LAPORAN PRAKTIKUM UJI ENZIM PDF

Title LAPORAN PRAKTIKUM UJI ENZIM
Author Muhammad Ihsan
Pages 9
File Size 271 KB
File Type PDF
Total Downloads 668
Total Views 968

Summary

LAPORAN PRAKTIKUM UJI ENZIM Program Studi Pendidikan Biologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung ABSTRAK Pada praktikum kali ini telah dilakukan percobaan “ Uji Enzim” yang bertujuan untuk mengetahui kece[atan katalis suatu enzim dan untuk mengetahui pengaruh suhu, PH, dan konsentrasi substrat terhadap a...


Description

LAPORAN PRAKTIKUM UJI ENZIM Program Studi Pendidikan Biologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

ABSTRAK Pada praktikum kali ini telah dilakukan percobaan “ Uji Enzim” yang bertujuan untuk mengetahui kece[atan katalis suatu enzim dan untuk mengetahui pengaruh suhu, PH, dan konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim. Pada praktikum kali ini, ada beberapa pengujian yang dilakukan, diantaranya menggunakan kentang sebagai sumber bahan yang akan diuji, dan hati ayam sebagai bahan perbandingan dari kentang. Enzim merupakan sekelopok protein yang berperan sebagai pengkatalis dalam reaksi-reaksi biologis. Enzim berperan sebagai senyawa yang mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuhnmahkluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Pada akhir praktikum ini akan didapat hasil gelembung yang merupakan keberhasilan dari pengujian ini, gelembung yang terbentuk merupakan identifikasi adanya enzim katalase yang bereaksi ketika ditambahi oleh H2O2 sebagai racun di dalam tubuh kita yang dirubah menjadi H2O dan O2. Manfaat dari pelaksanaan uji lipid ini yaitu untuk mengetahui bagaimana ada atau tidaknya kandungan enzim katalase dalam tumuhan yang diwakili oleh kentang sebagai bahasn dasar praktikum ini, dan untuk mengetahui bagaimana dan apa saja manfaat enzim dalam tubuh kita. Setelah mengetahui apa manfaat dari enzim katalase, kita dapat memperhatikan, menjaga agar enzim katalase di dalam tubuh kita bekerja secara maksimal. Kata Kunci : Enzim, Kentang, Katalase, H2O2, H2O, O2

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Enzim merupakan katalisator biologis yang bertanggung jawab untuk mendukung semua reaksi kimia sel dalam mempertahan homeostatis. Katalisator dapat berupa enzim maupun senyawa bukan enzim yaitu berupa logam. Karena perannya dalam mempertahankan proses kehidupan, pemeriksaan dan pengaturan obat-obatan yang mempengaruhi kerja enzim menjadi kunci utama dalam diagnosis klinis dan terapi. Komponen makromolekul semua enzim adalah protein, kecuali kelas katalisator RNA yang disebut ribozim. Ribozim merupakan molekul asam ribonukleat yang mengkatalis reaksi pada ikatan fosfodiester pada RNA. Katalisator enzim berbeda dengan katalisator yang terbuat dari logam (Page, S. D. 2006). Dalam mengkatalis suatu reaksi enzim bersifat sangat spesifik, sehingga meskipun jumlah enzim ribuan didalam sel-sel dan substratnya pun sangat banyak, tidak akan terjadi kekeliruan. Apoenzim merupakan bagian enzim yang merupakan protein, mempunyai struktur tiga dimensi. Bagian yang buakn protein disebut koenzim. Kompleks apoenzim dengan koenzim disebut haloenzi. Struktur tiga dimensi pada enzim tersebut sangat penting untuk aktivitas katalis oleh karena itu perubahan konformasi yang sedikit saja pada struktur enzim akan

