Modul volume PDF

Title Modul volume
Author Zanuar Arifin
Pages 306
File Size 58.2 MB
File Type PDF
Total Downloads 462
Total Views 1,025

Summary

PENGANTAR AKUNTANSI DAN BISNIS Definisi akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan/pengklasifikasian, dan pengikhtisaran transaksi keuangan untuk diwujudkan/diinterpretasikan dalam bentuk laporan keuangan atau system informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak berkepentingan mengenai...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Modul volume ZANUAR ARIFIN

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

HALIAH IMRAN bolong mare

Account ing Policy Account ing St andard Overview Sri Ambardi Bab – 1 : Akunt ansi, Proses Akunt ansi dan Persamaan Akunt ansi ika marcella

PENGANTAR AKUNTANSI DAN BISNIS Definisi akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan/pengklasifikasian, dan pengikhtisaran transaksi keuangan untuk diwujudkan/diinterpretasikan dalam bentuk laporan keuangan atau system informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan. Secara umum, perusahaan adalah suatu organisasi dimana input diproses untuk menghasilkan output (barang atau jasa) bagi pelanggan. Tujuan perusahaan ada 2, yaitu memaksimalkan laba untuk perusahaan komersial dan menghasilkan kemaslahatan bagi masyarakat untuk perusahaan nirlaba. Tiga jenis perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Karena tujuan utamanya menghasilkan laba, maka perusahaan harus bersaing dalam menghasilkan produk yang efisien dengan harga yang murah dan kualitas yang bagus. Rantai nilai sebuah perusahaan sbb:

Input

Proses Bisnis

Barang atau Jasa

Nilai pelanggan

Pihak-pihak yang berkepentingan Disebut juga business stakeholders yang mempunyai kepentingan dalam menentukan kinerja perusahaan. Diantaranya:  Pemilik keuntungan  Manajemen mengevaluasi dan mengontrol kinerja perusahaan  Karyawan memperoleh upah  Pelanggan kepuasan atas barang dan jasa  Kreditor menilai kemampuan perusahaan  Pemerintah menentukan regulasi dan pajak

Profesi Akuntansi

 Akuntan Publik (public accountant) adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu.  Akuntan Intern (private accountant) disebut juga akuntan manajemen adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi.  Akuntan Pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada bidang-bidang pemerintah, misalnya BPK, BPKP, dsb. Bidang spesialisasi akuntansi ada beberapa seperti akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi biaya, akuntansi perpajakan, akuntansi lingkungan, system akuntansi, akuntansi untuk organisasi nirlaba, dsb. Akuntansi keuangan berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan data serta kegiatan ekonomi perusahaan yang berguna bagi pihak intern maupun ekstern perusahaan. Sedangkan akuntansi manajemen digunakan untuk membuat operasi perusahaan semakin baik dan khusus untuk pihak intern perusahaan.

Beberapa konsep akuntasi:

 Konsep Entitas Usaha (Kesatuan usaha) Menurut konsep ini aktivitas usaha dicatat secara terpisah dari aktivitas pihak-pihak yang berkepentingan.  Konsep Biaya Aktiva diukur berdasarkan harga perolehannya atau pertukarannya.  Konsep Objektivitas Catatan dan laporan akuntansi harus berdasarkan bukti objektif.  Konsep Unit Pengukuran

Data ekonomi dicatat dalam satuan mata uang.  Konsep Periode Akuntansi Akuntan harus menentukan periode mana pendapatan dan beban akan dilaporkan.  Konsep Penandingan (matching concept) Pelaporan pendapatan dan beban terkait pada periode yang sama.  Konsep Pengakuan Pendapatan Pendapatan dilaporkan ketika telah dihasilkan tanpa memperdulikan apakah kas telah diterima atau belum.

Persamaan Akuntansi Aktiva = Kewajiban + Ekuitas pemilik Aktiva adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, contoh kas, persediaan, piutang, tanah, peralatan, dsb. Hak atas aktiva dibagi 2 untuk kreditor (kewajiban) dan pemilik (ekuitas).

