

Hidrolisis Kasein

-

-

Positif

Hidrolisis Gelatin

-

B. cereus

Negatif

Kontrol Positif

Hasil Uji

MODUL V – MUHAMMAD YUNUS SULTHAN AZHAR IDRUS – 11518053

Produksi Indol

Larutan Kovac

Proteus vulga

Negatif

Motilitas/H2S

-

A. hydroph

Negatif

Reaksi Susu Litmus

-

E. aerogenes

Positif

Fermentasi Glukosa

-

E. aerogenes

Negatif

Fermentasi Sukrosa

-

E. aerogenes

Negatif

Fermentasi Laktosa

-

E. aerogenes

Negatif

Tripe-Sugar Iron

-

E. aerogenes

Negatif

S. aureus

Negatif

E. aerogenes

Negatif

Methyl Red

Voges-Proskauser

Methyl Red KOH 40% α-naphthol

Sitrat Simmons

-

E. aerogenes

Positif

Katalase

H2O2

Pro...


Similar Free PDFs