Makalah Integrasi Sistem Informasi Kelompok 4 PDF

Title Makalah Integrasi Sistem Informasi Kelompok 4
Author Fadillah Muhammad
Course Manajemen
Institution Universitas Lambung Mangkurat
Pages 11
File Size 172.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 85
Total Views 160

Summary

MAKALAHSISTEM INFORMASI MANAJEMENINTEGRASI SISTEM INFORMASIDosen Pengampu : Abdurrahman ShadikinDisusun oleh : Juan Apriadi 1810312110045 Muhammad Fadillah 1810312210018 Muhammad Maulana Akbar 18103122100 Muhammad Yaasiin Rahmatulloh 1810312210017 Muhammad Zein Al Maldini 1810312210031 Noor Firmansy...


Description

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INTEGRASI SISTEM INFORMASI

Dosen Pengampu : Abdurrahman Shadikin

Disusun oleh : Juan Apriadi

1810312110045

Muhammad Fadillah

1810312210018

Muhammad Maulana Akbar

18103122100

Muhammad Yaasiin Rahmatulloh

1810312210017

Muhammad Zein Al Maldini

1810312210031

Noor Firmansyah

1810312210009

Rahmat Rizki Anugrah

1810312210033

PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2020/2021

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan Latar belakang Integrasi didefinisikan sebagai adanya saling keterkaitan antar sub-sistemsehingga data dari satu sistem secara rutin dapat melintas menuju, atau diambil oleh, satu atau lebih sistem yang lainnya. Integrasi sistem informasi manajemen merupakan hubungan antara sistem manajemen perusahaan maupun hubungan antara sub sistem sistem informasi manajemen. Tujuan utama dalam sistem informasi manajemen yaitu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemegang kepentingan dalam hal ini manajer maupu manajemen lainnya. Informasi itu sendiri adalah data yang sudah diolah dengan cara tertentu sesuai dengan bentuk yang diperlukan. Dalam sebuah perusahaan pekerjaan atau pembuatan informasi itu sangat rumit. Pembuatan tersebut meliputi seluruh kegiatan perusahaan. Yaitu pada setiap unit kerja dalam perusahaan tersebut. Disinilah perlunya sistem informasi sehingga kegiatan perusahaan dapat dianalisis sebagai satu sistem informasi, dan unit-unitnya dipandang sebagai sub sistem. Rumusan masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Integrasi Sistem Informasi ? 2. Apa hubungan Integrasi pada SIM dan keuntungan menggunakan SIM dalam perusahaan ? 3. Apa saja Metode untuk membangun Sistem Integrasi ? 4. Bagaimana Strategi Integrasi Sistem ? 5. Bagaimana contoh implementasi Integrasi Sistem ? Tujuan 1. Mengetahui pengertian Integrasi Sistem Informasi 2. Mengetahui hubungan Integrasi pada SIM dan keuntungan menggunakan SIM dalam perusahaan 3. Mengetahui Metode untuk membangun Sistem Integrasi 4. Mengetahui Bagaimana Strategi Integrasi Sistem 5. Mengetahui contoh implementasi Integrasi Sistem

