MANAJEMEN KEUANGAN II (FINANCIAL MANAGEMENT II PDF

Title MANAJEMEN KEUANGAN II (FINANCIAL MANAGEMENT II
Author Herispon Herispon
Pages 131
File Size 3.7 MB
File Type PDF
Total Downloads 59
Total Views 87

Summary

BUKU AJAR MANAJEMEN KEUANGAN II (FINANCIAL MANAGEMENT II) EDISI REVISI Oleh : HERISPON, SE. M.Si AKADEMI KEUANGAN & PERBANKAN RIAU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU PEKANBARU, 2012 BAB VIII NILAI WAKTU UANG Tujuan Instruksional Khusus Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat 1) Memahami dan me...


Description

Accelerat ing t he world's research.

MANAJEMEN KEUANGAN II (FINANCIAL MANAGEMENT II Herispon Herispon

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

BUKU AJAR MANAJEMEN KEUANGAN (FINANCIAL MANAGEMENT ) EDISI REVISI SEKOLAH T ING… Fit ria LM BUKU AJAR Herispon Herispon Manajemen Keuangan I - Handout Manajemen Lengkap D3 Akunt ansi (AK)

BUKU AJAR

MANAJEMEN KEUANGAN II (FINANCIAL MANAGEMENT II)

EDISI REVISI Oleh : HERISPON, SE. M.Si

AKADEMI KEUANGAN & PERBANKAN RIAU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU PEKANBARU, 2012

BAB VIII NILAI WAKTU UANG

Tujuan Instruksional Khusus Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat 1) Memahami dan menjelaskan pengertian dari konsep Nilai Waktu Uang, 2) Memahami dan menjelaskan konsep Nilai Sekarang, 3) Memahami dan menjelaskan konsep Nilai Akan Datang, 4) Menjelaskan relevansi konsep nilai waktu uang dengan investasi. 1.

Pengertian.

Konsep nilai waktu uang (Time Value of Money) berkaitan erat dengan investasi, karena pada investasi terkandung suatu nilai yaitu harapan (Expected) akan keuntungan (Profit) yang diinginkan, dimana investasi dapat dilakukan pada berbagai objek aktiva tetap. Investasi dalam aktiva tetap pada dasarnya akan dibicarakan masalah "bagaimana suatu tindakan yang optimal dari suatu modal ataupun dana yang akan diinvestasikan pada penguasaan tanah (proyek pertanian, perkebunan, perikanan), pembangunan atau pembelian gedung dan bangunan, pembelian peralatan dan mesin, surat berharga jangka panjang atau investasi pada berbagai aktiva atau proyek yang sumber pendanaannya berasal dari dana sendiri atau dana dari pinjaman, sehingga dapat menghasilkan tingkat keuntungan yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Dalam pembahasan ini akan dibicarakan suatu nilai yaitu apa yang disebut dengan "nilai waktu uang", karena permasalahan yang akan dihadapi selanjutnya adalah bagaimana suatu investasi dapat dilakukan dengan memperhatikan beban atau bunga yang ditanggung dan diperoleh, tingkat resiko dan tingkat keuntungan yang diisyaratkan, investasi yang ditanamkan pada suatu aktiva atau proyek biasanya diukur dalam satuan uang ( seperti Rupiah). Karena uang yang diinvestasikan dapat menghasilkan suatu keuntungan (bunga untuk suatu periode tertentu, maka uang mempunyai nilai waktu. Ini ditunjukkan dengan sifat yang kita miliki yaitu kita lebih menyukai (Preferential) untuk menerima pada saat ini sejumlah yang sama dari pada nanti, sebaliknya kita akan memilih membayar sejumlah uang yang sama diwaktu yang akan datang dari pada waktu sekarang. Dengan demikian kita mengakui bahwa uang tidak sama nilainya untuk waktu yang berbeda . Semakin jauh dimensi waktunya semakin rendah nilai uang tersebut, dengan kata lain rupiah saat lebih berharga dari pada rupiah yang akan datang. Inilah yang disebut dengan "konsep Nilai Waktu Uang" (Time Value of Money Concept , dan atas sejumlah uang yang dibayarkan sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dengan penggunaan uang tersebut ialah apa yang disebut bunga.

