MCNEMAR TEST (MANUAL) PDF

Title MCNEMAR TEST (MANUAL)
Author Udin Juhrodin
Pages 8
File Size 269.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 166
Total Views 346

Summary

MCNEMAR TEST Uji McNemar mulai diperkenalkan oleh seorang psikolog bernama Quinn McNemar pada tahun 1947. Uji McNemar dalam penelitian penelitian untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah peristiwa/treatment dimana tiap objek digunakan sebagai pengontrol dirinya sendiri (i.e. evaluating repeat...


Description

MCNEMAR TEST Uji McNemar mulai diperkenalkan oleh seorang psikolog bernama Quinn McNemar pada tahun 1947. Uji McNemar dalam penelitian penelitian untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah peristiwa/treatment dimana tiap objek digunakan sebagai pengontrol dirinya sendiri (i.e. evaluating repeated measurements of the same objects using them as their own control). Uji McNemar diimplementasikan pada dua kelompok sampel yang berhubungan, dimana skala pengukurannya merupakan skala nominal (binary respon) yang digambarkan dalam bentuk crosstabulasi 2x2. Tes McNemar sering juga disebut Uji Chi-square McNemar. Hal ini dikarenakan pengujiannya berdasarkan kepada distribusi Chisquare. Uji ini merupakan solusi ketika data yang diteliti tidak memiliki asumi normal. Uji McNemar dalam penelitian dapat digunakan pada:  rancangan Pre-Test dan Post-Test, di mana setiap individu digunakan sebagai pengontrol dirinya sendiri.  menguji keefektifan suatu perlakuan tertentu terhadap suatu sampel Asumsi-asumsi pada uji perbandingan dengan menggunakan Uji McNemar adalah:



Terdapat 2 sampel yang dependen/berpasangan atau yang memiliki karakteristik yang mirip  Sampel bersifat acak  Skala data yang digunakan adalah nominal atau ordinal Sedangkan syarat-syarat pengujian perbandingan dengan uji McNemar antara lain:  Sampelnya merupakan sampel berpasangan misal “sebelum” dan “sesudah”  Skala ukur nominal  Data frekuensi disusun dalam tabel kontingensi berukuran 2×2

 

Hipotesis yang dapat diajukan pada Uji McNemar adalah: Ho: Tidak ada perbedaan antara nilai sebelum dan sesudah setelah perlakuan/treatment Ha: Ada perbedaan antara nilai sebelum dan sesudah perlakuan/treatment

Untuk memandu pengujian setiap perubahan, maka data perlu disusun ke dalam tabel segi empat ABCD seperti berikut: Sebelum + -

Sesudah A C

+ B D

dimana: Kategori sel A : Dari positif menjadi negatif Kategori sel B : Dari positif tetap positif Kategori sel C : Dari negatif tetap negatif Kategori sel D : Dari negatif menjadi positif Uji signifikansi hanya berkenan dengan A dan D karena hanya sel A dan D yang mengalami perubahan. Jika A = banyak kasus yang

diamati dalam sel A, dan D banyak kasus yang diamati dalam sel D, serta ½ ( A+D ) banyak kasus yang diharapkan baik di sel A maupun D, rumus tersebut dapat lebih disederhanakan menjadi rumus: (A − D )2 X = (A + D ) 2

Rumus tersebut akan semakin baik dengan adanya koreksi kontinuitas yang diberikan oleh Yates dengan mengurangi nilai 1, maka rumus disempurnakan menjadi sebagai berikut: X2 =

(|A − D| − 1)2 (A + D )

Pada tahap pengujian hipotesis, dapat digambarkan sebagai berikut: a. Ho: Tidak terdapat perbedaan Ha: Ada perbedaan b. Uji Statistikanya menggunakan kriteria: Jika X2 < X2tabel, Ho diterima (tidak ada perbedaan) Jika X2 > X2tabel, Ho ditolak (terdapat perbedaan) Contoh dan Penyelesaian: Sekolah ingin mengetahui pengaruh penerapan metode zigshaw dalam pembelajaran PAI. Observasi dilakukan terhadap hasil Pre-Test dan Post-Test dengan mengukur tingkat kelulusan siswa berdasarkan KKM. Observasi diberikan kepada 32 siswa. Hasil Pre-Test diperoleh: 7 siswa mendapatkan skor di atas KKM, dan 25 siswa berada di bawah KKM. Setelah dilakukan treatmen dan dilakukan Post-Test, diperoleh hasil: 17 siswa yang berada di bawah KKM, mendapatkan skor di atas KKM. Dan 3 siswa yang asalnya di

