Media Relations [Kegiatan Media Relations Bersifat Tidak Langsung] PDF

Title Media Relations [Kegiatan Media Relations Bersifat Tidak Langsung]
Author Anisa Pratiwi
Pages 24
File Size 870.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 550
Total Views 923

Summary

Media Relations Bentuk Kegiatan Media Relations Bersifat Oleh Anisa Pratiwi 2020 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Daftar Isi Daftar Isi..........................................................................i Kata Pengantar................................................................ii Bab 1...


Description

Media Relations Bentuk Kegiatan Media Relations Bersifat Oleh Anisa Pratiwi

2020

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Daftar Isi

Daftar Isi..........................................................................i Kata Pengantar................................................................ii Bab 1 A. Pendahuluan.........................................................1 Bab 2 Strategi Media Relations Bersifat Tidak Langsung A. B. C. D. E.

Media Gathering............................................4 Media Briefing................................................7 MediaTour....................................................10 Media Visit....................................................12 Media Center, Media Darling, Media Partner dan Media Sponsor.......................................13

Penutup...................................................................18 Daftar Pustaka.........................................................19

i

KATA PENGANTAR Puja dan juga puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan semua nikmatnya sehingga penulis berhasil menyelesaikan buku yang berjudul “Kegiatan Media Relation Bersifat Tidak Langsung” ini dengan tepat waktu tanpa adanya kendala yang berarti. Tujuan dari penyusunan buku ini adalah untuk memudahkan para mahasiswa dan akademisi ilmu komunikasi dalam memahami secara mendalam mengenai kegiatan media relation bersifat tidak langsung. Keberhasilan penyusunan buku ini tentunya bukan atas usaha penulis saja namun ada banyak pihak yang turut membantu dan memberikan dukungan untuk suksesnya penulisan buku ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik secara moril ataupun material sehingga buku ini berhasil disusun. Buku yang ada di hadapan pembaca ini tentu tidak luput dari kekurangan. Selalu ada celah untuk perbaikan. Sehingga kritik, saran serta masukan dari pembaca sangat penulis harapkan dan penulis sangat terbuka untuk itu supaya buku ini semakin sempurna. Jakarta, 08 November 2020 Penulis ii

Bab 1. Pendahuluan

Media relations merupakan bentuk strategi komunikasi seorang Public relations profesional dalam menjaga hubungan dengan media. Menjalin dan mempertahankan hubungan baik dengan media amatlah penting bagi seorang Public relations, sebab media adalah sarana publikasi, dimana segala informasi tentang perusahaan disalurkan selain itu media juga merupakan sarana untuk membangun reputasi. Maka dari itu seorang Public relations harus melakukan aktivitas dan strategi untuk terus menjaga hubungan baik dengan media. Pada proses komunikasi yang terjadi tidak akan berhasil tanpa adanya kerjasama yang baik antara pihak perusahaan atau organisasi dengan pihak media. Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa praktik Humas yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan mempertahankan niat baik, serta sikap – sikap yang saling pengertian yang bersifat timbal balik antara suatu organisasi atau perusahaan dengan segenap khalayak (Jefkins, 1996:8). Dalam media relations terdapat berbagai strategi untuk melakukan pendekatan hubungan baik dengan media, strategi tersebut dapat berupa kegiatan dengan maksud yang eksplisit maupun tersirat. Hubungan media massa dengan 1

PR lebih mengarah kepada mutual simbiolism, yaitu hubungan yang saling membutuhkan. Media massa memerlukan PR sebagai pihak yang dijadikan narasumber pemberitaan sementara PR memerlukan media masa untuk menyampaikan informasi perusahaan ke publik melalui media. Namun demikian, hubungan ini dijalin dengan pendekatan personal karena akan lebih efektif karena mampu menciptakan ikatan yang lebih erat. Hubungan dengan media merupakan kegiatan yang proaktif dan reaktif. Suatu perusahaan yang dapat dibilang besar atau memiliki suatu prospek cerah maka media tentu akan tertarik untuk meliput aktivitas dan segala jenis kemajuan yang telah dilakukan organisasi tersebut. Salah satu cara yang dipakai oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan kegiatan yang dilakukannya adalah dengan menjalin hubungan media yang efektif. Dimana komunikasi saat ini sudah bervariasi mulai dari media cetak seperti koran hingga menggunakan fasilitas satelit seperti internet. Namun kefektivan akan tercapai jika perusahaan menyampaikan suatu pesan dengan media dan audiens yang tepat.

