Title | Organisasi Terbuka, Analisa Kelebihan dan Kekurangan - Salim Al Hamid |
---|---|
Author | Salim Alhamid |
Pages | 16 |
File Size | 143.7 KB |
File Type | |
Total Downloads | 236 |
Total Views | 964 |
ORGANISASI TERBUKA SERTA ANALISA KELEBIHAN DAN KEKURANGANYA MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS PENGANTAR ADMINISTRASI PUBLIK DOSEN PENGAMPU: Dr. Drs. AHMAD MUKSIN, M.Si. DISUSUN OLEH: SALIM AL HAMID 183112351540293 UNIVERSITAS NASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK JAKA...
ORGANISASI TERBUKA SERTA ANALISA KELEBIHAN DAN KEKURANGANYA MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS PENGANTAR ADMINISTRASI PUBLIK
DOSEN PENGAMPU: Dr. Drs. AHMAD MUKSIN, M.Si.
DISUSUN OLEH: SALIM AL HAMID
183112351540293
UNIVERSITAS NASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK
JAKARTA 5 JANUARI 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga saya ucapkan kepada Bapak Dr. Drs. Ahmad Muksin, M.Si. yang telah membimbing saya dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Organisasi dengan sistem terbuka serta kelebihan dan kekurangannya, Yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini memuat tentang “Organisasi Terbuka, serta Analisa Kelebihan dan Kekurangannya”. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kekurangan juga jauh dari sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Jakarta, 5 Januari 2019 Penyusun
1
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB I 1
PENDAHULUAN ................................................................................ 3 1.1. Latar Belakang .............................................................................. 3 1.2. Tujuan ............................................................................................ 4 BAB II .................................................................................................. 5
2
PEMBAHASAN .................................................................................. 5 2.1. Landasasan Teori Organisasi Terbuka .......................................... 5 2.1.1 Pengertian Organisasi ........................................................ 5 2.1.2 Pengertian Organisasi Sistem Terbuka ............................. 7 2.2. Contoh Organisasi Terbuka ......................................................... 10 2.2.1 Contoh dalam bidang teknologi dan multimedia ............ 10 2.2.2 Contoh dalam bidang pengadaan barang dan jasa........... 11 2.3. Analisa Kelebihan dan Kekurangan Organisasi Terbuka ............ 12
2.3.1 Kelebihan ........................................................................ 12 2.3.2 Kelemahan ....................................................................... 13 BAB III ............................................................................................... 14 3
PENUTUP .......................................................................................... 14 3.1. Kesimpulan .................................................................................. 14 3.2. Saran ............................................................................................ 14 BAB IV .............................................................................................. 15
4
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 15
2
BAB I 1
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial, yang sudah tentu kita mengetahuinya bahwa manusia tidak bisa hidup seorang diri dalam menjalankan tugas dan pekerjaan secara sendiri. Tegasnya manusia saling membantu dan berinteraksi dengan manusia lainnya dan saling membantu dalam segala hal. Apalagi dalam kondisi dimana sekelompok manusia memiliki tujuan yang sama, maka dibentuklah suata organisasi
yang didalamnya terdapat kerjasama dalam
administrasi, manajemen guna mencapai tujuan dan kepentingan bersama. Sebenarnya ada banyak tentang teori organisasi yang tidak semua orang memahami didalamnya, ada banyak tokoh terkenal didunia yang membahas sudut pandang mereka terhadap teori organisasi
dan
administrasi,
salah
satunya
adalah
Kusdi.
Pemikiriannya dituangkan dalam bukunya yang berjudul “Teori Organisasi dan Administrasi. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari manusia telah melakukan organisasi seperti dalam pekerjaan, kuliah dan bahkan dalam kehidupan rumah tangga yang pada prinsip didalamnya melibatkan 2 orang atau lebih dalam melakukan kerjasama dan manajemen. Sejak dahulu organisasi juga telah dilakukan oleh nenek moyang kita dalam melakukan beberapa pekerjaan gotong royong untuk membangun atau melaksanakan sesuatu pekerjaan dengan tujuan dan kepentingan bersama. Kendati tidak sedikit yang menerapkan
pengorganisasian
dilakukan
menggunakan
power,
misalnya peninggalan sejarah Tembok Besar di China dan Candi Borobudur di Indonesia. Andreas Budihardjo dalam bukunya yang berjudul Organisasi: Menuju Pencapaian Kinerja Optimum menjelaskan bahwa faktor
3
ekseternal dan internal organisasi tentu sangat berpengaruh terhadap pengelolaan manusia. Faktor lingkungan, hukum dan etika misalnya menjadi isu yang perlu mendapat perhatian pada saat ini. Etika bisnis merupakan isu esensial yang menyangkut berbagai aspek manajemen sumber daya manusia. Teori organisasi pada prinsipnya membahas keterkaitan antara faktor-faktor internal dan ekternal organisasi serta keefektifan organisasi. Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
1.2. Tujuan Untuk mengetahui tentang Organisasi dengan sistem terbuka, kelebihan
dan
kekurangannya,
kehidupan sehari-hari.
