PARTIKEL BAHASA JEPANG PDF

Title PARTIKEL BAHASA JEPANG
Author テグー サントソ
Pages 27
File Size 1 MB
File Type PDF
Total Views 106

Summary

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com PERBEDAAN PENGGUNAAN PARTIKEL MO DAN SAE Dosen Pembina: Dr. Nandang Rahmat, Ph. D. Tugas Makalah UAS Kapita Selekta Linguistik Disusun oleh: Teguh Santoso, S. Hum. 180120140008 Universitas Padjajaran Program Pasc...


Description

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com

PERBEDAAN PENGGUNAAN PARTIKEL MO DAN SAE

Dosen Pembina: Dr. Nandang Rahmat, Ph. D.

Tugas Makalah UAS Kapita Selekta Linguistik

Disusun oleh: Teguh Santoso, S. Hum. 180120140008

Universitas Padjajaran Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Budaya Konsentrasi Bidang Ilmu Linguistik Jepang 2014

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang dalam setiap aspek kehidupannya tidak dapat terpisah dari bahasa, karena bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi dan menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Salah satu pengertian bahasa yang lazim dikutip oleh para peneliti bahasa adalah bahasa merupakan alat untuk menyampaikan ide, gagasan, pikiran atau perasaan kepada orang lain baik itu dilakukan secara lisan atau tulisan. Jadi, sangat jelas bahwa bahasa adalah suatu alat atau aturan yang digunakan manusia dalam melakukan komunikasi antar sesamanya baik komunikasi tersebut dilakukan secara lisan atau tulisan (Soepardjo, 2012: 1-2). Dalam mempelajari bahasa ada empat komponen besar yaitu komponen bunyi, komponen kata, komponen kalimat, dan komponen makna. Komponen bunyi dipelajari dalam fonologi, komponen kata (bentuk kata) dalam morfologi, komponen kalimat (susunan kalimat) dipelajari dalam sintaksis, dan komponen makna dipelajari dalam semantik. Salah satu unsur pembentuk kalimat dalam bahasa Jepang adalah joshi (partikel). Pada waktu kita berkomunikasi, khususnya dalam bahasa Jepang, kita sering memakai kata kerja bantu atau verba bantu, yang dalam bahasa Jepang disebut jodoushi. Dalam buku Sudjianto Gramatika Bahasa Jepang Modern, jodoushi ( 助動詞) di terjemahkan menjadi verba bantu. Pemakaian istilah verba bantu ini tidak terlepas dari huruf kanji yang dipakai untuk menulis kata jodoushi ( 助動詞 ). Huruf kanji jo ( 助) pada jodoushi ( 助動詞 ) (dapat dibaca juga tasukeru) yang berarti bantu, membantu, atau menolong. Sedangkan dou ( 動 ) pada jodoushi ( 助動詞) berarti bergerak. Dan shi ( 詞 ) pada jodoushi ( 助動詞) yang berarti kata.

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com

1.2 Identifikasi Masalah Penulis membagi permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana persamaan dan perbedaan makna partikel mo dan sae ? 2. Bagaimana penggunaan atau fungsi partikel mo dan sae dalam kalimat?

1.2 Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan makna partikel mo dan sae. 2. Mendeskripsikan penggunaan atau fungsi partikel mo dan sae dalam kalimat.

1.3 Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan memberikan gambaran yang bersifat sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Teknik deskriptif tidak hanya terbatas pada pengumpulan dan pengklasifikasian data saja, tetapi berupa analisis fungsi dan arti dari data-data tersebut. Adapun teknik yang digunakan adalah teknik substitusi.