BAB II Pembahasan A. Pengertian Integrasi Sistem Integrasi dapat didefinisikan sebagai adanya saling keterkaitan antar subsistemsehingga data dari satu sistem secara rutin dapat melintas menuju, atau dapat juga diambil oleh satu atau lebih sistem yang lainnya. Sedangkan sistem adalah suatu susunan teratur atau konsepsi yang saling tergantung. Jadi, integrasi sistem yaitu hubungan antara satu sistem dengan sistem yang lain yang saling berkaitan. Integrasi sistem informasi manajemen merupakan hubungan antara sistem manajemen perusahaan maupun hubungan antara sub sistem sistem informasi manajemen. Pengintegrasian system merupakan salah satu konsep kunci dari system informasi manajemen. Berbagai system saling berhubungan satu sama lain dengan berbagai cara sesuai dengan keperluan integrasinya. Salah satu diantaranya adalah dengan arus data factual atau potensial diantara mereka. Akan tetapi menjadi mustahil bagi system kedua untuk menghasilkan data tersebut atau apabila pendekatan ini akan menjadi mahal, lebih lambat atau kurang tepat disbanding menggunakan data dari file pertama. Aliran data diantara system biasa ditemukan apabila system ganda diperlukan untuk mengakses elemen data yang sama dari sumber bersamaan, atau apabila output dari satu system akan menjadi input bagio yang lainnya, seperti apabila informasi dari sisyem pemeroses transaksi merupakan input bagi siustem informasi manajerial. System juga dapat dikkaitkan melalui tugasnya untuk memberikan data bagi tugas yang sama atau karena masing-masing system menggunakan data yang sama dari sumber yang lain. Oleh sebab itu, integrasi didefinisikan sebagai adanya saling keterkaitan antara subsistem sehingga data dari satu system secara rutin dapat melintas menuju, atau diambil oleh satu atau lebih system yang lain. Sebenarnya dengan system manual juga akan dapat dicapai suatu drajat integrasi tertentu, misalnya dengan cara fisikal membawa data dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja lainnya, yang selanjutnya oleh para pegawai administrasi akan digabungkan dengan data dari system lain. Sementara itu dengan system berkomputer data akan dapat melintas secara optimis diseluruh system, yang memungkinkan drajat integrasi yang lebih tinggi dan mempercepat kegiatan integrasi data. Pada sebagian besar system informasi berkomputer, sebagian besar integrasi data dilakukan secara otomatis oleh computer, dan hanya sebagian kecil dilakukan oleh pegawai atau personil pengolahan data. Biasanya tujuan pengembangan system adalah

mengotomatisasikan perpindahan data dari system informasi terutama dari system yang sangat canggih dan sangat maju kegunaan integrasi dalam sistem informasi manajemen. Dalam perusahaan integrasi sistem informasi sangat diperlukan karena terdapat kegunaan yang dapat membantu manajemen seperti :  Adanya kebutuhan untuk bekerja sama antar unit dalam perusahaan. Dalam perusahaan yang terdiri dari berbagai unit tekadang antara satu unit dengan unit lainnya saling membutuhkan informasi baik mengenai harga transfer dan sebagainya.  Terjadinya pengolahan data antar sistem informasi tiap bagian yang saling terkait, sehingga untuk melengkapi suatu informasi dibutuhkan pertukaran informasi dengan sistem yang lain.  Dalam hal ini sangat memepengaruhi kelengkapan daripada informasi. Dapat memungkinkan penyediaan realtime pengaksesan data. Tujuan utama dalam sistem informasi manajemen yaitu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemegang kepentingan dalam hal ini manajer maupu manajemen lainnya. Informasi itu sendiri adalah data yang sudah diolah dengan cara tertentu sesuai dengan bentuk yang diperlukan. Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari sistem informasi manajemen. Berbagai sistem informasi dapat saling berhubungan satu sama lain dengan berbagai cara sesuai dengan keperluannya. Tiap organisasi membagi pekerjaanya ke dalam bentuk fungsi-fungsi organisasi, seperti fungsi pemasaran, produksi, keuangan, personalia,dan lainnya. Setiap fungsi (unit) tersebut memerlukan data dan informasi dari unit lain atau dari luar organisasi untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya serta menghasilkan data dan informasi baik untuk disimpan sendiri maupun untuk didistribusikan ke unit-unit lain dalam organisasinya atau organisasi lain. Karena kerja sama tersebut, maka unit yang bekerja dengan data dan informasi tersebut dapat dikatakan sebagai memiliki sistem informasi sendiri. Unit-unit lain dalam organisasi tersebut juga memiliki sistem informasi masing-masing. Organisasi dapat dilihat sebagai satu sistem informasi, dengan demikian unit-unit kerja dalam organisasi bersangkutan akan menjadi subsistem-subsistem informasi, dan di dalam subsistem informasi akan terdapat subsistem informasi, demikian seterusnya sampai pada pekerjaan informasi dalam unit kerja yang terkecil.

