Makalah Kelompok 6 - Standar COST PDF

Title Makalah Kelompok 6 - Standar COST
Author Sri Wahyuningsih Ahmad
Course Accounting
Institution Universitas Hasanuddin
Pages 27
File Size 274.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 137
Total Views 494

Summary

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN (Biaya Standar: Suatu Alat Pengendalian Manajerial) Disusun oleh : DEVI CHRISTIANTI YUSUF (A012172003) SRI WAHYUNINGSIH AHMAD (A012172009) MARSUKI FASMAN (A012172012) SYAMSURIA (A012172013) PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018 1 KATA PENGANTAR P...


Description

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN (Biaya Standar: Suatu Alat Pengendalian Manajerial)

Disusun oleh :

DEVI CHRISTIANTI YUSUF (A012172003) SRI WAHYUNINGSIH AHMAD (A012172009) MARSUKI FASMAN (A012172012) SYAMSURIA (A012172013)

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018

KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT bahwa saya telah menyelesaikan tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen dengan membahas mengenai Bab 9 dalam buku Hanson dan Mowen dengan judul Biaya Standar: Suatu alat Pengendalian Manajerial dalam bentuk makalah. Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca dan untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i BAB I ............................................................................................................................................ 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 3 1.3 Tujuan .................................................................................................................................. 3 BAB II .......................................................................................................................................... 4 2.1 Standar Unit ........................................................................................................................ 4 2.2 Bagaimana Standar Dibuat .................................................................................................. 4 2.3 Jenis-jenis Standar............................................................................................................... 5 2.4 Mengapa Sistem Biaya Standar Diterapkan ........................................................................ 5 2.5 Biaya Produk Standar .......................................................................................................... 6 2.6 Analisis Variansi: Deskripsi Umum ...................................................................................... 7 2.7

Analisis Variansi: Bahan Baku Dan Tenaga Kerja..................................................... 10

2.8 Analisis Variansi: Biaya Overhead ..................................................................................... 15 2.9 Lampiran : Akuntansi Untuk Variansi ................................................................................ 20 BAB III ....................................................................................................................................... 22 PENUTUP .................................................................................................................................. 22 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 24

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol. Standar adalah suatu benchmark atau "norma" untuk pengukuran kinerja. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan standar. Pengendalian biaya produksi dan penetapan harga pokok produksi yang cermat dan tepat sangat penting, karena biaya produksi akan memberikan pengaruh langsung terhadap harga pokok produksi yang akhirnya berakibat juga pada laba yang diharapkan perusahaan. Sehingga diperlukan suatu alat pengendalian yang diantaranya berupa penetapan biaya standar. Biaya standar merupakan alat yang penting didalam menilai pelaksanaan kebijakan yang ditetapkan sebelumnya. Jika biaya standar ditentukan realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan yang efektif, karena pelaksana telah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanakan, dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan. Sistem biaya standar juga memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka melakukan pengurangan biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja, dan kegiatan yang lain. Untuk dapat

1

menentukan biaya standar, manajemen membutuhkan suatu informasi biaya yang tepat dan wajar, sehingga biaya standar dapat ditetapkan secara realistis. Jika terjadi penyimpangan pada biaya standar, maka biaya standar ini dapat dianalisis dan diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan. Dimana ada batasan penyimpangan yang dapat diterima dari selisih biaya produksi sesungguhnya dengan biaya produksi standar dalam mengukur efesiensi biaya produksi, karena dalam realisasinya biaya sesungguhnya jarang sekali tepat dengan biaya standar. Dengan demikian jelas bahwa biaya standar merupakan alat yang penting untuk perencanaan dan pengendalian biaya produksi berdasarkan pemikiran bahwa pengendalian biaya produksi merupakan jalan yang logis sebagai konsekuensi perusahaan dalam menekan biaya produksi agar sesuai dengan rencana, karena dengan metode biaya tersebut perusahaan dapat mengetahui berapa biaya yang seharusnya dikeluarkan sebelum proses produksi dimulai sehingga dapat diketahui ketidakefesienan atau pemborosan biaya yang terjadi setelah proses produksi selesai.

2

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam makalah ini, yaitu: 1. Bagaimana standar unit ditetapkan dan mengapa sistem perhitungan biaya standar digunakan ? 2. Apa tujuan lembar biaya standar ? 3. Deskripsikan konsep-konsep dasar yang mendasari analasis variansi dan jelaskan kapan seharusnya variansi diselidiki ? 4. Bagaimana perhitungan variansi bahan baku dan tenaga kerja serta jelaskan bagaimana menggunakannya untuk pengendalian ? 5. Bagaimana perhitungan variansi overhead variabel dan tetap serta berikan definisinya ?

