Penerapan Time Management Pada Proyek Pengembangan Perangkat Lunak Yang Menggunakan Metode Pengembangan Waterfall PDF

Title Penerapan Time Management Pada Proyek Pengembangan Perangkat Lunak Yang Menggunakan Metode Pengembangan Waterfall
Author Echo Wahana
Pages 16
File Size 221.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 414
Total Views 549

Summary

PAPER Penerapan Time Management Pada Proyek Pengembangan Perangkat Lunak Yang Menggunakan Metode Pengembangan Waterfall Echo Wahana Marciano Simanjuntak NIM : 1222402404 Program Pascasarjana Ilmu Komputer PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JENJANG S2 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA 2013 BAB I PENDA...


Description

PAPER Penerapan Time Management Pada Proyek Pengembangan Perangkat Lunak Yang Menggunakan Metode Pengembangan Waterfall

Echo Wahana Marciano Simanjuntak NIM : 1222402404

Program Pascasarjana Ilmu Komputer PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JENJANG S2 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA 2013

BAB I PENDAHULUAN Salah satu dari beberapa hal yang diperhitungkan jika mengerjakan sebuah proyek adalah waktu. Waktu merupakan alat ukuran dan penentu kegiatan mana yang sangat penting untuk dilaksanakan dan kegiatan mana yang dapat dikerjakan kemudian. Waktu merupakan sumber daya yang tidak dapat kita beli dan tidak dapat dikembalikan ketika sudah terpakai. Oleh karena itu, kita harus dapat mempergunakan waktu sebaik mungkin sehingga proyek yang kita kerjakan tidak terganjal masalah dan dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Salah satu jenis bidang usaha yang semakin mengalami kenaikan setiap tahunnya di Indonesia merupakan

usaha

pengembangan

perangkat

lunak,

menurut

laman

ilmu

komputer

(http://ilmukomputer.org/2012/05/31/masih-tentang-industri-software-lokal/), jumlah software house atau independent software vendor (ISV) di Indonesia pada tahun 2006 tercatat sekitar 250, dan terus berkembang hingga mencapai 500 di tahun 2010. Sedangkan jumlah pengembang profesional pada tahun tersebut tercatat 56.500 dan terus berkembang hingga 71.600 sampai tahun 2008. Sungguh merupakan perkembangan yang termasuk pesat jika kita lihat dari data diatas sehingga dapat kita tarik kesimpulan bahwa proyek pengembangan perangkat lunak merupakan proyek yang cukup banyak dikerjakan di Indonesia. Dikarenakan proyek pengembangan perangkat lunak juga tidak terlepas dari batasan waktu didalamnya, sehingga pengetahuan dan penerapan Time Management dalam proyek jenis ini termasuk suatu hal yang penting untuk dikaji. Penerapan Time Management dalam proyek pengembangan perangkat lunak akan membantu pengembang dalam mengerjakan proyek tersebut secara baik dan sesuai dengan batasan waktu yang diberikan, selain itu pengembang juga dapat memperkirakan apakah suatu proyek dapat dikerjakan atau tidak berdasarkan perkiraan perhitungan waktu yang dapat diketahui dengan menerapkan Time Management pada proyek tersebut. Menyangkut pengembangan software dengan menggunakan metode waterfall, kita akan melihat kemudian apakah metode pengembangan ini akan mempengaruhi bentuk dari masing-masing tahapan dalam menerapkan time management pada sebuah proyek sehingga akan kelihatan ciri khas proyek pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan metode waterfall ketika diterapkan pada langkah-langkah yang ada pada time management.

1

Tujuan Penelitian Tujuan dari adanya penelitian ini adalah : •

Menerapkan Time Management untuk menyusun jadwal dalam sebuah proyek pengembangan perangkat lunak dengan metode pengembangan waterfall



Menerapkan Time Management untuk mengetahui kelayakan sebuah proyek pengembangan perangkat lunak

