Title | MAKALAH MENGENAI CLADOCERA, COPEPODA, DAN OSTRACODA |
---|---|
Author | Martha Herelda |
Pages | 28 |
File Size | 284.2 KB |
File Type | |
Total Downloads | 4 |
Total Views | 42 |
MAKALAH MENGENAI CLADOCERA, COPEPODA, DAN OSTRACODA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Planktonologi Disusun oleh: Perikanan B / Kelompok 8 Nisrina Haibah 230110160082 Ersyad Prayoga L 230110160096 Diana Safitri 230110160101 Rio Chandra Gunawan 230110160119 Martha Herelda Sirait 230110160122 M...
MAKALAH MENGENAI CLADOCERA, COPEPODA, DAN OSTRACODA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Planktonologi
Disusun oleh: Perikanan B / Kelompok 8 Nisrina Haibah
230110160082
Ersyad Prayoga L
230110160096
Diana Safitri
230110160101
Rio Chandra Gunawan
230110160119
Martha Herelda Sirait
230110160122
Meri Alex Sandra
230110160125
Yolanda Stephanie Purba
230110160138
PROGRAM STUDI PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Bismilahirrahmanirrahim, Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia Perairan. Dengan makalah yang berjudul “Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda “. Selama kami menyelesaikan makalah ini, kami banyak mendapatkan pengetahuan yang baru mengenai Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi siapapun yang membacanya. Kami menyadari makalah yang kami buat tentu tidak luput dari kekurangan. Untuk itu kami meminta maaf bila terdapat kekurangan, dan oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik maupun saran yang dapat membangun diri kami untuk lebih baik dalam pembuatan makalah kedepannya. Semoga makalah ini memberi manfaat bagi kita semua. Amin.
Jatinangor, April 2017
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI BAB
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………........ ii DAFTAR ISI …………………………………………............... iii I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1 1.2 Identifikasi masalah .................................................................. 2 1.3 Tujuan dan Manfaat .................................................................. 2
II PEMBAHASAN 2.1 Pembahasan Cladocera ............................................................. 4 2.2 Pembahasan Copepoda ............................................................ 12 2.3 Pembahasan Ostracoda ............................................................ 18 III PENUTUP 3.1 Kesimpulan .............................................................................. 23 DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 25
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Istilah plankton pertama kali digunakan oleh Victor Hensen pada tahun 1887, berasal dari bahasa Yunani yang artinya mengembara. Plankton adalah organisme renik yang melayang-layang dalam air atau mempunyai kemampuan renang yang sangat lemah, pergerakannya selalu dipengaruhi oleh gerakan masa air. Plankton dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu fitoplankton yang terdiri dari tumbuhan renik bebas bergerak dan mampu berfotosintesis sedangkan zooplankton ialah hewan yang bersifat planktonik. Zooplankton atau plankton hewani merupakan suatu organisme yang berukuran kecil yang hidupnya terombang-ambing oleh arus di lautan bebas yang hidupnya sebagai hewan. Zooplankton sebenarnya termasuk golongan hewan perenang aktif, yang dapat mengadakan migrasi secara vertikal pada beberapa lapisan perairan, tetapi kekuatan berenang mereka adalah sangat kecil jika dibandingkan dengan kuatnya gerakan arus itu sendiri (Hutabarat dan Evans 1986). Zooplankton merupakan salah satu tiang penopang kehidupan dalam bioekosistem laut karena plankton tersebut menduduki tingkat dasar dari rantai makanan perairan (Rumengan dalam Ruga et. al 2014). Sebagian besar zooplankton merupakan herbivora, yaitu pemakan produsen (fitoplankton) dan sebagai makanan bagi ikan. Kondisinya menjadikan zooplankton sebagai agen transfer energi dan indikator keberadaan fitoplankton yang sekaligus merupakan indikator kesuburan. Meskipun demikian, tidak semua jenis dari zooplankton tersebut dapat memakan fitoplankton sehingga tidak semua jenis zooplankton dapat dijadikan sebagai indikator perairan. Zooplankton merupakan konsumen pertama yang memanfaatkan produksi primer yang dihasilkan fitoplankton. Peranan zooplankton sebagai mata rantai 1
antara produsen primer dengan karnivora besar dan kecil dapat mempengaruhi kompleksitas rantai makanan dalam ekosistem perairan. Kehadiran zooplankton dalam suatu perairan merupakan pengontrol bagi produksi primer fitoplankton. Perubahan lingkungan dan ketersediaan makanan pada suatu perairan akan mempengaruhi kelimpahan zooplankton. Zooplankton seperti halnya organisme lain hanya dapat hidup dan berkembang dengan baik pada kondisi perairan yang sesuai seperti perairan laut, sungai dan waduk. Apabila kondisi lingkungan sesuai dengan kebutuhan zooplankton maka akan terjadi proses pemangsaan fitoplankton oleh zooplankton. Jika kondisi lingkungan dan ketersediaan fitoplankton tidak sesuai dengan kebutuhan zooplankton maka zooplankton tidak dapat bertahan hidup dan akan mencari kondisi lingkungan yang sesuai (Toha dalam Ruga et. al 2014).
