PERANCANGAN City Hotel **** ARSITEKTUR PDF

Title PERANCANGAN City Hotel **** ARSITEKTUR
Author Ardhy Ardiansyah
Pages 49
File Size 3.6 MB
File Type PDF
Total Downloads 113
Total Views 751

Summary

Jurusan Arsitektur Nama : Sri Indah Fhatma Zora Fakultas Teknik Nim : 1004104020018 Universitas Syiah Kuala D. Pembimbing : Irfandi, ST, MT D. Koordinator : Ir. Bustari, MT PERANCANGAN ARSITEKTUR City Hotel **** PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Berkembangnya pembangunan di kawasan kota Banda Aceh, terl...


Description

Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Nama Nim D. Pembimbing D. Koordinator

: Sri Indah Fhatma Zora : 1004104020018 : Irfandi, ST, MT : Ir. Bustari, MT

PERANCANGAN

ARSITEKTUR

City Hotel ****

PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Berkembangnya pembangunan di kawasan kota Banda Aceh, terlebih setelah musibah gempa dan Tsunami sepuluh tahun silam, membawa dampak di berbagai sektor. Hal ini mengundang pendatang lokal maupun internasional menuju ibukota provinsi Aceh, guna ikut serta dalam menanamkan saham dalam investasi pembangunan kota. Fenomena tersebut berpengaruh terhadap penambahan jumlah penduduk dan kebutuhannya akan tempat hunian sementara. Dengan menimbang segala aspek tersebut, maka pembangunan “Hotel Bintang 4” dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan akan hunian vertikal yang bersifat sementara serta ditunjang oleh fasilitas penunjang lainnya.

2. MAKSUD & TUJUAN Maksud dan tujuan proyek pembangunan Hotel adalah : a. Tersedianya fasilitas tempat tinggal sementara bagi para pendatang baik untuk kepentingan wisata maupun kepentingan lain seperti bisnis, kantor dan sebagainya. b. Menambah pendapatan bagi pemerintah kota Banda Aceh secara khusus. c. Membuka lapangan kerja baru bagi penduduk kota Banda Aceh. d. Menambah daya tarik kawasan Lambhuk kota Banda Aceh.

3. PERMASALAHAN 1. Bagaimana merespon kebutuhan yang tidak terduga dari pengguna terhadap fasilitas bangunan 2. Bagaimana menciptakan sistem keamanan yang optimal, sarana dan prasarana yang representative, serta sistem sirkulasi pada bangunan 3. Pencapaian, Sirkulasi, Aksesbilitas 4. View dan Orientasi bangunan 5. Penataan Massa bangunan 6. Permasalahan pada Bangunan :  Program ruang  Sistem struktur dan konstruksi serta utilitas  Desain fasade  Ruang yang diperlukan  Zoning aktivitas

4. BATASAN Adapun perancangan ini dibatasi sesuai dengan fasilitas pelayanan Hotel dan gedung pertemuan yang sesuai standard dan melihat isu-isu lokal serta peraturan yang terdapat di lokasi perancangan. Maka, dalam hal ini “Hotel Bintang 4 dan Convention Centre” merupakan judul rancangan yang dipilih. Selain itu, ketentuan dimensi ruang yang digunakan nantinya merujuk pada standar perancangan hotel dan gedung pertemuan yang ditentukan oleh Kementrian pariwisata.