B. Mengetahui Lebih Dalam Tentang Integrasi Pada Sim Dan Keuntungan Menggunakan Sim Dalam Perusahaan

Mengintegrasikan sistem pertama kali

diperlukan identifikasi interaksi yang

potensial; para manajer dan mereka yang berurusan dengan sistem harus melakukan identifikasi ini. Bagaimanapun juga, para manajer mungkin saja tidak menyadari berbagai jenis data di dalam sistem yang mungkin bermanfaat bagi sistem yang lainnya, atau mungkin mereka tidak mengetahui data yang ada di sistem lain yang mungkin berguna bagi kegiatan mereka. Interaksi ini akan dapat diidentifikasi dengan perencanaan dan perancangan sistem secara bersama-sama, daripada yang dilakukan secara terisolasi dari yang lainnya. Cara yang paling efektif untuk mengidentifikasi yang cukup berpotensial namun kurang digunakan adalah dengan melakukan penyelidikan atas seluruh sistem dan tidak terbatas pada satu sistem saja. Integrasi sistem informasi dapat bersifat hirarkis; yaitu sistem pada tingkat transaksi akan memberikan masukan data kepada sistem tingkat manajerial atau sering pula dalam arah sebaliknya. Interaksi hirarkis adalah yang

paling banyak diidentifikasi dan

diintegrasikan karena manajer mengetahui bahwa informasi harus diringkaskan menurut jalur hirarki, disamping sistem yang bersangkutan ada di bawah satu garis komando, dan karena manajer dalam bidang fungsional akan lebih banyak mengetahui data apa yang ada di dalam sistemnya dari pada yang berasal dari luar daerah wewenangnya. Jenis integrasi lain adalah integrasi horizontal di dalam sebuah rantai komando. Data melewati berbagai sistem informasi dari berbagai departemen produksi bersamaan dengan pergerakan produk dari satu departemen ke departemen yang lainnya. Sehingga sistem informasi departemen perlu diintegrasikan sehingga informasi tentang satuan produk di dalam proses manufaktur dipindahkan secara rutin dari satu sistem ke sistem lainnya. Integrasi silang-fungsi (cross-functional) melibatkan sistem informasi yang berkaitan dengan berbagai bidang fungsi. Interaksi jenis ini berlangsung apabila sistem informasi pemasaran secara terus-menerus menyampaikan informasi kepada sistem informasi pengendalian persediaan tentang kerugian penjualan disebabkan gangguan persediaan. Seringkali keperluan akan integrasi sepeti ini tidak mudah dikenali. Integrasi dapat dilaksanakan dengan sejumlah mekanisme yang berbeda. Cara paling mendasar adalah dengan menetapkan prosedur standar, seperti prosedur yang menjamin bahwa data secara fisik memang dipindahkan dari satu sistem informasi ke satu sistem informasi lainnya. Informasi juga diintegrasikan apabila manajer mengkomunikasikan informasi kepada orang lain. Manajer juga dapat “memusatkan” informasi dari sejumlah sistem informasi dan untuk mensintesiskannya untuk berbagai keperluan manajerial.