2

Bab 2 Strategi Media Relations Bersifat Tidak Langsung Tidak hanya pada saat meghadapi masa krisis, pada situasi normal korporasi juga memnutuhkan kegiatan relasi dengan media demi menjaga keakraban sehingga citra positif dan reputasinya tetap baik bahkan meningkat. Oleh karena itu dalam membangun relasi yang bagus antara korporasi dan media seorang Public Relations harus mengetahui strategi agar relasi yang diciptakan berjalan dengan baik. Strategi tersebut bersifat tidak langsung karena tidak berorientasi pada pemberitaan atau publikasi. Media Relations bersifat tidak langsung disebut juga sebagai kegiatan media relations non-kepenulisan karena kegiatan tersebut lebih terfokus pada pendekatan khusus pada semua level pengelola media. Strategi ini cenderung membutuhkan biaya besar, waktu yang lama dan tidak dapat dilakukan setiap saat. Korporasi harus benar-benar melakukan seleksi untuk bekerja sama dengan media yang tepat dan potensial.

3

2.1 Media Gathering Media gathering merupakan salah satu strategi media relations dalam bentuk kegiatan yang dirancang secara khusus untuk mempertemukan jajaran penting korporasi seperti direksi, dengan pihak media, seperti jurnalis dengan tujuan unruk mempererat dan mengakrabkan hubungan antara korporasi dan jurnalis atau media Karena tujuan tersebut, kegiatan media gathering dibuat dalam format yang informal, santai dan penuh dengan keakraban Bahkan, pada skala yang lebih luas atau dalam konteks tertentu media gathering bahkan dapat melibatkan keluarga jurnalis yang diundang Pada sejumlah negara, istilah media gathering tidak begitu dikenal karena sistem pers setiap negara yang berbeda. Di Indonesia, kultur kekeluargaan ikut mempengaruhi berbagai relasi antara korporasi dan media. Salah satu bentuk pengaruh tersebut adalah kegiatan media gathering. Dalam praktiknya, media gathering mengalami perubahan atau pergeseran makna dan istilah. Beberapa istilah lain yang merujuk pada substansi kegiatan media gathering adalah journalist gathering atau press gathering. Bahkan sejumlah korporasi di Indonesia memaknai media gathering dengan press relations yang 4

menggabungkan konsep press conference dengan press receptions praktiknya, press relations merupakan aktivitas bauran dari beberapa konsep aktivitas public relations dan media relations Kegiatan ini tetap mempertahankan keakraban sebagai corak utama aktivitas dia gathering namun dikombinasi dengan beberapa acara formal seperti memberi penghargaan pada jurnalis, dialog interaktif untuk saling mengenal lebih dekat budaya kerja masing-masing. Kegiatan media gathering memiliki karakteristik yang dapat diidentifikasi sebagai akrab, ceria, bersama, kompak atau rasa yang merepresentasikan perasaan senang dalam suasana yang setara antara korporasi dan jurnalis. Dengan karakteristik tersebut, kegiatan media gathering dirancang penuh dengan berbagai aktivitas kolektif dan kolegial. Oleh sebab itu, acara media gathering menghindari hal yang bersifat formal, legal, struktural, atau personal. Karakteristik tersebut dibuat untuk mengakrabkan dan memperkuat hubungan batin antara jurnalis dan pihak dari korporasi yang bertugas membangun relasi dengan media.

5

(sumber:https://images.app.goo.gl/uR6qXdXaDiJ WfrYY6)

