Pendidikan Tinggi Vokasi | i PDF

Title Pendidikan Tinggi Vokasi | i
Author R. Barasa
Pages 177
File Size 16.7 MB
File Type PDF
Total Downloads 667
Total Views 921

Summary

Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN, DIREKTORAT PEMBELAJARAN 2016 Pendidikan Tinggi Vokasi | i PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN VOKASI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN T...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Pendidikan Tinggi Vokasi | i Robinson Fernando Barasa

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Buku Pedoman Pendidikan Universit as Jember T h Akad 14 15 Khusniat ul Shyirazi Kurikulum ps fisika t eknik 2011Irvan Kurnia ardi FAKULTAS MAT EMAT IKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Farly Yanida

Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN, DIREKTORAT PEMBELAJARAN 2016 Pendidikan Tinggi Vokasi | i

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN VOKASI

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DIREKTORAT PEMBELAJARAN 2016

Pendidikan Tinggi Vokasi | ii

Catatan Penggunaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mempersilahkan penggunaan buku pedoman ini dengan seluas-luasnya dalam konteks peningkatan kualitas pendidikan tinggi sesuai dengan asas dan kaidah akademik.

Buku Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi Hak Cipta: © 2016 pada Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dilindungi Undang-Undang Diterbitkan oleh: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Edisi pertama Cetakan ke-1: 2016

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

Disklaimer: Buku ini merupakan Buku Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi yang dipersiapkan pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum Pendidikan Vokasi di Perguruan Tinggi. Buku pedoman ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan dipergunakan dalam tahap perancangan, pelaksanaan, penilaian hingga evaluasi pelaksanaan kurikulum di perguruan tinggi. Buku Panduan ini merupakan “pedoman dinamis” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimuktahirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan jaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku pedoman ini.

Pendidikan Tinggi Vokasi | i

Sambutan Direktur Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Pendidikan tinggi vokasi memiliki peran strategis dan berada di garda terdepan untuk penanganan usia angkatan kerja dan mendidik mereka menjadi tenaga-tenaga terampil, profesional dan memiliki daya kompetitif tinggi yang akan meningkatkan daya saing bangsa. Pendidikan tinggi vokasi harus mampu menghasilkan tenaga kerja terampil dan terlatih yang dibutuhkan oleh dunia industri atau dunia kerja. Pendidikan tinggi vokasi juga mendorong agar para lulusannya menjadi wirausahawaan mandiri dan tangguh yang membawanya kedalam kehidupan sejahtera. Pendidikan tinggi vokasi sebagai bagian integral sistem pendidikan nasional menjadi salah satu motor penggerak atau leading sector dalam membangun Indonesia yang sejahtera dan maju. Kurikulum pendidikan tinggi vokasi senantiasa ditingkatkan mutunya secara berkelanjutan karena bersifat dinamis, adaptif, akomodatif dan kontekstual dengan perkembangan jaman dan kebutuhan. Kurikulum dan pembelajaran pendidikan tinggi vokasi mempersiapkan sumber daya manusia agar mampu menghadapi perubahan budaya kerja, siap kerja, siap mandiri, siap berkompetisi secara nasional dan regional dalam kawasan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) serta tantangan dunia. Kurikulum pendidikan tinggi vokasi harus dirancang secara baik untuk mampu diwujudkan dalam realita pembelajaran mahasiswa yang mangkus (efektif) sehingga mahasiswa dapat belajar secara otpimal dan mengembangkan potensi dirinya untuk menjadi pribadi berpengetahuan, berketerampilan dan berkarakter mulia. Perguruan tinggi vokasi dalam mengembangkan, merancang dan menerapkan kurikulum memperhatikan kebijakan dan regulasi yang berlaku di Indonesia agar senantiasa relevan dengan konteks Nasional Indonesia yang berwawasan global. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 35 ayat 2 tentang kurikulum menyebutkan bahwa Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan. Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 mengatur tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI), dalam Pasal 1 termaktub bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran program studi. Perguruan tinggi sebagai penghasil sumber daya manusia terdidik perlu mengukur lulusannya, apakah lulusan yang dihasilkan memiliki kemampuan setara dengan Capaian Pembelajaran pada jenjang kualifikasi KKNI. Kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun yang telah bekerja dengan baik dan para pihak terkait sehingga buku panduan ini terwujud. Diharapkan buku panduan ini bermanfaat bagi perguruan tinggi sebagai acuan penyusunan kurikulum khususnya bidang vokasi, serta perguruan tinggi lainnya. Jakarta, November 2016 Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Intan Ahmad Pendidikan Tinggi Vokasi | ii