Keuntungan utama dari integrasi adalah membaiknya arus informasi di dalam sebuah organisasi. Pelaporan biasanya memang memerlukan waktu yang lebih lama, namun demikian akan semakin banyak informasi yang relevan dengan kegiatan manajerial dapat diperoleh bilamana diperlukan. Keuntungan ini merupakan alasan kuat untuk mengunggulkan sistem informasi terintegrasi, karena tujuan utama dari sistem informasi adalah memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat.selain itu Mendorong manajer untuk membagikan informasi yang dihasilkan oleh departemennya agar secara rutin mengalir ke sistem yang lain yang memerlukan. C. Metode Membangun Sistem Integrasi 1. Vertical Integration, Merupakan proses mengintegrasikan sub-sub sistem berdasarkan fungsionalitas dengan menghubungkan sub-sub sistem yang sudah ada tersebut supaya bisa berinteraksi dengan sistem terpusat dengan tetap berpijak pada arsitektur sub sistem yang lama. Metode ini memiliki keuntungan yaitu dapat dilakukan dengan cepat dan hanya melibatkan beberapa entitas development yang terkait dalam proses pembuatan sistem lama. Kelemahannya, metode ini tidak memungkinkan untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi baru atau proses bisnis baru ke dalam sub-sistem yang sudah ada – karena effort lebih tinggi ada di proses “mempelajari” arsitektur sistem lama dan menjadikannya acuan untuk membuat sistem terintegrasi. Untuk menghadirkan ekspansi fungsionalitas atau proses bisnis baru adalah harus membuat sub-sistem baru. 2. Star Integration, Atau lebih dikenal sebagai spaghetti integration, adalah proses mengintegrasikan sistem dengan cara menghubungkan satu sub sistem ke semua sub-sub sistem lainnya. Sebuah fungsi bisnis yang diimplementasikan dalam sebuah sub sistem akan di-broadcast ke semua sub-sub sistem lain yang dependen terhadap fungsi bisnis tersebut supaya dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Untuk integrasi sistem dengan ruang lingkup kecil atau menengah dan dengan pemisahan fungsi bisnis yang jelas dan spesifik, metode integrasi ini layak untuk dipertimbangkan. Namun jika fungsi bisnis banyak terlibat di beberapa sub sistem secara dependen, pada akhir proses integrasi sistem akan terlihat sedikit “kekacauan” dalam diagram – proses interkoneksi antar sub sistem akan tampak seperti spaghetti. Efeknya, biaya perawatan dan ekspansi sistem di masa yang akan datang akan memerlukan effort yang sangat berat untuk mempelajari skema integrasi sistem berikut dependency-nya. 3. Horizontal Integration,

Atau ada yang mengistilahkan dengan Enterprise Service Bus (ESB), merupakan sebuah metode yang mengintegrasikan sistem dengan cara membuat suatu layer khusus yang berfungsi sebagai interpreter, dimana semua sub-sub sistem yang sudah ada akan berkomunikasi ke layer tersebut. Model ini lebih menawarkan fleksibilitas dan menghemat biaya integrasi, karena yang perlu difokuskan dalam implementasi proses pengintegrasian hanya layer interpreter tersebut. Untuk menangani ekspansi proses bisnis juga hanya perlu diimplementasikan di layer interpreter itu juga, dan sub sistem baru yang akan menangani interface dari proses bisnis ekstensi tersebut akan berkomunikasi langsung ke layer dan layer akan menyediakan keperluan-keperluan data/interface untuk sub sistem lain yang memerlukannya.Metode Enterprise Service Bus (ESB) ini memiliki banyak kelebihan jika diadopsi dalam merancang arsitektur sistem terintegrasi, yaitu antara lain : a. Lebih cepat dalam melakukan penyesuaian dengan sistem yang telah ada b. Meningkatkan fleksibilitas, mudah untuk diperbaharui mengikuti perubahan keperluan sistem (system requirements) c. Membuat standar sistem sehingga bisa diaplikasikan di sub sistem mana pun d. Porsi pekerjaan software development lebih banyak di “konfigurasi” daripada “menulis code” untuk integrasi e. Dapat diterapkan mulai ruang lingkup kecil hingga di level enterprise f. Namun metode horizontal integration atau Enterprise System Bus (ESB) yang tampaknya ideal ini bukan berarti tidak ada kelemahan. Beberapa kelemahan yang cukup signifikan pengaruhnya antara lain : 1. Pembuatan standar sistem dalam Enterprise Message Model banyak berkutat di aspek analisis dan manajerial, biaya analisis benar-benar tinggi karena perlu berkolaborasi dengan analis-analis yang bertanggung jawab terhadap arsitektur dan desain sistem-sistem yang telah ada. 2. Secara khusus memerlukan perangkat keras (hardware) yang spesifik, seperti misalnya business-logic-server yang independen dan tidak integral dengan salah satu atau sebagian dari sub sistem yang telah ada. 3. Perlu tambahan tenaga (SDM) berupa Middleware Analyst yang akan mengkonfigurasi, merawat, dan mengoperasikan layer Enterprise Service Bus. 4. Karena biasanya ESB mempergunakan XML sebagai bahasa komunikasi antar sistem, tentu akan memerlukan resources dan komputasi berlebih untuk melakukan parsing-reparsing dalam komunikasi data.

