Menyiapkan Generasi Terencana untuk Meningkatkan Mutu Sumber Daya Manusia PDF

Title Menyiapkan Generasi Terencana untuk Meningkatkan Mutu Sumber Daya Manusia
Course BASIC BIOLOGY
Institution Universitas Gadjah Mada
Pages 16
File Size 232 KB
File Type PDF
Total Downloads 136
Total Views 508

Summary

KARYA TULIS ILMIAHPENTINGNYA MENYIAPKAN GENERASI TERENCANA UNTUK MENINGKATKANMUTU SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)Disusun Oleh : Syadza Aliyah Putri XI IPA PERCEPATANMadrasah Aliyah Negeri 2 Pekanbaru T.A/BAB IPENDAHULUAN1 Latar BelakangSumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting...


Description

KARYA TULIS ILMIAH PENTINGNYA MENYIAPKAN GENERASI TERENCANA UNTUK MENINGKATKAN MUTU SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

Disusun Oleh : Syadza Aliyah Putri XI IPA PERCEPATAN

Madrasah Aliyah Negeri 2 Pekanbaru T.A.2020/2021

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah swt. Karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah penelitian yang berjudul “Bahasa Indonesia sebagai Pemersatu Bangsa” dengan baik. Makalah penelitian ini disusun berdasarkan data-data yang penulis dapatkan dari sumbersumber terpercaya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Akhirnya, kritik, saran, dan masukan yang membangun. Sangat penulis butuhkan untuk dijadikan pedoman dalam penulisan kearah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu. Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. Membahas sumber daya manusia berarti juga membahas penduduk dengan segala potensi dan kemampuannya. Potensi manusia terbagi menjadi dua aspek, yaitu aspek kualitas dan aspek kuantitas. Potensi manusia haruslah di bimbing agar membuahkan manusia yang memiliki kualitas yang baik dengan kuantitas yang banyak. Dengan tercapainya kualitas manusia yang baik dan kuantitas manusia yang banyak akan berdampak pada kesejahteraan bagi masing-masing manusia. Dalam usaha meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, banyak faktor yang bisa mendorong terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas dengan kuantitas yang banyak. Selain itu, ada juga hambatan-hambatan dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, pada karya tulis ini akan dibahas hal-hal yang merupakan pendorong terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas, juga hambatanhambatan terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas, khususnya di negara kita, Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia? 2. Apa saja yang menghambat peningkatan kualitas sumber daya manusia? 3. Apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah yang menghambat peningkatan kualitas sumber daya manusia? 4. Bagaimana tahap-tahap menyiapkan generasi terencana? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menemukan jawaban dari rumusan-rumusan masalah di atas. Diharapkan penelitian ini dapat membantu para pembaca dalam menyelesaikan masalah dan menambah wawasan pembaca.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pentingnya Membentuk Sumber Daya Manusia yang Berkualitas Pengembangan sumber daya manusia dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan jabatan atau pekerjaan, sebagai akibat kemajuan teknologi dan semakin ketatnya persaingan diantara perusahaan yang sejenis. Setiap sumber daya manusia yang ada di dalam suatu perusahaan (dunia kerja) dituntut agar bekerja efektif, efisien kualitas dan kuantitas pekerjaannya baik sehingga daya saing perusahaan semakin besar. Pengembangan ini dilakukan untuk tujuan nonkarier maupun karier bagi sumber daya manusia melalui latihan dan pendidikan. Pengembangan sumber daya manusia perlu dilakukan secara terencana. Agar pengembangan dapat dilaksanakan dengan baik, harus lebih dahulu ditetapkan suatu program pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia sendiri juga dapat dibedakan menjadi dua. Yakni pengembangan sumber daya manusia secara makro dan secara mikro. Pengembangan sumber daya secara makro penting sekali dalam rangka mencapai tujuan pembangunan secara efektif. Pengembangan sumber daya secara makro ini bertumpu pada pengertian bahwa pengembangan sumber daya manusia yang terarah dan terencana disertai pengelolaan yang baik akan dapat menghemat sumber daya alam yang ada, atau setidaknya pengelolaan dan pemakaian sumber daya alam dapat secara tepat guna. Karena SDM yang telah dikembangkan seemikian rupa, akan memiliki skill yang cukup untuk memanfaatkan hasil alam secara berkelanjutan. Yang kedua adalah pengembangan sumber daya manusia secara mikro. Pengembangan sumber daya manusia secara mikro ini lebih menekankan pada pengoptimalan hasil kerja yang maksimal dalam suatu perusahaan. Baik secara makro maupun mikro, pengembangan sumber daya manusia jelaslah menuju pada sasaran yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia yang nantinya akan bermuara pada pembangunan bangsa. Dalam pembangunan suatu bangsa memerlukan aspek pokok yang disebut dengan sumber daya (resources) baik SDA atau Natural resources maupun SDM atau human resources. Kedua sumber daya ini sangat penting dalam menentukan

keberhasilan

suatu

pembangunan.

