METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR Edisi 1 PDF

Title METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR Edisi 1
Author ARief FauZzy
Pages 171
File Size 4.6 MB
File Type PDF
Total Downloads 188
Total Views 342

Summary

METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR Edisi 1 Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR Edisi 1 MUHAMAD RATODI ST Cover Emha Juna Diterbitkan melalu www.nulisbuku.com Copyright © 2017 by Muhamad Ratodi ..Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi ma...


Description

METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR Edisi 1

Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com

METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR Edisi 1

MUHAMAD RATODI ST

Cover Emha Juna

Diterbitkan melalu www.nulisbuku.com Copyright © 2017 by Muhamad Ratodi

“..Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Thabrani dan Daruquthni)

Metode Perancangan Arsitektur

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-NYA lah Buku ini dapat berada di tangan anda sekalian. Semua ini semata-mata karena pertolongan-NYA, sehingga semua hambatan dan kendala dalam peyusunan buku ini dapat dilewati dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membimbing kita semua ke jalan yang benar dan penuh ridho NYA. Tidak seperti buku-buku sejenis, buku ini mencoba menyisipkan nilai islam dalam khasanah arsitektur, sehingga diharapkan tidak hanya mampu memberikan wawasan secara keilmuan namun mampu turut serta mengasah ketajaman religius bagi para calon arsitek. Ucapan terimakasih penyusun haturkan sebesarbesarnya kepada Prof. Dr. Moch. Sholeh M.Pd atas segala inspirasi dan dukungannya untuk merintis peradaban melalui integrasi sains dan islam. Tak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada Ibunda Syarofah, atas doa dan kasih sayang yang sampai saat ini belum mampu terbalaskan. Kepada istri penyusun yang sangat luar biasa, Tien Zubaidah, anaki

Metode Perancangan Arsitektur

anakku, Muhammad Hanif Arrasyid dan Muhammad Ali Junaid, terimakasih…kalian lah matahari sekaligus api semangatku…Dan kepada semua pihak yang telah membantu mewujudkan penulisan buku ini. Tak ada gading yang tak retak, penulis sadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna dan pastinya akan terus mengalami perbaikan-perbaikan di masa yang akan datang, sehingga saran dan masukannya sangat penulis harapkan Akhir kata, Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak Surabaya, 2015 Penyusun

ii

Metode Perancangan Arsitektur

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR METODE PERANCANGAN I.1. PENGERTIAN I.2. KLASIFIKASI PERENCANAAN I.3. EVOLUSI PERANCANGAN I.4. HUBUNGAN PERENCANAAN DENGAN PERANCANGAN BAB II BENTUK, RUANG, SKALA DAN FUNGSI II.1. PENGERTIAN BENTUK II.2. RUANG II.3. SKALA DALAM ARSITEKTUR II.4. FUNGSI RUANG DAN FUNGSI BANGUNAN II.5. BENTUK, RUANG, SKALA DAN FUNGSI DALAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III HUBUNGAN UNSUR YANG TERLIBAT DALAM PEMBANGUNAN III.1. UNSUR PELAKSANA PEMBANGUNAN & TUGASNYA III.2. LINGKUP TUGAS ARSITEK MUSLIM DALAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN III.3. PEMPROSESAN DATA DAN INFORMASI YANG DIPERLUKAN DALAM PERENCANAAN

iii

I Iii 1 5 7 11

13 14 15 18 19

31 35 37

Metode Perancangan Arsitektur

BAB IV FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERENCANAAN DAN KAITANNYA DENGAN PERANCANGAN IV.1. FAKTOR PENGGUNA / MANUSIA IV.2. FAKTOR FISIK IV.3. FAKTOR EKSTERNAL BAB V PENGUMPULAN DATA & TEKNIK PENGUMPULAN DATA ARSITEKTUR V.1. PENELITIAN AWAL V.2. TEKNIK PENGUMPULAN DATA BAB VI IDENTIFIKASI DALAM PERENCANAAN VI.1 IDENTIFIKASI FUNGSI V.2. IDENTIFIKASI LOKASI BAB VII ANALISIS PERENCANAAN VII.1. ANALISIS NON FISIK VII.2. ANALISIS FISIK VII.3. ANALISIS KAWASAN DAN WILAYAH BAB VIII SINTESIS PERENCANAAN VIII.1. SINTESIS NON FISIK VIII.2. SINTESIS FISIK BAB IX PERENCANAAN BERDASAR ANALISIS PERILAKU IX.1. BATASAN LINGKUP PENGERTIAN IX.2. POLA AKTIFITAS IX.3. HUBUNGAN ARSITEKTUR DENGAN PERILAKU BAB X KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR X.1. TOPIK DAN TEMA X.2. KONSEP PERUNTUKAN (ZONEPLAN) X.3. KONSEP TATA RUANG LUAR X.4 KONSEP SIRKULASI X.5. KONSEP ORIENTASI BANGUNAN X.6. KONSEP TITIK TANGKAP BANGUNAN iv