1.3 Tujuan Penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk mengetahui : 1. Menjelaskan bagaimana standar unit ditetapkan dan mengapa sistem perhitungan biaya standar digunakan. 2. Menetapkan tujuan lembar biaya standar. 3. Mendeskripsikan konsep-konsep dasar yang mendasari analasis variansi dan jelaskan kapan seharusnya variansi diselidiki. 4. Menghitung variansi bahan baku dan tenaga kerja serta jelaskan bagaimana menggunakannya untuk pengendalian. 5. Menghitung variansi overhead variabel dan tetap serta berikan definisinya

3

BAB II Biaya Standar : Suatu Alat Pengendalian Manajerial 2.1 Standar Unit Pengendalian biaya biasanya berarti perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan, atau antara laba di atas rata-rata dan laba yang sedikit. Anggaran adalah ukuran kinerjasecara agregat mereka mengidentifikasi pendapatan dan biaya dalam total yang seharusnya dialami suatu organisasi jika rencana-rencana berjalan susai harapan. Agar anggaran fleksibel dapat berjalan, biaya variabel yang dianggarkan per unit input untuk tiap unit output harus diketahui untuk tiap bagian anggaran. Biaya variabel input yang dianggarkan per unit output adalah standar unit. Standar unit adalah dasar atau fondasi tempat anggaran fleksibel dibangun. Biaya standar unit untuk suatu input tertentu bergantung pada standar kuantitas dan standar harga. Standar kuantitas mengacu pada jumlah input yang seharusnya digunakan per unit output. Standar harga mengacu pada jumlah yang seharusnya dibayar untuk jumlah input yang digunakan. Biaya standar unit dapat dihitung dengan mengalikan kedua standar ini : standar kuantitas x Standar Harga.

2.2 Bagaimana Standar Dibuat Proses sering berjalan tidak efisien, maka penggunaan hubungan input-output masa lalu akan meneruskan ketidakefisienan ini. Studi teknis dapat menentukan cara paling efisien untuk beroperasi dan menyediakan petunjuk yang sangat terperinci. Standar harga adalah tanggung jawab gabungan dari operasional, pembelian, personalia, dan akuntansi. Operasional menentukan kualitas

4

input yang dibutuhkan. Personalia dan pembelian bertanggung jawab memperoleh kualitas input sebagaimana diminta dengan harga terendah. Tekanan pasar, kelompok dagang, dan tekanan eksternal lainnya membatasi ragam pilihan standar harga.

2.3 Jenis-jenis Standar Menurut Hansen dan Mowen (2006) yang dikutip oleh Winda ( 2011 ), standar umumnya diklasifikasikan baik sebagai sesuatu yang ideal maupun yang saat ini dapat tercapai. 1. Standar ideal (ideal standards). Standar ideal membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapat dicapai jika segala sesuatu beroperasi secara sempurna. Tidak ada mesin yang rusak, menganggur, atau kurangnya keterampilan yang dapat ditoleransi. 2. Standar

yang

saat

ini

dapat tercapai

(currently attainable

standards). Standar ini dapat dicapai dengan beroperasi secara efisien. Kelonggaran diberikan untuk kerusakan normal, gangguan, keterampilan yang lebih rendah dari sempurna, dan lainnya.

2.4 Mengapa Sistem Biaya Standar Diterapkan Dua alasan untuk penerapan sistem biaya standar sering disebutkan untuk memperbaiki perencanaan dan pengendalian, serta memfasilitasi perhitungan harga pokok produk. 2.4.1 Perencanaan dan Pengendalian Sistem perhitungan biaya standar memperbaiki perencanaan dan pengendalian, serta memperbaiki pengukuran kinerja. Standar unit adalah syarat fundamental bagi sistem anggaran fleksibel yang merupakan kunci bagi sistem perencanaan dan pengendalian yang baik. Sistem pengendalian anggaran membandingkan biaya aktual

5

dengan biaya yang dianggarkan dengan menghitung variansi, yaitu perbedaan antara biaya aktual dan biaya yang direncanakan untuk tingkat aktivitas aktual. Penggunaan sistem biaya standar untuk pengendalian operasional dalam suatu lingkungan kegiatan produksi canggih dapat menghasilkan perilaku disfungsional. 2.4.2 Perhitungan harga pokok produk Dalam sistem perhitungan biaya standar, biaya-biaya dibebankan pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan harga untuk ketiga biaya produksi : bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Sebaliknya, sistem perhitungan biaya normal menentukan biaya overhead terlebih dahulu untuk tujuan perhitungan harga pokok produk, tetapi membebankan bahan baku langsung dan tenaga kerja Langsung Pada Produk Dengan Menggunakan Biaya Aktual.

