MAKALAH HEMATOLOGI.pdf PDF

Title MAKALAH HEMATOLOGI.pdf
Author Nada Khairiati
Pages 11
File Size 350.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 20
Total Views 798

Summary

MAKALAH HEMATOLOGI HITUNG JUMLAH TROMBOSIT Disusun oleh: NAMA : NADA KHAIRIATI NIM : AK816049 KELAS :4B SHIF/KEL : 2/2 YAYASAN BORNEO LESTARI AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI BANJARBARU 2018 KATA PENGANTAR Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat limpahan ka...


Description

MAKALAH HEMATOLOGI HITUNG JUMLAH TROMBOSIT Disusun oleh:

NAMA NIM KELAS SHIF/KEL

: NADA KHAIRIATI : AK816049 :4B : 2/2

YAYASAN BORNEO LESTARI AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI BANJARBARU 2018

KATA PENGANTAR Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat limpahan karunia nikmatNya saya dapat menyelesaikan makalah yang bertajuk “Hitung jumlah trombosit”. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Pelajaran hematologi yang diampu oleh bapak Dian nurmansyah, s.st M.biomed Dengan demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca. Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya. NADA KHAIRIATI, 13 MARET 2018 Penulis

DAFTAR ISI Kata pengantar.......................................,...................................................i Daftar isi.....................................................................................................ii BAB 1 : PENDAHULUAN............................................................................1 1.1 Latarbelakang.......................................................................................1 1.2 Rumusan masalah................................................................................2 1.3Tujuan...................................................................................................2 1.4 Manfaat................................................................................................2 BAB II : PEMBAHASAN..............................................................................3 2.1pengertian trombosit.............................................................................3 2.2 Cara hitung jumlah trombosit...............................................................4 2.3 Penyebab dari trombosit......................................................................5 2.4 faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium.......................6 BAB III: PENUTUP.....................................................................................6 3.1 kesimpulan...........................................................................................6 3.2 daftar pustaka......................................................................................7

BAB I PENDAHULIAN 1.1 latar belakang Darah adalah jaringan tubuh yang berbeda dengan jaringan tubuh lain, berada dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup yang dinamakan sebagai pembuluh darah dan berfungsi sebagai sarana transpor, alat homeostasis dan alat pertahanan. Darah dibagi menjadi dua bagian yaitu sel darah dan cairan darah. Sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (lekosit) dan keping sel (trombosit). Cairan darah yang terpisah dari sel darah yaitu plasma atau serum (Sadikin, 2013). Trombosit adalah fragmen sitoplasma megakariosit yang tidak berinti dan terbentuk di sumsum tulang. Trombosit matang berukuran 2-4 µm, berbentuk cakram bikonveks dengan volume 5-8 fl (Kosasih A.S, 2008). Fungsi trombosit berhubungan dengan pertahanan, untuk mempertahankan keutuhan jaringan bila terjadi luka. Trombosit ikut serta dalam usaha menutup luka, sehingga tubuh tidak mengalami kehilangan darah dan terlindung dari penyusupan benda atau sel asing (Sadikin, 2013). Penghitungan jumlah kandungan sel trombosit dalam darah adalah salah satu topik yang penting dalam menentukan beberapa masalah kesehatan atau penyakit. Salah satu diagnosa penyakit yang membutuhkan data jumlah sel trombosit adalah penyakit demam berdarah Dengue atau DBD. Pada penyakit ini akan menurunkan konsentrasi trombosit darah sampai ke tingkat yang rendah (Sadikin, 2013). Jumlah trombosit dalam keadaan normal antara 200.000-500.000 per µl darah. Jumlah trombosit dalam darah dapat diketahui dengan cara pemeriksaan hitung jumlah trombosit. Trombosit sukar dihitung karena mudah sekali pecah dan sukar dibedakan dengan kotoran kecil, dan cenderung melekat pada permukaan asing (bukan endotel utuh) dan membentuk gumpalan (Gandasoebrata, 2010). Trombosit dapat dihitung secara langsung maupun tak langsung. Cara langsung dilakukan secara manual yaitu dengan metode Rees Ecker, Ammonium Oxalat 1% dan otomatis (automatic cell counter). Ada cara tak langsung yaitu dengan metode Fonio dan Barbara Brown. Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan dari hitung jumlah trombosit secara manual yaitu mudah dan sederhana serta biaya lebih murah, tetapi kekurangannya hitung trombosit secara manual yaitu pengamatan dengan mata seseorang sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketahanan pengamat serta membutuhkan waktu yang cukup lama. Berbeda dengan cara Sediaan Apus Darah Tepi (SADT) mempunyai kelebihan karena dapat mengamati ukuran dan morfologi trombosit, tetapi kekurangannya adalah penyebaran trombosit yang tidak merata karena perlekatan trombosit pada kaca sehingga mengakibatkan penilaian jumlah trombosit yang berbeda-beda (Gandasoebrata, 2010).

