Panduan Praktik Klinis PDF

Title Panduan Praktik Klinis
Author Deni Af
Pages 685
File Size 5.8 MB
File Type PDF
Total Downloads 763
Total Views 931

Summary

Panduan Praktik Klinis BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER Edisi Revisi Tahun 2014 i Panduan Praktik Klinis BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER Edisi Revisi Tahun 2014 ii iii SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN Dengan mengucapkan syuk...


Description

Panduan Praktik Klinis BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

Edisi Revisi Tahun 2014

i

Panduan Praktik Klinis BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

Edisi Revisi Tahun 2014

ii

iii

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, saya menyambut gembira terbitnya Panduan Praktik Klinis (PPK) bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi Revisi Tahun 2014. Keberadaan PPK sangat bermanfaat bagi semua dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas di fasilitas kesehatan tingkat pertama di seluruh Indonesia. Pemberlakuan Undang-Undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) menuntut Upaya Pelayanan Kesehatan Perseorangan dilaksanakan secara bersinambungan, komprehensif, dan berjenjang. Pelayanan yang mengedepankan kendali mutu dan kendali biaya menjadi hal mutlak dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Penerapan sistem kendali mutu dan kendali biaya salah satunya adalah memastikan proses pelayanan kesehatan berjalan sesuai standar yang ditetapkan. Dengan mengacu pada Undang Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, setiap dokter yang menyelenggarakan praktik kedokteran wajib mengikuti standar pelayanan. Panduan Praktik Klinis sebagai bagian dari standar pelayanan kedokteran memiliki arti penting, bukan hanya sebagai tolok ukur dalam melaksanakan jaminan mutu pelayanan tetapi juga dalam mewujudkan pelayanan yang sadar mutu sadar biaya. Untuk itulah Pemerintah melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 secara resmi memberlakukan PPK ini diterapkan di Puskesmas dan fasiltas pelayanan kesehatan primer lainnya. Kita menyadari bahwa ilmu kedokteran dan masalah kesehatan terus berkembang secara global sehingga Panduan Praktik Klinis perlu terus diperbaharui. Terbitnya edisi revisi tahun 2014 saya harap dapat menjawab kebutuhan akan standar pelayanan kedokteran di pelayanan kesehatan primer, yang sesuai dengan permasalahan kesehatan saat ini di Indonesia. Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Ikatan Dokter Indonesia, para akademisi dari Fakultas Kedokteran, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan edisi revisi ini. Semoga PPK ini bermanfaat bagi kita semua. Jakarta, 2014 Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan

Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U (K)

iv

SAMBUTAN KETUA UMUM PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam Sehat Indonesia, Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan YME, karena atas rahmat dan karuniaNya, buku Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi Revisi ini dapat terselesaikan. Buku ini merupakan revisi dari buku Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer merupakan pengembangan dari buku sebelumnya. Dengan melakukan telaah terhadap masalah kesehatan dan penyakit yang tercantum pada buku yang lalu dan menambahnya sesuai dengan kebutuhan di lapangan, diharapkan dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer dapat menjaga pelayanannya ke masyarakat agar lebih bermutu. Dalam Undang-undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Ikatan Dokter Indonesia memiliki kewenangan dalam pembinaan dan pengawasan terselenggaranya kendali mutu dan kendali biaya dokter yang berpraktik dan membuat standar profesi. Dalam menerapkan penilaian mutu praktik kedokteran dilakukan dengan adanya standar profesi yang mencakup standar kompetensi, etika, pendidikan dan pelayanan. Panduan praktik klinis ini merupakan salah satu bentuk penerapan standar pelayanan dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan primer. Oleh karena itu, buku ini diharapkan menjadi pegangan bagi dokter untuk berpraktik di fasilitas pelayanan kesehatan primer sehingga didapatkan pelayanan yang bermutu tinggi tanpa mengesampingkan variabel biaya demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga, saya sampaikan kepada tim penyusun dan segala pihak atas segala kerja kerasnya sehingga buku edisi revisi ini dapat diselesaikan. Mudah-mudahan kehadiran buku ini memberikan manfaat yang besar bagi seluruh praktisi kesehatan khususnya dan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan mendapatkan ridho dari Tuhan YME untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat. Amin Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia

dr.Zaenal Abidin, S.H, M.H

v

PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas RahmatNya Buku Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi 2 Tahun 2014 ini dapat selesai disusun. Buku Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer ini disusun berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2012, di mana dari 736 daftar penyakit terdapat 144 penyakit dengan tingkat kemampuan 4 yaitu lulusan dokter harus mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas, 261 penyakit dengan tingkat kemampuan 3 yaitu lulusan dokter harus mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk pada kasus gawat darurat maupun bukan gawat darurat, 261 penyakit dengan tingkat kemampuan 2 yaitu lulusan dokter harus mampu mendiagnosis dan merujuk serta 70 penyakit dengan tingkat kemampuan 1 yaitu lulusan dokter harus mampu mengenali dan menjelaskan selanjutnya menentukan rujukan yang tepat.Selaindaftar penyakit tersebut,terdapat 275 keterampilan klinik yang juga harus dikuasai oleh lulusan program studi dokter. Dalam buku panduan ini, memuat 180 daftar penyakit yang terdiri dari 123 penyakit dengan tingkat kemampuan 4A, 22 penyakit dengan tingkat kemampuan 3A, 33 penyakit dengan kemapuan 3B dan 2 penyakit dengan tingkat kemampuan 2.Pemilihan penyakit berdasarkan prevalensi cukup tinggi, mempunyai risiko tinggi dan membutuhkan pembiayaan tinggi serta usulan dari perhimpunan dokter spesialis. Dalam penyusunannya, dikoordinir oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia yang melibatkan dua perhimpunan dokter pelayanan primer (PDPP) yaitu Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) dan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI). Dalam proses review tim penyusun melibatkan perhimpunan dokter spesialis yang terkait dengan daftar penyakit. Buku ini dipandang perlu untuk memandu para praktisi kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan primer terutama dokter dalam menjalankan praktik kedokteran yang baik agar mampu melayani masyarakat sesuai prosedur. Selain itu, diharapkan terciptanya kendali mutu dan kendali biaya sehingga efisiensi dan efektivitas dalam pelayanan kesehatan dapat dicapai yang berujung pada meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Dalam penerapan buku ini, diharapkan peran serta aktif seluruh pemangku kebijakan kesehatan yang terdiri dari Kementerian Kesehatan RI sebagai regulator hingga organisasi profesi dokter dan tenaga kesehatan lainnya untuk membina dan mengawasi guna mewujudkan mutu pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

vi

Akhir kata, kami menyadari bahwa dalam penyusunan revisi buku ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu, saran dan kritik untuk pengembangan buku ini sangat kami harapkan. Terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya bagiseluruh pihak yang berperan aktif dalam penyusunan revisi buku ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga buku ini dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Amin Jakarta, Desember 2014

Tim Penyusun

vii

CATATAN PENTING 1. Panduan Praktik Klinis (PPK) Dokter Pelayanan Primer ini memuat penatalaksanaan untuk dilaksanakan oleh seluruh dokter pelayanan primer serta pemberian pelayanan kesehatan dengan upaya terbaik di fasilitas pelayanan kesehatan primer tetapi tidak menjamin keberhasilan upaya atau kesembuhan pasien. 2. Panduan ini disusun berdasarkan data klinis untuk kasus individu berdasarkan referensi terbaru yang ditemukan tim penyusun, dan dapat berubah seiring kemajuan pengetahuan ilmiah. 3. Kepatuhan terhadap panduan ini tidak menjamin kesembuhan dalam setiap kasus. Setiap dokter bertanggung jawab terhadap pengelolaan pasiennya, berdasarkan data klinis pasien, pilihan diagnostik, dan pengobatan yang tersedia. 4. Modifikasi terhadap panduan ini hanya dapat dilakukan oleh dokter atas dasar keadaan yang memaksa untuk kepentingan pasien, antara lain keadaaan khusus pasien, kedaruratan, dan keterbatasan sumber daya. Modifikasi tersebut harus tercantum dalam rekam medis. 5. Dokter pelayanan primer wajib merujuk pasien ke fasilitas pelayanan lain yang memiliki sarana prasarana yang dibutuhkan bila sarana prasarana yang dibutuhkan tidak tersedia, meskipun penyakit yang ditangani masuk dalam kategori penyakit tingkat kemampuan 4. 6. PPK Dokter Pelayanan Primer tidak memuat seluruh teori tentang penyakit, sehingga sangat disarankan setiap dokter untuk mempelajari penyakit tersebut dengan menggunakan referensi yang dapat dipertanggungjawabkan. 7. Walaupun tidak menjadi standar pelayanan, skrining terhadap risiko penyakit merupakan tugas dokter pelayanan primer.