PENDAHULUAN 5. KERANGKA BERPIKIR LATAR BELAKANG MAKSUD DAN TUJUAN

City Hotel Bintang 4 PERMASALAHAN

data primer Survey lokasi Existing site

data sekunder DATA

studi literatur studi banding

ANALISA

KONSEP PERANCANGAN schematic design

Perancangan City Hotel Bintang 4

STUDI LITERATUR 1. dEfiniSi ; Beberapa pengertian tentang hotel sebagai berikut :  Hotel marketing (suatu pengantar) : (A. Joen, Oka, Hotel Marketing, suatu pengantar) Kata Hotel berasal dari bahasa Yunani yaitu Hotells yang berarti memberi tempat perlindungan kepada pengunjung dengan imbalan upah atau hadiah bagi pemiliknya  Professor K. Kraft : (Lembaga riset pariwisata oleh Professor K. Kraft) Hotel adalah sebuah gedung atau bangunan yang menyediakan penginapan, makanan dan pelayanan bagi mereka yang menginap dan mengadakan perjalanan  Peraturan usaha dan penggolongan hotel, keputusan MENPARPOSTEL RI No. 37/PW304/MPPT-89 tentang Peraturan Usaha Penggolongan Hotel : Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum dan jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersil  Menurut Hotel Proprietorist act. 1956 Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus  Webster student dictionary : (Webster Student’s Dictionary, American Book Company) Hotel adalah sebuah rumah yang menyediakan penginapan dan biasanya makanan bagi umum, terutama untuk orang-orang yang singgah sementara waktu  Fred Lawson : (Fred Lawson, Hotels, Motels and Condominium Design, Planning and Maintenance, 1980, hal. 11) Hotel sebagai bangunan umum yang memberikan jasa kepada orang yang melakukan perjalanan atas dasar imbalan. Dua jenis pelayanan utama adalah akomodasi serta makanan dan minuman  Talbot Hamlin F.A.I.A. : (Talbot Hamlin FAIA Form and Function of 20th Century Architecture) Hotel sebagai bangunan untuk penginapan dan jamuan bagi orang yang sedang melakukan perjalanan. Ia berpendapat bahwa hotel pada abad ke-20 ini masih melayani fungsi yang sama dengan hotel-hotel masa lampau yaitu sebagai tempat istirahat umum  American Encyclopedia : (American Encyclopedia) Hotel adalah suatu badan usaha yang menyediakan pelayanan penginapan serta menyediakan sarana lainnya bagi wisatawan  Oxford Advanced Leaner’s Dictionary : (Oxford Advanced Leaner’s Dictionary) Hotel adalah bangunan atau gedung dimana ruangan-ruangan, makanan-makanan dan fasilitas yang ada bagi masyarakat umum yang memberikan imbalan balik berupa pembayaran (payment).

2. PengeloMpokkan Hotel ; Hotel dapat dikelompokkan dalam beberapa kriteria menurut kebutuhannya, namun yang lazim digunakan antara lain : (Dimyati, S.A., Pengetahuan Dasar Perhotelan, CV. Deviri Ganan, Jakarta, 1992, hal. 41)

A. Pengelompokkan menurut standar 1. Hotel Internasional 2. Hotel Semi Internasional 3. Hotel Nasional

B. Menurut ukuran hotel 1. Hotel kecil (small size hotel), memiliki 25 – 99 kamar tamu. 2. Hotel menengah/sedang (medium size hotel), hotel yang memiliki 100 – 299 kamar. 3. Hotel besar (big size hotel), memiliki 300 kamar atau lebih.

C. Menurut Waktu Operasinya 1. Around the year operation, Hotel yang beroperasi sepanjang tahun. 2. Seasonal Hotel, Hotel yang beroperasi pada musim-musim

D. Menurut Lokasi Hotel 1. Resor Hotel, Hotel didaerah Rekreasi atau peristirahatan, Misalnya :  Mountain Hotel, Hotel yang berada di pergunungan  Beach Hotel, Hotel yang berada di pantai.

STUDI LITERATUR 2. City hotel  City Hotel, hotel ditengah kota-kota besar, terutama di ibukota  Urban Hotel, hotel yang berada didekat kota  Sub Urban, terletak dipinggiran kota/kota satelit  Highway Hotel, hotel yang berada dijalur highway  Airport Hotel, terletak didaerah pelabuhan udara. 3. Residential hotel, hotel yang berlokasi dipinggiran dekat kota-kota besar, cukup jauh dari keramaian, hiruk-pikuk polusi udara kota, tetapi terjangkau dari tempat usaha. Hotel ini dilengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk keluarga, karena diperuntukkan bagi mereka yang tinggal dalam jangka waktu lama. 4. Transit hotel, hotel yang disediakan bagi tamu yang akan singgah dalam suatu perjalanan. Biasanya terletak di Airport, Pelabuhan, Terminal Kereta Api, dan sebagainya. 5. Country hotel, hotel yang disediakan sebagai fasilitas akomodasi bagi tamu antar negara. 6. Research hotel, hotel yang disediakan bagi tamu yang bertujuan mengadakan research. 7. Boutique hotel, hotel yang diperuntukkan bagi tamu yang ingin mendapatkan suatu tempat peristirahatan yang nyaman, aman dengan privacy yang tinggi, dilengkapi dengan fasilitas memadai. Hotel ini mempunyai keunikan tersendiri sebagai daya tarik visual. Letaknya disesuaikan dengan keunikan yang akan ditonjolkan. 8. Motel (motor hotel), hotel yang berlokasi dipinggir jalan raya yang menghubungkan suatu kota besar dengan kota besar lainnya, atau dipinggir jalan raya dekat pintu gerbang/batas kota besar. Diperuntukkan bagi orang-orang yang melakukan suatu perjalanan jauh, karenanya didalam motel harus ada garasi atau tempat parkir mobil yang terpisah, walaupun kamar-kamar tamunya berada dalam satu bangunan gedung. Perkembangan usaha perhotelan dan perkotaan menyebabkan hotel yang tadinya bertaraf nasional menjadi hotel internasional, hotel kecil menjadi besar atau penggabungan residential hotel dengan city hotel dan seterusnya.