Hasil yang ingin didapat dari tulisan ini adalah : •

Penjadwalan pengerjaan proyek yang baik dan benar



Mengetahui kelayakan sebuah proyek dilihat dari Time Management

Rumusan Permasalahan Seperti dalam kebanyakan pengerjaan proyek, waktu merupakan hal yang penting dan tidak bisa dikembalikan ketika sudah dipergunakan. Oleh karena itu, perlu suatu management yang baik menyangkut penggunaan waktu. Kegagalan proyek pengembangan perangkat lunak salah satunya juga disebabkan gagalnya pihak pengembang dalam mengantisipasi dan mengelola waktu dengan baik sehingga kebutuhan akan penerapan Time Management dalam proyek ini merupakan hal yang sangat perlu untuk dilakukan. Dengan diterapkannya management waktu ini, kita dapat melakukan penjadwalan dengan baik pada suatu proyek sehingga kemungkinan proyek tidak selesai tepat waktu dapat diminimalisir, kemudian kita dapat mengukur apakah proyek tersebut dapat diselesaikan dalam batasan waktu tertentu atau tidak. Hal lain yang ingin diketahui adalah apakah sebuah metode yang digunakan untuk menyelesaikan suatu proyek akan mempengaruhi bentuk dari hasil perencanaan time management yang akan digunakan pada proyek tersebut.

Hipotesis Pertanyaan yang muncul dalam riset ini adalah apakah sebuah metode penyelesaian proyek pengembangan perangkat lunak akan mempengaruhi bentuk dari hasil rancangan time management yang dihasilkan nantinya. Hasil dari perancangan ini nantinya harus memberikan pandangan terhadap team yang terlibat dalam development untuk dapat mengerti dan mewaspadai hal-hal penting yang dihasilkan dari langkah demi langkah perencanaan penerapan time management pada proyek tersebut. Pertanyaan berikutnya yang muncul adalah mungkinkah penerapan time management dalam proyek pengembangan perangkat lunak akan membantu proyek selesai tepat waktu sehingga kegagalan dalam pengerjaan proyek pengembangan perangkat 2

lunak dapat diminimalisir nantinya. Harapannya adalah, agar Time Management dapat memberi solusi dalam kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak.

Tujuan Pembelajaran Keuntungan dari mempelajari Time Management pada Proyek pengembangan Perangkat Lunak adalah : 1. Mendapatkan pemahaman mengenai hubungan antara Time Management dan proyek pengembangan perangkat lunak dengan metode pengembangan waterfall. 2. Mendapatkan pemahaman mengenai bagaimana cara mengestimasi kelayakan proyek ditinjau dari segi Time Management.

Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dari penulisan ini adalah ingin menerapkan Time Management pada proyek pengembangan perangkat lunak dengan metode pengembangan waterfall dan bagaimana mengestimasi kelayakan sebuah proyek untuk dikerjakan jika dibandingkan dengan jumlah waktu yang diperoleh dari langkah-langkah yang ada dalam time management. Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan kesimpulan apakah metode pengerjaan sebuah proyek dapat mempengaruhi bentuk dari hasil perencanaan penerapan time management atau tidak. Hal ini dianggap perlu untuk memberikan pemahaman dan pandangan mengenai bagaimana status proyek kedepannya, bagian-bagian mana yang harus diwaspadai atau dikontrol secara ketat dari sisi time management sehingga kesuksesan proyek kedepannya dipastikan lebih besar daripada kemungkinan kegagalannya. Untuk contoh proyek yang diteliti, penulis memilih menggunakan proyek pengembangan perangkat lunak Customer Response System dimana tujuan utama dari aplikasi ini adalah untuk mencatat hal-hal yang menjadi keluhan ataupun pertanyaan dari pelanggan untuk kemudian bisa diakses oleh bagian/departement yang bersangkutan nantinya. Untuk alur dari aplikasi itu sendiri, akan kita lihat pada diagram berikut ini.

3

Berdasarkan gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa ketika customer melakukan complain/bertanya melalui berbagai media, maka complaint ataupun pertanyaan tersebut akan diterima oleh agent yang bertugas, agent kemudian akan mengakses aplikasi untuk menyimpan ataupun melihat data dimana data tersebut disimpan didalam sebuah database. Keluaran/output dari system itu sendiri merupakan data yang kemudian didistribusikan ke masing-masing agent untuk kemudian di follow up oleh agent yang bertugas tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Time Management untuk hasil yang lebih efektif Menurut Joseph Philips (http://www.projectsmart.co.uk/managing-the-project-time.html) ada beberapa faktor