Unsur-unsur Laporan Keuangan:

 Laporan Laba-Rugi adalah ringkasan pendapatan (revenue) dan beban (expenses) dari satu kesatuan bisnis (business entity) untuk periode waktu tertentu.  Laporan Perubahan Modal adalah ringkasan perubahan modal pemilik suatu kesatuan bisnis yang terjadi selama periode waktu tertentu.  Neraca adalah daftar aktiva, kewajiban, dan modal pemilik suatu kesatuan bisnis pada periode waktu tertentu.  Laporan Arus Kas adalah ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu kesatuan bisnis untuk periode waktu tertentu.

ANALISIS TRANSAKSI DAN PENYESUAIAN Setiap transaki pasti melibatkan akun-akun tertentu yang mana kenaikan atau penurunan pada setiap pos laporan keuangan akan dicatat dalam akun. Akun mempunyai sisi debit dan kredit yang jumlahnya harus selalu sama karena memakai double entry accounting. Kenaikan (Saldo Normal) Penurunan Akun Neraca:  Aktiva  Kewajiban Ekuitas Pemilik:  Modal  Prive (penarikan) Akun Laporan laba rugi:  Pendapatan  Beban

Debit Kredit

Kredit Debit

Kredit Debit

Debit Kredit

Kredit Debit

Debit Kredit

Koreksi Kesalahan Terdapat kesalahan yang menyebabkan perbedaan jumlah kredit dan debit namun ada juga yang tidak. Diantara yang tidak menyebabkan perbedaan sbb:

1. Transaksi tidak dicatat atau diposting, 2. Pencatatan jumlah yang sama di sisi debit dan kredit dengan jumlah yang sama, 3. Pencatatan transaksi yang sama lebih dari satu kali, 4. Posting transaksi benar ke debit kredit namun di akun yang salah. Selain di atas, kesalahan pencatatan menyebabkan saldo debit kredit tidak sama. Istilah kekeliruan adalam pencatatan diantaranya:  Transposisi, artinya urutan digit dalam angka ayat jurnal berubah, missal: 520 ditulis 502.  Slide, artinya kesalahan penempatan jumlah, missal: 520 ditulis 5200. Cara melakukan koreksi kesalahan jika terjadi di jurnal adalah balik atau coret ayat jurnal yang salah dan tulis ayat jurnal yang benar. Ada 2 dasar pencatatan dalam akuntansi, yaitu cash basis dan accrual basis. Pasda cash basis, pendapatan dan beban dilaporkan dalam periode mana kas diterima dan dibayarkan. Sedangkan pada accrual basis pendapatan dan beban dilaporkan ketika telah dihasilkan dan terjadi. Karena akuntansi komersial menggunakan basis akrual maka perlu penyesuaian ketika akhir periode fiskal guna membuat laporan keuangan yang relevan. Beberapa penyesuaian yang dibutuhkan:  Beban yang ditangguhkan atau beban dibayar dimuka Missal: pembelian asuransi, perlengkapan, bayar sewa, dll. Ada 2 metode yang digunakan, yaitu: Dicatat sebagai harta atau aktiva (pendekatan asset), maka penyesuaiannya: Insurance expense xxx (nilainya dicatat sebesar yang terpakai) Insurance xxx Dicatat sebagai beban (pendekatan beban), maka penyesuaiannya: Insurance xxx (nilainya dicatat sebesar yang belum terpakai) Insurance expense xxx Diperlukan jurnal pembalik, tetapi bersifat optional.  Pendapatan yang ditangguhkan atau pendapatan diterima dimuka Missal: sewa, jasa, dll. Ada 2 metode yang digunakan dalam penacatatan, yaitu: Dicatat sebagai utang (pendekatan utang), maka penyesuaiannya: Unearned rent xxx (nilainya dicatat sebesar yang telah dihasilkan) Rent revenue xxx Dicatat sebagai pendapatan (pendekatan pendapatan), maka penyesuaiannya: Rent revenue xxx (nilainya dicatat sebesar yang belum dihasilkan) Unearned rent xxx Diperlukan jurnal pembalik, tetapi bersifat optional.  Beban akrual atau kewajiban akrual Missal: beban gaji yang masih harus dibayar, beban listrik, dll. Jurnal penyesuaiannya: Wages expense xxx (dicatat sebesar nilai yang masih harus dibayar) Wages payable xxx Diperlukan jurnal pembalik, tetapi bersifat optional.  Pendapatan akrual atau aktiva akrual Missal: pendapatan jasa yang masih harus diterima. Jurnal penyesuaianya: Account receivable xxx (dicatat sebesar nilai yang masih harus diterima) xxx