2. Klasifikasi Hotel ; Klasifikasi hotel adalah suatu sistem pengelompokkan hotel kedalam berbagai kelas dan tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Sistem klasifikasi hotel didunia berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lain. Di Indonesia berdasarkan MENPARPOSTEL No.KM.94/HK.103/MPTT87, dan keputusan DIRJEN PARIWISATA No.14/U/11/88, tentang pelaksanaan ketentuan usaha dan penggolongan hotel, menentukan klasifikasi hotel berdasarkan penilaian-penilaian : a. Besar kecilnya hotel atau banyak sedikitnya jumlah kamar b. Fasilitas yang tersedia untuk tamu, seperti ruang penerimaan untuk tamu, dapur, toilet dan telepon umum c. Peralatan yang tersedia, baik bagi karyawan, tamu, maupun bagi pengelola hotel, peralatan yang dimiliki oleh setiap department/bagian, baik yang dipergunakan untuk keperluan pelayanan tamu maupun untuk keperluan pelaksanaan para karyawan d. Kualitas lokasi dan lingkungan bangunan e. Kualitas bangunan,kualitas bahan-bahan bangunan yang dipergunakan seperti kualitas lantai, dinding termasuk juga tingkat kekedapan terhadap suara yang datang dari luar maupun dari dalam hotel f. Tata letak ruang dan ukuran ruang g. Pelayanan yang diberikan dengan mengacu pada kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan para tamu. Hotel-hotel yang tidak memenuhi kelima standar diatas, disebut hotel non

bintang atau

hotel melati. Adapun tujuan penggolongan ini : a. Agar investor dibidang perhotelan mempunyai pedoman tentang persyaratan-persyaratan teknis pelayanan, tenaga kerja dan fasilitas tambahan b. Agar calon tamu hotel dapat mengetahui dengan jelas tarif hotel dalam hubungannya dengan fasilitas minimal yang ditawarkan c. Demi terciptanya persaingan yang sehat antara pengusaha hotel d. Terciptanya keseimbangan antara permintaan-penawaran kamar hotel e. Demi dapat dikendalikannya penanaman modal dibidang perhotelan.

STUDI LITERATUR Berdasarkan penggolongan tersebut diatas, maka hotel dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Hotel bintang satu (*)  Jumlah kamar minimal 10 kamar tidur  Ukuran kamar tidur standar termasuk kamar mandi : Single bed : 18 m2 Double bed : 20 m2  Mempunyai kamar mandi yang cukup, ruang umum (lobby, ruang makan dan sebagainya).

2. Hotel bintang dua (**)  Minimal 15 kamar tidur yang dilengkapi dengan kamar mandi  Ukuran kamar tidur standar termasuk kamar mandi : Single bed : 18 m2 Double bed : 20 m2  Ruang umum dan sebagian ruang dilengkapi dengan AC system dan fasilitas hiburan lainnya

3. Hotel bintang (***)  Jumlah kamar minimal 30 kamar tidur yang baik  Ukuran kamarr tidur standar termasuk kamar mandi : Single bed : 22 m2 Double bed : 26 m2  Tiap kamar dilengkapi dengan AC system, alat komunikasi, perlengkapan kamar, menyediakan fasilitas restaurant, bar, olahraga dan fasilitas lainnya.

4. Hotel bintang (****) 1. Umum Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby, function room,restoran, dan kamar tidur.

2. Kamar Tidur  Terdapat minimal 50 kamar standard dengan luas 24 m2/kamar  Terdapat minimum 3 kamar suite dengan luas 48 m2/kamar  Ukuran Tempat tidur : Single bed : 24 m2 Double bed : 28 m2  Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai  Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar  Dilengkapi dengan Wi Fi untuk mengakses internet (hotel bisnis).