38 43 52

57 59 72 82 86 95 111 112 120 125 127 128 131 138 140 141 144 146

Metode Perancangan Arsitektur

X.7. KONSEP AS BANGUNAN DAN KAWASAN X.8. KONSEP DIMENSI BANGUNAN X.9 KONSEP BENTUK MASSA BANGUNAN X.10. KONSEP STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN X.11. KONSEP UTILITAS BANGUNAN DAFTAR PUSTAKA

v

147 147 149 150 152 158

Metode Perancangan Arsitektur

Sesungguhnya Allah mencintai orang yang jika melakukan suatu pekerjaan dilakukan dengan tepat, terarah dan tuntas HR.Al-Thabrani, Mu'jam al-Ausath, juz 2

BAB I PENGANTAR METODE PERANCANGAN ada bab ini akan dibahas mengenai konsep-konsep dasar dari metode, perencanaan dan perancangan, termasuk didalamnya memahami tentang pengertianpengertian, klasifikasi perencanaan, perkembangan evolusinya hingga hubungan antara perencanaan dengan perancangan.

P

I.1. PENGERTIAN 1. METODE Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

1

Metode Perancangan Arsitektur

Secara etimologis, metode berasal dari kata 'met' dan 'hodes' yang berarti melalui. Sedangkan istilah metode adalah jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga 2 hal penting yang terdapat dalam sebuah metode adalah : cara melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan. Terdapat banyak pengertian dan definisi dari metode menurut para ahli diantaranya sebagai berikut:  Cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi (Rothwell & Kazanas)  Rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan (B Titus)  Suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu (C. Macquarie)  Seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara sistematis atau urutannya logis (Wiradi)  Cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai (Hardjana, A.M)  Cara teratur yg digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan” (KBBI)

2

Metode Perancangan Arsitektur

2. PERENCANAAN Perencanaan sebagai padanan kata asing “planning”, dapat diartikan sebagai suatu sarana untuk mentransformasikan persepsi-persepsi mengenai kondisi-kondisi lingkungan ke dalam rencana yang berarti dan dapat dilaksanakan dengan teratur (William A. Shrode, 1974). Sedangkan Davidoff (1962) menyatakan bahwa perencanaan adalah sebuah proses untuk menetapkan tindakan yang tepat di masa depan melalui berbagai pilihan yang sistematik dan terstruktur. Perencanaan sendiri merupakan suatu proses menyusun konsepsi dasar suatu rencana yang meliputi kegiatan-kegiatan: a) Mengidentifikasi. Menentukan komponen yang menunjang terhadap objek, yang merupakan kompleksitas, fakta yang memiliki kontribusi terhadap kesatuan pembangunan. b) Mengadakan studi. Mencari hubungan dari berbagai faktor terkait, yang memiliki pengaruh spesifik. c) Mendeterminasi. Menentukan setepat mungkin faktor yang dominan dengan memperhatikan kekhususan dari unit perubahan yang spesifik yang memberikan perubahan terhadap faktor lain. d) Memprediksi. Mengadakan ramalan bagaimana suatu faktor akan berubah sehingga mencapai keadaan lebih baik di masa depan. 3

Metode Perancangan Arsitektur

e) Melakukan tindakan. Berdasarkan prediksi di atas, melakukan tindakan terstruktur untuk mencapai tujuan pembangunan. 3. PERANCANGAN Terdapat begitu banyak pengertian yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya sebagai berikut : “Perancangan merupakan proses penarikan keputusan dari ketidakpastian yang tampak, dengan tindakantindakan yang tegas bagi kekeliruan yang terjadi” (M.Asimow, 1982). “Perancangan merupakan upaya untuk menemukan komponen fisik yang tepat dari sebuah struktur fisik” (Christopher Alexander, 1983). “Perancangan merupakan proses simulasi dari apa yang ingin dibuat sebelum kita membuatnya, berkalikali sehingga memungkinkan kita merasa puas dengan hasil akhirnya” (P.J. Booker, 1984). “Perancangan merupakan sasaran yang dikendalikan dari aktifitas pemecahan masalah” (L. Bruce Archer, 1985) “Perancangan merupakan aktifitas kreatif, melibatkan proses untuk membawa kepada sesuatu yang baru dan bermanfaat yang sebelumnya tidak ada” (JB.Reswick, 1965). “Perancangan mempunyai makna memulai perubahan dalam benda-benda buatan manusia” (J.C. Jones, 1990). 4