2.5 Biaya Produk Standar Biaya standar juga dapat digunakan dalam organisasi jasa. Meskipun organisasi jasa dapat melakukan perhitungan biaya standar, organisasi manufaktur lebih umum menggunakannya. Lebih jauh lagi, konsep-konsep tersebut lebih mudah diilustrasikan dalam latar belakang manufaktur. Dalam perusahaan manufaktur, biaya standar per unit adalah jumlah biaya standar untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Lembar biaya standar memberikan perincian yang mendasari biaya standar per unit. Lembar biaya standar juga menunjukkan kuantitas tiap input yang seharusnya digunakan untuk memproduksi satu unit output. Standar kuantitas unit dapat digunakan untuk menghitung jumlah total input yang dimungkinkan untuk output

6

aktual. Penghitungan ini adalah komponen inti dalam penghitungan variansi efisiensi.

2.6 Analisis Variansi: Deskripsi Umum Anggaran fleksibel dapat digunakan untuk mengidentifikasikan biaya yang seharusnya muncul pada tingkat aktivitas aktual tertentu. Angka ini diperoleh dengan mengalikan jumlah input yang diizinkan pada output aktual dengan standar harga per unit. Dengan anggapan SP adalah standar harga per unit suatu input dan SQ adalah kuantitas input yang diizinkan untuk output aktual, biaya input yang direncanakan atau dianggarkan adalah SP x SQ. Biaya input aktual adalah AP x AQ: AP adalah harga aktual per unit input dan AQ adalah kuantitas input aktual yang digunakan.

2.6.1 Variansi Harga dan Efisiensi Total variansi anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual

input

dan

biaya

yang

direncanakan.

Untuk

penyederhanaan, merujuk pada total variansi anggaran sebagai total variansi. Total variansi = (AP x AQ) – (SP x SQ) Dalam suatu sistem perhitungan biaya standar, total variansi dibagi menjadi variansi harga dan penggunaan. Variansi harga (tarif) adalah perbedaan antara harga aktual dan harga standar per unit dikalikan jumlah input yang digunakan: (AP – SP) AQ. Variansi penggunaan (efisiensi) adalah perbedaan antara kuantitas input aktual dan input standar dikalikan dengan standar harga per unit input: (AQ – SQ) SP. Menunjukkan total variansi adalah jumlah variansi harga dan penggunaan merupakan hal mudah.

7

Total variansi =Variansi harga + Variansi penggunaan = (AP-SP)AQ + (AQ-SQ)SP = [(AP x AQ) – (SP x AQ)] + [(SP x AQ) – (SP x SQ)] = (AP x AQ) – (SP x AQ) + (SP x AQ) – (SP x SQ) = (AP x AQ) – (SP x SQ) Variansi yang tidak menguntungkan (Unfavorable-U) muncul ketika harga aktual atau penggunaan input lebih banyak daripada standar harga atau penggunaan. Ketika hal berlawanan muncul, variansi yang menguntungkan (Favorable-F) diperoleh. Variansi yang menguntungkan dan tidak menguntungkan tidak sama dengan variansi yang baik dan buruk. Istilah tersebut hanya menunjukkan hubungan harga aktual atau kuantitas dengan standar harga dan kuantitasnya. Baik atau buruknya variansi ini bergantung pada penyebab munculnya mereka. Penentuan penyebabnya mensyaratkan para manajer untuk melakukan beberapa penyelidikan.

2.6.2 Keputusan untuk Menyelidiki Kinerja aktual jarang memenuhi standar yang ditetapkan secara tepat dan manajemen tidak berharap demikian. Hal yang diharapkan adalah variasi acak seputar standar. Oleh karena itu, manajemen seharusnya memiliki pemikiran tingkat kinerja yang dapat diterima. Ketika variansi-wariansi ternyata masih dalam tingkat ini, mereka diasumsikan disebabkan oleh faktor-faktor acak. Ketika suatu variansi jatuhnya di luar tingkat ini, penyimpangan tampaknya disebabkan oleh faktor-faktor tidak acak, baik itu faktor-faktor yang dapat dikendalikan manajer maupun faktor-faktor yang tidak dapat mereka kendalikan. Pada

8

kasus yang tidak dapat dikendalikan, manajer perlu merevisi standar. Setelah memahami penyebab pentingnya penyelidikan variansi, sebaiknya perlu mengetahui kapan penyelidikan perlu dilakukan. Menyelidiki penyebab variansi dan mengambil tindakan perbaikan, seperti pada semua aktivitas, memiliki biaya yang berhubungan dengannya. Sebagai prinsip umum, suatu penyelidikan seharusnya dilakukan hanya jika manfaat yang diperkirakan lebih banyak daripada biaya yang diperkirakan. Namun, penilaian biaya dan manfaat suatu penyelidikan variansi bukanlah

tugas

mudah.