3. Ruang Makan Mempunyai minimum 2 buah dining room, salah satunya berupa coffee shop.

4. Bar  Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi dengan pengatur udara mekanik (AC) dengan suhu 240C  Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1 m.

5. Ruang Fungsional  Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar  Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobby  Terdapat Pre function room.

6. Lobby  Mempunyai luasan minimum 100 m2  Terdapat 2 toilet umum untuk pria dan 3 toilet umum untuk wanita dengan perlengkapannya  Lebar koridor minimum 1,6 m.

7. Drug Store  Minimum terdapat drug store, bank, money charger, air line agent, souvenir shop, biro perjalanan, perkantoran, butik dan salon  Tersedia poliklinik dan paramedis.

8. Sarana Rekreasi dan Olahraga  Minimum 1 buah dengan pilihan: tennis, bowling, golf, fitness, sauna, billiard, jogging, diskotik, atau taman bermain anak  Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam renang anak  Sarana rekreasi untuk hotel di pantai dapat dipilih dari alternatif berperahu, menyelam, selancar atau ski air  Sarana rekreasi untuk hotel di gunung dapat dipilih dari alternatif hiking, berkuda atau berburu.  Diskotik/night club kedap suara dengan AC dan toilet.

9. Utilitas Penunjang      

Transportasi vertikal mekanis Ketersediaan air bersih minimum 700 liter/orang/hari Dilengkapi dengan instalasi air panas/dingin Dilengkapi dengan telepon lokal dan interlokal Tersedia PABX Dilengkapi dengan sentral video/TV, radio, paging, carcall.

5. Hotel bintang (*****)  Jumlah kamar minimal 100 kamar tidur yang dilengkapi dengan kamar mandi dengan ukuran yang serasi  Perlengkapan kamar yaitu AC system, telepon dan sound system  Fasilitas umum yaitu restaurant, bar, ruang pertemuan, banquet, fasilitas olahraga dan fasilitas lainnya.  Tingkat manajemen teratur, ditangani tenaga terdidik dan terlatih. Penggolongan kelas hotel di Indonesia ditetapkan pada tahun 1977, itu sama dengan system klasifikasi hotel di negara-negara Perancis, Spanyol, Israel, Ceylon dan Afrika Selatan pada tahun 1972.

1. Acacia Hotel Jakarta

STUDI BANDING Sebuah hotel berbintang empat yang beralamat di Jl. Kramat No. 81, Jakarta ini menjadi salah satu tempat favorit memiliki 214 kamar, yang terdiri dari Deluxe Rooms, A-Club Rooms, Executive Rooms, Suite Rooms dan Penthouse. Selalu menjadi pionir dalam kenyamanan dan kepuasan pelanggan, FREE koneksi Internet yang diberikan di setiap kamar, dengan kecepatan up to 1MB, untuk A-Club room disediakan komputer pribadi dan fasilitas individually controlled air conditioning, IDD, Satellite TV dan dua channel film hiburan, Coffee and Tea maker In-room Bars dan kulkas, kamar mandi elegan, kotak deposit.

Fasilitas Hotel Acacia Jakarta • • • • • • • • • • • • • • • • •

Frontdesk 24h Bar/Lounge Laundry Fitness Centre Business Centre Lift/Elevator Concierge Ballroom Deposit Box Non-smoking Fl Cold Pool Restaurant Sauna / Spa Room Service Internet Meeting Room Conference Rm Car Parking Cable TV Fax Machine

Salah satu tempat menarik di hotel ini dalah Pharaoh Pub dan Discotique, tempat yang cocok bagi mereka yang suka Clubbing. Tempat bersantai lainnya adalah The Promenade Café, yang menawarkan spesialisties dari Asian dann Western Ada lagi Fountain Bar, tempat yang elegan untuk menikmati koktail favorit sambil mendengarkan live piano. Golden Ming Chinnese Restaurant menyajikan masakan Kanton dan Sichuan. Golden Rose Ballroom merupakan tempat pertemuan Berkapasitas 1.200 orang.

2. Century Park Hotel Jakarta

STUDI BANDING Hotel bintang 4 dengan 3 restoran, dekat dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno. Hotel Century Park ini berlokasi di Kebayoran Baru. Dan hotel ini berdekatan dengan : 1. Stadion Utama Gelora Bung Karno (0,6 km) 2. Giggle the Fun Factory (0,3 km) 3. Teater JKT48 (0,3 km) 4. Mall fX Sudirman (0,3 km) Hotel ini mempunyai 475 kamar tamu, Fasiltas yang diberikan di dalam kamar tersebut terdapat Minibar, TV satelit, Layanan kamar 24 jam, Pemanas air untuk membuat kopi/teh.