yang bisa menghancurkan jadwal yakni: 1. Kendala. Kendala adalah segala sesuatu yang membatasi pilihan proyek. 2. Asumsi. Kita semua tahu apa yang terjadi ketika kita membuat asumsi. Sebagai contoh, kita mengasumsikan bahwa vendor jujur ketika mengatakan bahwa server baru akan disampaikan pada 1 Oktober. Kita berasumsi bahwa klien sedang menggunakan Windows 95 atau lebih baik, bukan OS / 2. Kita mengasumsikan bahwa kita bisa memiliki akses ke tempat kerja 24/7, bukan hanya selama jam kerja. Jika kita tidak memikirkan dan membahas berbagi asumsi ini, itu akan menjadi masalah. 3. Tersedia sumber daya. Pernahkah Anda menghitung bahwa Anda akan membutuhkan empat network engineer untuk menarik dan menginstal kabel, dan menemukan bahwa Anda hanya memiliki dua network engineer untuk proyek Anda? Jika sumber daya yang diperlukan tidak tersedia, proyek Anda tidak akan berjalan maksimal. 4. Hukum Diminishing Returns. Hukum Diminishing Returns mengontrol hasil terhadap jumlah tenaga kerja yang tersedia. Misalkan kita memiliki kegiatan yang akan mengambil 40 jam dengan dua network engineer yang ditugaskan. Jika kita menambahkan dua network engineer lebih dalam kegiatan, kita bisa menyelesaikan pekerjaan dalam 20 jam? Mungkin. Jika kita menambahkan 40 insinyur jaringan untuk kegiatan, bisa kita selesaikan dalam beberapa menit? Tidak mungkin. Selain itu, tidak semua kegiatan usaha perlu dorongan lebih, banyak yang sudah ditetapkan jangka waktunya. 4

5. Hukum Parkinson. Hukum Parkinson menyatakan pekerjaan diperluas untuk mengisi jumlah waktu yang dialokasikan. Bayangkan bahwa kita mengatakan kegiatan akan memakan waktu 40 jam untuk diselesaikan, meskipun ia tahu ia bisa menyelesaikan pekerjaan hanya dalam dua belas jam. Dia menambahkan untuk memperhitungkan kesalahan potensial, masalah yang mungkin ditemui. Ajaibnya, tugas akan menghabiskan waktu 40 jam yang diberikan.

6. Risiko. Risiko bisnis dapat dari upside atau downside, meskipun kita biasanya berpikir tentang risiko dengan downside. Kebanyakan risiko yang datang memiliki potensi untuk menunda pekerjaan proyek, menambahkan aktivitas, dan dalam beberapa kasus mengharuskan kita untuk mengibarkan bendera putih tanda menyerah.

2.2 Project Time Management Project Time Management meliputi proses yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tepat pada waktunya. Menurut Mohamed Elhasri (http://www.slideshare.net/m_elashri/project-time-management) Project Time Management meliputi proses berikut: 1. Activity Definition Proses Activity Definition akan mengidentifikasi kiriman pada tingkat terendah dalam struktur rincian kerja, yang disebut paket pekerjaan. Proyek paket pekerjaan yang direncanakan menjadi komponen yang lebih kecil yang disebut jadwal kegiatan untuk memberikan dasar untuk memperkirakan, penjadwalan, melaksanakan, dan memantau dan mengendalikan pekerjaan proyek. Implisit dalam proses ini adalah mendefinisikan dan merencanakan jadwal kegiatan sedemikian rupa sehingga tujuan proyek akan dipenuhi. 2. Activity Sequencing Activity Sequencing melibatkan, mengidentifikasi, dan mendokumentasikan hubungan logis antara kegiatan jadwal. 3. Activity Resource Estimating Memperkirakan sumber daya dalam jadwal aktivitas dimana melibatkan untuk menentukan apakah sumber daya (orang, peralatan, atau materi) yang diperlukan dan apakah jumlah atau sumber daya masingmasing akan digunakan, dan kapan masing-masing sumber daya akan tersedia untuk melakukan kegiatan proyek. 4. Activity Duration Estimating