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Partikel (Joshi/助詞 助詞 助詞) Menurut Sudjianto (2000: 1-2) joshi ada yang menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan istilah kata bantu. Selain itu ada juga yang menerjemahkan joshi ke dalam istilah partikel. Hal ini merujuk pada penerjemahan ke dalam bahasa Inggris. Ada pula yang menerjemahkan joshi sebagai post posisi karena berdasarkan letak joshi dalam kalimat yang selalu menempati posisi di belakang (setelah) kata lain. Dalam Kojien (1998) joshi didefinisikan: 助詞は常にほかの語の後について使われる語のうち、活用しない語。前の語が単 語とどのように関係にあるかを示したり、話ししての新城など一定の意味を添え る。文を簡潔したりなどする働きがある。 Joshi wa tsune ni hoka no go no ato ni tsuite tsukawareru go no uchi, katsuyou shinai go. Mae no go ga tango to dono youni kankei ni aru ka o shimeshitari, hanashite no shinjou nado ittei no imi o soeru, bun o kanketsu shitari nado suru hataraki ga aru. ‘Joshi adalah kata yang tidak dapat berfungsi bila tidak dapat berfungsi bila tidak digunakan bersama dengan kata yang lain. Fungsinya untuk menunjukkan hubungan bagaimana yang ada diantara kata yang didepannya dengan kata lain, memperkuat arti kata yang diucapkan orang yang berbicara dan menyempurnakan kalimat’. Menurut Nishida Naohashi (1977: 195) joshi dibagi menjadi tujuh jenis, diantaranya: 1) Rentai Joshi 連帯助詞は文中の体言と体言との間に位置して、上の体言としたの体言とを 関係付ける助詞である。 Rentai joshi wa bun naka no taige to taigen to no aida ni ichi shite, ue no taigen to shita no taigen to wo kankeizukeru joshi de aru. ‘Rentai Joshi adalah joshi yang menghubungkan taigen dengan kalimat.’ Contoh: つ tsu, な na, の no, が ga.

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com

2) Kakujoshi 格助詞は文中の体言について、それがしたに続く用言とどのような関係に立 つものであるかを狂死する助詞である。 Kakujoshi wa bun naka no taigen ni tsuite, sore ga shita ni tsuzuku yougen to dono youna kankei ni tatsu mono de aru ka wo kyoushi suru joshi de aru. ‘Kakujoshi melekat pada taigen dalam kalimat, serta merupakan joshi yang menunjukkan suatu hubungan dengan yougen sesudahnya.’ Contoh: が ga, の no, を wo, に ni, へ e, と to, より yori, から kara, で de, と to, やya, か ka. 3) Fukujoshi 副助詞は文中の体言活用語、副詞などを受けて、したの用言にかかる助詞で ある。 Fukujoshi wa bun naka no taigen, katsuyougo, fukushi nado wo ukete, shita no yougen ni kakaru joshi de aru. ‘Fukujoshi melekat dibelakang yougen, diantara taigen, katsuyougo, adverbia dan lain-lain.’ Contoh: Bakari, nomi, nado, made, sura, dani, sae, shi, shimo, tsutsu. 4) Kakarijoshi 係助詞は文中の語句と述語用言と関係ずける助詞である。 Kakarijoshi wa bun naka no goku to jutsugo yougen to kankeizukeru joshi de aru. ‘Kakarijoshi merupakan joshi yang menghubungkan antara predikat dengan kata dalam kalimat.’ Contoh: ぞ zo, が ga, かも kamo, かは kawa, や ya, やも yamo, こそ koso, は wa, も mo 5) Kantoujoshi 関東助詞は文中の景色文の意味構造などに席局的な役割を果たすことがない。

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com

Kantoujoshi wa bun naka no keshiki, bun no imi kouzou nado ni sekikyoku teki na yakuwari wo hatasu koto ga nai. ‘Kantoujoshi tidak memiliki peranan formal dalam pembentukan arti dan lain-lain secara aktif dalam kalimat.’ Contoh: や ya, よ yo, を wo 6) Shuujoshi 終助詞は文終末に位置する助詞である。 Shuujoshi wa bun no shuumatsu ni ichi suru joshi de aru. ‘Shuujoshi adalah joshi yang terletak di akhir kalimat.’ Contoh: な na, ぞ zo, ね ne, に ni, こそ koso, しか shika, かも kamo, かな kana, か ka, や ya, よ yo, ものか monoka, かし kashi. 7) Setsuzokujoshi 接続助詞は一つ文の相当する叙述判断を受けて、そこで簡潔させずにしたに くる文に続ける助詞である。 Setsuzokujoshi wa hitotsu bun no soutou suru jojutsu handan wo ukete, soko de kanketsu sasezuni shita ni kuru bun ni tsuzukeru joshi de aru. ‘Setsuzokujoshi adalah joshi yang menghubungkan dengan kalimat yang ada setelah tanpa membuatnya sempurna, mmutuskan, mendesktripsikan dengan tepat di dalam sebuah kalimat.’ Contoh: は wa, とも tomo, と to, をwo, い i, が ga, で de, して shite, つつ tsutsu, な がら nagara, ものは monowa, ものの mono no. Menurut bentuknya joshi dikelompokkan menjadi dua, diantaranya: a. Partikel tunggal, yaitu partikel yang menjadi salah satu pembentuk kontruksi kalimat yang tidak mengalami perubahan sebagai partikel tunggal b. Partikel majemuk, yaitu partikel yang merupakan bentuk gabungan dari satu atau dua partikel yang menjadi suatu kata.

