MAKALAH DESAIN PEMBELAJARAN PDF

Title MAKALAH DESAIN PEMBELAJARAN
Author D. Ratna Pangesty
Pages 28
File Size 1.3 MB
File Type PDF
Total Downloads 556
Total Views 638

Summary

MODEL- MODEL DESAIN PEMBELAJARAN MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain Pembelajaran pada Program Studi Teknologi Pendidikan Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor Dosen Pengampu : Dr. Rudi Hartono, M.Pd Disusun Oleh : Hasbullah ( 202101041338 ) Desy Ayu Ratna Pangesty ( 202101041383 ) PRO...


Description

Accelerat ing t he world's research.

MAKALAH DESAIN PEMBELAJARAN Desy Ayu Ratna Pangesty

Related papers program perencanaan pembelajaran fisika fit ri yana DESAIN SIST EM PEMBELAJARAN Ina Way ASSURE Nuraini Mut t aqin

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

MODEL- MODEL DESAIN PEMBELAJARAN MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain Pembelajaran pada Program Studi Teknologi Pendidikan Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor

Dosen Pengampu : Dr. Rudi Hartono, M.Pd

Disusun Oleh : Hasbullah ( 202101041338 ) Desy Ayu Ratna Pangesty ( 202101041383 )

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR 2020

i

KATA PENGANTAR

Desain pembelajaran adalah praktik penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu mentransfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Makalah ini disusun untuk memaparkan Desain Pembelajaran. Selain itu, makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain Pembelajaran semester 3 pada Program Studi Teknologi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini, terutama kepada Bapak Dr. Rudi Hartono M.Pd. dan Dr. HJ. Nurhayati, M.Pd sebagai Dosen Pengampu pada mata kuliah Desain Pembelajaran. Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memerlukan penyempurnaan karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penyusun. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, khususnya dari dosen mata kuliah agar menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin ya robbal’alamin

Bogor, Oktober 2021

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

Table of Contents KATA PENGANTAR ............................................................................................. i BAB I ...................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Ruang Lingkup ............................................................................................. 1 C. Tujuan .......................................................................................................... 1 D. Manfaat ........................................................................................................ 2 BAB II ..................................................................................................................... 3 PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3 A. Pengertian Desain Pembelajaran .................................................................. 3 B. Komponen Desain Pembelajaran ................................................................. 4 C. Tujuan Desain Pembelajaran........................................................................ 8 D. Perbedaan Perencanaan dan Desain Pembelajaran ...................................... 9 E. Klasifikasi Model Desain Pembelajaran .................................................... 10 BAB III ................................................................................................................. 22 PENUTUP ............................................................................................................. 22 A. Kesimpulan ................................................................................................ 22 B. Saran ........................................................................................................... 22 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23

iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Santoso & Subagyo, 2017). Dalam pembelajaran dan pendidikan seiring dengan berkembangnya pendidikan dan sistem pendidikan di Indonesia, seluruh elemen masyarakat, utamanya yang berkaitan langsung dengan pendidikan dituntut untuk lebih kreatif dan professional untuk mengembangkan pendidikan (Fhathulloh et al., 2014). Peningkatan mutu pendidikan dapat kita lakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan memahami bagaimana peserta didik belajar dan bagaimana informasi yang diperoleh dapat di proses oleh pikiran mereka sehingga menjadi milik mereka dan bertahan lama dalam pikirannya (Nuryana et al., 2013). Untuk itu perlu adanya cara atau metode untuk menjawab tantangan-tantangan yang muncul seiring dengan berkembangnya waktu, maka muncullah metode dan cara yang disebut perencanaan atau desain pembelajaran yang diharapkan akan lebih memudahkan proses belajar mengajar. Maka di dalam makalah ini akan dibahas mengenai desain pembelajaran yang merupakan hal penting dalam kegiatan belajar mengajar. B. Ruang Lingkup Makalah ini akan memaparkan materi mengenai desain pembelajaran. C. Tujuan Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai salah satu syarat tugas Mata Kuliah Desain Pembelajaran. 2. Mendeskripsikan materi mengenai desain pembelajaran. 1

D. Manfaat Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Memperoleh nilai sangat baik pada Mata Kuliah Desain Pembelajaran. 2. Menghasilkan uraian mengenai materi desain pembelajaran.