4
untuk
mengaplikasikan
dalam
BAB II 2
PEMBAHASAN 2.1. Landasasan Teori Organisasi Terbuka 2.1.1
Pengertian Organisasi Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis). Terdapat
beberapa
teori
dan
perspektif
mengenai
organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara
rasional
dan
sistematis,
terencana,
terorganisasi,
terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut: Schermerhorn, organisasi merupakan sekumpulan orang yang bekerjasama dalam suatu divisi untuk mencapai tujuan bersama. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
5
Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikanorganisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan. Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu. James D Mooney berpendapat bahwa Organization is the form of every human, association for the assignment of common purpose atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama. Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih (Define organization as a system of cooperative of two or more 6
persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama. Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam
kelompok-kelompok,
yang
bekerjasama
untuk
mencapai tujuan bersama. (Organization is a collection people, arranged into groups, working together to achieve some common objectives).
2.1.2
Pengertian Organisasi Sistem Terbuka Ciri organisasi yang kita kenal biasanya menganut sistem terbuka atau tertutup. Pada dasarnya organisasi yang menganut sistem terbuka memperhatikan faktor lingkungan baik internal maupun eksternal demi kelansungan hidup organisasi. Menurut Robbins (2006:11) sistem terbuka adalah suatu sistem yag dinamis
dalam
berinteraksi
dengan
dan
merespon
lingkungannya. Dengan kata lain organisasi dengan sistem terbuka berupaya mempedulikan masukan, informasi, demands, keinginan-keinginan dari lingkungan kemudian mewujudkannya dalam
bentuk
keluaran
yang
ditujukan
mempengaruhi
lingkungan tadi. Memiliki sifat sadar pada lingkungan serta memperhatikan keterkaitan antara sistem dan lingkungan. Katz dan Khan (1978) mengemukakan selain sadar lingkungan, sistem terbuka memiliki karakterisktik-karakteristik antara lain adalah sistem yang mampu melakukan penyesuaian berdasarkan informasi dari lingkungan (feed back), sistem yang terdiri
dari
siklus-siklus
peristiwa
(cyclical
character),
kecenderungan bertumbuh memiliki berbagai cara untuk mencapai sasaran (equifinality). Organisasi sebaga sitem terbuka adalah organisasi yang berinteraksi dengan lingkungan, dengan kata lain organisasi yang menerima sesuatu dari suatu sistem dan melepaskannya
7
kepada sistem yang lain. Organisasi merupakan suatu sistem terbuka karena selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan eksternal. Sistem ini biasanya menerima input dan menghasilkan output untuk lingkungan eksternal atau subsistem yang lainnya, sehingga harus memilik sistem pengendalian yang baik.
Menurut Morgan (2007) pendekatan sistem terbuka memfokuskan pada sejumlah isu penting dalam organisasi antara lain: Menekankan esensi faktor lingkungan dan para pemangku kepentingan, Meletakkan organisasi sebagai suatu sistem yang berkaitan dengan sistem lain yaitu dengan sub sistem dan supra sistem, Menekankan penciptaan kongruensi antara sistem yang berbeda, dan mengidentifikasi serta menghilangkan sistem yang tidak berguna. Berbeda dengan sistem terbuka, organisasi yang menganut sistem
tertutup
lingkungan,
cenderung
meproduksi
tidak
keluaran
mengindahkan tanpa
faktor
mempedulikan
masukan, tuntutan, keinginan dan permintaan pemangku
8
kepentingan sehingga keluaran yang dihasilkan bisa jadi tidak terserap. Sifat yang birokratis dan tertutup, meletakkan sistem tertutup dekat dengan pendekatan metafor mesin. Kalau sistem organisasi tertutup banyak berpengaruh pada administrasi Negara, maka sistem terbuka mempunyai pengaruh pada administrasi perusahaan, walaupun administrasi Negara juga menggunakan sistem ini. Model sistem terbuka pun banyak nama samarannya seperti: Collegial, Competitive, Freemarket, Informal, Natural dan Organic dan dikelompokkan atas
3
aliran
seperti
aliran
Human
Relation,
Aliran
pengembangan organisasi (Organizitional Development), dan aliran
organisasi
yang
mengutamakan
adanya
interaksi
hubungan yang berkelangsungan dengan lingkungan. Dalam pengertian umum, sistem ini lebih menekankan saling hubungan dan saling ketergantungan antara unsur-unsur organisasi yang bersifat sosial dan teknologi. Organisasi dipertimbangkan sebagai serangkaian variabel yang saling berhubungan sehingga jika salah satu variabel berubah menyebabkan berubahnya variabel lainnya. Karakteristik dari system terbuka menurut Burns dan Stalker merupakan kebalikan dari karakteristik dari system tertutup yang sebagai berikut: Tugas yang tidak rutin berlangsung dalam kondisi yang tidak stabil, Pengetahuan spesialis menyebar pada tugas-tugas pada umumnya, Hasil lebih diutamakan, Konflik didalam organisasi diselesaikan dengan interaksi antara teman sejawat, Pencairan pertanggung jawaban ditekankan, Rasa pertanggungjawaban dan loyalitas seorang adalah pada 9
organisasi secara keseluruhan, Organisasi
dipandang
sebagai
struktur
network
yang
merembes, Pengetahuan atau informasi dapat berada dimana saja dalam organisasi, Interaksi diantara orang-orang didalam organisasi cendrung bergerak horizontal, Gaya interaksi yang diarahkan untuk mencapai tujuan lebih bersifat saran dibandingkan pemberian instruksi, Hasil tugas dan pelaksanaan kerja yang baik diutamakan, Prestise ditentukan dari pihak luar.