Metode Perancangan Arsitektur

“Perancangan adalah usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik, melalui tiga proses: mengidentifikasi masalah masalah, mengidentifikasi metoda untuk pemecahan masalah, dan pelaksanaan pemecahan masalah. Dengan kata lain adalah perencanaan, penyusunan rancangan, dan pelaksanaan rancangan” (John Wade, 1977) “Suatu kreasi untuk mendapatkan suatu hasil akhir dengan mengambil suatu tindakan yang jelas, atau suatu kreasi atas sesuatu yang mempunyai kenyataan fisik” (Zainun, 1999)

I.2. KLASIFIKASI PERENCANAAN Untuk dapat mengklasifikasikan sebuah perencanaan, maka perlu dipahami terlebih dahulu mengenai teori perencanaan. Dalam Teori perencanaan (planning theory), teori dapat ditinjau dari 3 (tiga) sisi pemahaman, yakni: a) Theory in Planning (teori dalam proses perencanaan);, adalah pendekatan yang dipakai dalam perencanaan, dimana dalam eksistensi perencanaan berkaitan erat dengan substansi atau objeknya. b) Theory for Planning (teori untuk perencanaan); adalah pendekatan diajukan mencakup berbagai teori sosial yang menjelaskan bagaimana 5

Metode Perancangan Arsitektur

seharusnya masyarakat dan perencanaan di masa depan (tujuan) c) Theory of Planning (teori perencanaan); adalah pendekatan yang kemudian mendukung berbagai kebijakan perencanaan baik dalam proses atau prosedur dan cara melaksanakannya maupun substansi perencanaannya. Dalam mengkaji perencanaan, dapat ditinjau dari beberepa aspek, diantaranya: 1. Berdasarkan titik pusat perencanaan, maka perencanaan dapat diklasifikasi menjadi 3 titik pusat / fokus perencanaan (Faludi, 1982), yakni: a. Objek (object centered), perencanaan berdasarkan orientasi sasaran perencanaan, b. Pemegang kekuasaan (control centered), perencanaan dominan dipengaruhi oleh pemegah modal c. Pengambilan keputusan (decision centered), perencanaan ditempuh melaluli jalan diskusi atau keputusan bersama. 2. Berdasarkan orientasi perencanaan , maka perencanaan diklasifikasikan menjadi dua jenis, yakni: a. Planner Oriented (perencanaan tradisional), dimana perencana sebagai pihak yang dominan 6

Metode Perancangan Arsitektur

dalam hal perencanaan, user menyerahkan segalanya ke perencana. b. User oriented (perencanaan rasional), pemakai menjadi unsur utama dalam orientasi perencanaan 3. Berdasarkan dimensi waktu perencanaan maka perencanaan juga dapat di klasifikasi menjadi tiga jenis yakni : a. Perencanaan jangka pendek (short–range planning). Jangka waktunya sampai 1 atau 2 tahun. b. perencanaan jangka menengah (intermediate planning).Jangka waktunya 2 - > 10 tahun. c. Perencanaan jangka panjang (long-range planning). Jangka waktunya ≥ 10 tahun. 4. Berdasarkan arah alur , perencanaan dapat dibedakan menjadi dua tipe, yakni a. Top Down Planning. Disusun secara menyeluruh kemudian dirinci kepada tingkat yang lebih rendah. b. Bottom Up Planning. Disusun mulai dari bawah kemudian dirangkum dalam tingkat tertentu.