2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Desain Pembelajaran Desain adalah sebuah istilah yang diambil dari bahasa inggris yang berarti perencanaan dan ada pula yang menyebutkan sebagai persiapan. Menurut istilah desain pembelajaran adalah proses untuk menentukan metode pembelajaran apa yang paling baik dilaksanakan agar timbul perubahan dan keterampilan pada diri pembelajar kearah yang dihendaki (Kurniawati, 2021). Desain kerangka, bentuk, atau rancangan langkah pertama dalam fase pengembangan bagi setiap produk atau sistem yang direkayasa (Basri, 2013). Desain dapat didefinisikan berbagai proses aplikasi berbagai teknik dan prinsip bagi tujuan pendefinisian suatu perangkat, suatu proses atau sistem dalam detail yang memadai untuk memungkinkan realisasi fisiknya (Watini et al., 2018). Beberapa tokoh yang mendefenisikan desain pembelajaran antara lain: 1. Reigeluth mendefenisikan desain pembelajaran adalah kisi-kisi dari penerapan teori belajar dan pembelajaran untuk memfasilitasi proses belajar seseorang (Reigeluth, 1999). 2. Rothwell dan Kazanas merumuskan desain pembelajaran terkait dengan peningkatan mutu kinerja seseorang dan pengaruhnya bagi organisasi (Rothwell, kazanas, 1992). 3. Gagne dkk menyatakan bahwa desain pembelajaran adalah sebuah usaha dalam membantu proses belajar seseorang, dimana proses belajar itu sendiri mempunyai tahapan segera dan jangka panjang (Gagne, 1992) 4. Dick and Carey mendefenisikan desain pembelajaran adalah mencakup seluruh proses yang dilaksanakan pada pendekatan system yang terdiri dari analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi (Dick and Carey, 1992 ) 5. Seels and Richey mendefenisikan desain pembelajaran adalah prosedur yang terorganisasi yang meliputi langkah-langkah penganalisaan, perancangan, pengembangan, pengaplikasian, dan penilaian pengembangan, (Sheels and

3

Richey, 1994) Dari beberapa defenisi diatas, dapat dilihat bahwa terdapat aspek kesamaan antara mereka, kesamaan tersebut dapat dijabarkan bahwa desain pembelajaran merupakan prosedur kerja yang digunakan dalam proses pembelajaran agar pembelajaran dapat dilaksanakan secara baik dan menghasilkan output yang baik Tujuan desainer adalah untuk menghasilkan suatu model atau representasi dari entitas yang kemudian akan dibangun. Desain pembelajaran adalah praktik penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan masalah pembelajaran, dan merancang perlakuan berbasis media untuk membantu terjadinya transisi. B. Komponen Desain Pembelajaran Komponen utama dari desain pembelajaran adalah pembelajar (pihak yang menjadi fokus) yang perlu diketahui meliputi, karakteristik mereka, kemampuan awal dan kemampuan prasyarat. Mendesain pelajaran bukanlah suatu pekerjaan yang dilakukan secara tiba-tiba, bukan pula suatu perencanaan tanpa posedur sistematis, melainkan harus merujuk pada model-model desain yang memiliki karakteristik yang jelas. Bagaimanapun bentuk dan modelnya suatu desain pembelajaran, karakteristik utama dapat diklasifikasikan kedalam enam bagian yakni; 1) student centered, 2) goal oriented, 3) focuses on meaningful performance, 4) assumes outcomes can be measured in a realible and valid way, 5) enperical, iteratif, and self correction,and 6) a team offort (Primaningtyas, 2017). Desain pembelajaran harus berorientasi pada peserta didik, berorientasi pada tujuan, terfokus pada pengembangan dan peningkatan kinerja, hasil belajar harus bias di ukur dengan cara yang valid dan terpercaya. Selain itu desain pembelajaran harus mengandung hal-hal yang empiris, berulang, dapat dikoreksi sendiri dan merupakan usaha yang dilakukan secara bersama. Adapun komponen tersebut adalah :