Fasilitas Century Park Hotel Jakarta  Kolam renang luar ruangan

 3 restoran     

2 lapangan tenis luar ruangan Pusat konferensi Sauna Layanan pernikahan Golf - driving range terdekat

Senayan cafe

- restoran ini memiliki spesialisasi masakan Indonesia dan menyajikan sarapan, makan siang, makan malam, dan minuman. Tamu dapat menikmati minuman di bar.

Sweet Corner - kafe ini melayani santapan ringan saja. Gazebo Pool - kafe di tepi kolam renang ini melayani menikmati minuman di bar.

santapan ringan dan minuman. Tamu dapat

The Pade Hotel

STUDI BANDING Denah, Tampak dan Perspektif hotel

FASILITAS-FASILITAS MEETING ROOM CAFÉ GYM/FITNESS CENTER RESTAURANT KOLAM RENANG ROOM SERVICE PARKIR MOBIL LAUNDRY/DRY CLEAN WI-FI DI AREA UMUM AKSES INTERNET

TAMPAK SAMPING KIRI

HOTEL THE PADE MERUPAKAN SALAH SATU BUTIQ HOTEL PERTAMA YANG ADA DI ACEH. DESAIN DARI BANGUNAN INI TERINSPIRASI DARI ARSITEKTUR MODERN TIMUR TENGAH. SEHINGGA MENJADIKAN BANGUNAN TERSEBUT TAMPAK UNIK

DENAH LANTAI 1 DAN DASAR

THE PADE HOTEL ADALAH SALAH SATU HOTEL BINTANG 3 YANG ADA DI ACEH, BERALAMAT JALAN SOEKARNO HATTA NO.1 DESA DAROY KAMEU, KECAMATAN KAMEU, ACEH BESAR. HOTEL INI TERLETAK 20 MENIT DARI PUSAT KOTA, DAN 12 KILOMETER DARI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN ISKANDAR MUDA SERTA 7 KILOMETER DARI MASJID RAYA BAITURRAHMAN

TAMPAK SAMPING KANAN

POTONGAN

Di print TAMPAK DEPAN

TAMPAK BELAKANG

TAMPAK SAMPING KIRI

TEMA PERANCANGAN 1. definisi; Arsitektur Hijau (Green Architecture) adalah arsitektur yang berwawasan lingkungan dan berlandaskan kepedulian tentang konservasi lingkungan global alami dengan penekanan pada efisiensi energi (energy-efficient), pola berkelanjutan (sustainable) dan pendekatan holistik (holistic approach). (Jimmy Priatman, ”ENERGY-EFFICIENT ARCHITECTURE” PARADIGMA DAN MANIFESTASI ARSITEKTUR HIJAU) Arsitektur Hijau (Green Architecture) Sebuah proses perancangan dengan mengurangi dampak lingkungan yang kurang baik, meningkatkan kenyamanan manusia dengan efisiensi dan pengurangan penggunaan sumber daya energi, pemakaian lahan dan pengelolaan sampah efektif dalam tatanan arsitektur (Futurarch 2008, “Paradigma Arsitektur Hijau”, green lebih dari sekedar hijau,)

3. Sifat berkonsep green architecture

A. Sustainable ( Berkelanjutan ). Yang berarti bangunan green architecture tetap bertahan dan berfungsi seiring zaman, konsisten terhadap konsepnya yang menyatu dengan alam tanpa adanya perubahan – perubahan yang signifikan tanpa merusak alam sekitar.

B. Earthfriendly ( Ramah lingkungan ). Suatu bangunan belum bisa dianggap sebagai bangunan berkonsep green architecture apabila bangunan tersebut tidak bersifat ramah lingkungan. Maksud tidak bersifat ramah terhadap lingkungan disini tidak hanya dalam perusakkan terhadap lingkungan. Tetapi juga menyangkut masalah pemakaian. C. High performance building. Bangunan berkonsep green architecture mempunyai sifat seperti “High performance building”. fungsinya ialah untuk meminimaliskan penggunaan energi dengan memanfaatkan energi yang berasal dari alam ( Energy of nature ) dan dengan dipadukan dengan teknologi tinggi ( High technology performance ).

2. prinsip-prinsip green architecture  Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan ).  Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada.  Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang / Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam.  Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut / Respect for site : Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).  Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya.  Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan / Holism : Ketent...


Similar Free PDFs