I.3. EVOLUSI PERANCANGAN Menurut Jones .J.C (1970) terdapat 3 fase evolusi dalam desain, yang meliputi fase 1) Craftmanship, 2) Draughtmanship dan 3) Design Method (yang sekarang 7

Metode Perancangan Arsitektur

digunakan). Ketiga fase tersebut secara garis besar, berturut turut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Fase Craftmanship atau Craft Evolution Dimana suatu perencanaan dilakukan dengan mengandalkan kreativitas atau kerajinan (seni) semata oleh sang perancang. Ciri-ciri perencanaannya adalah: - Kreativitas tersebut akan menghasilan suatu bentuk karya seni yang bagus dan indah. - Pelaku perencanaan merupakan perancang dengan skill atau kemampuan yang terlatih - Hasil akhir sebagai penyempurnaan atas kesalahan perancangan yang dibuat sebelumnya. Contoh bangunan atau karya arsitektur dari craft evolution ini adalah bangunan arsitektur tradisional yang penuh dengan ornamen-ornamen.

Gambar 1.1 Bangunan candi sebagai contoh fase Craftmanship 8

Metode Perancangan Arsitektur

2) Fase Draughtmanship Atau fase perencanaan berdasarkan gambar, merupakan perencanaan yang dilakukan dengan menghitung ukuran atau dimensi dengan suatu ukuran tertentu, mempunyai bentuk yang jelas, dan dapat dibuat dengan jumlah yang banyak atau dibuat kembali. Ciri-ciri perencanaan tersebut adalah: - Memisahkan produksi menjadikan beberapa bagian. - Ada kemungkinan merubah bagian-bagian produksi. - Waktu yang digunakan untuk merealisasikan rancangannya lebih efisien. - Melibatkan banyak pelaksana untuk merealisasikannya. - Melaksanakan rencana-rencana yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Gambar 1.2 Bangunan Rumah tinggal yang dibuat berdasarkan gambar kerja 9

Metode Perancangan Arsitektur

3) Fase Design Method Pada fase ini terbagi kembali menjadi dua tipe metode perancangan, yakni tipe Tradisional dan Rasional. Metode Perancangan Blackbox (Tradisional) Metode perancangan blackbox ini, dilakukan secara spontanitas oleh si perancang suatu karya tersebut. Ide datang bisa dari mana saja dan kapan saja untuk membuat suatu karya. Beberapa ciri-ciri metode blackbox menurut Jones (1970) adalah:  Ide kreatifitas rancangan tidak jelas datang dari mana konsepnya, bisa datang dari mimpi, suatu ilham, mungkin bahkan wangsit, atau ujicoba lainnya.  Sukar untuk menjelaskan konsep yang didapat, mengingat ide datang secara spontanitas atau dominan karena pengalaman terdahulu  Proses kreatif satu rancangan tidak dapat terlihat jelas.  Hasil suatu karya tidak dapat di-kritik.  Kapasitas produksi yang bergantung kepada ketersediaan waktu, mood, dan imajinasi si perancang. Metode Perancangan Glassbox (Rasional) Metode perancangan glassbox ini, dilakukan secara rasional dan logis oleh sang perancang terhadap karya yang dibuatnya.Konsep perancangan yang dibuat tidak datang secara spontan namun melalui beberapa tahap10

Metode Perancangan Arsitektur

tahap yang dilakukan dengan mempertimbangkan halhal tertentu. Beberapa ciri-ciri metode glassbox (Jones,1970) adalah:  Analisa dalam merancang dilakukan dengan lengkap, bahkan bisa saja melalui suatu proses pengujian.  Bukan rancangan yang dilakukan dengan cobacoba, namun rancangannya penuh dengan makna dan logis.  Beberapa strategi ditentukan dengan sangat matang. Dalam metode perancangan rasional, sang perencana tidak selalu melakukan pembangunan terhadap karya mereka. Karya yang mereka bikin, bisa dibangun oleh orang lain. Berbeda dengan metode perancangan dengan metode tradisional bahwasanya perencana adalah pelaku pembangunannya.

I.4. HUBUNGAN PERENCANAAN DENGAN PERANCANGAN Dalam kaitan perencanaan dilihat sebagai bagian dari proses perancangan, maka terdapat 3 (tiga) alternatif hubungan meliputi : (1). Hubungan terpadu (integrated), dimana proses perencanaan berjalan bersamaan dengen proses perancangan 11

Metode Perancangan Arsitektur

(2). Hubungan terpisah (segregated), proses perancangan baru bisa dilaksanakan dan selesai bila proses perencanaan sudah dilakukan. (3). Hubungan interaktif (interactive), sebuah proses berkelanjutan, proses perencanaan dan perancangan dilihat sebagai suatu siklus satu kesatuan yang selalu memberika feedback satu dengan yang lain. Gambaran skematiknya sebagai berikut : Hubungan terpadu (integrated), Hubungan terpisah (segregated) Hubungan interaktif (interactive)

Perencanaan - Perancangan

Perencanaan

Perancangan

Perencanaan

Perancangan

Perencanaan

Perancangan

Skema 1.1 Skema jenis hubungan perencanaan dengan perancangan 12

Metode Perancangan Arsitektur

Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalanNya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS 61:4)

BAB II BENTUK, RUANG, SKALA DAN FUNGSI ab ini akan membahas tentang konsep dasar mengenai bentuk, ruang, skala dan fungsi serta kaitannya serta aplikasi ke empat elemen tersebut ke dalam proses perencanaan dan perancangan arsitektur.