mempengaruhi aktivitasnya. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang enzim, sifat warna, dan reaksi-reaksinya (Page, S. D. 2006). B. Dasar Teori Enzim adalah sekelompok protein yang berperan sebgai pengkatalis dalam reaksi-reaksi biologis. Enzim dapat juga didefinisikan sebagai biokatalisator yang dihasilkan oleh jaringan yang berfungsi meningkatkan laju reaksi dalam jaringan itu sendiri. Semua enzim yang diketahui hingga kini hampir seluruhnya adalah protein ( Suhtany & Rubianty, 1985). Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuhmahluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Enzim berperan secara lebih spesifikdalam hal menentukan reaksi mana yang akan dipacu dibandingksn dengan katalisator anorganik sehingga ribuan reaksi dapat berlangsung dengan tidak menghasilkan produk sampingan yang beracun ( Oktavia, F, I. 2014 : 256-262). Enzim memiliki tenaga katalik yang luar biasa dan biasanya lebih besar dari katalisator sintetik. Spesifitas enzim sangat tinggi terhadap substratnya tanpa pembentukan produk samping enzim merupakan unit fungsional untuk metabolisme dalam sel. bekerja menurut urutan yang teratur, sistem terkoordinasi dengan baik, menghasilkan suatu hubungan yang harmonis diantara sejumlah aktivitas metabolik yang berbeda (Cartono, 2004). Enzim dikatakan sebagai komponen protein yang berperan sangat penting dalam aktivitas biologis dalam jumlah yang sangat kecil, enzim dapat mengatur reaksi tertentu sehingga dalam keadaan normal tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan hasil akhir reaksinya. Enzim ini akan kehilangan aktivitasnya akibat : 1. Panas 2. Asam atau basa kuat 3. Pengaruh lain yang bisa menyebabkan denaturasi protein (Campbell, 2000). Untuk aktivitasnya kadang-kadang enzim membutuhkan kofaktor yang bisa berupa senyawa organik atau logam. Senyawa organik itu terikat pada bagian protein enzim. Bila ikatan iitu lemah, maka kofaktor tadi disebut co-enzim. Dan jika terikat erat melalui ikatan kovalen maka dinamakan guguh prostetik. Dan umumnya dua kofaktor itu tidak dibedakan dan disebut co-enzim saja. (Arofah, C.2010:1-14). Fungsi enzim sebagai katalis untuk reaksi kimia dapat terjadi baik di dalam maupun di luar sel. suatu enzim bekerja secara khas terhadap suatu substart tertentu. Suatu enzim dapat bekerja 108-1011 kali lebih cepat dibandingkan laju reaksi tanpa katalis (Padmono, D.2007:119-127). Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Hampir semua enzim merupakan protein. Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim, molekul awal reaksi disebut sebagai substrat, dan enzim mengubah molekul tersebut menjadi molekul-molekul yang berbeda, disebut

produk. Hampir semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat. Molekul enzim meningkatkan dengan nyata kecepatan reaksi kimia spesifik yang tanpa enzim akan berlangsung sangat lama. Enzim tidak mengubah titik keseimbangan reaksi yang dikatalisisnya, enzim juga tidak akan habis dipakai atau diubah secara permanen oleh reaksi – reaksinya (Putri, W. D., Haryadi, Marseno, D. W., dan Cahyanto, M. N. 2012 : 52-60). Fungsi penting dari enzim adalah sebagai biokatalisator, reaksi kimia secara kolektif membentuk metabolisme perantara sel, suatu bagian yang sangat kecil dari suatu molekul besar protein enzim sangat berperan untuk katalis reaksi. Bagian yang kecil ini dinamakan bagian aktif enzim. Aktivitas katalik enzim dapat ditentukan juga melalui struktur tiga dimensi molekul enzim tersebut. Enzim disini mempunyai peranan katalis dalam menurunkan aktivitas dari reaksi energi. Aktivasi dapat diartikan sebagai sejumlah energi atau kalori yang diturunkan oleh suatu mol zat pada temperatur tertentu untuk membawa molekul ke dalam aktifnya atau keadaan aktifnya (Sumardjo, D. 2009). C. Tujuan Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui kecepatan katalis suatu enzim, mengetahui pengaruh suhu, PH, dan konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim. D. Metode Kerja Praktikum kali ini dilaksanakan pada selasa, 27 November 2018 yang bertempat di Laboratorium Terpadu kampus I UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dan pada kali ini untuk melaksankan praktikum Enzim, dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk melaksanakan praktikum enzim ini. Diantara alat-alat yang dibutuhkan yaitu Tabung reaksi yaitu sebagai tempat unutuk mencampurkan berbagai larutan, lalu Rak Tabung yang berguna untuk menyimpan tabung reaksi, kemuadian pipet tetes untuk mengambil larutan yang dibutuhkan dalam ukuran sedikit, mortar yang digunakan untuk menghaluskan bahan yang dibutuhkan, laulu cawan petri yang digunakan untuk tempat saringan ektrak kentang, pisau digunakan sebagai alat potong, termometer digunakan untuk menghitung dan menentukan suhu. Setelah lat-alat yang tersedia, maka kita membutuhkan bahan-bahan untuk terlaksanya praktikuk ini. Diantara bahan-bahan yang harus disediakan yaitu kentang dengan kualitas baik, hydrogen peroksida atau H2O2, Aquades, Buffer PH 7, Buffer NaOH, Buffer HCL. Untuk melaksanakan pengujian ini, kita membutuhkan panduan langkah kerja demi kelancaran dan keberhasilan praktikum kali ini, langkah pertama yaitu dengan melakanakan uji enzim. Langkah pertama yaitu dengan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, kemudian pilih salah satu kentang yang paling bagus, kemudian potong menjadi beberapa potongan dan kemudian halurkan dengan menggunakan mortar, kemudian saring menggunakan kassa dan ambil ekstrak kentang tersebut. Setelah terbentuk ekstrak kentang, dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu teteskan reagen yang sudah ditentukan yaitu hydrogen