5. Memerlukan effort yang cukup tinggi dalam mengimplementasikan ESB karena cukup banyak layer/tingkatan aplikasi yang harus ditangani, tidak hanya aplikasiaplikasi interface dari sub-sub sistem saja, melainkan juga layer interpreter yang juga memiliki karakteristik sebagai aplikasi juga.

D. Strategi Integrasi Sistem Ada dua Pendekatan Integrasi Sistem Informasi : 1. Pendekatan Total & Homogen a. Melakukan integrasi di semua aspek bisnis dengan suatu kerangka/framework standart & dilakukan serentak di setiap bidang. b. Komponen yang homogen diharapkan mempermudah proses integrasi c.

Contohnya:

Implementasi

product

vendor

ERP

spt

SAP,

Oracle

Application/Peoplesoft, Sage Group, IBM Websphere dll d. Mahal & Implementasi membutuhkan waktu yang panjang (tergantung kematangan TI suatu organisasi) 2. Pendekatan Bertahap a. Mulai dari bawah & memanfaatkan sistem informasi existing b. Sistem informasi-sistem informasi dirangkai mengikuti pola integrasi dan kebutuhan informasi akan datang c. Butuh waktu yang lama dan konsisten agar tidak gagal d. Relatif lebih murah e. Butuh strategi khusus ( Non Teknis Termasuk Political Will dari Pimpinan )

E. Contoh Implementasi Integrasi Sistem Banyak administrasi perkantoran yang bisa diterapkan dalam suatu sistem informasi terintergrasi, saya ambil contoh Sistem Informasi Pemerintahan Kabupaten yang saling terintegrasi. Apabila ada Sistem Informasi Pemerintahan Kabupaten yang saling terintegrasi, administrasi perencanaan tidak perlu lagi menghabiskan kertas untuk melakukan asistensi ke pihak-pihak yang berkompeten seperti Bappeda atau bagian hukum karena semua sudah mempunyai akses ke dalam sistem baik itu dari subbag perencanaan di unit kerja maupun dari Bappeda/Bag. Hukum, cukup dari meja kerja masing melakukan tugasnya. Contoh lainnya, laporan kinerja pelaporan realisasi kinerja/keuangan yang biasanya harus disetor ke Bappeda, Bagian Pembangunan, dan Bagian Keuangan tidak perlu lagi di cetak dengan demikian penghematan anggaran dapat

terjadi. Namun saya mencoba untuk melihat kemungkinan sistem informasi yang dapat diintegrasikan untuk meningkatkan efisiensi kerja administrasi di pemerintahan. Sistem Informasi Keuangan Berhubungan langsung dengan Aplikasi Perencanaan dan pelaporan yang memungkinkan akuntabilitas keuangan dapat terjaga. Sistem Informasi Kepegawaian :  Langsung dikelola oleh sub bagian kepegawaian di masing-masing unit sesuai dengan otoritas yang dimiliki.  Struktur jabatan.  Mutasi.  Format Draft Surat yang berhubungan dengan kepegawaian seperti SK Kenaikan Pangkat, KP4, SK Kenaikan Gaji Berkala, Surat Izin/Cuti dll.\  Format DUK.  Absensi

BAB III Penutup Kesimpulan Integrasi didefinisikan sebagai adanya saling keterkaitan antara sub-sistem sehingga data dari satu system secara rutin dapat melintas menuju, atau diambil oleh satu atau lebih system yang lain. Dalam perusahaan integrasi sistem informasi sangat diperlukan karena terdapat kegunaan yang dapat membantu manajemen seperti : ·

Adanya kebutuhan untuk bekerja sama antar unit dalam perusahaan.

·

Terjadinya pengolahan data antar sistem informasi tiap bagian yang saling terkait

·

Dapat memungkinkan penyediaan realtime pengaksesan data. Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan

semakin banyak informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan.

Keuntungan

ini merupakan

alasan

yang

kuat untuk

mengutamakan

(mengunggulkan) sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat....


Similar Free PDFs