Manfaat : Dengan karakteristik dan maksud dari kegiatan tersebut media gathering akan memberi manfaat bagi korporasi dan jurnalis atau media yang mengikutinya Manfaat tersebut adalah sebagai berikut : a. Lebih dekat dengan Jurnalis atau media Kedekatan ini merupakan modal awal untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan jurnalis atau media b. Menumbuhkan trust pada jurnalis atau media. Manfaat ini dapat muncul khususnya bagi jurnalis yang sebelumnya sudah dikenal dekat dan baik Mendapatkan akses personal. Manfaat ini cukup penting untuk kondisi tertentu saat korporasi membutuhkan 6

publikasi Penjajakan awal kerja sama pemberitaan atau periklanan. Sebagai industri, bagaimana pun media membutuhkan iklan Media gathering secara informal dapat menjadi ajang untuk penjajakan awal tentang hal tersebut. c. Meningkatkan reputasi dan citra korporasi Manfaat ini secara teknis dapat berupa meningkatnya pemberitaan positif tentang korporasi dan berkurangnya pemberitaan negatif Selain itu, jurnalis atau media juga mendapat manfaat untuk refreshing yang bermanfaat sebab media gathering dirancang untuk bersenang, aktivitasnya tentu juga menggembirakan. 2.2 Media Briefing Di Indonesia, penggunaan istilah media briefing sering dipahami dengan tidak tepat sebagai press conference. Bedanya, media briefing dilakukan rutin (mingguan, dua mingguan atau bulanan), sedangkan press Conference dilakukan tidak rutin, baik karena adanya kegiatan, insiden atau progres dari sebuah korporasi Padahal keduanya berbeda baik dari segi waktu, materi maupun format penyelenggaraannya. Beberapa korporat bahkan sering menggelar press conference dengan 7

sebutan media briefing. Sebaliknya, menggelar press briefing dengan sebutan press conference. Kekeliruan tersebut terjadi karena pada umumnya public relations korporasi terjebak dengan aktivitas tatap muka an korporasi dengan media yang bersifat formal dan interaktil. Tida banyak public relations officer dapat memahami dengan baik gag yang berbeda jauh antara media briefing dan press conference Selain itu aktivitas media briefing juga sering melebar menjadi istilah prenbrifin atau journalist briefing. Apa pun istilah yang digunakan, baik media briefing, press briefing atau journalist briefing, kata briefing dapat diartikan sebagai pengarahan yang bersifat satu arah, atau mengandung unsur adanya relasi atas dan bawah yang bersifat hierarkis. Padahal, sejatinya relasi antara media, pers dan jurnalis dengan korporasi adalah hubungan kolegial atau kemitraan yang setara. Secara umum karena aktivitas media briefing tersebut dilakukan langsung bertemu dengan media atau jurnalis dalam suasana informal dan membincangkan suatu hal yang tidak dapat dipublikasi, berbagal format kegiatan media briefing tersebut dapat berfunga sebagai :

8

a. praktik komunikasi yang efektif antara korporasi dengan media atau jurnalis: b. Sarana untuk menyampaikan hal-hal yang tidak dapat disampaikan pada siaran pers atau konferensi perspelayanan kebutuhan media atau jumalis terhadap informasi latar belakang atau konteks suatu hal yang tidak dapat diungkapkan secara formal c. perekat menguatnya hubungan baik antara korporasi dan media atau jurnalis Dengan demikian, seluruh aktivitas media relations dalam segala bentuk kegiatan tersebut juga akan memberi manfaat bagi korporasi. Manfaat tersebut antara lain: a. menyamakan persepsi dan tujuan bersama korporasi b. memperkuat kerja sama korporasi khususnya bidang media relations atau public relations. c. melatih kemampuan komunikasi leadership, berelasi atau presentasi di hadapan media dan jurnalis d. membangun pikiran positif terhadap rekan satu tim dan media atau jurnalis sebagai pihak di luar korporasi. e. mengetahui perspektif media atau jurnalis terhadap substansi materi percakapan. f. mendeteksi potensi berbagai kendala dan hambatan terkait materi yang disampaikan.

9

2.3 Media Tour Meskipun kehadiran media sosial dapat digunakan sebagai salah satu saluran untuk membangun reputasi korporasi, media komunikasi dan menjadikan jurnalis atau media memiliki kemudahan akses terhadap korporasi, namun media touring masih dibutuhkan untuk membangun hubungan korporasi lebih dekat dengan jurnalis Memang, aktivitas konferensi pers atau media briefing merupakan aktivitas media relations yang mempertemukan korporasi dengan jurnalis, namun pada beberapa kondisi tertentu aktivitas tersebut tidak efektif digunakan. Pada situasi tertentu untuk tujuan khusus, korporasi tetap membutuhkan aktivitas media touring.