Fees earned

Diperlukan jurnal pembalik, tetapi bersifat optional.  Penyusutan, Amortisasi, dan Deplesi a) Penyusutan untuk aktiva tetap, dimana jurnal penyesuainnya: Depreciation expense xxx Accumulated depreciation xxx b) Amortisasi untuk aktiva tak berwujud seperti patent, copyright, goodwill, dll. Jurnal penyesuaiannya: Amortization expense xxx Patent xxx c) Deplesi digunakan untuk penyusutan barang tambang seperti mineral, batu bara, dll. Jurnal penyesuaiannya: Depletion expense xxx Accumulated Depletion xxx

Siklus Akuntansi: Pencatatan jurnal sesuai dokumen sumber

Posting ke buku besar

Buat neraca saldo sebelum penyesuaian Laporan keuangan Ayat jurnal penyesuaian dibuat

Ayat jurnal penutup dibuat

Neraca saldo setelah penyesuaian diselesaikan dan penutupan

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG Perbedaan yang siginifikan antara perusahaan jasa dan dagang adalah dalam laporan laba ruginya. Berikut cara mencari income pada perusahaan dagang: Sales xxx Deduct: Sales return & allowance xxx Sales discount xxx xxx Net Sales xxx COGS: Inventories, beginning xxx Purchases xxx Deduct: Purchase return&allowance xxx Purchase discount xxx xxx Net purchases xxx

Add: Transportation in Merchandise available for sale Deduct: Ending inventories COGS Gross profit Operation expenses: Sales expenses Administrative expense Total operation expenses Income from operation Other revenue Other expenses Net Income

xxx

xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx (xxx)

xxx xxx

Beberapa Transaksi Penjualan & Pembelian: a. Penjualan & pembelian tunai dan kredit. b. Discount penjualan & pembelian, ini berkaitan dengan syarat penjualan kredit. Contohnya, 2/10, n/30. Artinya pembeli akan mendapat discount sebesar 2% jika melunasi utangnya dalam jangka waktu 10 hari setelah tanggal faktur dan utang tersebut akan jatuh tempo tanpa discount dalam jangka waktu 30 hari setelah tanggal faktur. c. Retur & potongan penjualan maupun pembelian, adanya hal ini membuat penjual mengirimkan memo kredit ke pembeli dan begitu juga sebaliknya, penjual akan menerima memo debit dari pembeli. d. Trade discount, biasanya langsung diberikan ketika terjadi pembelian dlam jumlah besar dan pencatatan dilakukan dengan nilai setelah dikurangi discount tersebut. e. Biaya transportasi, siapa yang menanggung biaya transportasi tergantung pada syarat pengiriman barangnya, ada 2 macam: FOB shipping point:  Pembeli menanggung biaya tarnsportasi, dicatat sebagai transportation in yang menambah nilai inventory,  Dicatat oleh pembeli dan penjual saat barang diangkut dari gudang penjual,  Jika akhir tahun barang belum sampai, maka penjual tidak memasukkan perhitungan inventory tersebut ke persediaan fisik akhir, namun pembeli harus memasukkannya meskipun belum sampai. FOB destination:  Penjual menanggung biaya transportasi, dicatat sebagai transportation out yang masuk ke beban penjualan di Income Statement,  Dicatat oleh pembeli dan penjual saat barang sampai di gudang pembeli,  Jika akhir tahun barang belum sampai, maka penjual harus memasukkan perhitungan inventory tersebut ke persediaan fisik akhir, namun pembeli tidak memasukkannya. Ada 2 macam metode pencatatan dalam perusahaan dagang, yaitu: metode perpetual dan metode periodic. penyusutan persediaan (inventory shrinkage) yang harus disesuaikan merupakan salah satu dampak dari pencatatan perpetual karena catatan tidak sama dengan perhitungan fisik. Perbedaan dalam jurnalnya disajikan dalam contoh ilustrasi di bawah ini. Contoh ilustrasi transaksi: 1) 1 Juli, PT. Darussyifa menjual barang dagang secara kredit kepada PT. Darul Falah sebesar $ 12.000, syarat FOB shipping point, 2/10, n/30. PT. Darussyifa membayarkan ongkos angkut dahulu sebesar $ 500. HPPnya $ 7.200.