4

1. Desain Pembelajaran Berpusat pada Siswa Desain pembelajaran seharusnya mempertimbangkan suatu pendekatan pembelajan yang berpusat pada peserta didik, dimana peserta didiklah yang mempengaruhi konten, aktivitas, materi dan fase belajar. Pendekatan ini memosisikan peserta didik pada pusat proses belajar. Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara independen dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya, serta melatih mereka dengan memperhatikan keterampilan yang dibutuhkan untuk berbuat secara efektif. Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik mencangkup berbagai teknik, seperti mengganti sistem penyajian yang menggunakan ceramah dengan pengalaman belajar aktif, menetapkan teknik open-end-edproblem merupakan pendekatan yang membutuhkan proses berpikir kritis dan kreatif, melibatkan peserta didik dalam simulasi dan bermain peran, dan menggunakan self-phase dan comperatif learning. Implementasi pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik secara tepat akan membawa dampak pada meningkatkan motivasi belajar, semakin menguat daya pemahaman, semakin mendalam pengertian terhadap ilmu pengetahuan yang dipelajari, dan semakin positif sikap peserta didik terhadap mata pelajaran yang diajarkan (Muhammad Yaumi, 2013). Pendekatan pembelajaran dengan berpusat kepada peserta didik atau student center menjadi keharusan, siswa dipandang sebagai subjek aktif yang memiliki daya seleksi dan daya interprestasi, serta daya kreasi tinggi terhadap topik apa yang diangkat dalam suatu proses pembelajaran (Sulianto et al., 2019). 2. Desain Pembelajaran Berorientsasi Tujuan Mendesain pembelajaran dengan menyajikan tujuan secara akurat merupakan titik sentral dalam proses desain pembelajaran. Tujuan seharusnya menjadi pijakan dasar terutama dalam mengembangan materi, strategi, dan metode pembelajaran, media, dan evaluasi. Desain pembelajaran yang tidak menjadikan tujuan sebagai inti pengembangan dapat menimbulkan pelaksanaan

5

pembelajaran yang tidak sistematis, sistemik, dan cendrung parsial, dan tidak utuh. Tujuan pembelajaran mencangkup lima kemampun sebagaimana di sebutkan oleh Gagne, seperti; 1) informasi verba, 2) kemampuan intelektual, 3) kemampuan kognisi, 4) sikap dan 5) kemampuan motorik (Warsita, 2018). Tujuan pembelajran, dapat juga diarahkan pada jenis kemampuan dalam taksonomi blomm yang mencangkup tiga domain: kognisi, afeksi, dan psikomotorik, atau empat ranah yang pernah disinyari oleh Dewantara dengan istilah olah pikir, olah rasa, olah hati. Singkatnya apapun bentuk dari kemampuan yang diingikan, rancangan pembelajaran harus terfokus pada tujuan pembelajaran 3. Desain Pembelajran Terfokus pada Pengembangan atau Perbaikan Kinerja Peserta Didik Desain harus diarahkan pada upaya perbaikan yang berarti suatu perbuatan untuk meningkatkan atau membuat lebih baik dalam hal kualitas, nilai, atau kegunaan. Memperbaiki artinya harus dapat membuat suatu menjadi kredibel atau dapat dipercaya untuk menawarkan beberapa manfaat yang berlaku secara umum. Memperbaiki juga berarti mempersiapkan cara-cara yang jauh lebih unggul dari yang biasa untuk mencapai tujuan yang layak. Kinerja dalam desain pembelajaran tidak merujuk pada dua komponen utama pertama, desain pembelajaran yang digunakan untuk memfasilitasi peserta didik dalam mendapatkan pengetahuan dan menggunakan atau menerapkan pengetahuan dan kemampuan baru yang diperoleh. Kedua, desain pembelajran dapat mengakomodasi dan mengembangkan kinerja peserta didik dalam upaya menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Artinya daripada hanya sekedar mengingatkan informasi dan menghapal komponen-