Herispon, SE. M.Si

Manajemen Keuangan II

|2

Dalam setiap perekonomian dimana time preference menghasilkan tingkat bunga yang positif, maka selama ini nilai waktu dari uang akan tetap merupakan konsep yang penting. Dalam hubungan itu perlulah kita memahami konsep bunga majemuk dan nilai sekarang. Konsep tersebut mempunyai arti yang sangat penting didalam pembelanjaan perusahaan (financial management) terutama dalam hubungan dengan penganggaran modal (capital budgeting). Dari uraian singkat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa "konsep nilai waktu uang merupakan suatu pemikiran yang didasarkan alas perhitungan bahwa nilai uang pada waktu yang akan datang tidak sama dengan nilai uang pada saat sekarang", inilah yang dikaitkan dengan manajemen keuangan atau investasi pada aktiva tetap. 1.1. Nilai Sekarang (Present Value) a. Nilai Sekarang (PV) Dalam konsep nilai sekarang (present value), yang dimaksud adalah menghitung nilai sekarang dari sejumlah uang yang akan diterima (proceed) pada n tahun yang akan datang. Dalam perhitungan nilai sekarang ini terdapat suatu kondisi tertentu yaitu terjadinya pemangkasan, memotong nilai yang disebut "discounting". Sedangkan perhitungan tingkat suku bunga dalam nilai sekarang disebut dengan "interest factor" atau "discount factor", dan pengenaan tingkat suku bunganya disebut "discount rate". Sehingga dalam perhitungan nilai sekarang tingkat bunga yang dikenakan dinamakan interest factor atau discount factor yang dilambangkan dengan IF atau DF. Perhitungan nilai sekarang dapat digunakan rumus sebagai berikut : atau

PV = Fn ( 1+ r)-n

Dimana PV = Nilai kini / nilai sekarang (present value) Fn = Niali pada masa akan datang (future value) r = Tingkat bunga (discount rate) n = Periode, waktu (tahun, bulan) Sedangkan yang disebut faktor bunganya adalah

atau disebut juga interest faktor

/discount faktor yang menyebabkan nilai yang akan datang menjadi sebesar nilai sekarang. Contoh : 1. Si A menyimpan uang di bank sebesar Rp 30.000.000, - selama 3 tahun dengan tingkat bunga 10 % pertahun. Berapa nilai sekarang dari simpanan si A tersebut. Dengan menggunakan rumus nilai sekarang yang tertulis diatas dapat dicari nilai dan simpanan si A tersebut.

Herispon, SE. M.Si

Manajemen Keuangan II

|3

Diketahui Fn Periode waktu (n) Tingkat bunga

2.

= Rp 30.000.000 = 3 tahun = 10 % pertahun

Jika uang disimpan sebesar Rp 100.000,- selama 2 tahun dengan tingkat suku bunga 10 %. Berapakah nilai sekarang dari uang tersebut.

Jadi dapat dilihat bahwa nilai uang yang telah disebutkan sebesar Rp 30.000.000 (soal 1) pada tiga tahun yang akan datang dengan tingkat suku bunga 10 %, maka menurut nilai kini / nilai sekarang nilainya adalah sebesar Rp. 22.539.300. Begitu juga pada nilai Rp 100.000,- (soal 2) pada dua tahun yang akan datang dengan tingkat suku bunga juga 10 %, menurut nilai sekarang nilainya sebesar Rp 82.640. Disini akan terlihat dengan jelas bahwa rentang waktu atau dimensi waktu yang dilalui, bila semakin pendek waktu maka nilai uang semakin besar, dan sebaliknya bila rentang waktunya semakin lama maka nilai uangnya akan semakin menurun atau kecil, yang dimaksud dengan nilai disini ialah daya beli dan uang tersebut bukan nilai nominalnya Inilah suatu kondisi nyata yang tidak dapat kita dipungkiri dan diasumsikan semua orang akan dapat menerima kenyataan ini. Contoh pada tahun 1995 satu unit sepeda motor (merek honda) di Indonesia dapat diperoleh uang sebesar Rp 4.500.000,-. Tapi setelah sepuluh tahun berikutnya yaitu tahun 2005 harga satu unit sepeda motor tersebut tidak lagi dapat dihargai dengan uang sebesar Rp 4.500.000,- melainkan harus dikalikan dengan angka 3 yaitu sebesar Rp 13.500.000, dan banyak kasus lain yang berhubungan dengan kehidupan manusia tentang daya beli atas sejumlah uang, dapat diprediksi kondisi ini akan berlangsung terus menerus.

