Molasses sebagai hasil samping Pabrik Gula PDF

Title Molasses sebagai hasil samping Pabrik Gula
Pages 14
File Size 859.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 430
Total Views 618

Summary

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia banyak sekali kita jumpai perkebunan tebu terutama di pulau Jawa. Sehingga, industri gula di Indonesia sangat berkembang pesat. Industri ini sudah ada sejak zaman kedudukan Belanda hingga sekarang. Dalam industri gula, pabrik gula tidak hanya ...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Molasses sebagai hasil samping Pabrik Gula dian r

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

PENENT UAN CRIT ICAL CONT ROL POINT (CCP) PADA PROSES PRODUKSI MONOSODIUM GLUT … Dinda. Ayu Put ri

pabrik gula Kosmas Daga Kosmas Tebu devi dewi Adhe Chandra Surya Ghaniy

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia banyak sekali kita jumpai perkebunan tebu terutama di pulau Jawa. Sehingga, industri gula di Indonesia sangat berkembang pesat. Industri ini sudah ada sejak zaman kedudukan Belanda hingga sekarang. Dalam industri gula, pabrik gula tidak hanya menghasilkan gula yang akan dikonsumsi masyarakat namun pabrik gula juga memiliki hasil limbah yang sangat banyak seperti blothong hasil dari penyaringan Nira, ada juga uap yang berbau tidak sedap dan juga tetes atau molasses. Tetes tebu atau dalam bahasa ilmiahnya adalah molasses adalah produk sisa pada proses pembuatan gula. Molasses diperoleh dari hasil pemisahan sirup low grade dimana gula dalam sirup tersebut tidak dapat dikristalkan lagi karena mengandung pecahan sukrosa yaitu glukosa dan fruktosa. Pada sebuah pemprosesan gula, tetes tebu dihasilkan sekitar 5% hingga 6% untuk setiap gilingnya. Walaupun dalam tetes masih mengandung gula, namun tetes sangat tidak baik dikonsumsi karena mengandung kotoran kotoran bukan gula sehingga tidak baik untuk kesehatan. Molasses atau tetes ini tidak baik untuk dikonsumsi namun mengingat nilai ekonomisnya yang masih sangat tinggi biasanya pabrik gula menjual hasil tetes tebu ini. Dalam makalah ini akan membahas manfaat molasses sebagai hasil samping pabrik gula yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk komonditi lain seperti bahan baku pembuatan MSG.

B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian molasses sebagai hasil samping Pabrik Gula? 2. Kandungan zat apa saja yang terekandung dalam molasses?

1

3. Apa saja manfaat molasses sebagai hasil samping Pabrik Gula?

C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian molasses secara jelas sebagai hasil samping Pabrik Gula. 2. Mengetahui kandungan zat apa saja yang terdapat dalam melasses. 3. Mengetahui manfaat lain dari molasses

D. Manfaat 1. Menambah wawasan tentang manfaat lain dari hasil samping pabrik gula yaitu molasse. 2. Sebagai informasi bagaimana molasse sebagai bahan baku untuk pakan ternak, pupuk organik, pembuatan bioetanol dan pembuatan MSG

E. Metode Penulisan Penulisan makalah ini menggunakan metode studi pustaka yang didapat dari buku maupun literature yang terkait

F. Sistematika Penulisan Makalah ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan D. Manfaat E. Metode Penulisan F. Sistematika Penulisan BAB II Pembahasan

2

A. Pengertian Molasses sebagai hasil samping pabrik gula B. Kandungan zat yang ada dalam molasses C. Manfaat lain dari molasses

