Pendekatan Konseling Keluarga DOCX

Title Pendekatan Konseling Keluarga
Author Dirham Andipurnama
Pages 20
File Size 38.5 KB
File Type DOCX
Total Downloads 73
Total Views 133

Summary

Family Counseling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Pendekatan konseling (counseling approach) disebut juga teori konseling merupakan dasar bagi suatu praktek konseling. Pendekatan itu dirasakan penting karena jika dapat dipahami berbagai pendekatan atau teori-teori konseling, akan memu...


Description

Family Counseling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Pendekatan konseling (counseling approach) disebut juga teori konseling merupakan dasar bagi suatu praktek konseling. Pendekatan itu dirasakan penting karena jika dapat dipahami berbagai pendekatan atau teori-teori konseling, akan memudahkan dalam menentukan arah proses konseling. Akan tetapi untuk kondisi Indonesia memilih satu pendekatan secara fanatik dan kaku adalah kurang bijaksana. Hal ini disebabkan satu pendekatan konseling biasanya dilatarbelakangi oleh paham filsafat tertentu yang mungkin saja tidak sesuai sepenuhnya dengan paham filsafat di Indonesia. Disamping itu mungkin saja layanan konseling yang dilaksanakan berdasarkan aliran tertentu kurang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta kondisi sosial, budaya dan agama. Untuk mengatasi hal tersebut maka pendekatan yang dilakukan dalam konseling bukanlah pendekatan atau teori tunggal (single theory) untuk semua kasus yang diselesaikan. Akan tetapi harus dicoba secara kreatif memilih bagian-bagian dari beberapa pendekatan yang relevan, kemudian secara sintesis-analitik diterapkan kepada kasus yang dihadapi. Pendekatan seperti itu dinamakan Creative-Synthesis-Analytic (CSA). Allen E. Ivey (1980) menyebut pendekatan CSA ini dengan nama Eclectic Approach yaitu memilih secara selektif bagian- bagian teori yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan konselor. Sebagaimana telah diungkapkan di atas bahwa pendekatan CSA diasumsikan sesuai dengan kondisi Indonesia. Artinya kita tidak memilih satu pendekatan saja untuk semua kasus, akan tetapi memilih bagian-bagian teori yang berbeda secara selektif untuk dimanfaatkan terhadap kasus tertentu. Beberapa alasan di bawah ini dapat dipertimbangkan. 1) Setiap teori mempunyai landasan filosofis tertentu yang mungkin bertolak belakang dengan paham filsafat Pancasila. 2) Kalau digunakan satu pendekatan saja untuk semua kasus, dikhawatirkan konselornya akan kaku dan pemecahan masalah belum tentu tuntas. 3) Dengan pendekatan satu teori saja, kemungkinan konselor akan memaksakan diri dan mencocok-cocokkan teori tersebut terhadap kasus. Hal ini bisa menyebabkan konseling berantakan dan klien lari. 1...


Similar Free PDFs