Metode Perpetual PT. Darussyifa PT. Darul Falah A/R 12.000 Inventory 12.500 Sales 12.000 A/P 12.500 A/R 500 Cash 500 COGS 7.200 Inventory 7.200 2) 11 Juli PT. Darussyifa menerima pembayaran dari PT. Darul Falah atas pembelian 1 Juli. (Perhatikan, masih dalam periode diskon) Cash 12.260 A/P 12.500 Sales Discount 240* Inventory 240 A/R 12.500 Cash 12.260 *(2% x 12.000) 3) 13 Juli PT. Darussyifa menjual barang sekaligus mengirimkannya ke PT. Darul Falah secara kredit sebesar $ 5.000 dengan syarat FOB destination, 3/10, n/eom. HPPnya sebesar $ 3.500. A/R 5.000 Inventory 5.000 Sales 5.000 A/P 5.000 Transportation out 500 Cash 500 COGS 3.500 Inventory 3.500 4) 31 Juli PT. Darul Falah melunasi utangnya 13 Juli karena telah jatuh tempo. Cash 5.000 A/P 5.000 A/R 5.000 Cash 5.000 Metode Periodik PT. Darussyifa 1) A/R Sales A/R Cash COGS Inventory

12.000 12.000

PT. Darul Falah Inventory A/P

12.500 12.500

500 500 7.200 7.200

2) Cash Sales Discount A/R *(2% x 12.000)

12.260 240*

3) A/R

5.000

12.500

Sales 5.000 Transportation out 500 Cash 500 COGS 3.500 Inventory 3.500

A/P Inventory Cash

12.500 240

Inventory A/P

5.000

12.260

5.000

4) Cash

5.000 A/R

A/P 5.000

5.000 Cash

5.000

KAS Pengendalian kas sangatlah penting karena kas bersifat likuid, sehingga mudah diselewengkan. Diantaranya yang ditempuh adalah dengan melakukan cash opname dan rekonsiliasi bank, serta system yang dirancang untuk pengendalian kas. Seringkali terdapat perbedaan antara uang yang ada dengan pencatatan yang dilakukan. Kekurangan atau kelebihan kas yang terjadi biasanya dicatat dalam akun cash short and over yang akan masuk dalam pendapatan atau beban lain-lain dalam laporan laba rugi. Contoh: Penerimaan kas sebesar $ 3.985 dari penjualan sebesar $ 4.000, jurnalnya: Cash $ 3.985 Cash short & over 15 Sales $ 4.000 Rekonsiliasi bank, disini akan dibahas melakukan rekonsiliasi dengan 2 kolom. Tujuannya untuk membandingkan saldo kas antara catatan perusahaan dan bank setelah dilakukan penyesuaian apakah sama atau tidak. Secara singkat, struktur dari rekonsiliasi bank seperti di bawah ini. Saldo kas menurut laporan bank xxx Saldo kas menurut deposan xxx Ditambah: Ditambah: Deposit in transit xxx Penambahan bank yang belum dicatat oleh deposan1) xxx Bank errors xxx xxx Deposan errors xxx xxx xxx Dikurangi: Dikurangi: Outstanding checks xxx Pengurangan bank yang belum dicatat oleh deposan2) xxx NSF xxx Bank errors xxx xxx Deposan errors xxx Saldo yang disesuaikan xxx Saldo yang disesuaikan xxx