5

Activity Duration Estimating memperkirakan dan mensyaratkan bahwa jumlah usaha kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan jadwal diperkirakan, jumlah sumber daya diasumsikan, memperkirakan jadwal yang akan diterapkan untuk menyelesaikan kegiatan, dan jumlah periode kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan yang dijadwalkan ditentukan. 5. Schedule Development Jadwal pengembangan proyek, proses berulang-ulang, menentukan awal perencanaan dan tanggal penyelesaian kegiatan proyek. Pengembangan jadwal mengharuskan perhitungan durasi dan perkiraan sumber daya yang ditinjau dan direvisi untuk membuat jadwal proyek yang disetujui dapat berjalan sebagaimana mestinya. 6. Schedule Control Pengendalian jadwal berkaitan dengan penentuan status jadwal proyek, yang mempengaruhi faktorfaktor yang menciptakan perubahan jadwal. Berdasarkan jurnal Management development and manager's use of their time yang ditulis oleh Titus Oshagbemi, untuk mengetahui bagaimana seorang manager menghabiskan waktu dalam sebuah proyek, kita dapat menggunakan pendekatan langsung dan tidak langsung. Pendekatan tidak langsung merupakan pendekatan yang lebih populer. Intinya, pendekatan ini meminta manager untuk memperkirakan waktu yang dihabiskannya pada berbagai aktivitas. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan questionnaire administration atau melalui interview pada manager tersebut. Keuntungan dari model seperti ini adalah kecepatan dan kemudahan dalam menganalisis, sedangkan kelemahannya adalah reliabilitas dan validitasnya yang terkadang meragukan. Sedangkan untuk metode langsung adalah dengan menggunakan diary methodology ataupun structured observation. Diary methodology adalah kegiatan dimana si peneliti mendesain sebuah diary sederhana dimana nantinya akan diisi oleh si manager dengan kegiatan hariannya. Setelah diary diisi, maka si peneliti menganalisis waktu yang dialokasikan untuk aktivitas yang berbeda, dimana tempatnya, dengan siapa dan sebagainya. Sedangkan observation methodology, si peneliti berada bersama dengan si manager pada aktivitas pekerjaan yang dilakukan dan mencatat bagaimana manager mengalokasikan waktu untuk aktivitas yang berbeda-beda. Berkaitan dengan bagaimana metode untuk mengestimasi waktu, terdapat beberapa metode yaitu Bottom-up Estimating, Top-Down Estimating, Comparative Estimating, Parametric Estimating dan Three-Point Estimating. Untuk penelitian ini nantinya akan menggunakan metode Bottom-up Estimating dan Comparative Estimating. Bottom-Up Estimating sendiri memungkinkan kita untuk membuat estimasi terhadap sebuah proyek 6

secara keseluruhan. Untuk menganalisanya, maka perlu dilakukan pemecahan terhadap task/activity yang lebih besar menjadi lebih mendetail. Kemudian kita tinggal mengestimasi masing-masing waktu yang dibutuhkan oleh task tersebut dan kemudian mentotalnya untuk mendapatkan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan task utama tersebut. Sedangkan Comparative Estimating merupakan metode membandingkan jenis pekerjaan yang hampir sama yang pernah dikerjakan untuk kemudian diambil waktu yang diperoleh dan digunakan dalam mengestimasi activity pada proyek yang baru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk melakukan analisis dan mendapatkan data berdasarkan latar belakang masalah yang diajukan maka penulis melakukan penelitian pada perusahaan dimana penulis bekerja. Perusahaan tempat penulis bekerja merupakan sebuah software house yang kesehariannya terlibat dalam proses pembuatan software baik untuk perusahaan lain maupun yang dijadikan produk oleh perusahaan tersebut. 3.2 Metodologi Penelitian

Untuk menemukan hubungan antara keberhasilan proyek pengembangan perangkat lunak dan Time Management, maka penulis akan melakukan pendekatan research determinatif yaitu dengan mencari pengaruh yang ditimbulkan oleh penerapan Time Management yang baik dalam suatu proyek dengan keberhasilan dari proyek itu sendiri. Dengan ditemukannya pengaruh antara penerapan Time Management dan keberhasilan proyek pengadaan perangkat lunak, maka akan kelihatan seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan Time Management dalam proses perencanaan proyek dan bagaimana kita dapat menggunakan Time Management dalam mengestimasi lama pengerjaan dari suatu proyek pengembangan perangkat lunak. 3.3 Metode Pengumpulan Data Dasar penelitian yang dilakukan sebagai bahan untuk kelengkapan data dan informasi adalah :

a) Penelitian kepustakaan (library research), yaitu pegumpulan data dengan cara membaca buku melalui literatur dan buku lain yang bersifat ilmiah yang ada hubungannya dengan materi pembahasan serta pengumpulan data melalui media lain seperti artikel yang banyak terdapat di Internet yang berhubungan dengan materi pembahasan.