1.2 Identifikasi Masalah
Dimana habitat dari Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda? Bagaimana klasifikasi dari Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda? Apa ciri umum Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda? Apa ciri khusus Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda? Bagaimana
metode
reproduksi
dari
Cladocera,
Copepoda,
dan
Ostracoda? Apa saja peranan Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda baik dalam perairan maupun non perairan?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Untuk mengetahui bagaimana dan seperti apa fitoplankton khususnya Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda. Untuk mengetahui struktur atau bagian-bagian pada Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda.
2
Dapat mengetahui peranan Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda di perairan dan nonperairan serta dapat memanfaatkannya.
3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PEMBAHASAN CLADOCERA A. Klasifikasi, Habitat dan Ciri Cladocera merupakan ordo dari sub filum crustacea yang termasuk zooplankton, yang memiliki bentuk kulit luar (carapace) sebagai sebuah tutup yang berkelopak 2 menutup bagian tubuh saja tidak sampai bagian kepala, memiliki 4-6 pasang lengan renang, antena besar dan bercabang 2 yang digunakan sebagai alat untuk bergerak, cara berenang cladocera tersendat-sendat, terdapat sebuah mata majemuk pada kepala, berkembangbiak secara partenogenesis, dan kebanyakan cladocera berukuran 0,5-1 mm (Hutabarat. dkk. dalam Hamdani, 2013). Cladocera memiliki 4 sub ordo, yaitu Anomopoda, Onychopoda, Ctenopoda dan Haplopoda
Berikut merupakan famili dari subordo Cladocera: Suborder Anomopoda
Suborder onychopoda
Daphniidae
Polyphemidae
Moinidae
Cercopagidae
Bosminidae
Podonidae
Macrothricidae Chydoridae Suborder Ctenopoda
Suborder Haplopoda
Sididae
Leptodoridae
Holopedidae
4
Berikut ini adalah beberapa contoh dari spesies ordo Cladocera : Klasifikasi
Gambar 1. Daphnia sp.
Kingdom Filum Sub filum Kelas Ordo Suborder Famili Genus Spesies Ciri-ciri :
: Animalia : Arthropoda : Crustacea : Branchiopoda : Cladocera : Anomopoda : Daphniidae : Daphnia : Daphnia sp.
Berukuran antara 0,2 dan 5 mm.
Pembagian segmen tubuh Daphnia hampir tidak terlihat. Kepala menyatu, dengan bentuk membungkuk ke arah tubuh bagian bawah terlihat dengan jelas melalui lekukan yang jelas.
Pada beberapa spesies sebagian besar anggota tubuh tertutup oleh carapace, dengan enam pasang kaki semu yang berada pada rongga perut.
Bagian tubuh yang paling terlihat adalah mata, antenna dan sepasang seta.
Pada beberapa jenis Daphnia, bagian carapacenya tembus cahaya dan tampak dengan jelas melalui mikroskop bagian dalam tubuhnya. Habitat : danau, kolam (air tawar). Peranan :
5
Daphnia
sering
digunakan
sebagai
pakan hidup untuk kultur larva ikan
Daphnia sering digunakan secara luas untuk uji toksisitas baik secara akut maupun kronis bagi bahan-bahan kimia yang digunakan untuk pertanian dan industri yang terbuang ke ekosistim perairan.