(sumber : https://images.app.goo.gl/cggAQ4kQ1sxKfmSJ7)

10

Media touring merupakan kesempatan yang sangat baik bagi jurnalis atau media untuk menyaksikan secara langsung apa yang tidak dapat disaksikan oleh umum dari bagian dalam sebuah korporasi. Kegiatan Media touring yang dilaksanakan oleh PR Perusahaan biasanya terbagi dalam kegiatan kegiatan kegiatan kerja berikut : a. Kegiatan rutin : Promosi rutin b. Peristiwa penting c. Peresmian Kantor Cabang e. Launching product f. Studi banding

Membawa tim wartawan ke luar daerah tentu bukanlah persoalan yang sederhana. Wartawan tersebut harus diurus dari a sd z dan diberikan kenyamanan selama perjalanan/peliputan. Sudah barang tentu konsekuensi yang paling terasa untuk kegiatan ini adalah besarnya biaya yang diperlukan. Namun perusahaan tetap saja memasukan kegiatan media tour sebagai salah satu agenda kerja yang strategis. Sudah barang tentu hal ini terkait dengan manfaat media tour bagi PR/Perusahaan. Manfaat tersebut diantaranya : - Meningkatkan citra perusahaan - Hubungan baik 11

- Pemberitaan gratis - Menumbuhkan kepercayaan pers terhadap perusahaan - Menjadi “kepanjangan” mata dan pikiran Sebaliknya pihak Pers selalu menyambut baik ajalan Media Tour dari perusaan. Hal ini bukan semata-mata karena kunjungan/wisata gratis. Banyak manfaat yang diperoleh insan Pers dengan mengikuti MediaTour. Manfaat tersebut adalah: a. Memancing kegairahan insan pers dalam menyampaikan informasi kepada publik b. Refreshing c. Hubungan baik d. Memahami kegiatan perusahaan e. Memperoleh informasi yang lengkap 2.4 Media Visit Salah satu strategi tidak langsung dari media relations adalah media visit. Media visit secara sederhana dapat dipahami sebagai aktivitas Junjungan korporasi ke manajemen media massa. Namun, sebagai strategi media relations, media visit merupakan inisiatif dari public relations officer atau media relations officer untuk proaktif membangan hubungan baik terhadap media dengan cara mengunjung kantor media untuk tujuan jangka pendek memperkenalkan din dan korporasi, memiliki hubungan yang bersifat personal, 12

menawarkan kerja sama, meminta dukungan, atau mengetahui jajaran redaksi yang menentukan berita dan kultur kerja media dan tujuan janga panjang untuk menjalin persahabatan dalam relasi yang saling menguntungkan. Selain media visit, ada juga istilah lain yang sering digunakan untuk merujuk pada aktivitas yang sama, yaitu press visit. Manfaat media visit bagi korporasi : a. Memepertahankan berita positif tentang korporasi b. Menimgkatkan reputasi korporasi c. Memperkuat kepercayaan publik terhadap korporasi d. Menaikkan nilai jual dari produk korporasi e. Memperluas relasi f. Membantu korporasi saat mengalami krisis g. Menaikkan nilai jual atau point of selling dari produk a korporasi: memperluas relasi di luar institusi media h. Membantu korporasi saat mengalami krisis.

2.5 Media Center, Media Darling, Media Partner dan Media Sponsor Selain media gathering, media briefing, media tour, dan media visit seperti yang dijelaskan sebelumnya, terdapat istilah atau aktivitas lain yang menjadi bagian relevan sebagai lingkup kerja media 13

relations Istilah atau aktivitas tersebut adalah Media Center, Media Darling Media Partner dan Media Sponsor. Masing-masing istilah memiliki pemahaman, bentuk kegiatan dan tujuan yang berbeda. Namun semuanya berada dalam lingkup kerja media relations 1. Media Center Media center dapat dipahami dalam dua pengertian yang sama tetapi dalam lingkup yang berbeda. Secara umum media center dapat dipahami sebagai pusat aktivitas komunikasi kegiatan yang berhubungan dengan media massa pada sebuah korporasi atau institusi. Namun, pemahaman tersebut dapat berbeda untuk dua lingkup yang berbeda. Pertama, media center sebagai bagian dari kerja internal korporasi. Dalam perspektif ini, media center adalah pusat komunikasi untuk mengendalikan informasi yang digunakan untuk memantau, mencari, menemukan, menyimpan, menganalisis, mengolah dan menyebarluaskan informasi terkait korporasi. Kedua, media center sebagai pusat komunikasi untuk layanan informasi dan fasilitas kerja yang disiapkan oleh korporasi atau institusi kepada jurnalis dan media massa yang melakukan aktivitas jurnalistik. Media center yang dimaksud di sini adalah dalam pengertian kedua tersebut. 2. Media Darling Pihak, dapat berupa individu, kelompok, korporasi atau institusi tapt lebih sering mengacu pada 14

