MAKALAH MANAJEMEN LABORATORIUM QUALITY CONTROL PDF

Title MAKALAH MANAJEMEN LABORATORIUM QUALITY CONTROL
Author Astika Susi15
Pages 15
File Size 159.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 491
Total Views 923

Summary

MAKALAH MANAJEMEN LABORATORIUM QUALITY CONTROL Disusun Oleh : Semester IV B Dosen Pengampu : Dian Nurmasnyah S.ST M.Biomed AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI BANJARBARU 2018 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT. berkat bimbingan serta petunjuk-Nya penulis dapat menyelesa...


Description

Accelerat ing t he world's research.

MAKALAH MANAJEMEN LABORATORIUM QUALITY CONTROL Dian Nurmansyah, Astika Susi15

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

MAKALAH MANAJEMEN LABORAT ORIUM QUALIT Y CONT ROL 4B Ast ika Susi15

QUALIT Y CONT ROL IV A AAK.pdf farid elhadi MAKALAH GLP SEMEST ER IV A.pdf Dian Nurmansyah, farid elhadi

MAKALAH MANAJEMEN LABORATORIUM QUALITY CONTROL

Disusun Oleh : Semester IV B

Dosen Pengampu : Dian Nurmasnyah S.ST M.Biomed

AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI BANJARBARU 2018

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT. berkat bimbingan serta petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sehubungan dengan tugas mata kuliah Manajemen Laboratorium dengan Bapak Dian Nurmansyah S.ST M.Biomed selaku dsen pengampu. Makalah ini membahas mengenai Quality Control dan bagian bagian didalamnya Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat membantu. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Banjarbaru, April 2018

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................... DAFTAR ISI ......................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... Latar Belakang .......................................................................................... Rumusan Masalah ..................................................................................... Tujuan ....................................................................................................... Manfaat ..................................................................................................... BAB II ISI ............................................................................................................. Pemantapan Mutu Laboratorium..................................................................... Pengertian Pemantapan Mutu Laboratorium Internal ..................................... Pengertian pemantapan Mutu Laboratorium eksternal ................................... Assesment Laboratorium ............................................................................... Audit mutu internal ........................................................................................ Akreditasi ....................................................................................................... BAB III PENUTUP .............................................................................................. Kesimpulan ..................................................................................................... Saran ................................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biokimia, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa. Kedudukan laboratorium menjadi sangat penting dalam dunia pendidikan laboratorium merupakan pusat proses belajar mengajar untuk mengadakan percobaan dan karena mengingat dalam pencapaian tujuan pembelajaran di bidang sains, sebaiknya siswa dituntut mampu mengembangkan keterampilannya dalam mengaplikasikan beberapa konsep atau materi yang sedang dipelajari dalam bentuk eksperimen atau percobaan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan berpikir ilmiah, serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan dilakukan. Dalam pengertian sempit laboratorium diartikan sebagai tempat yang berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap yang didalamnya terdapat sejumlah alat dan bahan praktikum. Fungsi laboratorium salah satunya adalah sebagai prasarana pendidikan atau wadah proses pembelajaran. Laboratorium terdiri dari ruang yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan dengan bermacam-macam kondisi yang dapat dikendalikan, khususnya peralatan untuk melakukan percobaan. Dan tentunya laboratorium harus dikelola dengan baik untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium. Pengelolaan Laboratorium (Laboratory Management) adalah usaha untuk mengelola Laboratorium. Bagaimana suatu Laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih, dengan staf propesional yang terampil belum tentu dapat beroperasi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya manaJemen Laboratorium yang baik. Oleh karena itu perlu dilakukkan quality Control yang mencakup kegiatan PMI, PME, Assessment atau penilaian, audit hingga akreditasi terhadap petugas laboratorium. pengujian alat pemerikaan dalam laboratorium sampai kepuasaan pelanggan. QC sangat penting

