Mankeu Prak12 MAB C1 Kelompok 1 PDF

Title Mankeu Prak12 MAB C1 Kelompok 1
Author Amiroh Rafidah Azhar
Course Keuangan untuk Wirausaha
Institution Institut Pertanian Bogor
Pages 15
File Size 411.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 378
Total Views 464

Summary

MATA KULIAHMANAJEMEN KEUANGAN“Pembiayaan Obligasi”Pembimbing: Dr. Drs. Dadang Iwan Riswadi, S, MKELOMPOK 1DISUSUN OLEH: Ari Tri Wibowo J3J Nida Rosyadah Mustofa J3J Amiroh Rafidar Azhar J3J Virda Vibriani Fazri J3J Citra Arini Pancawati J3J PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNISSEKOLAH VOKASIINSTITUT PE...


Description

MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN “Pembiayaan Obligasi”

Pembimbing: Dr. Drs. Dadang Iwan Riswadi, S.E, M.Si

KELOMPOK 1 DISUSUN OLEH: 1. Ari Tri Wibowo J3J118237 2. Nida Rosyadah Mustofa J3J118110 3. Amiroh Rafidar Azhar J3J118315 4. Virda Vibriani Fazri J3J218423 5. Citra Arini Pancawati J3J218484

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS SEKOLAH VOKASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2020

TUGAS I 1. Jelaskan alasan kenapa korporasi menerbitkan obligasi? Jawab : a) Obligasi diterbitkan oleh perusahaan untuk mendapatkan tambahan dana yang disesuaikan dengan kebutuhan. b) Obligasi memberikan perusahaan kebebasan secara signifikan lebih besar dalam menjalankan operasional yang sesuai c) Pihak perusahaan yang menerbitkan obligasi akan mendapatkan dana tambahan dengan tingkat suku bunga yang lebih fleksibel.

2. Jelaskan prosedur suatu korporasi menerbitkan obligasi di pasar modal? Jawab : a) Lelang (auction): Dalam proses lelang, lembaga keuangan dan perbankan bisa mengajukan penawaran untuk obligasi pemerintah. Imbal hasil kelak tergantung pada aturan obligasi dan harga yang diberikan kreditur. b) Emisi (underwriting): Perusahaan sekuritas, perbankan, atau lembaga keuangan lain membentuk sebuah sindikasi untuk memborong semua obligasi yang diterbitkan oleh debitur, kemudian menjualnya kepada investor umum. c) Penerbitan khusus (private placement): Obligasi dijual kepada pihakpihak tertentu saja dan tidak bisa diperdagangkan secara bebas. Biasanya metode ini dilakukan untuk penerbitan obligasi dalam skala kecil 3. Didalam perjanjian obligasi (bond indenture) disebutkan adanya peluang call provision. Jelaskan alasannya korporasi melakukan call provision? Jawab : Call Provision adalah suatu ketentuan dimana surat obligasi bisa ditarik sewaktu- waktu oleh issuer (penerbit obligasi) tanpa harus menunggu masa jatuh tempo. Penarikan ini umumnya disebabkan oleh suku bunga yang turun. Akad penebusan (call provision) adalah sama dengan opsi penebusan yang ditulis oleh investor yang membeli obligasi dari

perusahaan. Obligasi itu dapat dibeli kembali oleh perusahaan pada harga penggunaan atau penebusan setiap saat selama umur obligasi itu. Jika tingkat bunga turun, harga pasar dari obligasi yang beredar bisa lebih tinggi daripada harga penebusan,

sehingga menguntungkan bagi

perusahaan untuk menggunakan opsinya untuk menebus hutang tersebut. 4. Berikan alasan kenapa korporasi lebih sering menerbitkan mortgage bonds? Jawab : Mortgage bonds adalah obligasi yang penerbitannya dijamin oleh aset riil (bukan dalam bentuk finansial). Menurut kelompok kami mengapa korporasi sering menerbitkan mortagage bonds karena penerbitannya di jamin oleh aset rill. 5. Untuk mengukur tingkat biaya obligasi (yield) suatu obligasi dikenal beberapa istilah, yaitu: 1) nominal yield (coupon rate), 2). current yield, 3). yield to maturity (YTM), 4). yield to call (YTC), dan 5). realized (horizon) yield. Jelaskan perbedaannya?. Jawab : Ukuran Yield Nominal Yield Current Yield Yield Maturity

Kegunaan Mengukur tingkat kupon Mengukur tingkat pendapatan sekarang Mengukur tingkat return yang diharapkan jika obligasi disimpan sampai waktu jatuh

Yield to Call

tempo Mengukur tingkat return yang diharapkan jika obligasi dilunasi(call) sebelum waktu

Realized (horizon) yield

jatuh tempo Mengukur tingkat return yang diharapkan untuk obligasi yang akan dijual sebelum jatuh tempo. Yield ini dihitung dengan menggunakan asumsi tingkat reinvestasi dan harga jual obligasi.