perseorangan, yang sedang disukai oleh media massa sebagai narasumber yang menarik sehingga sering digunakan bahkan diperebutkan oleh media massa Misalnya, Surono Kepala BPPTK Yogyakarta pada saat erupsi gunung Merapi tahun 2010 Menjadi media darling merupakan salah satu impian banyak public relations. Sebab menjadi media darling merupakan salah satu capaian tertinggi dalam membangun hubungan baik dengan media. Menjadi media darling dapat berarti telah mencapai atau bahkan melampaui hubungan yang harmonis, hangat dan bersahabat dengan media atau jurnalis Ada beberapa hal yang penting diperhatikan agar dapat menjadi media darling. Dasarnya adalah mencari dan menemukan jawaban atas pertanyaan Mengapa beberapa orang dikutip di media dan yang lain tidak? Atau, yang lebih penting, bagaimana pernyataan saya bisa dikutip oleh media? Untuk itu, agar seseorang dapat menjadi media darling perlu memperhatikan tips sebagai berikut Media partnership adalah kerjasama yang terjalin antara penyelenggara event dengan media baik TV, radio, online, maupun cetak. Selayaknya sebuah kerjasama, hubungan ini harus saling menguntungkan. Untuk anda penyelenggara event, bekerja sama dengan media dapat meningkatkan kredibilitas event anda dimata publik. Dengan begitu event anda akan dilihat berkualitas dan layak dikunjungi.

15

Pilih Media yang Tepat Korporasi harus memilih media dengan penuh pertimbangan. Event skala nasional akan lebih pas jika bekerja sama dengan media yang cakupannya nasional pula, dan sebaliknya. Selain itu, karakteristik dari event anda juga harus diperhitungkan. Jika event anda banyak menonjolkan elemen visual, media visual seperti TV dan youtube dapat lebih maksimal mengekspos acara anda. Dengan pemilihan media partner yang tepat, dipastikan acara anda akan terpublikasi dengan baik dan ramai dikunjungi.

Pengajuan Proposal Dengan banyaknya proposal yang masuk, proses dari diterima hingga akhirnya direspon bisa sampai berharihari. Untuk itu anda sebaiknya mengirimkan proposal jauh sebelum hari H. Selain mengantisipasi respon yang lama juga memperlihatkan bahwa event anda terencana dengan matang. Tidak cukup sampai disitu, konten proposal juga harus baik. Pastikan isi proposal singkat dan jelas. Hal ini akan memudahkan pembaca untuk memahami isi proposal dengan cepat. Selain konten, penawaran dan permintaan juga harus diperhatikan. Korporasi dapat menawarkan konten eksklusif berupa foto atau video, Wawancara eksklusif, dan area promosi media kepada media. Selain itu anda 16

juga dapat menawarkan pemasangan logo media di semua materi promosi event anda. Sedangkan anda dapat meminta benefit berupa artikel acara anda, program TV/radio yang mengulas acara anda dan penempatan materi promo anda di laman web media. 3. Media Sponsor Media sponsor merupakan sebuah kerja sama seseorang/perusahaan dengan media untuk menyebarkan informasi sekaligus meningkatkan nama baik seseorang/perusahaan. Media sponsor adalah kerjasama sebuah orang/instansi/organisasi dengan media untuk meningkatkan profil (nama baik) dan mempublikasikan eventnya. Kerjasama ini sangat penting khusunya pada seseorang/perusahaan yang memilki sedikit modal untuk mempublikasikan event yang mereka miliki. Dengan adanya Media sponsor maka informasi mengenai event yang direncanakan akan lebih mudah menyebar dan mendapat bantuan dari berbagai instansi. Dengan demikian, nama baik perusahaan juga akan menjadi lebih baik ditelinga ...


Similar Free PDFs