dilakukan dalam pemantauan dan evaluasi evektivitas sistem manajemen mutu laboratorium. Hasil akhir QC adalah menemukan akar permasalahan dan melakukan perbaikan penanggulangan. 1.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah : 1. Apa itu Pemantapan Mutu ? 2. Apa itu Pemantapan Mutu Internal dan eksternal ? 3. Apa saja Tujuan Pemantapan Mutu Laboratorium Internal dan eksternal ? 4. Bagaimana Aturan Interpretasi Hasil Pemantapan Mutu Internal dan eksternal ? 5. Apa yang dimaksud dengan Assesment laboratorium ? 6. Bagaimana pelaksanaan Assesement di laboratorium ? 7. Bagaimana proes Assesment di laboratorium ? 8. Apa yang dimaksut dengan audit ? 9. Apa tujuan dan manfaat audit mutu internal ? 10. Bagaimana komunikasi audit mutu internal ? 11. Apa saja jenis dan langkah langkah audit mutu internal ? 12. Apa itu akreditasi ? 1.3.Tujuan Penulisan 1. Untuk Mengetahui Pengertian Pemantapan Mutu internal dan eksternal 2. Untuk Mengetahui Pengertian Pemantapan Mutu Internal dan eksternal 3. Untuk Mengetahui Tujuan Pemantapan Mutu Laboratorium Internal dan eksternal 4. Untuk Mengetahui Aturan Interpretasi Hasil Pemantapan Mutu Internal dan ekternal 5. Untuk memahami pelaksanana assessment di laboratorium 6. Untuk memahami proses assessment di laboratorium 7. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan audit mutu internal 1.4.Manfaat 1. Meningkatkan kualitas laboratorium, meningkatkan moral dalam kehidupan karyawan laboratorium. 2. Merupakan suatu metode pengawasan (kontrol) yang efektif. 3. Untuk melakukan pembuktian apabila terdapat hasil yang meragukan dari (konsumen) pasien laboratorium. 4. Penghematan biaya pasien karena berkurangnya kesalahan hasil 5. Bagi petugas laboratorium dapat memperbaiki kesalahan bagi dalam pemeriksaan maupun pengujan alat 6. Bagi laboratorium dapat meningkatakan kualitas atau mutu laboratorium 7. Bagi pasien laboratorium mendapatkan pelayanan yang maksimal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemantapan Mutu Internal 1.1.Pengertian Pemantapan Mutu Pemantapan mutu (quality assurance) laboratorium adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium (Depkes, 1997). Kegiatan ini terdiri atas empat komponen penting, yaitu : pemantapan mutu internal (PMI), pemantapan mutu eksternal (PME), verifikasi, validasi, audit, dan pendidikan dan pelatihan. Pada makalah ini yang dibahas adalah pemantapan mutu laboratorium internal (PMI). 1.2.Pemantapan Mutu Internal Pemantapan mutu internal adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus-menerus agar diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat serta mendeteksi adanya kesalahan dan memperbaikinya. kegiatan ini mencakup tiga tahapan proses, yaitu: Menurut Depkes RI (2004), dalam kegiatan laboratorium mulai dari tahap pra analitik sampai dengan melakukan pencegahan ulang setiap tindakan/ proses pemeriksaan, yang harus dilakukan dan diperhatikan sebagai berikut : 1. Tahap Pra Analitik Tahap pra analitik adalah tahap awal sampel untuk siap di periksa / di analisa. Kelengkapan tahap pra analitik perlu didukung dengan penerimaan dan preparasi sampel oleh petugas atau staf laboratorium. Kelengkapan formulir permintaan pemeriksaan, persiapan pasien, penanganan spesimen dan persiapan sampel untuk analisa. 2. Tahap Analitik Tahap analitik adalah tahap dalam pemeriksaan spesimen, dimana spesimen di analisa/ diperiksa menggunakan suatu instrument atau metode tertentu. Tahap ini meliputi persiapan reagen/media, pipetasi reagen dan sampel, inkubasi dan pemeriksaan. Kesalahan terjadi selama proses pengukuran dan disebabkan kesalahan acak atau kesalahan sistematis mencakup pemeliharaan dan kalibrasi alat, uji kualitas reagen, uji ketepatan dan ketelitian. 3. Tahap Post Analitik Tahap post analitik adalah tahap akhir pemeriksaan yang berupa lembar hasil pemeriksaan laboratorium. Hasil pemeriksaan laboratorium merupakan bahan penunjang atau penentu diagnosis suatu penyakit. Tahap ini meliputi pembacaan hasil ( penghitungan, pengukuran, identifikasi dan penilaian) dan pelaporan hasil.