BAB III Penutup A. Kesimpulan B. Saran

Daftar Pustaka

3

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Molasses sebagai hasil samping Pabrik Gula Molasses merupakan hasil samping pada industri gula dengen wujud berbentuk cair. Molasses adalah limbah utama industri pemurnian gula. Molasses merupakan sumber energi yang esensial dengan kandungan gula didalamnya. Oleh karena itu, molasses memiliki kandungan nutrisi atau zat gizi yang cukup baik. Sumber molasses sendiri didapatkan dari dua macam. Pertama dari tebu dan kedua dari bit. Dari kedua sumber tersebut akan didapatkan molasses yang berbeda sifat dan pengolahannya. Menurut Hulbert Olbrich, (1953) molasses adalah istilah yan diberikan pada limbah akhir yang diperoleh dari proses kristalisasi nira. Jumlah molasses yang diperoleh dan kualitas molasse memberikan informasi tentang sifat dari nira dan pengolahan gula di pabrik gula seperti metode dan klasfikasi nira, metode kristalisasi yang digunakan selama pemanasan dan pemisahan Kristal gula dari kelas low-grade. Kandunan gula rata-rata dari tebu 16-18% hanya 13-14% gula yang hanya dapat diproduksi dan gula sebagian akan masuk kedalam molasses ketika gula mentah diproduksi. Jika konsep molasses harus didefinisikan secara terperinci itu adalah untuk membedakan antara molasses teorretis dan praktis. Theoretically final molasses adalah campuran dari gula, bukan gula, dan air dan juga sakarosa yang tidak mengkristal. Jika kondisi lebih relatif lebih menguntungkan kristalisasi untuk dilakukan (kadar air, suhu rendah, waktu kristalisasi yang lama) mungkin akan membawa sentrifugasi intensif tetes hasil bagi dari 49 akan dicapai. Hasil bagi (Q) merupakan presentase gula dalam kandungan tetes kental. Semakin rendah koefisien maka lebih dekat sirup mendekati molasses teoritis. Dalam produksi memiliki hasil bagi (Q) 40 sampai 50.

4

Practically molasses dioeroleh dari hasil akhir sirup yang penanganannya dengan melihat kondisi dan teknis tidak lagi menghasilkan kristalisasi, tidak ada tambahan jumlah sukrosa yang signifikan yang dapat dipulihkan dengan konsentrasi lebih lanjut. Dengan ini sirup yang memiliki kemurnian hasil bagi diatas 64 bukan lagi disebut tetes tebu. Molasses dari tebu dapat dibedakan menjadi tiga jenis. Molasses kelas satu, molasses kelas dua, dan black strap. Molasses kelas satu didapatkan saat pertama kali nira kental dikristalisasi. Saat dikristalisasi terdapat sisa nira yang tidak dapat terkristalkan maka sisa inilah yang langsung diambil sebagai molasses kelas satu. Kemudian molasses kelas dua atau biasa disebut dengan dark diperoleh saat proses kristalisasi kedua. Warnanya agak kecoklatan sehingga sering disebut juga dengan istilah dark. Dan molasses kelas terakhir Black Starp diperoleh dari dari kristalisasi terakhir, warna molasses ini sesuai namanya yaitu coklat tua yang mendekati kehitaman. Molasses dari bit berbeda dengan molasses dari tebu, yang disebut molasses bit adalah sisa proses kristalisasi gula sehingga tidak ada pengklasifikasian molasses. Molasses bit 50% dari berat kering merupakan gula. Sebagaian besar merupakan sukrosa dan juga mengandung glukosa dan fruktosa.

B. Kandungan zat yang ada dalam Melasses Molasses dari tebu merupakan molasses yang memiliki kandungan 2540% sukrosa dan 12-25% gula pereduksi dengan total kadar gula 50-60% atau lebih. Kadar protein kasar sekitar 3 % dan kadar abu sekitar 8-10% yang sebagaian terbentuk dari K,Ca,Cl, dan garam sulifat. Black strap (molasses kelas akhir) dari proses terakhir pengkristalisasian ternyata memiliki kandungan zat yang berguna. Zat-zat tersebut antara lain kalsium, magnesium, potasium, dan besi. Black strap memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi, karena terdiri dari glukosa dan fruktosa. Berbagai vitamin terkandung pula di dalamnya. Sedangkan Molasses dari bit mengandung biotin (vitamin B7)