Namun

untuk

mendukung

suatu

pembangunan, SDM adalah yang terpenting , karena jika sebuah negara memiliki suatu SDM yang terampil dan berkualitas maka ia akan mampu mengelola SDA yang jumlahnya terbatas.

Pentingnya pengembangan sumber daya manusia ini juga dapat diklasifikasikan menurut manfaatnya bagi masing-masing subjek yang ada, yakni bagi indivudu selaku tenaga kerja, perusahaan, dan untuk personal, hubungan manusia, dan pelaksanaan kebijakan. 2.2 Penghambat Terbentuknya Sumber Daya Manusia yang Berkualitas Hal ini dapat terjadi karena maraknya masalah-masalah sosial di Indonesia, yaitu : 1. Tingginya pengakses pornografi di Indonesia Pornografi adalah penggambaran tubuh manusia atau perilaku seksualitas manusia secara terbuka (eksplisit) dengan tujuan membangkitkan birahi (gairah seksual). Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, Yuliandre Darwis, menyebutkan Indonesia merupakan negara kedua yang pengguna internetnya paling banyak mengunduh konten-konten vulgar. Maka bisa disebut Indonesia merupakan negara darurat pornografi. Hubungan pornografi dan kualitas SDM yaitu pornografi dapat memiliki dampak yang buruk kepada otak. Tetapi sebuah penelitian mengungkapkan, bahwa menonton film porno dapat berdampak buruk bagi kesehatan otak. Para peneliti di Jerman menemukan, terlalu sering atau secara teratur menonton film atau video porno dapat membuat volume otak di daerah striatum mengalami penyusutan. Striatum merupakan daerah di otak yang berkaitan dengan motivasi. Sehingga pornografi dapat merusak generasi penerus, dan menghambat terbentuknya SDM yang berkualitas. 2. Maraknya penggunaan narkoba/obat-obatan terlarang di usia muda Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba" istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah “napza” yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Jumlah pengguna narkoba di Indonesia hingga November 2015 mencapai 5,9 juta orang. Hal tersebut disampaikan Komjen Pol Budi Waseso Kepala Badan Narkotika Nasional ( BNN) saat berkunjung di Pondok Pesantren Blok Agung Banyuwangi Senin (11/1/2016). Dan setiap hari ada 30-40 orang yang mati karena narkoba. Narkoba banyak memiliki dampak yang berbahaya, utamanya dampak berbahaya narkoba yaitu mengganggu kerja otak. Sehingga dapat merusak sumber daya manusia di Indonesia pada masa produktifnya.

3. Kurangnya tingkat pendidikan yang tinggi yang disediakan sumber daya manusia. Pendidikan bertugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten. 4. Keterbatasan penyediaan kesempatan kerja. Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan untuk diisi oleh para pencari kerja. Namun bisa diartikan juga sebagai permintaan atas tenaga kerja. 5. Rendahnya tingkat pendapatan per kapita sumber daya manusia. Pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang sejahtera. Pendapatan per kapita rendah juga berakibat kemampuan membeli (daya beli) masyarakat rendah, sehingga hasil-hasil industri harus disesuaikan jenis dan harganya. 6. Rendahnya ilmu pengetahuan yang dimiliki sumber daya masyarakat. Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai kenyataan dalam alam manusia. Rendahnya ilmu pengetahuan tentu akan menyulitkan masyarakat untuk mencapai kemajuan. 7. Kurangnya pengetahuan teknologi baru yang digunakan. Teknologi adalah suatu benda atau objek yang diciptakkan oleh manusia yang bisa bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Teknologi sangat berperan dalam usaha mencapai kemajuan di negara-negara besar. Kurangnya pengetahuan terhadap teknologi ini tentu akan membuat masyarakat tertinggal dalam kemunduran.

8. Pembangunan perekonomian di setiap daerah tidak merata. Pembangunan yang kurang merata disebabkan perekonomian yang kurang lancar di suatu negara pada umumnya dan khususnya daerah satu dengan daerah lain. Pembangunan memiliki dampak yang sangat penting dalam menanggulangi pengangguran khususnya pembangunan perekonomian. Apabila pembangunan perekonomian suatu daerah maju atau lancar, maka lapangan pekerjaan yang tersedia di suatu daerah akan semakin banyak. Akan tetapi bila kurangnya lapangan pekerjaan tetap terjadi maka akan menimbulkan pengangguran. 9. Rendahnya produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja menunjukkan kemampuan seseorang tenaga kerja atau pekerja untuk menghasilkan sejumlah output dalam satu satuan waktu tertentu. Produktivitas tenaga kerja tersebut dapat merupakan ukuran efisiensi pemanfaatan tenaga kerja. 10. Adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta. 11. Rendahnya mutu hasil pendidikan. Penduduk buta huruf usia 10 tahun ke atas masih tinggi yaitu sekitar 18,7 juta orang (11%) dan usia 10-44 tahun tercatat 5,9 juta orang. Tingginya angka buta huruf karena masih terus terjadi siswa putus SD di kelas awal (1-3) yaitu 250.000-300.000 per tahun. 12. Tingginya pertumbuhan penduduk. Tingginya pertumbuhan penduduk yang tidak disertai dengan pembangunannya menimbulkan beberapa persoalan di masyarakat. Di antaranya adalah banyaknya masalah ekonomi dan pendidikan yang menyebabkan kemunduran.