Herispon, SE. M.Si

Manajemen Keuangan II

|4

b. Anuity Dari Nilai Sekarang (Present Value Anuity) Present value anuity adalah cara menghitung nilai sekarang dari suatu anuity (cicilan / series) berkala dari suatu cicilan pembayaran atau penerimaan atas sejumlah uang. Nilai sekarang annuity dikelompokkan dalam tiga bentuk sebagai berikut : a. Anuitas biasa (annuity ordinary), dimana penerimaan atau pembayaran dilakukan diakhir periode (dimulai satu periode lagi) b. Anitas dimuka (annuity due), dimana penerimaan atau pembayaran dilakukan diawal periode (penerimaan / pembayaran mulai hari ini) c. Anuitas ditunda (deffered annuity). Dalam Present Value Anuity ini, hanya akan dilakukan pembahasan pada anuitas biasa, dan anuitas dimuka. Anuity dari nilai sekarang dapat dibagi dalam dua kondisi dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 1. Bila penyetoran dilakukan diawal periode : 1 dalam bentuk tabel, dapat digunakan untuk PV = Po (1  r ) n 1 jumlah penerimaan/pembayaran, bunga, periode yang sama, juga jumlah penerimaan/ pembayaran, bunga, periode yang tidak sama.

[

]

cara praktis, rumus ini hanya dapat digunakan bila jumlah penerimaan/ pembayaran, bunga, dan periode yang sama Dimana : PV = nilai sekarang Po = A = jumlah pembayaran / penerimaan. r = tingkat bunga Contoh : Si A setiap awal tahun melakukan penyetoran ke bank sebesar Rp 1.000.000 sampai dengan tahun ke 5, tingkat bunga 10 % pertahun. Berapakah nilai sekarang anuity dari simpanan si A tersebut ? Jawab : 1 PV = Po (1  r ) n 1 1 PV = 1.000.000 = = 1.000.000 (1  r )11 1 PV = 1.000.000 = 1.000.000 x 0,909 = 909.000 (1  r ) 21 1 = 1.000.000 x 0,826 = 826.000 PV = 1.000.000 (1  r ) 31

Herispon, SE. M.Si

Manajemen Keuangan II

|5

1 (1  r ) 41 1 (1  r ) 51

PV = 1.000.000 PV = 1.000.000

= 1.000.000 x 0,751

=

751.000

= 1.000.000 x 0,683

=

683.000

PV setelah 5 tahun

=

4.169.000

Pembayaran dan penerimaan yang dilakukan atau yang diterima oleh seseorang dapat dalam jumlah yang sama ( misal dari tahun 1 sampai tahun ke 5 jumlahnya Rp 1.000.000 seperti pada soal). Tapi pembayaran dan penerimaan dapat juga berbeda jumlahnya dari tahun ke tahun, maka untuk menentukan nilai sekarang dari cicilannya, cara menghitung sama saja ( baik jumlah yang sama atau jumlah yang berbeda). Lihat dalam bentuk pola berikut : 0

1

2

3

4

5

PV dari Proceeds 1.000.000 909.000 826.000 751.000 683.000 4.169.000

2. Bila penyetoran dilakukan diakhir periode : 1 PV = Po dalam bentuk tabel, dapat digunakan untuk jumlah (1  r) n penerimaan/pembayaran, bunga, periode yang sama, juga jumlah penerimaan/ pembayaran, bunga, periode yang tidak sama.