5

dalam jumlah terbatas. Vitamin ini berguna untuk pertumbuhan. Molases ini juga mengandung garam-garaman yaitu kalsium, potasium, oksalat dan klorida. Hal yang menarik adalah molases ini sering digunakan sebagai aditif untuk makanan hewan. Table komponen-komponen yang ada dalam molasse Komponen

Rerata

Komponen

Jumlah (mg/L)

(%) Air

20

COD

200.0000 - 1.5000.000

Sukrosa

35

N

2500

Glukosa

7

P

350

Fruktosa

9

Sulfat

25.000

Gula Pereduksi

3

Fosfat

400 – 600

Karbohidrat lain

4

Cl-

35.000

Abu

12

Zn2+

5,0 – 8,0

Nitrogen

4,5

K+

15.000

Asam nir-nitrogen

5

Ca2+

8.000

Lilin, steroid, fosfolipid

0,4

C. Manfaat lain dari Molasses 1. Molasses sebagai pupuk Molasses biasanya dianggap sebagai sirup, gelap manis digunakan untuk memasak dan baking, namun memberikan manfaat yang berguna di kebun juga. Molasses dikumpulkan dari kebun tebu dan dijual kepada konsumen baik dalam bentuk cair dan bubuk. Molasses diterapkan untuk kebun merupakan solusi organik yang digunakan untuk mengusir hama yang tidak diinginkan, seperti semut api, serta untuk mempersubur tanah. Banyak orang tidak tahu bahwa molasses merupakan sumber, baik energi yang cepat untuk berbagai bentuk mikroba dan kehidupan tanah di

6

tumpukan kompos atau tanah. Bahkan molasses telah lama menjadi bagian dari produk yang umum digunakan oleh tukang kebun organik untuk membawa kesuburan yang lebih besar untuk tanah dan tanaman, karena itu merupakan sumber karbohidrat yang merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang sanagt menguntungkan. Sekarang ada banyak nilai dan jenis molasses, tergantung pada jenis dari gula tebu atau gula bit, dan menjalani metode ekstraksi. Molasses kering biasa disemprotkan ke residu gandum yang bertindak sebagai “pembawa”. Untuk berkebun balck stap molasses adalah pilihan terbaik karena molasses ini yang memiliki banyak kandungan zat yang berguna seperti belerang, potassium, besi dan zat mikro dari bahan tebu itu sendiri. Tidak hanya kandungan gula dalam melasses yang berguna namun kandungan zat yang lain juga sangat berguna. Tetes juga merupakan agen chelating yang sangat baik, yang berarti bahwa itu dapat membantu mengkonversi beberapa nutrisi kimia menjadi bentuk yang mudah tersedia untuk organisme dan tanaman untuk digunakan. Molasses black strap (unsulphered) adalah molasses cair yang dapat digunakan sendiri, atau sebagai komponen di kedua semprotan dan drenches tanah, dan dapat menjadi tambahan penting untuk program pemupukan organik. Cara Menggunakan molasses adalah sangat baik bila diterapkan pada tanah dalam hubungannya dengan pupuk organik, atau disemprotkan langsung pada tanaman.

2. Molasses sebagai pakan hewan Selain untuk pupuk molasse juga digunakan untuk pakan ternak. Molassse dapat diberiikan pada ternak ayam, sapi, kuda, dan babi. Berdasarkan hasil penelitian pemberian molasses pada ransum ternak ruminansia adalah sebanyak 5% yang terdiri dari jagung, dedak padi, tepung ikan, rumput gajah secara nyata meningkatkan bobot badan.