Kata Pengantar Direktur Pembelajaran Kurikulum pendidikan tinggi merupakan cetak biru dari keseluruhan proses pembelajaran pada sistem pendidikan tinggi. Perubahan atau rekonstruksi kurikulum pendidikan tinggi mengikuti perkembangan jaman dan kebutuhan merupakan keniscayaan. Menyadari hal ini, maka Direktorat Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) memprogramkan secara khusus kegiatan yang mampu mendukung dan mendorong pengembangan kurikulum di perguruan tinggi. Akan tetapi karena penyusunan kurikulum merupakan hak otonom dari perguruan tinggi, maka keterlibatan kami hanya sampai sejauh menyusun panduan rujukan dalam pengembangan kurikulum. Untuk usaha inilah maka disusun Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi. Tujuan pembuatan Panduan Kurikulum Pendidikan Tinggi Vokasi diantaranya adalah: (1) Meningkatkan kemampuan perguruan tinggi dalam menyusun kurikulum pendidikan vokasi, (2) Membantu perguruan tinggi dalam upaya peningkatan mutu kurikulum pendidikan vokasi, (3) Mendorong perguruan tinggi untuk mengembangkan kurikulum pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan masyarakat, (4) Mendorong perguruan tinggi untuk saling berbagi pengalaman untuk merancang kurikulum pendidikan vokasiyang lebih baik, (5) Memperkaya sumber daya pengembangan kurikulum bukan saja bidang vokasi, namun diharapkan untuk bidang profesi dan akademik. Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi berisi bab yang dimulai dengan dasar pemikiran pengembangan kurikulum pendidikan vokasi agar dapat memberikan gambaran strategis tentang urgensi kurikulum tersebut. Kemudian, dirangkai dengan tahapan pengembangan kurikulum dengan mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Untuk lebih memperkaya khasanah pembelajaran dan meningkatkan makna bagi semua pihak, panduan dilengkapi dengan beberapa contoh kurikulum unggul (best practices) dari politeknik negeri dan swasta. Kami menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada tim penyusun yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh hingga buku ini dapat diselesaikan. Ucapan terimakasih disampaikan pula kepada para pihak yang telah membantu mewujudkannya. Kami menyadari bahwa hasil penyusunannya masih terdapat kekurangan. Masukan dari semua pihak merupakan hal berharga guna perbaikannya lebih lanjut. Semoga Buku Panduan Kurikulum Pendidikan Vokasi memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat luas. Jakarta, Agustus 2016 Direktur Pembelajaran Paristiyanti Nurwardani

Pendidikan Tinggi Vokasi | iii

Tim Penyusun Paristiyanti Nurwardani (Ditjen Belmawa) Sirin Wahyu Nugroho (Ditjen Belmawa) SP Mursid (POLBAN) Syamsul Arifin (ITS) Suwarsih Madya (UNY) Rusminto Tjatur Widodo (PENS) Yudha Samodra (ATMI) Taufiqurrahman (UNRI) Misbah Fikrianto (POLIMEDIA) Erwin Setyo Nugroho (POLTEK CALTEX) Ludfi Djajanto (POLINEMA) Hendra Suryanto (Ditjen Belmawa) Eni Susanti (Ditjen Belmawa) Yektiningtyastuti (Ditjen Belmawa)