Tujuan dilakukannya pemantapan mutu Internal : 1) Memantapkan dan menyempurnakan metode pemeriksaan dengan mempertimbangkan aspek analitik dan klinis ; 2) Mempertinggi kesiagaan tenaga, sehingga tidak terjadi mengeluarkan hasil yang salah dan perbaikan kesalahan dapat dilakukan segera ; 3) Memastikan bahwa semua proses mulai dari persiapan pasien, pengambilan spesimen, pengiriman spesimen, penyimpanan serta pengolahan spesimen sampai dengan pencatatan dan pelaporan hasil telah dilakukan dengan benar ; 4) Mendeteksi kesalahan dan mengetahui sumbernya : 5) Membantu perbaikan pelayanan pasien melalui peningkatan PMI. Pemantapan Mutu Internal (PMI) dilakukan sendiri olah laboratorium klinik yang bersangkutan untuk mengendalikan mutu analisisnya setiap hari. PMI meliputi presisi, akurasi, sensitifikasi,tidak mahal, cepat dan nilai normal. B. Pemantapan Mutu Eksternal 2.1 Pengertian Pemantapan Mutu Eksternal Pemantapan Mutu Eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh pihak lain di luar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan suatu laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan kegiatan pemantapan mutu eksternal dilaksanakan oleh pihak pemerintah, swasta atau internasional. Tujuan dilakukakannya pemantapan mutu Eksternal : 1) Untuk meningkatkan kesadaran peserta akan kemungkinan terjadinya kekurangan laboratorium. 2) Memberikan motivasi penggunaan metode yang standar . 3) Meningkatkan kepercayaan kepada pengguna jasa laboratorium. 4) Untuk memantau ketepatan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh suatu laboratorium dengan cara membandingkan terhadap hasil pemeriksaan laboratorium lain atau terhadap nilai target laboratorium rujukan,. 2.2. Penyelenggara Pemantapan Mutu Eksternal Program Nasional Pemantapan Mutu Eksternal (PN PME) adalah suatu program untuk menilai penampilan pemeriksaan laboratorium secara periodik, serentak, dan berkesinambungan yang dilakukan oleh pihak luar laboratorium (independen) dengan jalan membandingkan hasil pemeriksaan laboratorium peserta terhadap nilai target. C. Assessment di Laboratorium 3.1. Pengertian Assesment Laboratorium Suatu proses penilaian sebuah laboratorium dan salah satu standar yang harus dilakukan dalam penentuan mutu laboratorium . Assesment sangat

penting dilakukan dalam pemantauan dan evaluasi evektivitas sistem manajemen mutu laboratorium. Hasil akhir assessment adalah menemukan akar permasalahan dan melakukan perbaikan penanggulangan. 3.2.Pelaksanaan Assessement Untuk melakukan assessment dapat dilakukan beberapa quality , diantaranya : a. Quality Planning (Perencanaan) Pada saat akan menentukan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan di laboratorium, perlu merencanakan dan memilih jenis metode, reagen, bahan, alat, sumber daya manusia dan kemampuan yang dimiliki laboratorium b. Quality Laboratory Pratice Membuat pedoman petunjuk, dan prosedur tetap yang merupakan acuan setiap pemeriksaan laboratorium. Standar acuan digunakan untuk menghindari atau mengurangi terjadinya variasi yang akan mempengaruhi mutu pemeriksaan. c. Quality Control Pengawasan sistematis periodik terhadap : alat, metode, dan reagen. QC lebih berfungsi untuk identifikasi ketika sebuah kesalahan terjadi. d. Quality Assurance Mengukur kinerja pada tiap tahap siklus tes laboratorium: pra analitik, analitik dan pasca analitik. Jadi, QA merupakan pengamatan keseluruhan input-proses-output/outcome, dan menjamin pelayanan dalam kualitas tinggi dan memenuhi kepuasan pelanggan. Tujuan QA adalah untuk mengembangkan produksi hasil yang dapat diterima secara konsisten, jadi lebih berfungsi untuk mencegah kesalahan terjadi (antisipasi error). Indikator kinerja QA adalah : Manajemen sampel : phlebotomy, preparasi spesimen Manajemen proses : turn around time (waktu tunggu), pelaporan hasil, pemeliharaan alat Manajemen SDM : kompetensi, Continuing Education, Profesional Development Programm. Keselamatan kerja : kecelakaan jarum suntik (needle stick injury), kimiawi & biologis e. Quality Improvement Dengan melakukan QI, penyimpangan yang mungkin terjadi akan dapat dicegah dan diperbaiki selama proses pemeriksaan berlangsung 3.3.Tahapan Assessment