7

Molasses sering dimasukan ke dalam ransum sebanyak 2% sampai 5% untuk meningkatkan kualitas pellet. Penggunaan molasses pada industri pakan dengan level diatas 5-10% dapat menyebabkan masalah karena kekentalan dan terjadi pembentukan gumpalan pada mixer. Molasses juga dapat digunakan sebagai bahan pakan untuk sejumlah industri fermentasi. Selain memiliki fungsi yang bermanfaat sebagai pakan ternak, molasses juga dapat menyebabkan keracunan(molasses toxicity). Gejala-gejala yang dapat terlihat yaitu terjadinya inkoordinasi dan kebutaan yang disebabkan oleh deteirisasi otak oleh hamper sama dengan nekrosi serebrokortikal. Keracunan tersebut kemungkinan disebaka oleh defisiensi thiamin (vitamin B1), menurunnya suplai glukosa kedalam otak dan rumen statis. Pemberian hijauan berkualitas baik pada ternak dapat mencegah terjadinya keracunan tersebut. Contoh dari penggunaan molasses dalam ransum pakan yaitu melalui pengolahan pakan UMB (Urea Molasses Block) yang merupakan sumber protein (Non Protein Nitrogen), energi dan mineral yang banyak dibutuhkan ternak. Bahan yang diperlukan dalam pembuatan UMB antara lain molasses sebagai sumber energi, pupuk urea sebagai sumber nitrogen (protein) dan bahan pengisis berupa dedak padi, gandum, bungkil kelapa, bungkil biji kapuk, sebagai bahan pengeras dipakai bentonit, tepung batu gamping dan sebagai bahan tambahan dipakai garam dapur dan mineral.

3. Molasse sebagai bahan baku pembuatan bioetanol Tetes tebu (molasses) mengandung komponen gula monosakarida glukosa dan fruktosa. Komponen ini sulit untuk dikristalkan, sehingga akan terpisah dari Kristal gula pada proses pemasakan. Tetes tebu juga mengandung komponen selain gula seperti mineral. Komponen gula dalam molasses sangat potensial untuk dijadikan bahan baku bioetanol kualitas bahan bakar. Teknologi proses produksi bioetanol dari tetes tebu

8

dapat dikatakan sudah sangat matang. Teknologi produksi bioetanol dengan bahan baku molasses merupakan produksi bioetanol paling mudah dan sederhana jika dibandingkan dengan berbahan baku pati dan biomassa. Pada dasarnya, produksi bioetanol merupakan proses konvesi gula menjadi alkohol dengan memanfaatkan proses fermentasi oleh mikroba. Proses fermentasi merupakan proses produksi energi di dalam suatu sel tanpa menggunakan oksigen. Proses fermentasi sangat popular digunakan dalam pembuatan minuman beralkohol. Molasses yang diperoleh dari tebu sudah merupakan bentuk senyawa gula sederhana yang siap untuk langsung difermentasi oleh mikroba. Berbesa dengan pati, gula masih dalam bentuk karbohidrat sehingga harus diubah senyawa gula sederhana yang dapat difermentasi oleh mikroba. Oleh karena itu, pati harus melalui proses pendahuluan yang dinamakan liukuifaksi dan salarafikasi. Begitu pula dengan gula da dalam biomassa. Untuk memperoleh gula yang siap untuk difermentasikan, biomassa harus melalui proses pendahuluan yang sedikit lebih rumit daripada pati. Proses produksi etanol dari molasses meliputi tiga tahap utama. Tahap pertama adalah fermentasi gula dari molasses dengan menggunakan ragi sebagai mikroba, fermentasi akan menghasilkan etanol beserta pengotor yang mengandung banyak air. Untuk memisahkan pengotor dengan air diperlukan tahap kedua yaitu pemisahan melalui proses distalasi. Apabila etanol akan digunakan sebagai bahan bakar, maka kandungan airnya harus sangat sedikit. Untuk membuang seluruh air yang tersisa diperlukan proses terakhir yaitu dehidrasi. Etanol yang digunakan sebagai bahan bakar memiliki kemurnian 99,5

