Lp gangguan nutrisi Sasmita Novalis A PDF

Title Lp gangguan nutrisi Sasmita Novalis A
Author Sasmita Novalis Arrizqi
Course panduan askep keperawatan jiwa
Institution Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Pages 10
File Size 160.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 43
Total Views 493

Summary

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN GANGGUAAN NUTRISIDI RUANG DAHLIA RSUD HJ. ANNA LASMANAHBANJARNEGARADISUSUN OLEH :SASMITA NOVALIS ARRIZQIPKEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKKES KEMENKES SEMARANGPROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO2021A. KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN1. Pen...


Description

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN GANGGUAAN NUTRISI DI RUANG DAHLIA RSUD HJ. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA

DISUSUN OLEH : SASMITA NOVALIS ARRIZQI P1337420219095

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKKES KEMENKES SEMARANG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO 2021

A. KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN

1.

Pengertian Tubuh memerlukan energi dan fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecahan). Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang memengaruhinya.Secara umum faktor yang memengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor patofisiologi seperti adanya

penyakit

tertentu

yang

mengganggu

pencernaan

atau

meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosioekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Nutrisi adalah zat-zat gisi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto, Wartonah, 2006). Menurut Alimul (2015), nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberi energi bagi aktivitas tubuh,membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia di dalam tubuh (Mubarak, 2008).

Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh. Kebutuhan energi didapatkan dari berbagai nutrisi, seperti: karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin, dan mineral (Potter and Perry, 2010). 2. Mekanisme Abnormalitas saluran gastrointestinal bermacam-macam dan menunjukkan banyak patologi yang dapat mempengaruhi system organ lain : perdarahan, perforasi, obstruksi, inflamasi dan kanker. Lesi congenital, inflamasi, infeksi, traumatic dan neoplastik telah ditemukan pada setiap bagian dan pada setiap sisi sepanjang saluran gastrointestinal. Bagian dari penyakit organic di mana saluran gastrointestinal dicurigai, terdapat banyak factor ekstrinsik yang menimbulkan gejala. Stress dan ansietas sering menjadi keluhan utama berupa indigesti, anoreksia/

gangguan motorik

usus,

kadang-kadang

menimbulkan

konstipasi/ diare. Selain itu status kesehatan mental, factor fisik: seperti kelelahan dan ketidakseimbangan/ perubahan masukan diet yang tiba-tiba dapat mempengaruhi saluran gastrointestinal sehingga menyebabkan perubahan nutrisi ( Smeltzer, 2002).

3. Tipe Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi dibagi menjadi beberapa kategori yaitu (Potter, 2005) : 1.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

2.

Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh

Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan ( Wartonah, 2006) : 1.

Body Mass Index Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan, BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.

2.

Ideal Body Weight Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi 10% dari jumlah itu.

4.

Tanda Dan Gejala a.

Berat badan dibawah ideal lebih dari 20%

b. Melaporkan intake makanan kurang dari kebutuhan tubuh yang dianjurkan c.

Konjungtiva dan membran mukus pucat

d. Lemah otot untuk menelan dan mengunyah e.

Luka, inflamasi pada rongga mulut

f.

Mudah merasa kenyang sesaat setelah mengunyah makanan

g.

Melaporkan kurang makan

h. Melaporkan perubahan sensasi rasa i.

Tidak mampu mengunyah makanan

j.

Miskonsepsi

k. Penurunan berat badan dengan intake makanan tidak adekuat l.

Enggan makan

m. Kram abdominal n. Tonus otot buruk o.

Nyeri abdomen patologi atau bukan

p. Kerusakan minat terhadap makanan q. Pembuluh kapiler rapuh r.

Diare atau steatorea

s.

Kehilangan rambut banyak

t.

Suara usus hiperaktif

u. Kurang informasi, misinformasi

5. Komplikasi Dan Masalah Yang Mungkin Muncul Menurut Alimul, 2006 komplikasi dan masalah yang mungkin muncul adalah:

1) Malnutrisi Kekurangan zat makanan (nutrisi) ataupun kelebihan (nutrisi) 2) Obesitas Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolism karena kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam pengguanaan kalori. 3) Hipertensi Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan. 4) Penyakit jantung koroner Merupakan gangguan nutrisi yangs sering disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas, dan lain-lain. 5) Kanker Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian lemak secara berlebihan. 6) Anoreksia nervosa Merupakan

penurunan

berat

badan

secara

mendadak

dan

berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energy.

6.

Pemeriksaan Khusus Dan Penunjang Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan nutrisi adalah sebagai berikut : 1.

Kadar total limfosit

2.

Albumin serum

3.

Zat besi

4.

Transferin serum

5.

Kreatinin

6.

Hemoglobin

7.

Hematokrit

8.

Keseimbangan nitrogen

9.

Tes antigen kulit Hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan resiko status

nutrisi buruk meliputi penurunan hemoglobin dan hematokrit, penurunan nilai limfosit, penurunan albumin serum < 3.5 gr/dl, dan peningkatan/ penurunan kadar kolesterol ( Mubarak, 2008).

