MAKALAH VARIABEL COSTING PDF

Title MAKALAH VARIABEL COSTING
Author Bella Wahyu Rianty
Pages 11
File Size 291.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 72
Total Views 108

Summary

MAKALAH VARIABEL COSTING DOSEN PENGAMPU Yuliusman, S.E., M.Si., Ak. DISUSUN OLEH Bella Wahyu Rianty (C0C020019) PRODI D-III AKUNTANSI UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS KATA PENGANTAR Alhamdulilah Rabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia- Nya sehingga ...


Description

Accelerat ing t he world's research.

MAKALAH VARIABEL COSTING Bella Wahyu Rianty

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

SIST EM BIAYA STANDAR MET ODE VARIABEL COST ING Suci Sulist yorini (C1C019133), Iqbal Kinant a put ra

MAKALAH AKUNTANSI MANAJMEN Wiwik Kusuma MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI "ANALISIS HUBUNGAN ANTARA ACT IVIT Y-BASED COST ING DENGAN P… syavika rahmadhani

MAKALAH VARIABEL COSTING

DOSEN PENGAMPU Yuliusman, S.E., M.Si., Ak.

DISUSUN OLEH Bella Wahyu Rianty (C0C020019)

PRODI D-III AKUNTANSI UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

KATA PENGANTAR Alhamdulilah Rabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karuniaNya sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah sederhana yang berjudul ”VARIABEL COSTING” ini dapat diselesaikan. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah salah satu syarat untuk melengkapi tugas “AKUNTANSI BIAYA” yang dimana dalam proses pembelajaran akuntanai syariah ini akan di bimbing oleh bapak YULIUSMAN, S.E., M.Si., Ak. dan tak lupa pula kita mengucapkan terimakasih banyak kepada beliau. Makalah ini saya susun dengan harapan bahwa pembaca sekalian dapat mengetahui apa itu “VARIABEL COSTING” dan hal-hal yang terkait didalamnya.

Rabu, 30 Oktober 2021

Bella Wahyu Rianty

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………………………………..1 B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………………………………..1 C. Tujuan Penulis……………………………………………………………………………………………………………………………1 BAB II PEMBAHASAN A. B. C. D.

Pengertian Variabel Costing………………………………………………………………………………………………………2 Perbandingan Metode Full Costing Dengan Variabel Costing……………………………………………….....2 Manfaat Informasi Variabel Costing …………………………………………………………………………….............3 Kelemahan Metode Variabel Costing………………………………………………………………………………………..5

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………………………....6 B. Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………......6 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………………………………..7

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Biaya variabel adalah biaya yang secara total bervariasi dalam proporsi langsung dengan perubahan output aktivitas. Sedangkan variable costing adalah metode penentuan harga pokok yang hanya membebankan biaya-biaya produksi variabel saja ke dalam harga pokok produk. Dengan dipisahkan informasi biaya menurut prilaku dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, metode variable costing mampu menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi manajemen dalam perencanaan laba jangka pendek, pengendalian biaya tetap yang lebih baik, dan pengambilan keputusan jangka pendek. Hal ini dimungkinkan karena dalam jangka pendek, biaya tetap tidak relevan karena tidak terpengaruh oleh pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen. Jika biaya tetap terpengaruh dalam pengambilan keputusan jangka pendek, metode variable costing dapat menyajikan dampak keputusan terdebut terhadap biaya tetap dan laba. Laporan laba rugi yang dihasilkan oleh sistem variable costing memperlihatkan margin kontribusi barang-barang yang dihasilkan, informasi yang sangat berfaedah dalam pengambilan keputusan. Variable costing kadangkala disebut juga direct costing (penentuan biaya pokok langsung) atau marginal costing (penentuan biaya pokok marginal). Dalam metode penentuan biaya pokok variable (variable costing, hanya biaya-biaya produksi variable saja yang dimasukkan dalam persediaan dan biaya pokok penjualan. Ketika tingkat aktivitas diukur dalam unit-unit produk yang dihasilkan, maka biaya-biaya variable biasanya terdiri atas bahan baku langsung, berkaitan dengan kapasitas produktif pabrik dan umumnya tidak dipengaruhi oleh inti produk yang dipriduksi. Oleh karena itu dalam metode penentuan biaya pokok variable, biaya overhead pabrikasi tetap tidaklah diperlukan sebagai biaya produk.

B. Rumusan Masalah 1. Pengertian Variabel Costing 2. Perbandingan Metode Full Costing Dengan Variabel Costing 3. Manfaat Informasi Variabel Costing 4. Kelemahan Metode Variabel Costing C. Tujuan Penulis Makalah ini di tulis dengan tujuan agar pembaca memahami apa itu variabel costing dan hal-hal yang lainnya.