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com

Sedangkan menurut Iori Isao (2000:345) joshi dibagi menjadi 4 yaitu: a. Kakujoshi: [ ga, wo, ni, to, de, he, kara, made, yori ] no you ni meishi to jutsugo to kankei wo arawasu joshi wo kakujoshi to yobimasu. ‘Kakujoshi adalah partikel yang menerangkan hubungan antara kata benda dan predikat, seperti ga, to, ni, wo, de, e, kara, made, yori.’ b. Heiretsujoshi : meishi to meishi no aida ni okeru [to, ya, ka] nado wa heiretsu joshi to yobimasu. ‘Joshi yang diletakkan diantara kata benda dengan kata benda, seperti to, ya ka, disebut heiretsujoshi.’ c. Shuujoshi [ne, yo, yone, ka, wa, zo, sa] nado omoi ni bunmatsu ni okare, kikite ya dekigoto ni taisuru hanashite no taido wo arawasu joshi wo shuujoshi to yobimasu. ‘Joshi yang terletak dibelakang kalimat seperti ne, yo, yoru, ka, wa, zo, sa, yaitu joshi yang menerangkan sikap pembicara terhadap peristiwa atau pandangan disebut shuujoshi.’ d. Toritatejoshi: gakkou bunpou de kakari joshi ya fukujoshi to yobarereu [wa, mo, dake, shika, bakari, nado] kakujoshi to fukugo suru ka moshiku wo okikaeru koto ni yotte hanashite no kimochi wo hyougen suru joshi wo toritatejoshi to yobimasu. ‘Yang disebut kakari joshi dan fukujoshi dalam gakkou bunpou, seperti wa, mo, dake, shika, bakari dan sebagainya atau yang bermajemuk dengan kakujoshi atau partikel yang berfungsi sebagai pengganti yang mengungkapkan perasaan pembicara, disebut toritatejoshi.’

2.1.1 Joshi Sae A. Kakari Joshi Sae Menurut Matsumuura (1971: 257) struktur kakari joshi sae adalah:

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com

a. Melekat pada taigen dan juntai joshi [no]. Juntai joshi merupakan jenis joshi dalam Hashimoto Bunpou. Partikel yang termasuk juntai joshi memiliki kemiripan dengan [no] pada kalimat Shiroi ga ii ‘Putih itu bagus’. Juntai joshi dipakai setelah kata lain untuk memberikan kualifikasi nomina. Contoh: 1. あのころは授業か、どころか家賃さえ払えないほど難しかった。 Ano koro wa jugyou ka dokoro ka yachin sae haraenai hodo muzukashikatta. ‘Pada masa itu jangankan kuliah, membayar sewa rumah pun sulit/tidak mampu.’ 2. 少しうるさいのさえ我慢すれば便利な所だ。 Sukoshi urusai no sae gaman sureba benri na tokoro da. ‘Jika bersabar, sedikit bisingpun tempat yang praktis.’ B. Toritate Joshi Sae b. Melekat pada kakujoshi dan setsuzokushi [te] Contoh: 1. 親にさえ言えないことなのか。 Oya ni sae ienai koto na no ka. ‘Hal yang tidak dapat dikatakan kepada orangtua sekalipun.’ 2. バスに乗ってさえ二十分はかかります。 Basu ni notte sae nijuppun wa kakarimasu. ‘Dengan bus pun memakan waktu dua puluh menit.’ c. Melekat pada perubahan katsuyougo Contoh: 1. 見られさえすればどんな席でもかまいません。 Mirare sae sureba donna seki demo kamaimasen. ‘Jika kelihatan tempat duduk yang manapun tidak masalah.’