[

]

cara praktis, rumus hanya dapat digunakan bila jumlah penerimaan/ pembayaran, bunga, dan periode yang sama

Dimana : PV = nilai sekarang Po = A = jumlah pembayaran / penerimaan. r = tingkat bunga Contoh : Si A menawarkan kepada si B 5 tahun anuity dari sejumlah Rp 10.000 setahun atas dasar bunga 6 %. Berapakah nilai sekarang dari penerimaan tersebut selama 5 tahun ?.

Herispon, SE. M.Si

Manajemen Keuangan II

|6

Jawab : PV = Po

1 (1  r) n

PV = 10.000 PV = 10.000 PV = 10.000 PV = 10.000 PV = 10.000

1 (1  0,06)1 1 (1  0,06) 2 1 (1  0,06) 3 1 (1  0,06) 4 1 (1  0,06) 5

= 10.000 x 0,943

=

9.430

= 10.000 x 0,890

=

8.900

= 10.000 x 0,840

=

8.400

= 10.000 x 0,792

=

7.920

= 10.000 x 0,747

=

7.470

PV setelah 5 tahun

= 42.120

Pembayaran dan penerimaan yang dilakukan atau yang diterima oleh seseorang dapat dalam jumlah yang sama ( misal dari tahun 1 sampai tahun ke 5 jumlahnya Rp 10.000 seperti pada soal). Tapi pembayaran dan penerimaan dapat juga berbeda jumlahnya dari tahun ke tahun, maka untuk menentukan nilai sekarang dari cicilannya, cara menghitung sama saja ( baik jumlah yang sama atau jumlah yang berbeda). Lihat dalam bentuk pola berikut : 0

1

2

3

4

5

PV dari Proceeds 9.430 8.900 8.400 7.920 7.470 42.120 Atau dapat juga digunakan cara menghitung jumlah pembayaran atau penerimaan dengan rumus berikut :  1 1  1 1 1 1      ...  PV = R   1 2 3 4 5 (1  r ) n  (1  r ) (1  r ) (1  r ) (1  r )  (1  r )

Herispon, SE. M.Si

Manajemen Keuangan II

|7

Bila soal diatas dimasukan dalam rumus ini akan diperoleh hasil sebagai berkut :   1 1 1 1 1     PV = 10.000  1 2 3 4 5  (1  0,06) (1  0,06) (1  0,06) (1  0,06)   (1  0,06) = 10.000 (0,943 + 0,890 + 0,840 + 0,792 + 0,747 ) = 10.000 (4,212) = Rp 42.120

Jika pada perhitungan nilai sekarang yang menjadi kuncinya adalah faktor discounting 1 , maka pada perhitungan nilai (interest faktor / discount faktor) dengan rumus : (1  r) n sekarang dari suatu cicilan (present value anuity) disebut interest faktor anuity atau nilai sekarang dari interest faktor anuity yang disebut present value interest faktor anuity (PVIFA) yang dapat ditulis dalam rumus : PV

 1  1    R = R  1  2  (1  r )  (1  r ) 

  1  1  ,..., R   R 3  n  (1  r )   (1  r ) 

  

Inilah yang disebut dengan present value interest factor anuity (PVIFA) dan rumus PVIFA dapat pula ditulis dalam bentuk :

PVIFA =

 1  1  n   (1  r )  Po r

atau

1  (1  r )  n r

atau

(1  r ) n  1 r

Tapi rumus PVIFA hanya dapat digunakan dalam pembayaran atau penerimaan cicilan yang jumlah sama pada setiap setiap interval pembayaran, sedangkan bila pembayaran atau penerimaan dalam jumlah yang berbeda pada setiap interval cara menghitungnya harus dengan menggunakan cara tabel.