Pendidikan Tinggi Vokasi | iv

Daftar Isi Catatan Penggunaan .......................................................................................................................................... i Sambutan Direktur Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan .......................................... ii Kata Pengantar Direktur Pembelajaran ............................................................................................... iii Tim Penyusun...................................................................................................................................................... iv Daftar Isi.................................................................................................................................................................. v Daftar Gambar..................................................................................................................................................... vi Daftar Tabel.........................................................................................................................................................vii BAB I Pendahuluan ....................................................................................................................................... 1 A. Dasar Pemikiran Pengembangan Kurikulum Pendidikan Vokasi ......................................... 1 1. Dasar Hukum Pendidikan Tinggi Vokasi ............................................................................ 1 2. Pendidikan tinggi vokasi ........................................................................................................... 1 3. Pergeseran/Perkembangan Paradigma .............................................................................. 3 4. Rancangan Pendidikan Tinggi Vokasi .................................................................................. 4 5. Pengembangan Pendidikan Tinggi Vokasi ......................................................................... 6 B. Pengertian yang digunakan dalam panduan ................................................................................. 9 C. Kaitan kurikulum dengan SN Dikti 2015 ..................................................................................... 12 BAB II Tahapan Pengembangan Kurikulum .................................................................................. 14 A. Tahap Perancangan Kurikulum ....................................................................................................... 14 1. Menentukan Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran (CP) ..................................14 2. Memilih Bahan Kajian dan Menentukan Bobotnya ......................................................18 3. Menyusun Mata Kuliah dan Menentukan sks nya.........................................................19 B. Tahap Perancangan Pembelajaran................................................................................................. 21 1. Perancangan pembelajaran ...................................................................................................22 2. Proses pembelajaran ................................................................................................................33 3. Ragam pembelajaran pada pendidikan tinggi vokasi ..................................................35 4. Penilaian dan Evaluasi pembelajaran ................................................................................40 C. Tahap evaluasi program pembelajaran........................................................................................ 52 D. Perancangan ulang Kurikulum Vokasi.......................................................................................... 59 E. Dokumen Kurikulum ........................................................................................................................... 61 BAB III Contoh Kurikulum Unggul .................................................................................................... 63 A. Kurikulum Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ............................................... 63 B. Prodi Permesinan (ATMI) ................................................................................................................. 77 C. Kurikulum Unggulan Politeknik CALTEX .................................................................................. 110 D. Kurikulum Teknik Energi Politeknik Bandung ....................................................................... 123 Daftar Pustaka ................................................................................................................................................ 164 Lampiran............................................................................................................................................................ 166 Daftar Istilah .................................................................................................................................................... 166

Pendidikan Tinggi Vokasi | v

Daftar Gambar Gambar I.1. Proporsi SDM vs Tingkat Pendidikan ................................................................................... 2 Gambar II-1. Perumusan CPMK dan Sub-CPMK dari CPL .................................................................. 23 Gambar II-2. Skematik Pengertian Pembelajaran Mahasiswa ........................................................ 34 Gambar II-3. Mekanisme Penilaian ............................................................................................................. 49 Gambar II-4. Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran Vokasi ........................................................ 57 Gambar II-5. Tahapan Evaluasi Pembelajaran Vokasi ......................................................................... 57 Gambar II-6. Tahap Evaluasi Pembalajaran Vokasi .............................................................................. 58 Gambar II-7. Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran Vokasi ........................................................ 59 Gambar II-8. Kerangka Kerja Perancangan Ulang Kurikulum Vokasi .......................................... 60

Pendidikan Tinggi Vokasi | vi

Daftar Tabel Tabel 1. Sebaran Politeknik Indonesia ...................................................................................................... 9 Tabel 2. Karakteristik Proses Pembelajaran ........................................................................................... 33 Tabel 3. Perbedaan antara Penilaian dan Evaluasi ................................................................................. 40 Tabel 4. Prinsip Penilaian ......................................................................................................................... 41 Tabel 5. Teknik dan Instrumen Penilaian................................................................................................ 42 Tabel 6. Contoh Rubrik Holistik ............................................................................................................... 43 Tabel 7. Contoh Rubrik Deskriptif untuk Penilaian Presentasi Makalah .............................................. 44 Tabel 8. Contoh Skala Persepsi................................................................................................................. 45 Tabel 9. Contoh Penilaian Portofolio ....................................................................................................... 47 Tabel 10. Kategori Penilaian..................................................................................................................... 50 Tabel 11. Predikat Kelulusan.................................................................................................................... 50 Tabel 12. Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif.................................................................................. 52

Pendidikan Tinggi Vokasi | vii

BAB I Pendahuluan A.