9

Skema proses produksi bioetanol menggunakan molasse

4. Molasses sebagai bahan dasar Monosodium Glutamate MSG, banyak daiantara kita yang pastinya sering mendengar istilah tersebut. MSG merupakan kependekan dari salah satu jenis asam amino monosodium glutamat atau mononatrium glutamate. MSG sebenarnya merupakan salah satu jenis asam amino non-esensial yang jumlahnya sangat melimpah di alam, asam amino merupakan senyawa penyusun protein bagi tubuh . Kandungan glutamate pada MSG memberikan rasa gurih pada zat ini dan biasa disebut dengan umami. MSG atau asam glutamate secara alami sebenarnya banyak terkandung pada beberapa tanaman, daging hewan, ganggang laut, rumput laut, serta ikan. Dimana makanan tersebut akan memberikan flavor gurih dan sedap ketika kita masak secara alami meskipun tanpa menggunakan bumbu apapun. Namun, karena MSG atau asam glutamate yang terkandung secara alami

10

tersebut dinilai tidak memberikan hasil yang sempurna untuk kepentingan manusia, maka asam glutamate tersebut diisolasi dan diproses sedemikian rupa sehingga berubah menjadi garam glutamate yang biasa disebut MSG, vetsin, penyedap rasa, atau nama yang lain. Bahan baku pembuatan asam glukomat (MSG) sekarang umumnya diproduksi dengan menggunakan bahan baku yang kaya glukosa seperti molasse. Molasse mengalami berbagai macam proses seperti fermentasi serta hidrolisis yang panjang dengan melibatkan bakteri dan zat-zat kimia lain yang dapat mendukung proses tersebut hingga dihasilkan MSG dalam bentuk Kristal. Proses produksi MSG yang panjang ini tentu telah merubah susunan alami dari asam amino glutamate itu sendiri. Mikroba Yang Digunakan Dalam Pembuatan Asam Glutamat Sebagian besar asam £-Glutamat diproduksi oleh bakteri gram positif yang tidak membentuk spora, non-motil, dan membutuhkan biotin untuk tumbuh. Tabel. Strain Mikrobia

yang

menghasilkan

Asam

£-Glutamat

Genus

Spesies

glutamicum, lilium, callunae, Corynebacterium herculis, divaricatum, aminogenes,

flavum,

roseum,Brevibacterium,

lactofermentum,

immariophilum,

alunicum,

saccharolyticum, ammoniagenes,

thiogenitalis, salicinovolum, ammoniaphilum, Microbacterium Flavum var. glutamicumArthrobacter, globiformis, dan aminofaciens.

11

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Molasses merupakan hasil samping pada industri gula dengen wujud berbentuk cair. Molasses adalah limbah utama industri pemurnian gula. Molasses merupakan sumber energi yang esensial dengan kandungan gula didalamnya. Karena nilai manfaat dan ekonomisnya molasses dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak, bahan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanah, bahan baku pembuatan bioetanol dan juga bahan baku pembuatan MSG (Monosodium Glutamate) B. Saran Penggunaan

molasses

dalam

bidang

pertenakan,

perkebunan dan industri (pembuatan MSG dan bioetanol) agar dikembangkan. Maka dari itu, molasses harus dapat lebih banyak diketahui manfaatnya dan harus diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengolah molasses agar menjadi lebih bernilai ekonomis. Semakin banyak diketahui manfaat

molasses maka akan

menaikkan harga jual molasses itu sendiri.

12

Daftar pustaka Soemoharjo,Toat.2009. Pengantar Injiniring Pabrik Gula. Surabaya:

Penerbit Bintang Honig, Pieter. 1953. Principles of Sugar Technology. New

York: Elsevier Publishing Company Priyono. 2009. Molasses. Artikel. Diunduh dari http://www.ilmupeternakan.com/2009/03/molases.html pada tanggal 10 April 2013 Karla. 2013. Pembuatan Monosodium Glutamat. Diunduh dari http://www.slideshare.net/karLafraNsiska/asam-glutamatpada tanggal 10 April 2013 Anggit. 2008. Selayang Pandang Tentang Molasses. Artikel. Diunduh dari http://anggitsaputradwipramana.blogspot.com/2008/07/selayangpandang-tentang-molase-tetes.html pada tanggal 8 April 2013 Coordination BNDES and CGEE. Sugarcane-based bioetanol: energy for sustainable development. Rio de Janeiro. November 2008

13...


Similar Free PDFs