Teknologi yang ada, digunakan pengolahan citra digital untuk mengatasi persoalan tersebut. Penghitungan otomatis menggunakan pengolahan citra digital sudah banyak dilakukan, karena selain pemeriksaan yang mudah dan cepat serta waktu tunggu pasien untuk segera mendapatkan hasil laboratorium untuk membantu diagnosa penyakitnya. Cara langsung menghitung trombosit dengan menggunakan electronic particle counter mempunyai keuntungan yaitu tidak melelahkan petugas laboratorium jika harus banyak melakukan pemeriksaan menghitung trombosit. Kekurangannya yaitu tidak dapat mendeteksi sel diluar dari ukuran yang sudah ditentukan pada alat tersebut. Pemeriksaan hitung jumlah trombosit di Puskesmas Genuk sudah menggunakan alat otomatis dengan memakai alat Abacus 3. Permasalahan dapat terjadi jika ada ketidakstabilan atau kerusakan alat, petugas laboratorium memakai cara langsung atau cara Barbara Brown. Perbedaan metode serta adanya kelebihan dan kekurangan dalam pemeriksaan trombosit ini, kemungkinan besar akan menjadikan hasil hitung jumlah trombosit menjadi berbeda. Latar belakang ini yang menjadi dasar untuk melakukan penelitian mengenai perbandingan hitung jumlah trombosit dengan metode Impedansi, Langsung dan Barbara Brown.

1.2 Rumusan masalah 1. apa yang dimaksud trombosit 2. bagaimana cara metode hitung jumlah trombosit ? 1.3 Tujuan 1. untuk mengetahui pengertian dari trombosit 2. untuk mengetahui cara kerja hitung jumlah trombosit 1.4 Manfaat 1. sebagai bahan informasi bagi penulis dan pembaca tentang manfaat hitung jumlah trombosit 2. sebagai informasi tambahan dalam mata kuliah hematologi 3. memenuhi tugas mata kuliah hematologi