B

II.1 PENGERTIAN BENTUK Sebagai karya visual, bentuk memiliki peran yang menetukan dalam perencanaan dan perancangan arsitektur, diman bentuk berkait erat dengan aspek yang mendasari keputusan dalam proses perancangan, yakni citra. Bentuk merupakan sebuah istilah inklusif yang memiliki beberapa pengertian. Bentuk dapat dihubungkan pada penampilanluar yang dapat dikenali seperti sebuah kursi atau seseorang yang mendudukinya. Bentuk sendiri diartikan sebagai alat pokok bagi perancang, dimana dibutuhkan kepekaan untuk memilih, menguji dan memanipulasi unsur-unsur berbagai bentuk dasar juga organisasi ruang dan perubahan-perubahan yang terjadi sehingga berkait satu sama lain, bermakna, 13

Metode Perancangan Arsitektur

ditunjang dengan pengorganisasian ruang, struktur dan kesatuan yang tepat (Ching, 1996) Sedangkan Hugo Haring mendefinisikan bentuk sebagai suatu perwujudan dari organisasi ruang yang merupakan hasil dari suatu proses pemikiran. Proses ini didasarkan atas pertimbangan fungsi dan usaha pernyataan diri/ekspresi. Eppi dkk (1986) mendefinisikan bentuk sebagai unsur yang memiliki garis, lapisan, volume, tekstur dan warna, dimana kombinasi kesemuanya akan menghasilkan pengekspresian bangunan

II.2. RUANG Ruang adalah daerah tiga dimensi dimana obyek dan peristiwa berada. Ruang memiliki posisi serta arah yang relatif, terutama bila suatu bagian dari daerah tersebut dirancang sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Ruang merupakan wadah dari aktifitas-aktifitas manusia, baik aktifitas untuk kebutuhan fisik maupun emosi manusia. Ruang digunakan untuk mewadahi satu aktifitas manusia atau lebih. Ruang terkait dengan volume dan volume mempunyai tiga aspek dimensi, yaitu panjang, lebar dan tinggi. Ruang yang digunakan lebih dari satu fungsi dan aktifitas disebut ruang multifungsi. Ruang yang bisa digunakan untuk mewadahi aktifitas yang berlainan bahkan untuk aktifitas yang sangat bertentangan (seperti aktifitas sakral dan profan) disebut ruang yang relatif. 14

Metode Perancangan Arsitektur

Gambar 2.1 Ruang sebagai bentuk 3 dimensi

II.3. SKALA DALAM ARSITEKTUR Skala dalam arsitektur menunjukkan perbandingan antara elemen bangunan atau ruang dengan suatu elemen tertentu dengan ukuran manusia. Skala terdiri dari dua macam, yakni : 1) Skala manusia, perbandingan ukuran elemen bangunan atau ruang dengan dimensi tubuh manusia 2) Skala Generik, perbandingan ukuran elemen bangunan atau ruang terhadap elemen lain yang berhubungan dengannya atau disekitarnya

Gambar 2.2 Ilustrasi skala dalam arsitektur 15

Metode Perancangan Arsitektur

Pada lingkungan perkotaan, terdapat beberapa macam skala, yakni diantaranya : 1) Skala Intim Merupakan skala ruang kecil sehingga memberikan rasa terlindung bagi manusia yang berada didalamnya. Contoh taman kecil yang dikelilingi bangunan rumah

Gambar 2.3 Taman kecil yang mencerminkan skala intim 2) Skala Perkotaan Merupakan skala ruang yang dikaitkan dengan kota serta lingkungan manusianya sehingga manusia merasa memiliki atau kerasan pada lingkungan itu.

Gambar 2.4 Ilustrasi skala kota 16

Metode Perancangan Arsitektur

3) Skala Monumental Didefiniskan sebagai ...


Similar Free PDFs