Tahapan yang dilakukan dalam assessment atau penilaian didalam laboratorium : 1. Pemantauan / pengawasan Meliputi kegiatan pemantau dan evalaluasi terhadap semua kegiatan yang ada di dalam laboratorium, melakukan pengujian alat, audit dan kepuasaan terhadap pelayanan pelanggan yang di lakukan di dalam laboratorium. 2. Quality planning improvement Meliputi kegiataan perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan baik peralatan maupun bahan untuk menngkatakan kualitas perencanaan. 3. Corrective action Kegiatan evaluaasi atau mengkoreksi kesalahan kesalahan yang terjadi untuk nantinya dilakukan perbaikan. Semua tahapan diatas dilakukan secara terus menerus agar laboratorium sesuai dengan mutu laboratorium yang berlaku. D. Audit Mutu Internal 4.1. Pengertian Audit Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuan diadakannya audit adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima. Audit harus direncanakan untuk memastikan bahwa, tujuan manajemen yang ditetapkan dalam Sistem Manajemen tercapai, seluruh personil, pada setiap tingkatan melakssanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya secara memadai, prosedur yang dirinci dalam sistem manajemen mutu diikuti (Depkes RI, 2004). Audit harus dirancang untuk tujuan menilai pencapaian kesesuaian terhadap persyaratan bagi seluruh unsur sistim manajemen, dan harus disajikan untuk memeriksa kemampuan dan integritas manajemen serta personil laboratorium pada setiap tingkatan. 4.2. Tujuan Audit Mutu Internal Laboratorium a) Identifikasi ketidak sesuaian sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan dan mencegah terulangnya kembali ketidaksesuaian yang serupa. b) Identifikasi kesempatan peningkatan sistem manajemen mutu dengan menghindari: Penyimpangan/ketidaksesuaian yang tidak perlu terjadi

Persyaratan yang sudah tidak berlaku namun tetap diterapkan di laboratorium; Kegiatan yang tidak efektif dan efisien namun tetap dipelihara; dan Memberikan jaminan kepada manajemen laboratorium bahwa sistem manajemen mutu yang sedang diterapkan tepat sesuai dengan yang ditetapkan. 4.3. Manfaat Audit Mutu Internal Laboratorium a) Untuk memeriksa apakah penerapan sistem manajemen mutu di laboratorium telah memenuhi standar ISO/IEC 17025: 2005. b) Menilai kesiapan laboratorium dalam rangka menghadapi audit eksternal yang dilakukan oleh pihak kedua yaitu pelanggan laboratorium maupun pihak ketiga dari badan akreditasi. c) Memenuhi ketentuan yang disyaratkan oleh pelanggan apabila ditetapkan dalam suatu kontrak. d) Melindungi investasi yang telah dikeluarkan untuk pembuatan sistem manajemen mutu laboratorium. e) Mencegah biaya yang timbul yang berkaitan dengan kegagalan sistem manajemen mutu laboratorium. f) Memverifikasi bahwa kegiatan laboratorium dilakukan secara kontinu sesuai persyaratan sistem manajemen . g) Memeriksa pemenuhan sistem manajemen dengan persyaratan SNI ISO/IEC 17025:2008 atau kesesuaiannya dengan kriteria lain yang relevan. h) Memeriksa kesesuaian semua kebijakan dinyatakan dalam Panduan Mutu dan dokumen-dokumen lain yang terkait terhadap implementasinya diseluruh tingkatan kerja. i) Ketidaksesuaian yang ditemukan dalam audit internal sebagai informasi yang berharga untuk meningkatkan sistem manajemen laboratorium dan sebagai masukan pada kaji ulang manajemen. 4.4.Jenis dan langkah langkah audit mutu internal a) Audit Pihak Pertama Audit yang dilakukan oleh suatu organisasi terhadap dirinya sendiri (AUDIT INTERNAL). b) Audit Pihak Kedua Audit yang dilakukan oleh pelanggan atau pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap produk atau pelayanan dari suatu organisasi c) Audit Pihak Ketiga Audit yang dilakukan oleh pihak yang independen dari organisasi yang diaudit, oleh pihak ketiga yang tidak memihak, yang biasanya digunakan untuk kepentingan sertifikasi, registrasi atau kesesuaian terhadap regulasi tertentu