perkembangan dan

BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN TROMBOSIT Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti dari sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi darah selama 10 hari. Gambaran mikroskopik dengan pewarnaan Wright – Giemsa, trombosit tampak sebagai sel kecil, tak berinti, bulat dengan sitoplasma berwarna biru-keabu-abuan pucat yang berisi granula merah-ungu yang tersebar merata. Trombosit memiliki peran dalam sistem hemostasis, suatu mekanisme faali tubuh untuk melindungi diri terhadap kemungkinan perdarahan atau kehilangan darah. Fungsi utama trombosit adalah melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan endotel akibat trauma-trauma kecil yang terjadi sehari-hari dan mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah. Mereka membentuk sumbatan dengan jalan adhesi (perlekatan trombosit pada jaringan sub-endotel pada pembuluh darah yang luka) danagregasi (perlekatan antar sel trombosit) Pemeriksaan hitung jumlah trombosit dalam laboratorium dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung menggunakan metoda Rees Ecker, metoda Brecher Cronkite dan Cell Counter Automatic Metode Rees Ecker. Darah diencerkan dengan larutan BCB (Brilliant Cresyl Blue), sehingga trombosit akan tercat terang kebiruan. Trombosit dihitung dengan bilik hitung di bawah mikroskop, kemungkinan kesalahan metode Rees Ecker 16-25%. Metode Brecher Cronkite Darah diencerkan dengan larutan amonium oksalat 1% untuk melisiskan sel darah merah, trombosit dihiotung pada bilik hitung menggunakan mikroskop fase kontras. Kemungkinan kesalahan Brecher Cronkite 8-10%. Metode Cell Counter Automatic Metode ini menggunakan prinsip flow cytometri. Prinsip tersebut memungkinkan sel-sel masuk flow chamber untuk dicampur dengan diluent kemudian dialirkan melalui apertura yang berukuran kecil yang memungkinkan sel lewat satu per satu. Aliran yang keluar dilewatkan medan listrik untuk kemudian sel dipisah-pisahkan sesuai muatannya. Teknik dasar pengukuran sel dalam flow cytometri ialah impedansi listrik (electrical impedance) dan pendar cahaya (light scattering). Teknik impedansi berdasar pengukuran besarnya resistensi elektronik antara dua elektrode. Teknik pendar cahaya akan menghamburkan, memantulkan atau membiaskan cahaya yang berfokus pada sel, oleh karena tiap sel memiliki granula dan indek bias berbeda maka akan menghasilkan pendar cahaya berbeda dan dapat teridentifikasi. Pada cell counter automatic masih terdapat kelemahan apabila ada trombosit yang bergerombol, trombosit besar (giant) serta adanya kotoran, pecahan eritrosit, pecahan leukosit sehingga cross check menggunakan sediaan apus darat tepi (SADT) sangat berarti. Sedangkan hitung rombosit secara tidak langsung menggunakan metode Fonio dan melakukan estimasi metode Barbara Brown Metode Fonio Metode ini dilakukan dengan menggunakan darah kapiler pada ujung jari dicampur dengan larutan magnesium sulfat 14% kemudian dibuat SADT dan dilakukan pengecatan giemsa. Jumlah trombosit dihitung dalam

1000 eritrosit, jumlah mutlak trombosit dapat diperhitungkan dari jumlah mutlak eritrosit. Cara ini lebih kasar daripada cara langsung. 2.2 CARA HITUNG JUMLAH TROMBOSIT Trombosit sukar dihitung karena mudah sekali pecah dan sukar dibedakan dengan kotoran kecil. Dan ditambah dengan sifatnya yang cenderung melekat pada permukaan asing (bukan endotel utuh) dan menggumpal-gumpal. Ada dua cara yang lazim di pakai, yaitu cara langsung dan cara tidak langsung. pada cara tidak langsung jumlah trombosit dibandingkan dengan jumlah eritrosit, sedangkan jumlah eritrosit itulah yang sebnarnya dihitung. untuk mencegah trombosit melekat pada permukaan asing, dianjurkan untuk menggunakan alat-alat gelas yang dilapisi silikon atau alat-alat plastik a.Cara Langsung (Rees dan Ecker) Hitung trombosit secara langsung menggunakan kamar hitung yaitu dengan mikroskop cahaya. Pada hitung trombosit cara Rees-Ecker, darah diencerkan ke dalam larutan yang mengandung Brilliant Cresyl Blue sehingga trombosit tercat biru muda. Sel trombosit dihitung dengan menggunakan kamar hitung standar dan mikroskop. Secara mikroskopik trombosit tampak refraktil dan mengkilat berwarna biru muda/lila lebih kecil dari eritrosit serta berbentuk bulat, lonjong atau koma tersebar atau bergerombol. Cara ini memiliki kesalahan sebesar 16-25%, penyebabnya karena faktor teknik pengambilan sampel yang menyebabkan trombosit bergerombol sehingga sulit dihitung, pengenceran tidak akurat dan penyebaran trombosit yang tidak merata. Darah diencerkan dengan larutan REES ECKER dan jumlah trombosit dihitung dalam kamar hitung. Larutan REES ECKER : natrium sitrat 3,8g; formaldehid 40% 2 ml; brillian cresylblue 30 mg; aquadest ad 100 ml. Harus disaring sebelum dipakai. 1. Isaplah larutan REES ECKER ke dalam pipet eritrosit samapi garis tanda “1″ dan buanglah lagi cairan itu. 2. Isaplah darah sampai garis tanda “0,5″ dan cairan REES ECKER sampai garis tanda “101″. Segeralah kocok selama 3 menit. 3. Teruskan tindakan seperti menghitung eritrosit dalam kamar hitung. 4. Biarkan kamar hitung yang telah terisi dalam sikap datar dalam cawan petri tertutup selama 10 menit agar trombosit mengendap 5. Hitunglah semua trombosit dalam seluruh bidang besar di tengah-tengah (1 mm kuadrat) memakai lensa objektif besar. 6. Jumlah itu dikalikan 2.000 menghasilkan jumlah trombosit per ul darah. b.Cara tidak langsung (Fonio)