Tabel Kegunaan Yield Obligasi Rumus untuk perhitungan masing-masing Yield :

Ukuran Yield Nominal

Rumus

Keterangan Nominal yield sama

Yield

dengan nominal kupon

Current Yield

suatu obligasi CY = Current

yield

obligasi Ci = Pembayaran kupon

CY = Ci = Pm

pertahun untuk obligasi i Pm = Harga pasar obligasi P = harga obligasi pada

Yield Maturity

2h

Pt Ci /2 + t YTM YTM t =1 (1+ ) 1+ 2 2

P=∑

(

saat ini (t=0)

)

2h

n = jumlah tahun sampai dengan

jatuh

tempo

obligasi Ci = pembayaran kupon untuk obligasi i setiap tahunnya. YTM = Yield to maturity Pp

=

nilai

par

dari

obligasi

YTM* = Nilai YTM yang mendekati P = harga obligasi pada Pp − P n Pp + P 2

Ci + YTM∗¿

saat ini (t=0) n = jumlah tahun sampai dengan

jatuh

tempo

obligasi Ci = pembayaran kupon untuk obligasi i setiap tahunnya. PP = obligasi

Nilai

par

dari

P = Harga obligasi YTC = Yield to Call Ci = pendapatan kupon per tahun c n

P Ci/2 + t YTC 2 c YTC t =1 (1+ ) ) (1+ 2 2

P=∑

=

periode

sampai

saat

obligasi

dengan

dilunasi (first call date) Pc = Call price obligasi YTC* = nilai YTC yang mendekati

Yield to Call

P = harga obligasi pada Pc − P n Pc + P 2

saat ini (t=0)

Ci+ YTC∗¿

n = jumlah tahun sampai dengan yield to call yang terdekat Ci = pendapatan kupon per tahun Pc = Call price obligasi P = harga pasar obligasi

Realized

saat ini

(horizon)

RY

yield

terealisasi (horizon) 1+RY ¿ 2h Ci/2 Pt P=∑ + t 1+RY t =1 (¿¿ 2) 2

(

=

Yield

yang

Ci = pendapatan kupon per tahun

)

2h

h = periode investasi obligasi (dalam tahun) Pf = harga jual obligasi di masa yang akan datang

RY* = nilai yield yang terealisasi (horizon) yang mendekati

P = harga obligasi pada saat ini (t=0) Nilai intrinsik suatu obligasi akan sama dengan nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan dari obligasi tersebut. Perhitungan nilai atau harga obligasi dapat menggunakan persamaan berikut (asumsi : waktu pembayaran kupon adalah 2 kali setahun). Perhitungan nilai atau harga obligasi dapat menggunakan persamaan sebagai berikut : r 1+¿ 2n Ci/2 + P=∑ t (¿¿ 2) t =1

Pp r 1+ 2

( )

2n

P = nilai sekarang obligasi pada saat ini (t=0) n = jumlah tahun sampai dengan jatuh tempo obligasi Ci = pembayaran kupon untuk obligasi i setiap tahunnya r = tingkat diskonto yang tepat atau tingkat bunga pasar Pp = nilai par dari obligasi Dengan mengetahui besar dan waktu pembayaran kupon, nilai par serta tingkat bunga disyaratkan, maka nilai atau harga obligasi bias ditentukan dengan cara : 

Menentukan nilai sekarang dari pendapatan kupon yang diperoleh setiap tahun.



Menentukan nilai sekarang dari nilai par yang akan diperoleh pada saat obligasi jatuh tempo.