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com

2. お互いに元気でさえいれば、またいつか会えるだろう。 Otagai ni genki sae ireba, mata itsuka aeru darou. ‘Jika keduanya sehat, dapat bertemu lagi nanti.’ (NBDJ, 1984:257)

2.2.2 Makna Sae A. Kakari Joshi Menurut Matsumuura (1971:257) makna kakari joshi sae antara lain: a. Menerangkan contoh ekstrim yang dikemukakan yang menunjukkan standar, batas, ukuran suatu keadaan atau aktivitas Contoh: 1. こんな難しい問題は大学先生でさえ出来ないだろう。 Konna muzukashii mondai wa daigaku sensei de sae dekinai darou. ‘Soal sesulit ini, dosenpun mungkin tidak bisa.’ 2. 挨拶さえしない。 Aisatsu sae shinai. ‘Menyapa saja/pun tidak.’ b. Menerangkan arti penambahan Contoh: 雨だけでなく風さえ吹いてきた。 Ame dake de naku kaze sae fuitekita. ‘Tidak hanya hujan, angin pun berhembus.’ c. Pola [sae...ba] menunjukkan syarat terjadinya peristiwa atau aktivitas Contoh: お金さえあれば、なんでも出来ると思っている。

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com

Okane sae areba nandemo dekiru to omotte iru. ‘Jika ada uang, saya pikir apapun dapat dilakukan.’ B. Toritate Joshi Menurut Iori (2000: 358) sae adalah joshi yang memiliki arti untuk menerangkan perasaan igai pembicara untuk menekankan sesuatu yang ektrim. Contoh: 宝くじが当たったことは家族にさえ言いませんでした。 Takarakuji ga atatta koto wa kazoku ni sae iimasen deshita. ‘Tentang menang lotere lagi, kepada keluarga pun tidak memberi tahu.’

2.2.3 Joshi Mo A. Kakari Joshi Mo Menurut Matsumuura (1984: 897) menyebutkan struktur kakari joshi mo sebagai berikut: a. Melekat pada juntai joshi [no] dan taigen Contoh: 1. 今日もいい天気だ。 Kyou mo ii tenki da. ‘Hari ini pun cuaca bagus’ 2. インクは青いのも黒いのもあります。 Inku wa aoi no mo kuroi no mo arimasu. ‘Tinta biru dan hitam pun ada.’ b. Melekat pada rentaikei katsuyougo Contoh: 1. せっかく訪ねてきたのに、彼は会いもしなかった。 Sekkaku tazunete kita noni, kare wa ai mo shinakatta.

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com

‘Meskipun saya sudah repot-repot berkunjung, dia menemuiku saja/pun tidak.’ 2. 嬉しくも悲しくもありません。 Ureshiku mo kanashiku mo arimasen. ‘Sedih pun tidak senang pun tidak.’ c. Menempel pada kakujoshi Contoh: 私の家へもどうぞおいでください。 Watashi no uchi e mo douzo oide kudasai. ‘Silakan datang ke rumah saya.’ d. Menempel pada fukujoshi Contoh: いつまでもお元気で。 Itsu made mo ogenki de. ‘Sehatlah selalu.’ e. Menempel pada fukushi Contoh: それはあまいにもひどすぎる。 Sore wa amai ni mo hidosugiru. ‘Itu betul-betul sangat keterlaluan.’ B. Toritate Joshi Mo a. Melekat pada taigen Contoh; 夜もふけたので、町が静かになった。 Yo mo fuketa node, machi ga shizuka ni natta. ‘Karena malam telah larut, kota menjadi tenang’

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com

b. Melekat pada kopula ~masu Contoh: 泣きも笑いもしない。 Naki mo warai mo shinai. ‘Tidak menangis tidak pula tertawa’ c. Melekat pada bentuk sambung adjektiva Contoh: 少しも知らなかった。 Sukoshi mo shiranakatta. ‘Sedikitpun tidak tahu.’ d. Melekat pada klausa Contoh: 参加者が二百年も集まった。 Sankasha ga nihyaku nen mo atsumatta. ‘Para peserta sebanyak 200 orang berkumpul.’ e. Melekat pada bentuk sambung verba Contoh: 暮れも御質待って忙しくなった。 Kure mo oshitsu matte isogashiku natta. ‘Karena akhir tahun sudah mendekat, kami sangat sibuk.’