Harus sama Ket: 1)

Penambahan tersebut dapat terjadi ketika pelanggan yang berhutang pada perusahaan langsung membayar ke bank baik pokok maupun bunganya dan jasa giro bank. 2) Pengurangan dapat berasal dari biaya administrasi bank. Jurnal penyesuaian hanya dilakukan oleh perusahaan untuk menyesuaikan saldo kas yang ada di catatannya. Contoh: Adanya NSF, perusahaan membuat jurnal: A/R xxx Cash xxx Adanya biaya administrasi bank dan pelanggan yang membayar langsung ke bank, jurnalnya: Cash xxx N/R xxx Interest revenue xxx

Bank service charge Cash

xxx xxx

Kas Kecil (Petty Cash) Petty cash dibentuk untuk mengangani pembayaran atau pengeluaran kas dalam jumlah kecil. Ada 2 macam pencatatan pada petty cash, yaitu imprest fund dan fluktuatif fund. Perbedaannya dapat dilihat ketika penjurnalan terjadi. Imprest Fund Fluktuatif Fund Saat pembentukan kas kecil: Petty cash xxx Petty cash xxx Cash xxx Cash xxx Saat terjadi pengeluaran: Tidak ada jurnal Supplies xxx Administrative expenses xxx Petty cash xxx Saat penggantian atau pertanggungjawaban: Supplies xxx Petty cash xxx Administrative expenses xxx Cash xxx Cash xxx Pada metode imprest fund atau dana tetap, kas kecil hanya didebit ketika terjadi pembentukan atau jumlahnya ditingkatkan, dan dikredit jika terjadi pengurangan. Penyajian kas di neraca Dalam perusahaan biasanya terdapat kas dan setara kas yang disajikan dalam satu jumlah di neraca. Setara kas adalah kas yang ditanamkan oleh perusahaan pada investasi yang sangat likuid, seperti surat berharga pemerintah, dana pasar uang. Sedangakan saldo akun minimum yang ditentukan oleh bank tidak disajikan di neraca sebagai bagian terpisah, tetapi harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Kas dan setara akan digunakan untuk mencari doomsday ratio (kas dan setara kas dibagi kewajiban lancar)

PIUTANG Ada beberapa macam piutang yang dikenal, diantaranya adalah piutang usaha (account receivable) dan wesel tagih (notes receivable). Selain itu, ada juga piutang bunga, piutang pajak, dll. Piutang usaha merupakan piutang yang dikategorikan sebagai asset lancar. Sedangkan wesel tagih ada yang lancar ada juga yang tak lancar. Biasanya wesel tagih mengandung unsur bunga di dalamnya, sedangkan piutang usaha tidak. Piutang tak tertagih Piutang yang tak tertagih akan diperlakukan sebagai beban bagi perusahaan. Ada 2 metode dalam mencatat piutang yang diperkirakan tidak tertagih, yaitu: 1. Metode penyisihan (allowance method) Sebagian besar perusahaan menggunakan metode ini dalam menyisihkan piutang tak tertagihnya. Penyesuaian yang dibuat dengan metode ini menggunakan jurnal: Bad debt expense xxx Allowance for doubtful account xxx Saat penghapusan: Allowance for doubtful account xxx Account receivable xxx