Menjumlahkan nilai sekarang dari pendapatan kupon (1) dan nilai par (2)

Untuk memahami perhitungan tingkat bunga dalam obligasi, ada tiga titik waktu penting untuk dimengerti. Titik-titik waktu tersebut menyangkut tentang (1) kapan pemberi dana dan pihak yang memerlukan dana menentukan tingkat bunga atas obligasi tersebut (tanggal komitmen), (2)

kapan dana akan diserahkan, dan (3) kapan hutang akan dilunasi. Untuk pemahaman yang lebih lanjut maka akan kita gunakan beberapa notasi sebagai pengganti titik-titik waktu tersebut. a) i adalah tingkat bunga b) t0 adalah tanggal komitmen c) t1 adalah tanggal dana diserahkan ke Perusahaan penerbit obligasi d) t2 adalah obligasi dilunasi 6. Obligasi PT. AgriBIZ diterbitkan dengan nominal $100.000 per lembar dan kupon sebesar 12% per tahun. Kupon obligasi dibayar tiap tahun. Obligasi tersebut akan jatuh tempo 5 tahun. Catatan: Harga Obligasi = C x PVIFa + FV x PFIF C = nilai kupon PVIFa = [ 1 – (1+r)^(-t) ] / r PVIF = 1/(1+r)t^t = (1+r)^(-t) r = tarif kupon t = banyaknya periode pembayaran kupon FV = face value = nilai nominal obligasi Pertanyaan : a. Berapa nilai obligasi pada suku bunga pasar 12%/tahun? b. Berapa nilai obligasi pada suku bunga pasar 10%/tahun?. c. Berapa nilai obligasi pada suku bunga pasar 14%/tahun?. d. Jika kupon obligasi dibayar tiap 6 bulan. Berapakah nilai obligasi pada tingkat suku bunga pasar 10%/tahun.

Jawab : a. t = 5 , r = 12% = 0,12

−t

PVIFA=

¿

1−( 1+ r ) r

1−( 1+0,12 )−5 0,12 ¿

0,4326 0,12

= 3,6048 PVIF=( 1+r )−t ¿(1+0,12)−5 = 0,5674 Harga Obligasi = 12% × 100.000 (PVIFA12%,5) + 100.000 (PVIF12%,5) = 12.000 (3,6048) + 100.000 (0,5674) = 43.257,60 + 56.740 = 99.997,60 b. t = 5 , r = 10% = 0,10 −t

PVIFA=

1−( 1+ r ) r

¿

1−( 1+0,10 )−5 0,10

¿

0,3790 0,10

= 3,790 −t

PVIF= (1+ r )

−5

¿(1+0,10)

= 0,6209 Harga Obligasi = 10% × 100.000 (PVIFA10%,5) + 100.000 (PVIF10%,5) = 10.000 (3,790) + 100.000 (0,6209)

= 37.900 + 62.090 = 99.990 c. t = 5 , r = 14% = 0,14 −t

1−( 1+ r ) PVIFA= r

¿

1−( 1+0,14 )−5 0,14

¿

0,4806 0,14

= 3,4328 −t

PVIF= (1+r )

¿(1+0,14 )−5

= 0,5193 Harga Obligasi = 14% × 100.000 (PVIFA14%,5) + 100.000 (PVIF14%,5) = 14.000 (3,4328) + 100.000 (0,5193) = 48.059,20 + 51.930 = 99.989,20 d. nominal = 100.000 kupon = 12% / tahun =

12 % =6 % / periode 2

jatuh tempo = 5 tahun = 5 × 2 periode/tahun = 10 suku bunga = 10% = 10% × 2 = 20% = 0,20 maka : kupon per periode = 6% × 100.000 = 6000

−t

PVIFA=

1−( 1+ r ) r

−10

¿

1−( 1+0,20 ) 0,20

¿

0,8385 0,20

¿ 4,1925 PVIF=( 1+ r )−t

¿(1+0,20)−10 ¿ 0,1615

Harga Obligasi=6 % ×100.000 × 4,1925+ 100.000 × 0,1615 ¿ 6000 ×4,1925 + 16151

¿ 25.155 + 16.151 ¿ 41.306

TUGAS 2 1. Gambar 1. Ditunjukkan harga obligasi sepanjang waktu yang disebabkan adanya perbedaan tingkat suku bunga kupon suatu obligasi dan suku bunga pasar per tahunnya, dibedakan pada 3 kategori, yakni harga : 1) premium bond, 2) discount bond, dan 3) par bond. Berikan penjelasan pada kondisi gimana harga obligasi tersebut menjadi berbeda ?