2.2.4 Makna Mo A. Kakari Joshi Mo Dalam buku Nihongo Bunpou Daijiten (1971:837) makna kakari joshi mo, antara lain: a. Menerangkan hal yang mirip dengan hal yang disebutkan.

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com

Contoh: まいにちよく降れね。今日もまた雨降りだ。 Mainichi yoku fure ne, kyou mo mata ame furi da. ‘Setiap hari turun hujan ya, hari ini pun hujan turun lagi.’ b. Menerangkan dua hal/lebih dalam suatu kondisi yang sama Contoh: お金も暇もない。 Okane mo hima mo nai. ‘Tidak ada uang juga tidak ada waktu luang.’ c. Menjelaskan pokok masing-masing dari suatu keadaan yang menjelaskan suatu hal yang mirip dengan hal lainnya Contoh: この家は庭も狭いし、日当たりも悪い。 Kono ie wa niwa mo semaishi, hiatari mo warui. ‘Rumah ini halamannya sempit tempat yang terkena sinar matahari pun sedikit’ d. Menjelaskan makna implisit keadaan yang mengilustrasikan keadaan yang ekstrim, makna ini juga dimiliki [sae]. Contoh: あいつには冗談も言えない。 Aitsu ni wa joudan mo ienai. ‘Bercanda pun kepada orang itu tidak bisa.’ e. Menjelaskan seluruh kalimat positif dan negatif bersama dengan kata yang lainnya ketika melekat pada pronomina futeisho (pronomina tanya). Contoh: 何れもきれいだ。

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com

Izuremo kirei da. ‘Yang manapun indah/cantik.’ f. Menegaskan makna kata yang dilekatinya Contoh: あまりにも酷いじゃないか。 Amari ni mo hidoi janai ka. ‘Tidaklah itu sangat kejam.’ g. Mengilustrasikan suatu perkara dengan makna [...to... itte mo...] yang mengandung keadaan yang berkelanjutan setelah penjelasan yang menambahkan suatu batas yang dikemukakan. Contoh: そのダイヤも二カラットはあるという大きなものです。 Sono daiya mo ni karatto wa aru to iu ookina mono desu. ‘Berlian itupun merupakan berlian yang besar sedikitnya dua karat.’ h. Menunjukkan batas jumlah dan waktu Contoh: 遅くも九時までには帰ります。 Osoku mo kuji made ni wa kaerimasu. ‘Selambat-lambatnya pun pulang jam 9 malam.’ i.

Diantara kata yang sama menunjukkan keekstriman derajatnya Contoh: 北も北。北海道の果てだ。 Kita mo kita. Hokkaido no hate da. ‘Utaranya pun utara sekali diujung Hokkaido.’

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com

j.

Diantara kata yang sama mengandung keadaan yang menjelaskan perkara yang dibenarkan pernyataan sebelumnya. Contoh: 子供も子供だが、親も悪い Kodomo mo kodomo da ga oya mo warui ‘Memang anak-anak salah juga tetapi orang tua pun tidak baik juga.’ (NBDJ, 1984:837-838)

B. Makna Toritate Joshi Mo Menurut Yoshiku (1992:1) makna toritate joshi mo adalah a. Doushitsu ruika ‘jenis yang sama/kumulatif’ Contoh: 1. 桜も桃と同じように春に咲く。 Sakura mo momo to onaji youni haru ni saku. ‘Sama dengan bunga sakura, bunga persik juga mekar di musim semi.’ 2. 泣くも笑いもしない。 Naku mo warai mo shinai. ‘Menangis pun tidak tertawa juga tidak.’ b. Igaisei ‘sifat diluar dugaan’ Contoh: 少しも知らなかった。 Sukoshi mo shiranakatta. ‘Sedikitpun tidak tahu.’ c. Yarawage ‘memperlunak, memperhalus.’ Contoh: ノートなら五百円も持っていけば、買うことが出来るだろう。