13. Minimnya pelatihan dan keterampilan sumber daya manusia. Minimnya pelatihan dan keterampilan sumber daya manusia adalah terbatasnya kemampuan seseorang karena kurangnya pengetahuan dan berlatih untuk menguasai keterampilan tertentu. 14. Tingginya tingkat kemiskinan. Upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya Program Inpres Data Tertinggal (IDT), pemberian kredit untuk para petani dan pengusaha kecil berupa Kredit Usaha Kecil (KUK), Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP), Program Kawasan Terpadu (PKT), Program bapak Angkat, Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) dan program wajib belajar. 15. Rendahnya tingkat pendidikan formal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Tentunya ini adalah dasar dari terbentuknya SDM yang berkualitas. Jika tingkat pendidikan formal rendah, akan mempersulit untuk mencapai kemajuan. 16. Rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan. Rendahnya kemajuan dan pelayanan kesehatan tentu saja menjadi penyebab dari tidak sejahteranya sebuah lingkungan masyarakat. 17. Inflasi dan Pengangguran yang Terus Meningkat. Inflasi atau kenaikan tingkat harga secara umum dan terus menerus bagi sebuah negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, selama tidak melebihi batas normal, berlangsung singkat dan masih dapat terkendalikan oleh pemerintah. Inflasi ini dianggap berbahaya karena dapat menyebabkan dampak negatif seperti menurunkan tingkat kesejahteraan rakyat, memburuknya distribusi pendapatan dan mengganggu stabilitas ekonomi. Seperti halnya inflasi, pengangguran yang terus meningkat merupakan masalah bagi pembangunan ekonomi. Pengangguran yang terus meningkat biasanya berdampak buruk terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan stabilitas nasional.

18. Masalah Pemerataan Pendapatan. Masalah lain yang dihadapi pemerintah dalam melaksanakan pembangunan ekonomi adalah masalah pemerataan pembangunan. Pembangunan ekonomi Indonesia terkonsentrasi hanya di kota-kota besar terutama di Pulau Jawa dan didominasi oleh kelompok tertentu.Pada hakikatnya, pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya sehingga keberhasilan pembangunan nasional tidak hanya diukur dengan keberhasilan dibidang ekonomi (secara materi). 2.3 Solusi dari Penghambat Terbentuknya Sumber Daya Manusia yang Berkualitas Berikut adalah beberapa usaha yang dapat dilakukan pemerintah untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas : 1. Pemerintah membuat program sekolah gratis 12 tahun. 2. Pemerintah memberikan beasiswa pendidikan kepada siswa yang miskin. 3. Pemerintah menyediakan sarana dan prasarana yang memadai serta pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat, dan memiliki sistem administrasi yang baik. 4. Membuka lowongan pekerjaan agar masayrakat didaerah bisa bekerja dan mendapatkan pendapatan yang tinggi sehingga dapat menyekolahkan anak-anak mereka sampai jenjang perguruan tinggi. 5. Perlunya rumah-rumah singgah untuk anak jalanan guna menjadi tempat belajar. Pemerintah harus lebih memperhatikan anak-anak jalanan. Selain itu, pihak swasta juga dapat membantu pemerintah dalam usaha ini : 1. Perusahaan secara komprehensif mengatasi masalah tenaga kerja dan kepemimpinan berkala. 2. Perusahaan membuat kegiatan program pengembangan keterampilan secara berkala. 3. Perusahaan membuat program pengembangan keterampilan dan keahlian untuk para pegawai baru dan para pemimpin perusahaan. 4. Perusahaan harus melakukan delapan pendekatan yang dapat digunakan untuk perencanaan, tenaga kerja, rekruitmen, pelatihan, pengembangan karir manajemen kinerja, merek perusahaan, keahlian pekerja dan sistem meritokasi. 5. Perusahaan harus memberikan pelatihan keterampilan teknologi terbaru secara berkala kepada seluruh tenaga kerja yang bekerja diperusahaan tersebut.