Cara ini menggunakan sediaan apus darah yang diwarnai dengan pewarna Wright, Giemsa atau May Grunwald. Sel trombosit dihitung pada bagian sediaan dimana eritrosit tersebar secara merata dan tidak saling tumpang tindih . Metode hitung trombosit tak langsung adalah metode Fonio yaitu jumlah trombosit dibandingkan dengan jumlah eritrosit, sedangkan jumlah eritrosit itulah yang sebenarnya dihitung. Penghitungan trombosit secara tidak langsung yang menggunakan sediaan apus dilakukan dalam 10 lpmi x 2000 atau 20 lpmi x 1000 memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang baik untuk populasi trombosit normal dan tinggi (trombositosis). Korelasinya dengan metode otomatis dan bilik hitung cukup erat. Sedangkan untuk populasi trombosit rendah (trombositopenia) di bawah 100.000 per mmk, penghitungan trombosit dianjurkan dalam 10 lpmi x 2000 karena memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang baik. Korelasi dengan metode lain cukup erat. 1. Bersihkan ujung jari dengan alkohol dan biarkan kering lagi. 2. Taruhlah di atas ujung jari tersebut setetes besar larutan magnesium sulfat 14%. 3. Tusuklah ujung jari dengan lanset melalui tetesan lar magnesium sulfat tersebut. 4. Setelah jumlah darah keluar kurang lebih 1/4 jumlah larutan magnesium sulfat, campurlah darah dengan magnesium sulfat tersebut. 5. Buatlah sedian hapus (dengan pewarnaan Wrigth atau Giemsa) 6. Hitung jumlah trombosit yang dilihat bersama dengan 1.000 eritrosit. 7. Lakukanlah tindakan menghitung jumlah eritrosit per ul darah. 8. Perhitungkanlah jumlah trombosit per ul darah berdasarkan kedua angka itu. Catatan : Jumlah trombosit dalam keadaan normal sangat dipengaruhi oleh cara menghitungnya. sering dipastikan nilai normal adalah antara 200.000 dan 500.000 per ul darah. Karena sukar dihitung, pemeriksaan semikuantitatif tentang jumlah trombosit dalam sediaan apus darah sangat besar artinya sebagai pemeriksaan penyaring. 2.3 Penyebab dari trombositosis Pendarahan akut dan kehilangan banyak darah Reaksi alergi Kanker Gagal ginjal kronis atau gangguan ginjal lainnya Serangan jantung Infeksi Anemia Pengangkatan limpa Anemia hemolitik, salah satu jenis anemia dimana tubuh menghancurkan sel-sel darah merah lebih cepat daripada saat menghasilkannya, biasanya karena gangguan darah tertentu atau penyakit autoimun