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com

Nooto nara go hayaku en mo motte ikeba kau koto ga dekiru darou. ‘Jika mempunyai sedikitnya lima ratus yen mungkin dapat membeli buku catatan.’ (NBSM, 1992:12) 2.2 Semantik Kata semantik dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani yaitu sema (kata benda) yang berarti tanda atau lambang. Kata kerjanya adalah semaino yang berarti menandai atau melambangkan (Chaer, 1995:2). Kata semantik ini kemudian disepakati sebagai istilah yang digunakan untuk bidang linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya, atau dengan kata lain, bidang studi dalam linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Verhaar (1999:385) mengungkapkan bahwa semantik adalah cabang linguistik yang meneliti arti dan makna. Di dalam bahasa Jepang, istilah semantik disebut 意 味 論 (imiron). Menurut Kindaichi (1995:138) pengertian semantik adalah: 意味論:言語学の一つ部門で、ことばの意味の構造 ・変化に関する研究を行う 分野。 Imiron : Gengogaku no hitotsu bumon de, kotoba no imi no kouzou/henka ni kansuru kenkyuu wo okonau bunya. “Imiron merupakan salah satu cabang linguistik yang meneliti mengenai struktur dan perubahan makna kata.” 2.2 Jodoushi Dalam tata bahasa Jepang, kata diklasifikasikan menjadi 10 jenis. Satu dari sepuluh kelas kata yang perlu dipelajari para pembelajar bahasa Jepang adalah jodoushi. Jodoushi diterjemahkan menjada verba bantu atau kata kerja bantu. Pemakaian istilah verba bantu ini tidak terlepas dari huruf Kanji yang dipakai untuk menulis kata jodoushi, yakni : 助 : tasukeru, jo = membantu, menolong 動 : ugoku, dou = gerak

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com

詞 : shi = kata 助動詞 : jodoushi = verba bantu atau kata kerja bantu Sudjianto menerangkan pendapat dari Yasuo dalam Nihon Bunpou Jiten, bahwa jodoushi adalah salah satu kata yang tidak digolongkan ke dalam jiritsugo ( 自立語) atau kata yang dapat berdiri sendiri, melainkan sebaliknya digolongkan ke dalam fuzokugo ( 付属語) atau kata – kata yang tidak dapat berdiri sendiri. (Yasuo dalam Sudjianto, 1999 :199). Contohnya : [masu], [desu], [tai], [nai], [souda], [youda] dan lain – lain. Tidak dapat dimengerti artinya bila kita mengucapkannya begitu saja. Kata – kata seperti ini harus digunakan dengan melekatkannya pada jiritsugo. Yasuo menambahkan lagi bahwa verba bantu dapat mengalami perubahan dan dipakai setelah verba, nomina, adjektiva -i, adjektiva –na, dan sebagainya. Kata – kata yang termasuk jodoushi dapat menyatakan maksud atau kehendak pembicara, keputusan pembicaradan dapat menambah arti kata yang ada sebelumnya. (Yasuo dalam Sudjianto, 1999 : 199) Contoh : 1. 私 は ジュース を( が) のみたい。 Watashi wa juusu o (ga) nomitai. ‘Saya ingin minum jus’. 2. あのひと は せんせい です。 Ano hito wa sensei desu. ‘Orang itu adalah pengajar.’

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com

BAB III PERBEDAAN PENGGUNAAN PARTIKEL MO DAN SAE

3.1 Partikel Sae A. Melekat pada nomina Contoh: そこは電気さえないような耶麻の中です。 Soko wa denki sae nai you na yama no naka desu. Sana-TOP- listrik-pun-tidak-sampai-sampai-pedalaman-GEN-dalam-KOP-KKin ‘Tempat itu daerah di pedalaman, sampai-sampai listrik pun tidak ada.’ (KYJ, 1971:392) B. Melekat pada kata berkonjugasi a. Verba dan perubahannya Contoh: 1. 家の中にいてさえ寒さで手足が冷たくなってしまう。 Ie no naka ni ite sae samusa de teashi ga tsumetaku natte shimau. Rumah-GEN-dalam-DAT-ada-KKin-pun-dinginnya-dengan-kaki dan tanganNOM-menjadi dingin-KKin ‘Meskipun di d...


Similar Free PDFs