1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Variabel Costing Variable costing yaitu harga pokok produksi variabel yang merupakan salah satu cara penentuan harga pokok produksi yang dapat membebankan setiap elemen biaya produksi seperti biaya overhead, biaya bahan baku, dan biaya tenaga kerja. Dengan cara menentukan harga pokok produk ciri ini akan menentukan syarat apa saja yang termasuk kedalam metode variable costing yaitu sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5.

Biaya bahan baku langsung Biaya tenaga kerja langsung Biaya komisi Biaya upah lembur Biaya kebutuhan alat-alat produksi

Tujuan Adanya Variable Costing Pada saat mengambil keputusan dalam jangka pendek, adanya tujuan variable costing merupakan penentuan harga pokok produksi dengan memenuhi keinginan pihak manajemen ketika ingin mendapatkan suatu informasi. Dengan cara tersebut dapat dilihat sebagai berikut : 1. Pertama dalam segi pihak manajemen, berguna dalam mengetahui adanya kontribusi dengan menentukan besarnya laba pada rencana yang dilalui dan dianalisa sebagai hubungan cost-volume-profit dengan adanya pengambilan keputusan bagi pihak manajemen dengan jangka pendek. 2. Kedua dalam segi pihak manajemen, yaitu dapat memudahkan dan dapat mengendalikan kegiatan operasional yang sudah berjalan. Sehingga bisa menetapkan dan bertanggung jawab kepada departemen lain pada suatu perusahaan. B. Perbandingan Metode Full Costing Dengan Variabel Costing 1. konsep Full costing digunakan untuk memenuhi pelaporan kepada pihak eksternal, hal ini sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia 2. Metode full costing maupun variable costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi.Perbedaan metode tersebut adalah terletak pada perlakuan terhadap biaya produksi yang berperilaku tetap. 2

Dalam full costing biaya overhead pabrik baik yang perperilaku tetap maupun variabel dibebankan kepada produk atas dasar biaya overhead pabrik yang sesungguhnya. sedangkan dalam metode variable costing biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk hanya biaya yang perperilaku variabel saja. 3. Total harga pokok produk yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya non produksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum). Sementara total harga pokok produk yang dihitung dengan menggunakan pendekatan variabel costing terdiri dari unsur harga pokok produksi variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel) ditambah dengan biaya non produksi variabel (biaya pemasaran variabel dan biaya adaministrasi dan umum variabel) dan biaya tetap (biaya Overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum tetap). 4. Terdapat perbedaan yang sangat signifikan, dikarenakan perhitungan yang dilakukan perusahaan belum menempatkan biaya-biaya dengan tepat. Perhitungan dengan menggunakan metode full costing menghasilkan harga pokok yang lebih besar, sedangkan metode variable costing menghasilkan harga pokok lebih kecil dikarenakan variabel menelusuri biaya-biaya yang terkaitan langsung dengan proses produksi, dengan kata lain metode variabele costing bisa menghasilkanlaka yang lebih besar buat perusahaan. C. Manfaat Informasi Variabel Costing Manfaat Metode Variable Costing Adalah Manfaat yang bisa diperoleh dari diberlakukannya metode variable costing adalah sebagai berikut : 1. Dalam pengendalian biaya variable costing menyediakan informasi yang lebih baik untuk mengendalikan biaya-biay aperiode dibandingkan dengan metode full costing Dalam metode full costing biaya ovehead pabrik tetap diperhitungkan dalam tarif biaya oberhead pabrik dan dibebankan sebagai unsur biay aproduksi. Oleh karena itu manajemen kehilangan perhatian terhadap biaya-biay aperiode tertentu yang dapat dikendalikan. Di dalam variable costing biaya-biaya periode yang bersifat tetap dikumpulkan dan disajikan secara terpisah dalam laporan rugi laba sebagai pengurang terhadap laba kontribusi. Biaya tetap ini dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan yaitu discretionary fixed costs dan committed fixed costs. Discretionary fixed costs merupakan biaya yang berperilaku tetap karena kebijakan manajemen biaya ini dalam jangka pendek dapat dikendalikan manajemen. Contohnya adalah biaya iklan yang ditetapkan sebesar Rp 5.000.000 per bulan. Committed fixed costs merupakan biaya yang timbul dari pemilikan pabrik, peralatan, dan organisasi pokok. Perilaku committed fixed costs dapat ditentukan dengan jelas dengan cara mengamati biaya tetap yang terjadi jika kegiatan perusahaan dihentikan sama sekali. 3