2.2. Contoh Organisasi Terbuka Sesuai dengan pengertian dan model organisasi yang telah dijabarkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa contoh organisasi terbuka adalah: Organisasi Perindustrian (Industri Mie Instant, Rokok, Semen, Gula, dan lain-lain), Organisasi Lingkungan (greenpeace (Greenpeace adalah suatu lembaga swadaya masyarakat, organisasi lingkungan global, yang memiliki cabang di lebih dari 40 negara dengan kantor pusat di Amsterdam, Belanda.)), Organisasi Perdagangan atau Koperasi (Teknologi, Jasa Kostruksi, dan lain-lain.)
2.2.1
Contoh dalam bidang teknologi dan multimedia Microsoft coorperation, yang selalu mengikuti kebutuhan para konsumen yang sudah disurvey oleh pihak perusahaan, sehingga perusahaan dapat berinovasi dan menciptakan suatu produk yang dibutuhkan dalam masyarakat.
10
2.2.2
Contoh dalam bidang pengadaan barang dan jasa BUMN memiliki tujuan yang harus dicapai. Tujuan BUMN
adalah
untuk
mensejahtrakan
rakyat
dengan
menyediakan barang atau jasa. Dilihat dari tujuannya BUMN merupakan sistem sosial yang perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal agar dapat mensejahtrakan rakyat. BUMN harus berinteraksi dengan lingkungan eksternal untuk dapat mengetahui informasi-informasi dari masyarakat yang nantinya dapat digunakan untuk peningkatan kinerja dalam BUMN. Hal ini sama seperti yang diungkapkan oleh Pace & Faules (dalam Mulyana, 2013): Organisasi adalah sistem sosial. Batas-batasnya dapat ditembus, yang memungkinkan organisasi untuk berinteraksi dengan lingkungannya, sehingga memperoleh energi dan informasi. (hal. 65). Berinteraksi dengan lingkungan eksternal akan membuat BUMN memahami apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tidak hanya itu ketika BUMN berinteraksi dengan lingkungan eksternal maka BUMN akan mampu beradaptasi dalam persaingan global dengan badan usaha swasta dan mengikuti perkembangan jaman. Menurut Griffin (2004) dalam bukunya, yang dimaksud dengan lingkungan eksternal adalah segala sesuatu yang berada diluar batasan organisasi yang mungkin mempengaruhi Griffin,2004)
organisasi. beradaptasi
Menurut dengan
Thompson
lingkungan
(dalam organisasi
merupakan hal yang sangat penting karena suatu lingkungan organisasi
bersifat
dinamis
dan
dapat
menimbulkan
ketidakpastian dalam sebuah organisasi. Jika organisasi tidak berusaha
mencari
informasi
untuk
menghilangkan
ketidakpastian maka akan memungkinkan organisasi salah dalam mengambil keputusan atau membuat kebijakan. Contoh dari BUMN yang menerapkan sistem terbuka dan mampu
11
meningkatkan kinerja serta beradaptasi dengan perkembangan jaman adalah PT. Pos Indonesia. Dalam hal ini PT. Pos Indonesia mulai memanfaatkan internet sebagai hasil adaptasi dengan kebutuhan masyarakat. Ketika PT. Pos Indonesia memutuskan untuk memanfaatkan internet berarti PT. Pos Indonesia juga memiliki konsekuensi yaitu harus terus-menurus atau secara berkelanjutan beradaptasi dengan lingkungannya. Hal ini dikarenakan menurut Griffin (2004)
lingkungan
yang
dinamis
dan
kompleks
akan
menghasilkan ketidakpastian yang sangat tinggi. Perusahaan yang memiliki ketidakpastian yang sangat tinggi adalah perusahan yang berbasis internet karena lingkungannya sangat dinamis.
2.3. Analisa Kelebihan dan Kekurangan Organisasi Terbuka 2.3.1
Kelebihan Kelebihan seperti apa yang digambarkan pada karakteristik dan
tujuan organisasi terbuka diatas, sedikitnya sudah mewakili dalam penjelasan tentang kelebihan organisasi sistem terbuka. Serta penekanan terhadap hal-hal seperti dibawah ini: Budaya organisasi: Fleksibel, kreatif dan inovatif Pola komunikasi: Lateral atau yaitu merupakan komunikasi terjadi diantara para anggota dari kelompokkerja yang sama, para anggota dari kelompok kerja pada level yang sama, para manajer pada level yang sama, atau beberapa pekerja yang setara secara horizontal lainnya. Komunikasi lateral menghemat waktu dan memfasilitasi koordinasi. Sering kal...