peroksida atau H2O2, Aquades, Buffer PH 7, Buffer NaOH, Buffer HCL sebanyak 5-10 tetes. Kemudian perhatikan gelembung yang terbentuk, lalu tutup menggunakan alumunium foil, lalu uji dengan menggunakan bara api. Kemudian perhatikan apakah ketika dimasukkan bara api itu masih menyala ataukah tidak, identifikasikan apa yang terjadi dengan hal tersebut. E. Hasil Pengamatan dan Pembahasan Dari hasil pengamatan yang kami lakukan pada praktikum kali ini, didapat hasil dari uji enzim yang kami sajikan melalui tabel pengamatan dibawah ini. Tabel Hasil Pengamatan Ekstrak Kentang 2 mL No 1 2 3 4 5 6 7 8

Bahan Uji Ekstrak Kentang Ekstrak Kentang Ekstrak Kentang Ekstrak Kentang Ekstrak Kentang Ekstrak Kentang Ekstrak Kentang Ekstrak Kentang

Pereaksi

Perlakuan

Gelembung

Baru Api

H2O2 10 Tetes

Suhu 27º C

++

Nyala

HCL + H2O2

Suhu 27º C

+

Tidak Nyala

NaOH + H2O2

Suhu 27º C

++

Tidak Nyala

H2O2

Suhu 60º C

+

Tidak Nyala

H2O2

Suhu < 0º C

+

Tidak Nyala

H2O2

Suhu 80º C

+

Tidak Nyala

H2O2

Suhu 40º C

+

Tidak Nyala

H2O2

Suhu 20º C

+

Tidak Nyala

Pembahasan Dari hasil praktikum yang telah dijabarkan di atas mengenai enzim, didapatkan hasil bahwa hampir keseluruhan pengujian saat diberi bara apai ketika akan membuktikan ada atau tidaknya oksigen di dalam tabung reaksi, ternyata tidak menyala. Kemudian gelembung yang dihasilkan dari hasil oengujian ekstrak kentang yang ditetesi oleh beberapa larutan penguji seperti hydrogen peroksida atau H2O2, Aquades, Buffer PH 7, Buffer NaOH, Buffer HCL, gelembung yang dihasilkan tidak banyak. Dan perlakuan yang berbedapun menghasilkan hasil yang berbeda pada produksi gelembung dan bara api yang terbentuk. Enzim merupakan katalisator biologis yang bertanggung jawab untuk mendukung semua reaksi kimia sel dalam mempertahan homeostatis. Katalisator dapat berupa enzim maupun senyawa bukan enzim yaitu berupa logam. Karena perannya dalam mempertahankan proses