Peradangan seperti akibat dari rheumatoid arthritis, penyakit celiac, gangguan jaringan ikat atau penyakit inflamasi usus 12. Operasi besar 13. Pankreatitis atau radang pada kelenjar pancreas Trauma Penggunaan obat-obatan tertentu seperti epinephrine (Adrenalin Chloride, EpiPen), tretinoin (Vesanoid) dan vincristine 2.4 Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium     





Kemoterapi dan sinar X dapat menurunkan hitung trombosit, Pengaruh obat (lihat pengaruh obat), Penggunaan darah kapiler menyebabkan hitung trombosit cenderung lebih rendah, Pengambilan sampel darah yang lamban menyebabkan trombosit saling melekat (agregasi) sehingga jumlahnya menurun palsu, Tidak segera mencampur darah dengan antikoagulan atau pencampuran yang kurang adekuat juga dapat menyebabkan agregasi trombosit, bahkan dapat terjadi bekuan, Perbandingan volume darah dengan antikoagulan tidak sesuai dapat menyebabkan kesalahan pada hasil : o Jika volume terlalu sedikit (= EDTA terlalu berlebihan), sel-sel eritrosit mengalami krenasi, sedangkan trombosit membesar dan mengalami disintegrasi. o Jika volume terlalu banyak (=EDTA terlalu sedikit) dapat menyebabkan terbentuknya jendalan yang berakibat menurunnya jumlah trombosit. Penundaan pemeriksaan lebih dari 1 jam menyebabkan perubahan jumlah trombosit

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Trombosit sukar dihitung karena mudah sekali pecah dan sukar dibedakan dengan kotoran kecil. Dan ditambah dengan sifatnya yang cenderung melekat pada permukaan asing (bukan endotel utuh) dan menggumpal-gumpal. Ada dua cara yang lazim di pakai, yaitu cara langsung dan cara tidak langsung. pada cara tidak langsung jumlah trombosit dibandingkan dengan jumlah eritrosit, sedangkan jumlah eritrosit itulah yang sebnarnya dihitung. untuk mencegah trombosit melekat pada permukaan asing, dianjurkan untuk menggunakan alat-alat gelas yang dilapisi silikon atau alat-alat plastik

3.2 Daftar pustaka Arif, M. 2015. Penuntun Praktikum Hematologi. Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin. Makasar. Dahlan, S. 2006. Statistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Cetakan Kesatu, Arkans. Jakarta. Diapro. 2016. Buku Petunjuk Abacus. Diatron. Jakarta Gandasoebrata, R. 2010. Penuntun Laboratorium Klinik. Cetakan Keenambelas, Dian Rakyat. Jakarta. Hoffbrand A.V. 2016. Kapita Selekta Hematologi. Cetakan Keenam, EGC. Jakarta. Notoatmodjo, S., 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Riwidikdo, H., 2010. Statistik Kesehatan. Mitra Cendekia Press. Yogyakarta. Rohmawati, E., 2003. Penentuan Faktor Estimasi Jumlah Trombosit Pada Sediaan Apus Darah Tepi Pasien Trombositopenia. Univesitas Diponegoro. Semarang. Sadikin, H.M., 2013. Kimia Darah. Widya Medika. Jakarta. Suharyanto. 2017. Perbedaan Jumlah Trombosit Cara Automatik Berdasarkan Metode Optik dan Impedansi. Fakultas Ilmu Keperawatan Dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah. Semarang. Wulandari, A., Zulaikah, S., 2012. Perbandingan Antara Hitung Trombosit Dengan Alat Hitung Otomatis Dan Cara Manual Tidak Langsung. Jurnal Healthy Science....


Similar Free PDFs