Seorang

manajer

harus

mempertimbangkan apakah variansi akan timbul kembali. Jika ya, proses tersebut mungkin tidak terkendali secara permanen. Hal itu berarti penghematan periodik mungkin dapat tercapai jika tindakan korektif diambil. Namun, bagaimana dapat dikatakan jika variansi akan mucul kembali, kecuali jika suatu penyelidikan dilakukan? Bagaimana dapat diketahui biaya tindakan perbaikan, kecuali jika penyebab variansi diketahui? Karena biaya dan manfaat analisis variansi dengan dasar kasus per kasus sulit dinilai, banyak perusahaan menggunakan petunjuk umum untuk menyelidiki variansi, yaitu jika variansi berada di luar tingkat yang dapat diterima. Variansi-variansi tidak akan diselidiki, kecuali jika mereka sangat diperhatikan. Mereka harus disebabkan oleh sesuatu yang lain daripada hanya faktor acak, dan cukup besar (dalam rata-rata) menilai biaya penyelidikan dan mengambil tindakan korektif. Kisaran yang dapat diterima adalah standar plus atau minus suatu deviasi yang diperbolehkan. Kisaran ukuran teratas dan terbawah yang diperbolehkan disebut batas pengendalian. Batas pengendalian adalah

9

standar plus deviasi yang diperbolehkan dan batas pengendalian bawah adalah standar minus deviasi yang diperbolehkan. Praktik saat ini menentukan batas pengendalian secara subjektif: berdasarkan pengalaman terdahulu, intuisi dan penilaian, manajemen menetapkan deviasi yang diperbolehkan dari standar. Prosedur statistik formal juga dapat digunakan untuk menyiapkan batas pengendalian. Dengan cara ini, subjektivitas yang terlihat lebih sedikit dan seorang manajer dapat menilai perkiraan variansi yang disebabkan oleh faktor acak. Saat ini, penggunaan prosedur formal masih kurang banyak mendapatkan dukungan.

2.7 Analisis Variansi: Bahan Baku Dan Tenaga Kerja 2.7.1 Variansi Bahan Baku Langsung  Pendekatan Kolom Pendekatan kolom dapat digunakan untuk menghitung harga bahan baku dan variansi penggunaan. Banyak yang berpendapat pendekatan grafis ini lebih mudah daripada menggunakan rumus variansi.

 Pendekatan Rumus Variansi harga bahan baku dapat dihitung secara terpisah. Variansi harga bahan baku (material price variance-MPV) mengukur perbedaan antara berapa biaya yang harus dibayar untuk bahan baku dan berapa biaya yang secara aktual dibayar. MPV = (AP x AQ) – (SP x AQ) atau secara faktor, kita memiliki: MPV = (AP – SP) AQ dimana:

10

AP = harga aktual per unit SP = harga standar per unit AQ = kuantitas aktual bahan baku yang digunakan

2.7.2 Tanggung Jawab Terhadap Variansi Harga Bahan Baku Tanggung jawab terhadap pengendalian variansi harga bahan baku biasanya diemban oleh agen pembelian. Harga bahan baku kebanyakan memang diluar kendalinya. Namun, variansi harga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti kualitas, diskon kuantitas, jarak sumber dari pabrik, dan lain-lain. Faktor-faktor ini kerap dibawah kendali agen. Penggunaan variansi harga untuk mengevaluasi kinerja pembelian memiliki beberapa keterbatasan penekanan untuk memenuhi atau diatas standar dapat membuat beberapa hasil yang tidak diinginkan.

2.7.3 Analisis Variansi Harga Bahan Baku Langkah pertama dalam analisis variansi adalah memutuskan signifikan atau tidaknya variansi. Jika dinilai tidak signifikan, langkah lebih jauh tidak diperlukan. Langkah selanjutnya adalah mencari tahu penyebab munculnya hal itu.

2.7.4 Waktu Penghitungan Variansi Harga Variansi harga bahan baku dapat dihitung dari dua poin: (1) ketika bahan baku dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi atau (2) ketika bahan baku dibeli. Penghitungan variansi harga pada titik pembelian lebih disukai. Lebih baik memiliki informasi variansi lebih awal daripada nanti.

11

Bahan baku dapat tersimpan dalam persediaan berminggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum diperlukan dalam produksi. Saat variansi harga bahan baku dihitung dan menandakan suatu masalah, tindakan korektif bisa jadi sudah terlambat. Meskipun tindakan korektif masih memungkinkan, penundaan dapat membebankan perusahaan dalam jumlah ribuan dolar. Jika variansi harga bahan baku dihitung saat pembelian, AQ perlu didefinisikan sebagai kuantitas aktual input yang dibeli daripada bahn baku yang digunakan secara aktual. Karena bahan baku yang dibeli dapat berbeda dari bahan baku yang digunakan, keseluruhan vairansi anggaran bahan baku tidak harus jumlah variansi harga bahan baku dan variansi bahan baku yang digunakan. Mengenali varians...


Similar Free PDFs