kehidupan, pemeriksaan dan pengaturan obat-obatan yang mempengaruhi kerja enzim menjadi kunci utama dalam diagnosis klinis dan terapi. Komponen makromolekul semua enzim adalah protein, kecuali kelas katalisator RNA yang disebut ribozim. Ribozim merupakan molekul asam ribonukleat yang mengkatalis reaksi pada ikatan fosfodiester pada RNA. Katalisator enzim berbeda dengan katalisator yang terbuat dari logam (Page, S. D. 2006). Enzim tidak hanya berupa protein, ada zat lain non-protein. Zat tersebut adalah kofaktor atau kokatalis. Kofaktor dapat organik ataupun ion logam, seperti Fe++, Mn++, Zn++, Cu++, Mg++, dan Ni++. Kofaktor terikat kuat dengan proteinnya disebut gugus protestik, sedangkan kofaktor yang mudah lepas dari proteinnya disebut koenzim. Agar enzim dapat bekerja, harus ada holoenzim yang merupakan penggabungan dari bagian protein enzim yang disebut apoenzim (feron) dan koenzim (agon) (Sumardjo, 2009). Pada pengujian pertama yaitu dengan perlakuan menggunakan suhu yang berbeda-beda. Mulai dari suhu kurang dari 0 derajat, 27º C, 60º C, 20º C, 80º C, 40º C. Dengan suhu yang berbeda seperti itu menghasilkan hasil yang berbeda antara suhu satu dengan yang lainnya. pada hasil pengamatan praktikum ini, didapatkan bahwa gelembung yang terbentuk banyak di suhu 27º C. Hal ini terjadi karena kemungkinan suhu optimal enzim yang terdapat paada kentang ini bekerja optimal pada suhu tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Wirahadikusuma (1989) enzim tersusun dari protein, maka enzim sangat peka terhadap temperatur. Temperatur yang tinggi dapat menghambat reaksi. Pada umumnya temperatur optimum enzim adalah 30-40 0C. Kebanyakan enzim tidak menunjukkan reaksi jika suhu turun sampai sekitar 0 0C, namun enzim tidak rusak. Bila suhu normal kembali, maka enzim akan aktif kembali. Enzim tahan pada suhu rendah, namun rusak di atas suhu 50 0C. Tempat bekerja enzim sangat bervariasi tergantung pada tempat enzim tersebut berasal. Kemudian larutan penguji yang berbeda mulai dari hydrogen peroksida hingga asam dan basa kuat yang diuji juga menghasilkan hasil yang berbeda. hal itu berkaitan dengan ketahanan enzim tersebut terhadap PH dengan kadar tertentu. Bisa terlihat pada hasil pengamatan saat ekstrak kentang ditetesi oleh asam kuat yaitu HCL, hasil gelembung yang terbentuk yaitu sedikit dibanding dengan ketika ekstrak hati diberi larutan NaOH yang merupakan basa kuat, ketika dimasukkan NaOH. Tetapi ketika diuji menggunakan bara api, keduanya sama-sama tidak menyala. hal ini sesuai dengan pendapat Wirahadikusuma (1989), Perubahan pH dapat mempengaruhi karena dapat mempengaruhi perubahan asam amino, pada saat sisi aktif enzim sehingga menghalangi sisi aktif bergabung dengan substratnya. pH enzim optimum berbedabeda tergantung jenis enzimnya. Oleh karena itu PH optimum Enzim katalase ini berperan dalam mengurai senyawa peroksida yang ada di dalam tubuh. Lebih detil, senyawa tersebut bernama Hidrogen Peroksida atau H2O2. pH optimum untuk enzim ini adalah pH netral ( 6,5 - 7,5 ), sedangkan pada lingkungan yang ber-pH Asam atau Basa, enzim ini akan mengalami denaturasi. Dengan demikian reaksi pemecahan Hidrogen peroksida oleh enzim katalase tidak dapat berlangsung di lingkungan asam maupun basa. Gelembung yang terbentuk pada pengujian ini yaitu menandakan adanya aktivitas enzim katalase yag terdapat pada ekstrak kentang. Enzim katalase ini merubah atau mereduksi racun yang merupakan senyawa berbahaya yang terdapat di dalam tubuh manusia yaitu hydrogen peroksida atau H2O2 yang direduksi menjadi air (H2O ) dan oksigen ( O2 ). Kemudian bara api

yang menyala merupakan identifikasi dari adanya oksigen yang terbentuk dari hasil pereduksian enzim katalase terhadap hydrogen peroksida tersebut.