Sebagai
pembersih
lingkungan
tercemar.
Sebagai bahan baku penghasil kitin. Klasifikasi : Filum : Arthropoda Sub filum : Crustacea Kelas : Branchiopoda Ordo : Cladocera Suborder : Anomopoda Famili : Moinidae Genus : Moina Species : Moina micrura Ciri-ciri : Bertubuh bulat dengan diameter 0,9Gambar 2. Moina micrura
1,8 mm.
berdinding tebal.
Bentuk tubuh pipih menyamping yang
Terdapat
kantung
di
punggung
belakangnya yang berfungsi untuk
menyimpan telur. Bagian perut memanjang dan terdapat 10 bulu getar (silia)
6
Habitat : danau, rawa, selokan Peranan :
Genus ini biasa disebut sebagai kutu air yang cukup baik digunakan untuk pemcu pertumbuhan benih ikan karena mengandung 66% protein dan 8% lemak.
Selain itu, kutu air juga banyak mengandung pigmen astaxanthin yang bersifat
mencemerlangkan
dan
memekatkan warna ikan hias
Klasifikasi : Kingdom Filum Sub filum Kelas Ordo Suborder Family Genus Spesies Ciri-ciri :
Gambar 3. Macrothrix sp.
: Animalia : Arthropoda : Crustacea : Branchiopoda : Cladocera : Anomopoda : Macrothricidae : Macrothrix : Macrothrix sp.
Bentuk tubuh pipih menyamping.
kurang jelas dengan badan.
yang berfungsi untuk menyimpan telur.
Bentuk kepala lebar dengan batas yang
Terdapat kantung di punggungnya
Memiliki membentang
7
duri dari
panjang
yang
bagian
bawah
tubuhnya. Antenula (antena pertama) yang terdiri dari 1 segmen berbentuk cerutu yang berfungsi sebagai alat penciuman. Antena kedua besar, sepasang, masingmasing terdiri atas sebuah pangkal ruas yang kuat dan bercabang dua menjadi sebuah ramus dorsal dengan 4 segmen dan sebuah ramus ventral dengan 3 segmen, dengan formula setae pada masing-masing ramus berurutan adalah
0-0-1-3 dan 1-1-3. Terdapat mata majemuk dan ocellus pada kepala, serta memiliki sepasang setae natatoriae pada perbatasan antara postabdomen dan bagian abdominal
Habitat : sungai,waduk (air tawar). Peranan
:
Macrothrix
sp.
biasanya
berperan sebagai pakan alami untuk ikan. Klasifikasi : Filum Sub filum Kelas Ordo Suborder Family Genus Spesies Ciri-ciri :
: Arthropoda : Crustacea : Branchiopoda : Cladocera : Anomopoda : Chydoridae : Graptoleberis : Graptoleberis testudinaria
Rostrum luas dan berbentuk setengah
8
lingkaran.
Secara
umum
dengan
menonjol
di
sudut
spesimen
dengan
satu
dua
gigi
inferoposteal, gigi
telah
dengan
satu
diamati.
Postabdominal
cakar
tulang basal menit.
Karapas dan kepala dengan retikulasi mencolok.
Gambar 4. Graptoleberis testudinaria
Habitat : Biasanya ditemukan di zona pasang surut di tepi air pada jarak rata-rata dari permukaan laut 3 meter (8 kaki). Graptoleberis
testudinaria
ditemukan
berhubungan terutama.
Klasifikasi : Kingdom Fillum Sub filum Kelas Sub Kelas Ordo Suborder Famili Genus Species Ciri-ciri :
: Animalia : Arthropoda : Crustacea : Branchiopoda :Phyllopoda : Cladocera : Ctenopoda : Sididae : Diaphanosoma : Diaphanosoma sp.
Bentuk tubuh dari Diaphanosoma sp. adalah oval atau bulat memanjang, transparan dan badan tertutup karapaks.