6

komponen penting dari segala sesuatu yang dipelajari, desain pembelajaran fokus pada menyediakan peserta didik untuk mampu melakukan sesuatu yang berarti dengan menunjukkan kemampuan perilaku yang lebih kompleks, termasuk dalam menyelesaikan berbagai permasalahan pembelajaran yang dihadapi. Desain pembelajaran seharusnya dapat mendorong terciptanya kesesuaian Antara lingkungan belajar dengan situasi dimana kemampuan dapat di tunjukkan. 4. Desain Pembelajaran Mengarahkan Hasil Belajar yang Dapat Diukur Melalui Cara yang Valid Dan Dapat Dipercaya Mengembangkan instrument pengukuraan hasil belajar yang valid dan dapat dipercaya tentu merupakan harapan semua pendidik. Namun, sering juga terjadi pengukuran yang keliru karena tidak mencangkup aspek-aspek yang diukur atau dapat mengembangkan instrument yang sesuai dengan objek yang diukur. Jika objek adalah respon dan pandangan peserta didik tentang pelaksanaan pembelajaran, maka instrumen yang dibuat adalah wawancara yang mencangkup berbagai aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti sampai pada kegiatan penutup, dan tindak lanjut. Jika instrumen yang dikembangkan berupa tes, multiplechoise, atau tes essay atau menjodohkan, maka sasaran kinerja yang diukur tidak valid apalagi jika diukur tentang reliabilitasnya. Kecuali aspek yang diukur adalah pemahaman belajar atau penguasaan materi pembelajarannya, maka tes (pretes dan posttes) merupakan instrumen yang cocok untuk dikembangkan. 5. Desain pembelajaran bersifat empiris, berulang, dan dapat dikoreksi sendiri. Data merupakan jantungnya proses desain pembelajaran. Pengumpulan data dimulai sejak analisis awal dan berlanjut hingga sampai pada tahap implementasi. Misalnya, selama fase analisis data dapat dikumpulkan sehingga dapat dibandingkan apa yang telah dipahami peserta didik dengan apa yang dibutuhkan untuk dipahami. Bimbingan dan umpan balik dari ahli mata

7

pelajaran/kuliah menentukan ketepatan dan relevansi keterampilan dan pengetahuan untuk diajarkan. Hasil penelitian dan pengalaman pendahuluan mengarahkan penyeleksian strategi dan media pembelajaran. 6. Desain Pembelajaran Adalah Upaya Tim Memang benar bahwa mungkin saja desain pembelajaran dapat dilakukan sendiri, baik dalam menyediakan sumber, kerangka, mampu dalam hal peyeleksian dan pengembangan media, materi, dan metode yang digunakan. Tetapi keterlibatan pihak lain dalam suatu tim sangat dibutuhkan karena pada hakikatnya proyek desain merupakan usaha bersama dalam upaya menciptakan suatu produk yang lebih baik. Ditinjau dari segi luas kawasan, ruang lingkup, dan kompleksitas teknis, kebanyakan proyek desain pembelajaran membutuhkan kemampuan khusus dari individu. Pada tingkat minimum, suatu tim terdiri atas ahli konten mata pelajaran/kuliah, pengembangan pembelajaran, satu atau lebih personel produksi, dukungan tenaga khusus, dan seorang manajer proyek. Kadangkadang seorang individu mengambil peran lebih banyak dari individu lainnya dalam suatu tim, tetapi proyek yang lebih besar tanpa kecuali membutuhkan spesialis yang lebih besar pula. C. Tujuan Desain Pembelajaran Tujuan sebuah desain adalah untuk mencapai solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan sejumlah informasi yang tersedia. Dengan demikian suatu desain muncul karena kebutuhan manusia untuk memecahkan persoalan. Melalui suatu desain orang bisa melakukan langkahlangkah yang sistematis untuk memecahkan suatu persoalan yang dihadapi. Dengan demikian suatu desain pada dasarnya adalah suatu proses yang bersifat linear yang di awali dengan penentuan kebutuhan, kemudian mengembangkan rancanagan untuk merespons kebutuhan tersebut, selanjutnya rancangan tersebut diujicoba dan akhirnya dilakukan evaluasi untuk menentukan hasil tentang efektivitas rancangan