atas KKM menjadi di bawah KKM. Taraf signifikansi alfa yang digunakan sebesar 0.05. Langkah-langkah: a. Membuat Tabel Bantu sebagai berikut: Post-Test TL L 7 L 3 4 Pre-Tes 25 TL 8 17 Jumlah 11 21 Tabel Perubahannya:

+ -

-

+

3 (A) 8 (B)

4 (C) 17 (D)

b. Menghitung Nilai X2 (|3 − 17| − 1)2 (13)2 169 X = = = = 8.45 (3 + 17) (20) (20) 2

c. Sedangkan X2tabel dengan kriteria α=0.05 dan df=k-1 (2-1=1) diperoleh nilai: 3.84 d. Uji Statistikanya menggunakan kriteria: Jika X2 < X2tabel, Ho diterima (tidak ada perbedaan) Jika X2 > X2tabel, Ho ditolak (terdapat perbedaan) Terbukti, X2 (8.45) > X2tabel (3.84) e. Simpulan: Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan pengaruh penerapan metode zigshaw sebelum dan sesudahnya.

McNemar Test dengan Uji Z 1. Rumus Mencari Nilai Z z=

A−D

√A + D

dimana: Z = luas dibawah kurva normal A dan D = nilai pada tabel kontingensi atau kekonsistenan yang tidak sama sebelum dan sesudah treatment. 2. Pola Pengujian 1. Satu Arah Z(1 – α) 2. Dua Arah Z(1 – ½ α) 3. Kriteria Pengujian Hipotesis  Jika Zhitung < Ztabel (α)  Jika Zhitung > Ztabel (α) Contoh Kasus dan Penyelesaian: Sebuah SMA melakukan penjajakan terhadap calon siswa baru tentang dua pilihan jurusan yang akan diambil: IIS dan MIPA. Selanjutnya, para calon siswa diberikan orientasi jurusan selama 1 minggu. Setelah diberikan orientasi, sekolah melakukan penjajagan kedua kali tentang pertimbangan pemilihan jurusan. Dari 60 siswa baru, sebelum orientasi diperoleh data 47 memilih IIS dan sisanya 13 memilih MIPA. Setelah diberikan orientasi terjadi perubahan, dimana dari 47 siswa yang asalnya memilih IIS 19 siswa memilih masuk MIPA, dan sisanya tetap memilih IIS. Sedangkan dari 13 siswa yang memilih MIPA, 5 orang siswa jadi memilih masuk IIS, sedangkan sisanya sebanyak 8 siswa tetap memilih MIPA. Dengan taraf signifikansi 5% lakukan ujia dua sisi, apakah ada perbedaan sikap mereka dalam memilih jurusan sebelum dengan sesudah orientasi jurusan.

Penyelesaian: 1. Tabel Kontingensi IIS MIPA

MIPA 19 8

IIS 28 5

2. Mencari nilai Z A−D z= √A + D 19 − 5 z= √19 + 5 14 z= √24 14 = 2.858 z= 4.899

3. Mencari Nilai Ztabel(α) Ztabel(1-α) = Ztabel(1-0.05) = Ztabel(0.950)=1.645  untuk uji satu sisi Ztabel(1-1/2α)= Ztabel(1-0.025)= Ztabel(0.975)=1.960  untuk uji dua sisi 4. Membandingkan nilai Zhitung dengan Zα dengan kriteria:  Jika Zhitung < Ztabel (α) maka H0 diterima  Jika Zhitung > Ztabel (α) maka H0 ditolak Terbukti: Zhitung (2.858) > Ztabel(α) (1.645*/1.960**) 5. Simpulan Ho ditolak, artinya terbukti ada perbedaan pada perubahan sikap siswa dalam memilih jurusan sebelum dengan sesudah orientasi jurusan....


Similar Free PDFs