Gambar 5. Diaphanosoma sp.
9
Mempunyai sepasang mata (mata majemuk) yang selalu berputar dan sangat sensitif terhadap sinar.
Tubuh Diaphanosoma terbagi menjadi 3 bagian yaitu kepala (cephalin), dada (thorax) dan abdomen. Kepala dan dada bergabung membentuk chepalothorax
Perkembangbiakan secara dioecious sepanjang tahun dan bereproduksi
secara partenogenesis dalam lingkungan yang baik yaitu telur dierami di dalam kantung pengeraman dan anak yang dihasilkan selalu betina.
Diaphanosoma sp. memiliki kaki datar yang berguna menimbulkan arus air, untuk membawa oksigen dan partikel makanan lainnya Habitat : di air tawar, payau maupun di air laut. Diaphanosoma sp.tumbuh baik di perairan yang banyak fitoplankton sebagai pakan alaminya
B. Metode Reproduksi Cladocera Menurut Arumwulan (2007), Ordo Cladocera ini melakukan reproduksi secara partenogenesis yaitu tanpa melalui proses perkawinan antara induk betina dan jantan. Suwignyo dkk, (2005) menyatakan bahwa ordo Cladocera ini melakukan perkembangbiakan secara dioecious sepanjang tahun dan bereproduksi secara
10
partenogenesis dalam lingkungan yang baik yaitu telur dierami di dalam kantung pengeraman dan anak yang dihasilkan selalu betina.
11
2.2 PEMBAHASAN COPEPODA A. Klasifikasi dan Habitat Copepoda (Kope = Yunani untuk "dayung", Podos = Yunani untuk "kaki"). Oleh karena itu Copepod = berdayung kaki, yang mengacu pada sepasang kaki. Copepoda merupakan kelompok entomostraca dengan jumlah spesies terbesar, yaitu sekitar 8.405 spesies, sebagian besar hidup bebas dan sekitar 25% nya sebagai ektoparasit. Kebanyakan copepoda terdapat di laut dan sebagian lagi di air tawar, baik sebagai plankton maupun fauna interstisial. Umumnya berukuran kurang dari 2 mm. Copepoda merupakan zooplankton yang tubuhnya dapat dibedakan menjadi kepala, dada dan perut. Semua copepoda selalu mempunyai sebuah mata nauplius median (di tengah) yang terdiri atas 3 buah ocelli yaitu 2 lateral dan sebuah median. Copepoda tidak memiliki mulut tetapi memiliki alat isap. Copepoda dibagi menjadi 10 ordo, yaitu: Calanoid, Harpacticoid, Cyclopoid, Gelylloida, Misophrioida, Monstrilloida, Platycopioida,
Poecilostomatoida,
Siphonostoida,
dan
Argulidae.
Ordo
Harpacticoida, Cyclopoida dan Calanoida bersifat zooplankton, sementara yang lainnya bersifat ektoparasit. 1. Ordo Harpacticoida Harpacticoida adalah ordo dari kelas copepoda dan anggotanya adalah copepoda bentik yang ditemukan di seluruh dunia dalam lingkungan laut dan di air tawar (Filum Ameiridae, Parastenocarididae dan Canthocamptidae). Beberapa dari mereka adalah plankton atau tinggal dalam hubungan dengan organisme lain.
Morfologi Ordo Harpacticoid:
Antenna pertama pendek
Artikulasi antara ruas dengan kaki keempat dan kelima tidak jelas
Tubuh langsing
Copepoda yang sangat kecil, dengan antenna yang pendek Abdomen tidak dapat dibedakan dengan toraks.
12
Panjangnya tidak lebih dari 1 mm, sebagian besar spesies berukuran lebih kecil Sendi utama dalam tubuh terletak di antara segmen tubuh keempat dan kelima.
2. Ordo Cyclopoida Cyclopoida merupakan orde crustasea kecil dari subclass Copepoda. Anggota Cyclopoida umumnya kecil, dan hewan planktonik yang hidup baik di laut dan di habitat air tawar. Ciri-ciri ordo cyclopoida sebagai berikut:
Mampu bergerak cepat
Perkembangan larva mereka metamorf
Embrionya dibawa dalam kantung pasangan atau tunggal yang melekat pada perut somite pertama.