viii

SEJARAH PENYUSUNAN Rencana penyusunan buku ini diawali dari rapat yang diselenggarakan oleh Subdit Bina Pelayanan Kedokteran Keluarga, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI pada tanggal 28 September 2012 yang dihadiri oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Pertemuan didasari atas perlu disusunnya sebuah standar pelayanan bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer. Pengurus Besar IDI sebelumnya telah menerbitkan Standar Pelayanan Medik, namun tidak dikhususkan kepada dokter yang memberikan pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan primer. Pertemuan menyepakati perlu dibentuk kelompok kerja (Pokja) yang bertugas menyusun standar pelayanan tersebut. Selanjutnya PB IDI membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Penyusunan Standar Pelayanan Primer yang beranggotakan perwakilan dari PB IDI, Subdit Bina Pelayanan Kedokteran Keluarga, Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) dan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI). Selanjutnya Pokja yang didukung penuh oleh anggaran Kementerian Kesehatan RI melalui Subdit Bina Pelayanan Kedokteran Keluarga menyelenggarakan serangkaian pertemuan yang menghasilkan kerangka penyusunan serta substansi dari standar yang akan dihasilkan. Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan pendanaan dari PT. ASKES. Dalam penyusunannya, Pokja membagi beberapa subkelompok yang bertugas menyusun empat buku yaitu: 1. Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer 2. Buku Panduan Penatalaksanaan Klinis dengan Pendekatan Simptom di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer 3. Buku Panduan Keterampilan Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer 4. Buku Pedoman Pelayanan bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Proses penyusunan yang dilakukan oleh tim penyusun ini juga melibatkan beberapa pihak yang terkait dengan substansi penyakit yang akan dituangkan dalam buku. Hal ini didasari atas pertimbangan agar tidak ada standar yang saling bertentangan dengan acuan yang telah ada sebelumnya. Terutama jika acuan tersebut diterbitkan oleh perhimpunan spesialis terkait atau bahkan oleh Kementerian Kesehatan sendiri. Dukungan penuh dari semua pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah panduan yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya serta khususnya bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer.

ix

Dengan pertimbangan adanya kemajuan dalam ilmu kedokteran dan perkembangan masalah kesehatan, maka Panduan Praktik Klinis seyogyanya terus diperbaharui seiring dengan perubahan tersebut. Untuk itu PB IDI dengan dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan mengeluarkan edisi revisi ini, yang berisi 1). pemutakhiran PPK untuk penyakit yang telah tercantum dan 2). tambahan penyakit yang belum tercantum sebelumnya dalam Permenkes Nomor 5 tahun 2014.

x

DAFTAR ISI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN...……..

iv

SAMBUTAN KETUA UMUM PB. IDI......................................…………......

v

PENGANTAR........................................……………………………………....

vi

CATATAN PENTING........................…………...........................................

viii

SEJARAH PENYUSUNAN…..........………………………………………......

ix

BAB I.

PENDAHULUAN……………………………….............................

1

A.

Latar Belakang………………………………………...……………..

1

B.

Tujuan………………………………………………………………....

3

C.

Dasar Hukum ………………………………………………………...

3

D.

Sasaran……………………………………………………………….

4

E.

Ruang Lingkup………………………………………………….........

4

BAB II.

STRUKTUR PENULISAN PANDUAN PRAKTIK KLINIS.............

6

BAB III. DAFTAR PANDUAN PRAKTIK KLINIS BERDASARKAN MASALAH DAN PENYAKIT……………………….………………..

9

A.

B.

KELOMPOK UMUM………………………………………………....

9

1.

Tuberkulosis (TB) Paru………………………………….........

9

2.

TB dengan HIV…………………..……………………………..

19

3.

Morbili……………………………………………………….......

22

4.

Varisela…………………....…………………………………….

25

5.

Malaria……………………………………..........………………

27

6.

Leptospirosis…………………........……………………………

31

7.

Filariasis.…………………………….........…………………….

34

8.