Herispon, SE. M.Si

Manajemen Keuangan II

|8

1.2. Nilai masa yang akan datang a. Nilai akan datang (future value = FV). Future value adalah menentukan nilai masa yang akan datang berdasarkan bunga berganda atas sejumlah uang yang dikeluarkan sekarang. Perhitungan untuk menentukan nilai masa yang akan datang dengan memakai sistem bunga berganda disebut juga bunga majemuk ( compound value, ending amount, compound interest), dan rumus yang digunakan untuk nilai masa datang adalah : FV = Po ( 1 + r )n Dimana : FV = jumlah yang akan diterima pada akhir tahun ke n (nilai masa datang) P = jumlah uang yang dibayarkan / disimpan r = tingkat bunga tahunan n = lama uang disimpan / jangka waktu Contoh : Si A meminjamkan uangnya kepada si B sebesar Rp 200.000 untuk masa 5 tahun dengan tingkat bunga 8 % pertahun. Tentukan nilai uang tersebut setelah 5 tahun. Jawab : FV = P ( 1 + r )n = 200.000 ( 1 + 0,08 )5 = 200.000 (1,4693) = Rp 293.860,-. Model penerimaan di bank : Tahun 1 2 3 4 5

Modal (P) 200.000,0 216.000,0 233.280,0 251.942,4 272.097,8

Bunga 8 % Nilai akhir (r) Fn = P + (P.r) 16.000,00 216.000,00 17.280,00 233.280,00 18.662,40 251.942,40 20.155,40 272.097,80 21.767,82 293.865,62

Pada perhitungan nilai masa akan datang yang menjadi kunci adalah apa yang disebut dengan faktor bunga berganda atau bunga majemuk (compounding interest faktor) dengan rumus ( 1 + r )n atau disebut juga CIF.

Herispon, SE. M.Si

Manajemen Keuangan II

|9

b. Nilai masa datang dari suatu cicilan. Nilai masa yang akan datang dari suatu cicilan (future value anuity) adalah menghitung nilai masa datang dari suatu pembayaran/penerimaan berkala (cicilan/series) dari sejumlah uang. Future value anuity dapat dihitung dengan rumus : Contoh : 1. Dana yang ditabungkan secara berkala sebesar Rp 1.000.000 selama 5 tahun dengan bunga 10 %. Tentukan berapa nilai pada akhir tahu ke 5 dengan asumsi pembayaran dilakukan diakhir periode. Jawab : FV

= = = = = =

P ( 1 + r )n-1 1.000.000 ( 1 + 0,1 )1-1 1.000.000 ( 1 + 0,1 )2-1 = 1.000.000 x 1.000.000 ( 1 + 0,1 )3-1 = 1.000.000 x 4-1 1.000.000 ( 1 + 0,1 ) = 1.000.000 x 1.000.000 ( 1 + 0,1 )5-1 = 1.000.000 x Compound sum setelah 5 tahun

1,1 1,21 1,331 1,4641

= = = = = =

1.000.000 1.100.000 1.210.000 1.331.000 1.464.100 6.105.100

Bentuk perhitungan dapat pula dibuat dalam pola berikut : 1

2

3

4

5 PV dari Proceeds 1.000.000 1.100.000 1.210.000 1.331.000 1.464.100 6.105.100

Dapat juga dilakukan perhitungan dalam bentuk rumus yang lebih panjang untuk menentukan nilai masa datang dari suatu cicilan (compound sum) sebagai berikut : Cn = R1 [1 + r ]n-1 + R2 [ 1 + r ]n-2 + R3 [ 1 + r ]n-3 , …, + R [ 1 + r ]n = R{[1 + r ]5-1 + [ 1 + r ]5-2 + [ 1 + r ]5-3+ [ 1 + r ]5-4+ [ 1 + r ]5-5} = R{[1 + r ]4 + [ 1 + r ]3 + [ 1 + r ]2+ [ 1 + r ]1+ [ 1 + r ]0}

Rumus inilah yang disebut dengan faktor bunga berganda dari suatu anuity (cicilan) atau disebut juga compound value interest faktor anuity (FVIFA). Rumus tersebut dapat dalam bentuk sebagai berikut :

Herispon, SE. M.Si

Manajemen Keuangan II

| 10

 (1  r ) n  1 Cn = R   r   Dimana : Cn = nilai yang dicari R = penerimaan secara periodik n = panjangnya anuity

Contoh : 2. Dana yang ditabungkan secara berkala sebesar Rp 1.000.000 selama 5 tahun dengan bunga 10 %. Tentukan berapa nilai pada akhir tahu ke 5. Jawab :  (1  r ) n  1 Cn = R   r  

 (1  0,1) 5  1 = 1.000.000   = 1.000.000 (6,1051) = Rp 6.105.100 0,1  

3.