8

(disain) yang disusun. Menurut Marrison, Ross & Kemp (Fhathulloh et al., 2014) terdapat empat komponen dasar dalam perencanaan desain pembelajaran, yaitu: 1. Untuk siapa program ini dibuat dan dikembangkan ? (karakteristik siswa atau peserta ajar) 2. Anda ingin siswa atau peserta ajar mempelajari apa? (tujuan) 3. Isi pembelajaran seperti apa yang paling baik dipelajari? (strategi pembelajaran) 4. Bagaimana cara anda mengukur hasil pembelajaran yang telah dicapai? (prosedur evaluasi) Adapun peran desain pembelajaran (Kurniawati, 2021) yaitu: 1. Agar belajar dapat bermakna dan efektif 2. Agar tersedia atau termanfaatkan sumber belajar 3. Agar dapat dikembangkan kesempatan atau pola belajar 4. Agar belajar dapat dilakukan siapa saja secara berkelanjutan D. Perbedaan Perencanaan dan Desain Pembelajaran Perencanaan pembelajaran (Lesson Plans) berbeda dengan desain pembelajaran (Intructional design), namun keduanya memiliki hubungan yang sangat erat sebagai program pembelajaran. Perencanaan pembelajaran disusun untuk kebutuhan guru dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Dengan demikian, perencanaan merupakan kegiatan menerjemahkan kurikulum sekolah kedalam kegiatan pembelajaran didalam kelas. Perencanaan program pembelajaran dapat berupa perencanaan untuk kegiatan sehari-hari, kegiatan mingguan, bahkan rancangan kegiatan untuk tahunan sesuai dengan tujuan kurikulum yang hendak dicapai. Dengan demikian, pertimbangan dalam menyusun dan mengembangkan sebuah perencanaan pembelajaran adalah kurikulum yang berlaku disebuah lembaga ; sedangkan pertimbangan dalam menyusun dan mengembangkan suatu desain pembelajaran adalah siswa itu sendiri sebagai individu yang akan belajar dan mempelajari bahan pelajaran

9

E. Klasifikasi Model Desain Pembelajaran Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan oleh para ahli. Secara umum, model desain pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam model berorientasi kelas, model berorientasi sistem, model berorientasi produk, model prosedural dan model melingkar. Model berorientasi kelas biasanya ditujukan untuk mendesain pembelajaran level mikro (kelas) yang hanya dilakukan setiap dua jam pelajaran atau lebih. Contohnya adalah model assure. Model berorientasi produk adalah model desain pembelajaran untuk menghasilkann suatu produk, biasanya media pembelajaran, misalnya video pembelajaran, multimedia pembelajaran, atau modul. Contoh modelnya adalah model hannafin and peck. Satu lagi adalah model beroreintasi sistem yaitu model desain pembelajaran untuk menghasilkan suatu sistem pembelajaran yang cakupannya luas, seperti desain sistem suatu pelatihan, kurikulum sekolah, dan lain-lain. contohnya adalah model addie. Selain itu ada pula yang biasa kita sebut sebagai model prosedural dan model melingkar. Contoh dari model prosedural adal...


Similar Free PDFs