Infeksi pada Umbilikus…………………….................………

40

9.

Kandidiasis Mulut……………………………………………….

42

10. Lepra……………………………………………………………..

43

11. Keracunan Makanan……………….…………………………..

52

12. Alergi Makanan……………………..…………………………..

54

13. Syok………………………………………..........………………

56

14. Reaksi Anafilaktik……………………………………...............

61

15. Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue…..…........

66

DARAH, PEMBENTUKAN DARAH DAN SISTEM IMUN..………

74

1.

Anemia Defisiensi Besi...........………………………………...

74

2.

HIV/AIDS tanpa Komplikasi……………….…………………..

77

xi

C.

D.

3.

Lupus Eritematosus Sistemik…………………………………

83

4.

Limfadenitis…………………............………………………….

87

DIGESTIVE…………………………………………………………...

91

1.

Ulkus Mulut (Aftosa, Herpes)………………………………….

91

2.

Refluks Gastroesofageal …………………………………......

96

3.

Gastritis………………………………………………………….

98

4.

Intoleransi Makanan.…………………………………………...

101

5.

Malabsorbsi Makanan.…………………………………………

102

6.

Demam Tifoid…………...………………………………………

104

7.

Gastroenteritis (Kolera dan Giardiasis)………………………

112

8.

Disentri Basiler dan Disentri Amuba..................……………

121

9.

Perdarahan Gastrointestinal………………………...........….

123

10. Hemoroid Grade 1-2.…………………………………………..

128

11. Hepatitis A……………………………………….....................

131

12. Hepatitis B……………..................…………………………….

133

13. Kolesistisis.……………………………………………………...

136

14. Apendisitis Akut……………………………………......……….

138

15. Peritonitis............……………………………………………….

142

16. Parotitis.…………………………………………………………

144

17. Askariasis (Infeksi Cacing Gelang)…... …………………......

147

18. Ankilostomiasis (Infeksi Cacing Tambang)………………….

151

19. Skistosomiasis.…………………………………………………

154

20. Taeniasis………………………………………………………..

157

21. Strongiloidasis………………………………………………….

159

MATA…………...............................………………………………...

162

1.

Mata Kering/Dry Eye…………………………….............…….

162

2.

Buta Senja.…………………………………............................

164

3.

Hordeolum…………………...............…………………………

166

4.

Konjungtivitis.…………………………...........………………...

168

5.

Blefaritis......................…………………………………………

171

6.

Perdarahan Subkonjungtiva..…………………………………

173

7.

Benda Asing di Konjungtiva.................………………………

175

8.

Astigmatisme……………………………………………………

177

9.

Hipermetropia………………….........………………………….

179

xii

E.

F.

G.

H.

10. Miopia Ringan...........…………………………………………..

181

11. Presbiopia ...…………………………………………………….

182

12. Katarak pada Pasien Dewasa..……………………………….

184

13. Glaukoma Akut…………….……………………………………

186

14. Glaukoma Kronis……………………………………………….

189

15. Trikiasis...............……………………………………………….

192

16. Episkleritis.………………………………………………………

194

17. Trauma Kimia Mata.............. …………………………….…...

197

18. Laserasi Kelopak Mata…………………………………….......

199

19. Hifema..............…………………………………………………

201

20. Retinopati Diabetik…………………………………….……….

203

TELINGA……………………………………………………………...

207

1.

Otitis Eksterna......................………………………………….

207

2.

Otitis Media Akut …………….................……………………..

210

3.

Otitis Media Supuratif Kronik.……………...........……………

213

4.

Benda Asing di Telinga...……………………………………...

216

5.

Serumen Prop............ …………………………………………

218

KARDIOVASKULER…………………………………………………

221

1.

Angina Pektoris Stabil …………………………………...........

221

2.

Infark Miokard .....................…………………………………..

225

3.

Takikardia.........................................…………………………

228

4.

Gagal Jantung Akut dan Kronik ……………………………...

231

5.

Cardiorespiratory Arrest ………………………………………

234

6.

Hipertensi Esensial..............................................................

236

MUSKULOSKELETAL ......................……………………………...

242

1.

Fraktur Terbuka………………………………….....................

242

2.

Fraktur Tertutup …………………………………....................

244

3.

Polimialgia Reumatik ………………………….......................

246

4.

Artrit...


Similar Free PDFs