Langkah-langkah Audit Mutu Internal : 1. Melakukan assesment (menemukenali) persoalan atau hambatanhambatan yang dihadapi oleh lembaga, unit, dan perangkat kerja . 2. Mendiagnosa persoalan dan hambatan-hambatan dalampenyelenggaraan pelayanan pendidikan melalui pemetaan sifat dan karakteristiknya sesuai dengan ketersediaan sumberdaya sebagai modal solutifnya. 3. Menyediakan data untuk meningkatkan kinerja lembaga berbasis resolusi taktis dan strategis dalam rangkai pencapaian visi, misi, dan mandat. 4. Menjadi bagian dari evaluasi melekat terhadap sistem dan mekanisme kerja melalui peningkatan partisipasi menyeluruh sumberdaya yang terorganisasi secara organik dalam tata kelola yang profesional dan terukur. 5. Memerika kesesuaian atau ketidaksesuaian unsur-unsur sistem mutu dengan standar yang telah ditentukan. 6. Memeriksa kesesuaian pencapaian tujuan mutu yang telah ditentukan (Seyoum, B., 2006). E. Akreditasi 5.1. Pegertian Akreditasi Akreditasi adalah pengakuan yang diberikan oleh suatu badan yang berwenang kepada labkes yang telah memenuhi standar yang telah ditentukan 5.2. Tujuan Akreditasi •

Memberikan pengakuan kepada laboratorium kesehatan yg telah mencapai tingkat pelayanan kesehatan sesuai dengan standar yg ditetapkan



Memberikan jaminan kepada petugas laboratorium kesehatan bahwa semua fasilitas, tenaga & lingkungan yg diperlukan telah memenuhi standar, sehingga dapat mendukung pelayanan laboratorium yang baik.



Memberikan jaminan & kepuasan kepada pelanggan & masyarakat bahwa pelayanan yg diberikan oleh labkes telah diselenggarakan dengan baik

5.3 Manfaat Akreditasi 1. Masyarakat merasa aman & percaya mendapat pelayanan labkes yg telah memenuhi standar. 2. Sebagai alat pemasaran dan simbol peningkatan citra bagi labkes. 3. Sebagai pedoman bagi pemiliki dalam mengelola kinerja dan dapat sebagai forum komunikasi dan konsultasi. 4. Bagi asuransi sebagai mitra kerja untuk klaim asuransi

5. Bagi petugas memberikan rasa aman & terjamin bekerja serta memotivasi terhadap pelayanan yg bermutu. 6. Bagi pemerintah dapat melindungi masyarakat karena pelayanan labkes sdh memenuhi standar & sebagai masukan dlm peningkatan & pengembangan lab. Sehigga pembinaan dapat terarah.

BAB III PENUTUP a. Kesimpulan Didalam suatu laboratorium perlu dilakukan quality control baik untuk petugas laboratorium maupun terhadap alat dan di da...


Similar Free PDFs