Saat pemunculan kembali dan pembayaran: Account receivable xxx Allowance for doubtful account xxx Cash xxx Account receivable xxx Ada 2 cara mengestimasi nilai piutang tak tertagih, yaitu berdasarkan penjualan tahun berjalan dan berdasarkan analisis piutang berumur.  Contoh berdasar penjualan: Saldo kredit awal allowance for doubtful account sebesar $ 45.000, penjualan tahun berjalan sebesar $ 1.200.000. Penyisihan ditetapkan sebesar 2% dari penjualan. Saldo piutang sebelum penyesuian $ 290.000. Beban penyisihan : 2% x 1.200.000 = $ 24.000 Saldo allowance akhir tahun : $ 24.000 + $ 45.000 = $ 69.000 NRV (Nilai realisasi bersih) : $ 290.000 - $ 69.000 = $ 221.000  Contoh berdasar umur piutang: Saldo debit awal allowance for doubtful account sebesar $ 45.000, dengan menggunakan metode umur piutang, piutang tak tertagih diestimasikan sebesar $ 30.000. Saldo piutang sebelum penyesuian $ 290.000. Beban penyisihan : $ 30.000 + $ 45.000 = $ 75.000 Saldo allowance akhir tahun = $ 30.000 NRV (Nilai realisasi bersih) : $ 290.000 - $ 30.000 = $ 260.000 2. Metode penghapusan langsung (Direct write off method) Jurnal penyesuaian yang dibuat: Bad debt expense xxx Account receivable xxx Ternyata dapat ditagih kembali (asumsi di tahun fiskal sama): Account receivable xxx Bad debt expense xxx Cash xxx Account receivable xxx Jika terjadi di tahun fiskal yang berbeda, maka bad debt expense diganti dengan retained earning pada jurnal pemunculan kembali A/R. Karakteristik wesel tagih Wesel tagih (N/R) mempunyai tanggal jatuh tempo (due date), bunga, dan nilai jatuh tempo (maturity value). Contoh, Suatu wesel tagih senilai $ 15.000 berjangka waktu 90 hari dan berbunga 12%, maka jurnal yang dibuat saat pelunasan: Cash 15.450 N/R 15.000 Interest revenue* 450 *(12% x 90/360 x 15.000) Jika wesel tagih diatas tidak berhasil ditagih pada saat jatuh tempo, maka dibuat jurnal: Account receivable 15.450 N/R 15.000 Interest revenue 450

Pendiskontoan wesel tagih Wesel tagih dapat didiskontokan ke bank jika perusahaan membutuhkan uang. Contoh pendiskontoan wesel tagih: Suatu wesel tagih senilai $ 1.800, berjangka waktu 90 hari dan berbunga 12%, tertanggal 8 April didiskontokan ke bank pada tanggal 3 Mei dengan bunga 14%. Perhitungan dan jurnalnya sbb: Nilai jatuh tempo tanggal 7 Juli: $ 1.800 + (12% x 90/360 x $ 1.800) = $ 1.854 Diskon atas nilai jatuh tempo: $ 1.854 x 14% x 65/360 = $ 46,87 (65 hari adalah sisa waktu dari 3 Mei s.d 7 Juli) Hasil yang didapat 1.807,13 Jurnalnya: Cash 1.807,13 N/R 1.800 Interest revenue 7,13 Jika ternyata pada saat jatuh tempo tidak terjadi pembayaran, maka perusahaan harus membayar ke bank sebesar nilai tersebut ditambah dengan protess fee dari bank. Jurnal yang dibuat (asumsi protess fee $16): Account receivable 1.870 Cash* 1.870 *($ 1.854 + $ 16)

PERSEDIAAN Semua barang dagang yang dimiliki oleh perusahaan sampai akhir tahun harus dimasukkan dalam persediaan perusahaan pada waktu perhitungan akhir tahun fiskal, seperti:  Barang konsinyasi yang masih di tangan pengecer,  Barang yang masih dalam perjalanan di akhir tahun dengan syarat FOB shipping point, perusahaan bertindak sebagai pembeli,  Barang yang masih dalam perjalanan di ...


Similar Free PDFs