Jawab : Dengan membandingkan antara tingkat bunga yang disyaratkan (pasar) dan tingkat kupon, harga obligasi dapat dikelompokan menjadi 3 tipe :

1. Jika tingkat bunga yang disarankan sama dengan tingkat kupon, harga obligasi akan sama dengan nilai parnya, atau obligasi dijual sebesar nilai parnya. 2. Jika tingkat bunga disyaratkan lebih tinggi dari tingkat kupon, harga obligasi akan lebih rendah dari nilai parnya, atau obligasi dijual dengan diskon. 3. Jika tingkat bunga yang disyaratkan lebih rendah daripada tingkat kupon, harga obligasi lebih tinggi dari nilai parnya, atau obligasi dijual dengan premi. Nilai suatu premium bond akan menurun sepanjang waktu, hingga nilainnya mencapai nilai parnya. Nilai dari suatu discount bond akan meningkat sepanjang waktu hingga mencapai nilai par. Nilai suatu par bond akan bertahan sebesar nilai parnya. Harga obligasi sangat terkait dengan besarnya nilai r, yaitu tingkat keuntungan yang disyaratkan. 2. Pada gambar 2 ditunjukkan hubungan harga obligasi yield obligasi dengan umur 20 tahun dan bunga 16%. Jelaskan apa makna data pada gambar 2 tersebut ?

Jawab :

Dapat dilihat pada gambar diatas selain menunjukkan adanya hubungan yang terbalik antara yield dengan harga obligasi, gambar tersebut juga mencerminkan adanya empat hal penting lainnya, yaitu : 1. Jika yield di bawah tingkat kupon, harga jual obligasi akan lebih tinggi dibanding nilai parnya (harga premi). 2. Jika yield di atas tingkat kupon, maka harga obligasi akan lebih rendah dari nilai parnya (harga diskon). 3. Jika yield sama dengan tingkat kupon yang diberikan maka harga obligasi tersebut akan sama dengan nilai parnya. 4. Hubungan antara harga-yield tidak berbentuk garis lurus tetapi membentuk sebuah kurva cekung. Jika yield turun maka harga akan meningkat dengan kenaikan marginal yang semakin kecil. Sebaliknya jika yield naik maka harga obligasi akan turun dengan penurunan marginal yang semakin kecil pula. Dapat disimpulkan bahwa harga obligasi akan berubah jika ada perubahan pada tingkat bunga pasar dan yield yang diisyaratkan oleh investor dengan arah yang berlawanan. TUGAS 3 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA), perusahaan tak mampu membayarkan bunga dan imbal hasil instrumen obligasi. Hal ini disebabkan karena bisnis beras perusahaan kala itu tertekan sehingga tak mampu memberikan pemasukan untuk induk usaha. Bisnis beras ini justru berkontribusi paling besar untuk keuangan perusahaan, sehingga Ketika bisnis ini terguncang maka juga berdampak performa keuangan induk usahanya. Gagal bayar AISA, pemegang obligasi perusahaan juga sudah menyetujui perusahaan untuk melakukan penjualan atas asset-aset jaminan dari PT Jatisari Sri Rejeki, setelah anak usaha AISA tersebut diputus pailit. Kini manajemen baru terus melakukan pembenahan. Untuk mendapat dana segar ekspansi, TPS Food atau AISA berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,56 miliar saham baru.

Jumlah itu setara dengan 32,77% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perusahaan, dengan nominal Rp 200/saham. Penyebab lain default obligasi yakni adanya tekanan pada bisnis perusahaan yang terdampak kondisi industri yang kurang menguntungkan, juga default surat utang ini juga bisa disebabkan karena adanya pergantian pemegang saham pengendali di sebuah perusahaan. Pertanyaan : 1. Jelaskan risiko yang timbul dari pembiayaan obligasi ? 2. Bagaimana pengembalian obligasi, jika koorporasi dinyatakan pailit ? 3. Bisakah obligasi dikonversi menjadi saham biasa ? Jelaskan alasan dan prosedurnya. 4. Jika obligasi diperjualbelikan di pasar modal, apa keuntungan bagi penjual, pembeli, dan korporasi penerbit obligasi ? Jawab : 1. Risiko yang timbul dari pembiayaan obligasi ada tiga, yaitu capital loss, risiko likuiditas, dan risiko kebangkrutan. Capital loss adalah kondisi saat investor hanya berhasil menjual sahamnya dengan nilai yang lebih rendah dibandingkan pada saat membelinya, yang berarti bahwa investor akan kehilangan sejumlah modal atas penjualan tersebut. Kemudian untuk risiko likuiditas merupakan risiko dimana investor sulit untuk menjual saham di waktu yang diingkinkan, biasanya ini terjadi karena perusahaan saham tersebut mulai tidak mendapat kepercayaan publik atau ada prediksi nilai sahamnya semakin rendah dan tidak akan berkembang. Lalu risiko kebangkrutan merupakan risiko dimana kondisi saat perusahaan tempat investor menanamkan modal tiba-tiba tidak dapat melanjutkan usahanya karena dinyatakan bangkrut oleh pengadilan, saat