Dasar Pemikiran Pengembangan Kurikulum Pendidikan Vokasi

1.

Dasar Hukum Pendidikan Tinggi Vokasi Perguruan tinggi vokasi memiliki peran sangat strategis dalam menyiapkan generasi muda untuk memiliki pengetahuan, keterampilan dan karakter yang unggul sehingga menjadi tenaga kerja yang siap terjun di dunia industri atau usaha bahkan wiraswastawan. Perguruan tinggi vokasi dalam menyelenggarakan pendidikannya berlandaskan kepada regulasi pendidikan Indonesia. Demikian pula, dalammendisain dan mengimplementasikan kurikulumnya perlu memperhatikan ketentuan yang berlaku di Indonesiaagar senantiasa relevan dengan konteks Nasional Indonesia, namun berwawasan global. Dasar hukum Pendidikan Tinggi Vokasi sebagai berikut: a. Undang-Undang Dasar 1945 Bab XIII Pasal 31 tentang Pendidikan dan Kebudayaan b. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam Bab VI pada pasal 15, pasal 19, pasal 20 dan pasal 21 c. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dalam Bab I pasal 5 dan Bab II pasal 16 d. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi e. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan f. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia g. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi h. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 13 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2015 – 2019 i. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

2. Pendidikan tinggi vokasi Pada masa awalnya pendidikan tinggi vokasi dimaksudkan untuk menjembatani (interface) Insinyur dan Operator. Pendidikan tinggi vokasi belum secara spesifik menjawab tantangan bangsa yang berkembang saat ini. Pendidikan tinggi vokasi mengambil peran dalam menghasilkan lulusan kompeten dengan kualifikasi yang cocok dengan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Pendidikan tinggi vokasi mampu secara tepat mengidentifikasi kebutuhan

Pendidikan Tinggi Vokasi | 1

di lingkungannya dan menyiapkan proses pembelajaran yang menjamin lulusannya dapat menjawab tantangan tersebut. Selanjutnya, lulusan pendidikan tinggi vokasi harus meredefinisi peran dalam konstelasi pendidikan tinggi di Indonesia yang saat ini mencakup Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Pendidikan tinggi vokasi, Akademi, dan tambahan baru yakni Akademi Komunitas. Lulusan pendidikan tinggi vokasi di universitas/akademi maupun politeknik seharusnya didorong bukan hanya dapat “bekerja”, karena peran ini sekarang telah diambil alih oleh Akademi Komunitas. Orientasi profil lulusan pendidikan tinggi vokasi perlu dibenahi kembali dan disempurnakan dengan menyertakan postur sebagai “job creator” yang “sadar” dan “faham” akan keunggulan daerahnya. Berikut dapat dilihat ilustrasi korelasi antara capaian pembelajaran dari Pendidikan tinggi vokasi (perguruan tinggi) dengan level kemampuan berproduksi.

Gambar I.1. Proporsi SDM vs Tingkat Pendidikan Berdasarkan gambar di atas, secara umum semakin tinggi jenjang pendidikan tenaga kerja berpeluang menghasilkan produk berteknologi tinggi yang added value– nya besar dan memberikan sumbangan pada kemampuan kompetitif bangsa. Pendidikan tinggi vokasi dalam hal ini sangat dituntut untuk dapat mengubah proporsi SDM berpendidikan tinggi yang berkualitas menjadi mayoritas. Lulusan pendidikan tinggi vokasi selain dituntut dapat bekerja dengan kompeten namun harus juga dapat berperan sebagai “agen pejuang kedaulatan” yang memiliki kemampuan entrepreneurial. Pada jenjang pendidikan tinggi vokasi lulusannya juga harus menjadi “trend setter” dalam menjawab berbagai aspek tantangan bangsa...


Similar Free PDFs