6. Perusahaan memeberikan beasiswa pendidikan kepada seluruh karyawan diperusahaan tersebut untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi. 7. Perusahaan memberikan dana kesejahteraan kepada seluruh karyawannya supaya kesejahteraan karyawannya terjamin. 2.4 Tahap-tahap Menyiapkan Generasi Terencana Berikut adalah tahapan-tahapan dalam menyiapkan generasi terencana demi terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas : 1. Penanaman nilai-nilai moral melalui 8 fungsi keluarga, yaitu :  Fungsi agama, melalui pemberian nilai-nilai keagamaan yang baik sebagai bekal hidup.  Fungsi budaya, melalui penanaman nilai-nilai adat dan kebudayaan yang baik dalam berinteraksi.  Fungsi cinta dan kasih sayang yang diberikan orang tua kepada anak atau remaja akan menghantarkan mereka untuk belajar menyayangi dan menghargai orang lain.  Fungsi perlindungan, keluarga hendaknya menjadi tempat berlindung yang aman bagi remaja.  Fungsi reproduksi, diharapkan melalui keluarga remmaja dapat memahami pentingnya memelihara dirinya dengan pemahaman fungsi reproduksi secara sehat dan benar melalui pernikahan yang sah.  Fungsi sosialisasi dan pendidikan, keluarga diharapkan memberikan pemahaman terhadap remaja akan pentingnya hidup bersosialisasi dengan baik, karena manusia merupakan makhluk sosial.  Fungsi ekonomi, keluarga hendaknya dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya mencari pendapatan dengan cara yang baik serta menggunakannya dengan baik pula.  Fungsi lingkungan, keluarga hendaknya dapat mengaktualisasikan dirinya lewat bersikap bersih dan disiplin. 2. Pendewasaan usia perkawinan, dengan meningkatkan usia perkawinan oertama dengan minimal usia 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria. Merencanakan kerangka masa reproduksi sebaik mungkin dengan tiga masa reproduksi, yaitu menunda perkawinan, masa menjarangkan kehamilan, serta masa mencegah kehamilan. 3. Pemahaman yang benar akan seksualitas serta bahaya NAPZA, HIV dan AIDS. 4. Memiliki keterampilan hidup, yang mampu menghantarkan remaja untuk berperilaku positif dan beradaptasi dengan lingkungan yang memungkinkannya untuk mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam hidupnya. 5. Ketahanan keluarga berwawasan gender. Keluarga memiliki fungsi strategis untuk menanamkan nilai kesetaraan dalam setiap aktivitas keluarga, karena dalam keluargalah semua struktur, peran, dan fungsi sebuah sistem berada. Lewat kemajemukan ini diharapkan ketahanan keluarga dapat tercipta dengan baik.\

6. Komunikasi efektif orangtua terhadap remaja. Komunikasi yang baik antara orangtua dan anak akan menghantarkan remaja menuju gerbang kehidupan yang baik. 7. Peran orangtua dalam pembinaan tumbuh kembang remaja. Orang tua penting untuk bersikap sebagai pendidik, panutan, pendamping, konselor, komunikator, serta sebagai teman dan sahabat. 8. Kebersihan dan kesehatan diri remaja. Keluarga memegang peran penting untuk mengajarkan remaja mengenai kesehatan seluruh anggota tubuhnya termasuk kebutuhan istirahat dan berolahraga. 9. Pemenuhan gizi remaja. Perubahan anak menuju remaja secara otomatis akan mengalami perubahan pada pola makan pula. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pemahaman kepada remaja untuk mengenal pola makan sehat serta berolahraga.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sumber daya manusia adalah suatu proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, terdapat beberapa hambatan yang membuat kita sulit untuk mencapainya. Namun, terdapat beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh pihak pemerintah dan swasta untuk mengatasinya. Selain dari pihak yang disebutkan tadi, tentunya pihak terdekat yaitu keluarga juga berperan penting dalam hal ini. Jika dilakukan bersama, tentunya hambatan-hambatan ini akan dapat diselesaikan. 3.2 Saran Pihak pemerintah dan swasta dapat bersama-sama melakukan usaha sebagai berikut : 1) Memberikan bantuan pelatihan. Beberapa bantuan pelatihan yang diberikan itu antara lain meliputi keterampilan kerajinan rotan, tenun tekstil, makanan, minuman, jamu, peternakan dan pertanian.

2) Memberikan bantuan modal. Bantuan modal itu diharapkan bisa menjadi tambahan masyarakat dan sumber daya manusia untuk menggerakan usahanya atau membuka usaha baru yang dapat banyak menyerap tenaga kerja.

3) Menyediakan

sarana dan prasarana untuk melatih keterampilan para karyawannya.

Seperti menyediakan komputer dan alat-alat teknologi lainnya. Selain itu, dari pihak keluarga tentunya dapat membantu dengan menanamkan nilainilai moral melal...


Similar Free PDFs