7. Pengelolaan Yang Dilakukan A. Penatalaksanaan Medis (Kozier, 2011) a. Nutrisi enteral Metode pemberian makanan alternative untuk memastikan kecukupan nutrisi meliputi metode enteral (melalui system pencernaan). Nutrisi enteral juga disebut sebagai nutrisi enteral total (TEN) diberikan apabila klien tidak mampu menelan makanan atau mengalami gangguan pada saluran pencernaan atas dan transport makanan ke usus halus terganggu. Pemberian makanan lewat enteral diberikan melalui slang nasogastrik dan slang pemberian makan berukuran kecil atau melalui slang gastrostomi atau yeyunostomi. b. Nutrisi parenteral Nutrisi parenteral (PN), juga disebut sebagai nutrisi parenteral total (TPN) atau hiperalimentasi intravena (IVH), diberikan jika saluran gastrointestinal tidak berfungsi karena terdapat gangguan dalam kontinuitas fungsinya atau karena kemampuan penyerapannya terganggu. Nutrisi parenteral diberikan secara intravena seperti melalui kateter vena sentral ke vena kava superior.

Makanan parenteral adalah larutan dekstrosa, air, lemak, protein, elektrolit, vitamin, dan unsure renik, semuanya ini memberikan semua kalori yang dibutuhkan. Karena larutan TPN bersifat hipertonik larutan hanya dimasukkan ke vena sentral yang beraliran tinggi, tempat larutan dilarutkan oleh darah klien. B. Penatalaksanaan Keperawatan (Kozier, 2011) a.

Menstimulasi nafsu makan 1) Berikan makanan yang sudah dikenal yang memang disukai klien yang disesuaikan dengan kondisi klien 2) Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurunkan nafsu makan klien yang anoreksik 3) Hindari terapi yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman sesaat sebelum atau setelah makan 4) Berikan lingkungan rapi dan bersih yang bebas dari penglihatan dan bau yang tidak enak. Balutan kotor, pispot yang telah dipakai, set irigasi yang tidak tertutup atau bahkan piring yang sudah dipakai dapat memberikan pengaruh negative pada nafsu makan 5) Redakan gejala penyakit yang menekan nafsu makan sebelum waktu makan; istirahat bila mengalami keletihan 6) Kurangi stress psikologi 7) Berikan oral hygiene sebelum makan

b.

Membantu klien makan

c.

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet sesuai dengan kondisi

B. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN 1.

Pengkajian

Status nutrisi seseorang dapat dikaji melalui A, B, C, D, yaitu. A (antropometri): untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. B (biokimia): digunakan untuk suatu peringatan bahwa mungkin akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. C (clinical sign): untuk mensurvey klinis secara cepat (tanda-tanda klinis). D (dietary): makanan yang dikonsumsi.

Pengkajian keperawatan terhadap masalah gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi, yaitu. 1.

2.

Data subjektif a.

Biodata

b.

Alasan datang

c.

Keluhan utama

d.

Riwayat kesehatan pasien dan keluarga

Data objektif a.

Pemeriksaan fisik umum

b.

Pemeriksaan fisik dengan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi

2.

c.

Pemeriksaan khusus

d.

Pemeriksaan penunjang

Diagnosa Keperawatan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Kemungkinan berhubungan dengan: a.

Efek dari pengobatan

b.

Mual dan muntah

c.

Gangguan intake makanan

3.

d.

Radiasi atau kemoterapi

e.

Penyakit kronis

f.

Ketidakmampuan untuk mencerna makanan

g.

Ketidakmampuan untuk menelan makanan\

Intervensi Dan Rasional Keperawatan Intervensi : 1.

Lakukan pendekatan pada klien

2.

Tanyakan tentang pilihan makanan yang sesuai

3.

Tanyakan tentang riwayat alergi makanan

4.

Bantu klien makan jika tidak mampu

5.

Berikan penjelasan tentang kondisi klien

6.

Timbang berat badan setiap hari

7.

Perhatikan tanda-tanda vital

8.

Kolaborasi dengan tim medis atau ahli gizi

Rasional :

1.

Dapat tercipta hubungan baik antara klien dan petugas

2.

Dapat meningkatkan nafsu makan klien

3.

Dapat mengidentifikasi gangguan pola makan pada klien

4.

Dapat membantu klien makan

5.

Klien dan keluarga dapat mengetahui keadaan pasien dan dapat mengerti bagaimana tindakannya

6.

Mengetahui status nutrisi klien

7.

Mengetahui indikator keadekuatan volume sirkulasi darah

8.

Memberikan gizi atau diet yang tepat pada klien dan mempercepat

proses penyembuhan

DAFTAR PUSTAKA Alimul, A Aziz. 2006. Pengantar kebutuhan dasar manusia : aplikasi konsep dan proses keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Kozier, Barbara. 2010. Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses, dan praktik edisi 7. Jakarta : EGC Mubarak, Wahit Iqbal. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC Nanda

NIC-NOC.

2013.

Aplikasi

Asuhan

Keperawatan

Berdasarkan

DiagnosaMedis Edisi Revisi Jilid 1. Jakarta: ECG Nanda NIC-NOC. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Edisi Revisi Jilid 2. Jakarta: ECG Potter & Perry. 2010. Fundamental of Nursing Fundamental Keperawatan, Buku 3 Edisi 7.Jakarta: Elsevier Tarwoto, Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika...


Similar Free PDFs