Sesuai dengan literatur yang didapatkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim yaitu : Menurut Page (2006), Karakteristik enzim urease yaitu : 1.

Tempat aktifnya metal : nikel (II)

2.

Berat molekul : 480 kDa atau 545 kDa dari Jack Bean Urease (kalkulasi massa dari rangkaian asam amino).

3.

pH optimum : 7.4

4.

Temperatur optimum : 60 derajat C

5.

Spesifik enzim : urea dan Hydroxyurea

6.

Inhibitor : Logam berat

Aktivitas enzim dinyatakan sebagai laju reaksi kimia berkatalis enzim dalam mengubah substrat menjadi produk. Aktiovitas tergantung pada konsentrasi enzim dan keadaan reaksi seperti pH dan suhu, aktivitas enzim sering diukur dengan mengikuti munculnya produk berwarna dalam beberapa waktu atau reaksi yang melibatkan pengambilan atau pelepasan proton dapat diikuti dengan mengukur perubahan pH larutan uji menurut waktu. Enzim mempunyai karakteristik yang tidak sama dengan tipe katalisnya. Pada empat yang pertama enzim mempunyai tingkat temperatur yang spesifik, studi tentang aktivitas enzim partikuler yang maksimal disekeliling tempetur normal dari organ dimana enzim ditemukan (Wirahadikusumah, 1989).

KESIMPULAN Simpulan Dari hasil praktikum di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa enzim merupakan protein yang berfungsi untuk mengkatalis atau mempecepat suatu proses yang berlangsung di dalam tubuh mahluk hidup tetapi enzim sendiri tidak ikut terproses. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim, diantaranya yaitu faktor suhu, temperatur lingkungan, PH entah itu asm atau basa, kemudian substrat, dan lain sebagainya. Saran Saran untuk praktikum selanjutnya, semoga semua bahan uji yang dibutuhkan dapat tersedia. Dan semoga pengerjaan pengujian lebih dipercepat agar bisa mengerjakan semua

praktikum yang diuji termasuk membandingkan dengan pengujian enzim katalase pada hati. Lalu disarankan untuk kedepannya perhatikan pemilihan kentang dengan kualitas yang baik agar mendapatkan hasil oengujian yang baik pula.

UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih ini saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas keridhaan, kesehatan, dan kesempatan yang Allah berikan, saya dapat menyelesaikan laporan Biokimia ini dengan tepat waktu. Yang kedua, saya ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua saya yang tiada hentinya mendukung dan memberi motivasi agar saya tidak menyerah dan semangat dalam menyusun laporan ini. Terimakasih pula Ibu dan Bapak selalu memberi semangat kepada putrinya. Kemudian saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Epa Paujiah, M.Si selaku dosen pengampu yang sudah membimbing kami dan teteh asprak teh Bening yang sudah menemani dan menyemangati kami. Juga tak lupa Teh Yola karena sudah meminjamkan laptopnya, karena laptop saya sedang bermasalah, dan dan alhamdulillah beliau baru pulang umroh semoga mabrur yaa. Lalu saya ucapakan terimakasih kepada teman-teman satu kobong (kamar di pesantren) saya yang selalu menemani saya begadang untuk menyusun laporan ini, yang selalu membangunkan ketika saya tertidur saat mengerjakan laporan ini. dan yang paling penting, terimakasih sekali saya ucapkan untuk kelompok praktikum saya yang sudah kompak dan bekerja luar biasa saat praktikum dan untuk teman-teman kelompok lain yang luar biasa juga kekompakannya, saling memngingatkannya, dan salaling transfer data kelas, it’s amazing guys, thank you so much...


Similar Free PDFs