Jika soal yang disajikan sama dengan yang diatas, bedanya terletak pada angsuran pertahun yaitu : tahun ke 1 dan tahun ke 2 masing-masing Rp 2.000.000,-. Sedangkan tahun ke 3, tahun ke 4, dan tahun ke 5 masing-masing Rp 1.000.000,-. Bungan 10 % pertahun , tentukan nilainya pada akhir tahun ke 5. Jawab : FV = P ( 1 + r )n-1 = 2.000.000 ( 1 + 0,1 )1-1 = 2.000.000 = 2.000.000 ( 1 + 0,1 )2-1 = 2.000.000 x 1,1 = 2.200.000 3-1 = 1.000.000 ( 1 + 0,1 ) = 1.000.000 x 1,21 = 1.210.000 = 1.000.000 ( 1 + 0,1 )4-1 = 1.000.000 x 1,331 = 1.331.000 5-1 = 1.000.000 ( 1 + 0,1 ) = 1.000.000 x 1,4641 = 1.464.100 Compound sum setelah 5 tahun = 8.205.100

Dapat juga dihitung dalam bentuk berikut : Jika

n = 2 dan

Jika

n = 5 dan

 (1  0,1) 2  1 r = 10 % maka   = 2,1 0,1    (1  0,1) 5  1 r = 10 % maka   = 6,1051 0,1  

6,1051 2,1000 4,0051

R R

= 2.000.000 maka C2 = 1.000.000 maka C5

Herispon, SE. M.Si

= 2.000.000 (2,1) = Rp 4.200.000 = 1.000.000 (4,0051) = Rp 4.005.100 Total anuity = Rp 8.205.100

Manajemen Keuangan II

| 11

c.

Nilai majemuk (compounding).

Nilai majemuk dari sejumlah uang adalah jumlah uang pada permulaan periode (jumlah awal atau pokok) ditambah dengan jumlah bunga yang diperoleh selama periode tersebut. Nilai majemuk (compounding) dalam satu tahun dapat dibagi yaitu : 1. Tahunan (annual) 2. Tengah tahunan (semi annual compounding) 3. Kuartalan (quartely compounding) 4. Bulanan (monthly compounding) 5. Harian (daily compounding) Pemajemukan ganda (multiple compounding) selama satu tahun dapat dilihat pada rumusan sebagai berikut : FV = P ( 1 + r )n

Tahunan

r  FV = P 1    m

Tengah Tahunan

r  FV = P 1    m

Kuartalan

r  FV = P 1    m

Bulanan

r  FV = P 1    m

Harian

m. n

m=2 m. n

m=4 m. n

m = 12 m. n

m = 360 / 365

Dimana : FV = nilai yang dicari, P = nilai yang disimpan, r = tingkat bunga, n = lama waktu uang disimpan, m = frekwensi perhitungan bunga dalam satu tahun. Contoh : 1. Perusahaan A menyimpan cadangan ekspansinya di bank sebesar Rp 200.000 untuk masa 2 tahun dengan bunga 8 % pertahun. Berapakah nilai uang tersebut pada akhir tahun ke 2, jika dihitung dengan cara tengah tahunan dan kuartalan. Jawab : Compounding Tengah tahunan. r  FV = P 1    m

m. n

 0,08  = 200.000 1  2  

2.2

= 200.000 ( 1 + 0,04)4 = Rp 233.972,-.

Herispon, SE. M.Si

Manajemen Keuangan II

| 12

Sedangkan perhitungan dalam bentuk tabel dapat dilihat sebagai berikut : Periode 6 bulan 12 bulan 18 bulan 24 bulan

Simpanan 2...


Similar Free PDFs