kondisi seperti ini investor tidak dapat memperoleh keuntungan lagi dan investasi yang ditanam bisa saja hilang. 2. Kegagalan

dalam

memenuhi

persyaratan

dana

pelunasan

bisa

dikategorikan sebagai gagal bayar yang dapat membuat perusahaan dinyatakan pailit (bangkrut). Dana pelunasan akan menjadi sumber pengeluaran KAS yang signifikan bagi perusahaan. Umumnya, emiten dapat memenuhi persyaratan dana pelunasan dengan melakukan salah satu dari dua cara berikut ini : 

Perusahaan dapat membeli kembali untuk menebus obligasi dalam persentase tertentu setiap tahunnya.



Perusahaan dapat membeli obligasi yang diminta di pasar terbuka.

Perusahaan akan memilih metode yang biayanya paling murah. Jika tingkat bunga telah mengalami kenaikan sejak obligasi tersebut diterbitkan. Maka obligasi akan dijual pada harga di bawah nilai nominalnya sehingga perusahaan akan membeli obligasi di pasar terbuka dengan mendapat diskon. Di lain pihak, jika tingkat bunga menurun dan harga obligasi naik di atas par value-nya, perusahaan akan menggunakan pilihan penebusan. 3. Obligasi Konversi adalah obligasi yang dapat dikonversi menjadi saham biasa. Karena sifatnya yang bisa dikonversi itu, obligasi konversi ini biasa juga disebut dengan obligasi tukar. Penukaran saham biasanya dengan prasarat tertentu, misalnya saat jatuh tempo atau pada harga tertentu. Untuk dicermati dalam obligasi konversi ini adalah kecenderungan harga saham pada saat menjelang obligasi dikonversi. Misalnya ditetapkan harga konversi Rp1.000 per saham, maka pemegang obligasi dengan nilai Rp1 juta akan bisa mengkonversi menjadi 1.000 unit saham. Kalau pada beberapa waktu sebelum penukaran harga saham di bursa ada pada kisaran Rp 1.100, maka hampir pasti pada saat penukaran pasar akan melakukan koreksi atas harga saham itu menjadi setara dengan harga konversi. Begitu pula sebaliknya, bila harga pasar saham lebih rendah,

maka bisa jadi harga pasar dari saham itu akan menyamai harga konversi. Karena itu, harga konversi ini lazimnya disebutkan ketika obligasi tersebut ditawarkan, sehingga sebelum obligasi tersebut jatuh tempo, investor masih bisa menikmati pendapatan yang berupa bunga. Tapi begitu jatuh tempo maka obligasi itu harus ditukar dengan saham sesuai dengan harga yang ditetapkan. 4. Keuntungan penjual : 

Mendapat bunga berupa kupon obligasi yang umunya lebih tinggi dibandingkan dengan bunga deposito bank.



Obligasi mudah untuk diperjual-belikan atau diperdagangkan dipasar sekunder.

 Keuntungan yang didapat dari selisih harga obligasi ketika obligasi yang dimiliki diperdagangkan biasa disebut capital gain.

 Obligasi sebagai agunan.



Obligasi termasuk investasi yang aman karena pembayaran bunga dan pokok pinjamannya telah diatur dalam peraturan perundangundangan.

Keuntungan pembeli : Mendapatkan tambahan dana untuk mengembangkan usaha yang sedang dijalankan. Keuntungan korporasi penerbit obligasi : Obligasi sangat menguntungkan untuk korporasi penerbit karena bisa mendapatkan sumber dana untuk perusahaan yang akan diperlukan sebagai

kegiatan

perusahaan.

operasional

maupun

pengembangan

ekspansi...


Similar Free PDFs