7

b) Penelitian laporan (filed research), yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung kepada objek penelitian yaitu pada pimpinan perusahaan/instansi serta karyawan yang bersangkutan dengan penelitian, melalui teknik : 1. Observasi

Yaitu dengan mengamati secara langsung kondisi pelaksanaan proyek pengembangan perangkat lunak di kantor penulis. 2. Wawancara Yaitu dengan mengadakan tanya jawab kepada pihak yang ada

hubungannya

dengan

objek

penelitian, misalnya dengan Project Manager ataupun Pimpinan perusahaan tempat penulis bekerja. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Seperti yang telah dibahas pada literatur review, bahwa terdapat enam proses pada Time Management, keenam proses itu adalah Activity definition, Activity sequencing, Activity resource estimating, Activity duration estimating, Schedule development, Schedule control. Berikut akan kita terapkan masing-masing proses tersebut pada salah satu proyek pengembangan perangkat lunak. •

Activity definition Berikut daftar aktivitas yang dapat di breakdown pada proyek pengembangan perangkat lunak Customer Response System dan ditampilkan dalam bentuk Work Breakdown Structure.

8



Activity Resource Estimating Pada bagian ini, masing-masing activity yang telah di definisikan akan ditentukan resources yang digunakan, dalam hal ini adalah jumlah tenaga kerja yang ikut serta dalam menangani proyek Customer Response System ini nantinya dimana jenis pekerjaan development yang ditampilkan berikut merupakan jenis pekerjaan yang lebih detail yang di breakdown dari list activity pada diagram WBS diatas. Berikut estimasi sumber daya tersebut.

no

Nama Pekerjaan

Deskripsi Pekerjaan

Estimasi Resources

1 Getting Requirement

Mengumpulkan data kebutuhan user akan aplikasi CRS yang akan dibangun.

2 Orang

2 Design

Melakukan design terhadap aplikasi, baik modeling maupun design form aplikasi

1 Orang

3 Development

Melakukan implementasi design pada tahap sebelumnya menjadi sebuah aplikasi.

4 Orang

4 System Integration Testing

5 User Acceptance Test 6 Socialization 7 Implementation

1 Orang Testing yang dilakukan oleh user untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibangun sudah sesuai dengan yang dibutuhkan user. Sosialisasi terhadap system yang baru dibangun terhadap end-user. Implementasi system tersebut pada perusahaan yang membutuhkan.

9

1 Orang 1 Orang 2 Orang



Activity Sequencing Aktivitas-aktivitas yang telah didefinisikan diatas kemudian ditentukan hubungannya satu dengan yang lainnya sehingga akan didapat aktivitas yang bersifat kritikal dan bagaimana hubungan antar aktivitas itu sendiri. Berikut aktivitas diatas akan ditampilkan didalam gantt chart dan kemudian ditampilkan dalam Critical Path Diagram.

Dikarenakan metode development software Customer Response System menggunakan metode waterfall, sehingga seluruh activities yang didefinisikan diatas merupakan Critical Path, yang artinya setiap activity harus selesai keseluruhan sebelum akhirnya dapat dilanjutkan ke activity berikutnya.



Activity Duration Estimating Pada tahap ini, masing-masing activity diestimasikan durasi waktunya. Estimasi durasi ini menggunakan metode Bottom-Up Estimating, dimana Bottom-Up estimating merupakan metode untuk mengestimasi waktu dengan cara mendetailkan masing-masing task dan kemudian estimasi waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing detail task tersebut. Setelah mengestimasi waktu dari detail tersebut, kemudian totalkan jumlah waktu yang diperlukan pada sebuah task berdasarkan detail tersebut. Berikut akan di breakdown task Development menjadi bagian-bagian detail yang kemudian akan ditentukan durasi pengerjaannya dimana penentuan durasi ini dilakukan berdasarkan pekerjaan yang mirip yang pernah dikerjakan sebelumnya. 10

No

Waktu Pengerjaan

Nama Pekerjaan Form login, Set Role, Change Password page, 1 Forget Password page 2 CRUD Agent

Deskripsi Pekerjaan Membuat authentikasi dan role pada masing-masing user beserta modulnya Modul untuk create, view, dan delete agent
<...


Similar Free PDFs