Committed fixed costs adalah semua biaya tetap yang dikeluarkan yang tidak dapat dikurangi guna memeprtahankan kemampuan perusahaan dalam memenuhi tujuan jangka panjang perusahaan. Contoh committed fixed cocts adalah biaya depresiasi, sewa, asuransi, dan gaji karyawan. Dalam jangka pendek committed fixed costs tidak dapat dikendalian manajemen. Dengan dipisahkannya biaya tetap dalam kelompok tersendiri dalam laporan rugi laba variable costing, manajemen dapat memperoleh informasi discretionary fixed costs terpisah dari committed foxed costs, sehingga pengendalian biaya tetap dalam jangka pendek dapat dilakukan oleh manajemen. 2. Dalam pengambilan keputusan variable costing menyajikan data yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan jangka pendek. Dalam keputusan jangka pendek yang menyangkut : a. Perubahan volume kegiatan yaitu biaya-biaya periode tidak relevan karena tidak berubah dengan adanya perubahan volume kegiatan. Variabel costing khususnya bermanfaat untuk penentuan harga jual jangka pendek. Seperti pada apabila perusahaan menerima pesanan sebesar Rp 85 dan menggunakan metode full costing maka akan terjadi kerugian sebesar Rp 5. Namun menurut metode variable costing akan didapatkan laba kontribusi sebesar Rp 31. Hal ini menandakan bahwa kemungkinan masih ada kapasitas yang belum terpakai. Jadi menurut metode full costing penjualan harus bisa menutup semua biaya. Sedangkan menurut metode variable costing penjualan lebih baik dilihat untuk bisa menutupi biaya (concept of recovery cost) yang berubah dalam jangka pendek. b. Keputusan membeli atau membuat sendiri. Contoh PT Utama sejahtera memerlukan suku cadang yang apabila dibuat sendiri akan menghasilkan biaya produksi standar sebagai berikut : Apabila membeli dari pemasok luar akan memerlukan biaya pembelian sebesar Rp 75. Berarti ada penghematan biaya kalau membeli, sebesar Rp 15. Sebetulnya di dalam pembelian ini biaya tetap tidak relevan dalam pengambilan keputusan membeli. Apabila dianalisis dengan metode variable costing maka pembelian tersebut justru akan menghasilkan tambahan biaya sebagai berikut :

4

D. Kelemahan Metode Variabel Costing 1. Biasanya dalam menerapkannya akan sangat kesulitan dalam membagi elemen antara biaya variabel dengan biaya tetap. 2. Biasanya dalam membagi sifat elemen biaya variable dan biaya tetap akan terasa sulit dilakukan pada variable costing dalam menentukan biaya. 3. Untuk pihak manajemen sangat penting ketika tetap harus melakukan pelaporan keuangan laba rugi untuk keperluan eksternal, walaupun cara mengimplementasikannya tidak sesuai dengan standar akuntansi. 4. Dalam penentuan laba dengan volume penjualan menggunakan variable costing sangat cocok digunakan pada produk yang tidak bersifat musiman, jika ada perusahaan menggunakannya pada produksi yang bersifat musiman pasti akan mengalami kerugian besar.

5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Biaya Variabel (variable cost) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas. Variable costing adalah metode penentuan harga pokok yang hanya membebankan biaya-biaya produksi variabel saja ke dalam harga pokok produk. Metode variable costing mampu menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi manajemen dalam perencanaan laba jangka pendek, pengendalian biaya tetap yang lebih baik, dan pengambilan keputusan jangka pendek. Dalam metode variable costing, naik turunnya laba dihubungkan dengan perubahanperubahan dalam penjualannya.

B. Saran Demikian makalah yang dapat saya sampaikan. Saya yakin dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, untuk itu saya meminta maaf yang sebesar-besarnya. Dan saran atau kritik dari pembaca, saya terima untuk memperbaiki makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bisa memberi manfaat dan membantu pengetahuan pembaca.

6

DAFTAR PUSTAKA

https://www.harmony.co.id/blog/variable-costing-pengertian-tujuan-serta-kelebihan-dankekurangannya https://www.academia.edu/34991225/ANALISIS_PERBANDINGAN_ANTARA_PERHITUNGAN_METODE_V ARIABEL_COSTING_dan_FULL_COSTING http://yulianurcahyaniblogpress.blogspot.com/2017/04/makalah-akuntansi-manajemen-variabel.html https://akuntansis.blogspot.com/2018/04/manfaat-metode-variable-costing.html

7...


Similar Free PDFs