Memiliki antena pertama lebih pendek dari panjang kepala dan dada. 3. Ordo Calanoida Calanoida adalah ordo copepoda,. Ordo ini termasuk 43 famili dengan sekitar 2000 spesies baik copepoda laut maupun air tawar. Copepoda Calanoid penting dalam rantai makanan.
13
Berikut ini beberapa contoh dari spesies dari sub kelas copepoda : Klasifikasi : Kingdom Phylum Class Sub class Ordo Family Genus Spesies Ciri-ciri : Gambar 6. Canthocamptus sp.
: Animalia : Arthropoda : Maxillopoda : Copepoda : Harpacticoida : Canthocamptidae : Canthocamptus : Canthocamptus sp.
Mempunyai pendek
antena
yang
yang
terdiri
sangat sembilan
segmen.
Antena kedua membagi dalam dua cabang menjadi dua cabang pendek
Tubuhnya seakan bentuk silinder dan tidak dapat dibedakan antara bagian anterior dan posterior.
Abdomennya relatif luas dan datar , Laki-laki adalah 0,5 mm, betina 0,6 mm. Habitat : Air tawar.
Klasifikasi : Kingdom Phylum Class Sub class Orde Family
14
: Animalia : Arthropoda : Maxillopoda : Copepoda : Harpacticoida : Canthocamptidae
Genus Spesies Ciri-ciri :
: Attheyella : Attheyella sp.
Memiliki mata majemuk
Tubuhnya agak membulat transparan sehingga bagian dalam tubuhnya terlihat. Gambar 7. Attheyella sp.
Habitat : Air tawar dan perairan terrestrial
Gambar 8. Cyclops sp.
Klasifikasi : Phylum Class Sub class Orde Family Genus Spesies Ciri-ciri :
: Arthropoda : Maxillopoda : Copepoda : Cyclopoida : Cyclopidae : Cyclops : Cyclops sp.
Cyclops individu panjangnya dapat berkisar dari ½ -5 mm dan jelas dibagi menjadi dua bagian. Bagian depan luas oval terdiri dari kepala dan pertama lima segmen toraks. Bagian belakang jauh lebih ramping dan terdiri dari segmen toraks keenam dan empat segmen pleonic tak berkaki. Dua ekor pelengkap memproyeksikan dari belakang. Cyclops memiliki 5 pasang kaki. Panjang pertama antena, 2 jumlahnya,
15
digunakan
oleh
mencengkeram
laki-laki
betina
saat
untuk kawin.
Setelah itu, betina membawa telur dalam dua kantung kecil di tubuhnya. Larva, atau nauplii, bebas-berenang. Habitat : air tawar ataupun payau Peranan : Cyclops merupakan bagian penting dari sistem ekologi di mana mereka adalah mangsa alami benih ikan besar, ikan kecil, dan organisme air lainnya seperti hydras.
Klasifikasi :
Gambar 9. Oithona sp.
Kingdom Phylum Class Order Family Genus Spesies Ciri-ciri :
: Animalia : Arthropoda : Maxillopoda : Cyclopoida : Oithonidae : Oithona : Oithona sp.
Oithona sp merupakan copepoda yang mendiami hampir di seluruh perairan Indonesia, karenanya Oithona sangat mudah diisolasi dan dikoleksi.
Tubuh Oithona tersusun atas dua bagian besar yaitu metasoma dan urosoma. Bagian metasoma merupakan bagian anterior yang
16
terdiri dari kepala, dada dan anggota badan. Pada bagian ini terletak bagian-bagian penting tubuh seperti antenna, bagian mulut dan kaki renang. Bagian urosoma merupakan bagian posterior tubuh yang terdiri dari segmen genital, segmen abdominal dan cabang ekor. Habitat : air tawar dan air laut Peranan
:
Oithona
sp.
memiliki
kandungan protein yang tinggi, juga memiliki
kandungan
kalsium
yang
tinggi. Toledo et al. (1999) melaporkan kandungan Acid)
...