Title | PENGAMATAN PERKEMBANGAN EMBRIO AYAM (Gallus gallus) DI LUAR CANGKANG An Observation about Chicken (Gallus gallus) Embryo Development Outside the Eggshell |
---|---|
Author | Amalia Arsya |
Pages | 8 |
File Size | 267.7 KB |
File Type | |
Total Downloads | 19 |
Total Views | 83 |
PENGAMATAN PERKEMBANGAN EMBRIO AYAM (Gallus gallus) DI LUAR CANGKANG An Observation about Chicken (Gallus gallus) Embryo Development Outside the Eggshell Amalia Arsya Aldania/H71216049 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Jl. Ahmad Yani No. 117, Surabaya Telp. (031)8410298 E-mail: alsyadan...
PENGAMATAN PERKEMBANGAN EMBRIO AYAM (Gallus gallus) DI LUAR CANGKANG An Observation about Chicken (Gallus gallus) Embryo Development Outside the Eggshell Amalia Arsya Aldania/H71216049 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Jl. Ahmad Yani No. 117, Surabaya Telp. (031)8410298 E-mail: [email protected]
ABSTRAK Percobaan embriologi ayam bertujuan untuk mengetahui perkembangan embrio suatu organisme yang meliputi fase morula, blastula, dan gastrula. Ayam dipilih karena perkembangan embrionya berlangsung sangat pesat selama dua puluh satu hari. Perkembangan tersebut sangat nampak perbedaannya secara nyata dari hari ke hari. Dalam pengamatan embriologi ayam, telur dipecahkan dari cangkangnya dan diletakkan pada media khusus yang steril dan telah diatur dengan kondisi sesuai dengan keadaan asli. Indikasi akan terjadinya perkembangan embrio ditandai oleh adanya blastodisk, kumpulan blastomer yang berbentuk seperti cakram berwarna putih di tengah kuning telur. Perkembangan embrio yang optimal akan terjadi jika memenuhi faktor penting seperti keadaan aseptis suatu media, suhu yang tepat, dan tidak adanya kontaminasi selama masa inkubasi. Kata kunci: Ayam, embrio, embriologi, pembelahan, telur.
PENDAHULUAN
pertama
Telur merupakan hasil reproduksi
pada
Sedangkan
bagian
pada
tahap
sisi
kanan.
pembelahan
unggas, terutama ayam. Telur yang dapat
ketiga, terjadi pembelahan anakan sel
menetas adalah telur fertil, dimana telur
serupa
tersebut
hasil
terbentuklah delapan blastomer. Delapan
pembuahan ovum oleh sperma pejantan.
blastomer tersebut menjadi blastomer
Proses pembentukan telur dimulai saat
sentral yang membelah kembali hingga
ovarium ayam betina melepaskan ovum
terbentuk
dan sampai di oviduk untuk siap dibuahi
(marginal blastomer). Delapan blastomer
(Mulyantini, 2010).
sentral kemudian akan terpisah dari
sebelumnya
Setelah
lima
adalah
jam
fertilisasi,
secara
delapan
paralel,
sehingga
blastomer
perifer
kuning telur dan terbentuklah blastoderm
pembelahan pertama akan mulai terlihat.
(Sawad et al, 2009).
Hal ini ditunjukkan dengan adanya pusat
Pada
pembelahan-pembelahan
blastodisk, namun belum bisa membelah
selanjutnya, blastomer memiliki struktur
menjadi blastodisk dan blastomer belum
seperti cakram atau disc, sehingga disebut
terbentuk.
sebagai
Setelah
itu,
pada
masa
blastodisk.
Pada
tahap
ini,
selanjutnya terjadi pembelahan kedua
blastomer telah memiliki batas-batas
yang
antara daerah pusat dan luar. Walaupun
ditandai
dengan
pembelahan
1
secara
struktur
namun
keduanya
berpisah,
kembang sistem organ embrio ayam
adanya
periblast,
dalam stage waktu tertentu (Blake et al,
dengan
blastodisk dapat menyatu dengan kuning
2011).
telur (Sawad et al, 2009). Ketika
telur
ayam
pertama
dikeluarkan, perkembangan embrio sudah
METODE Lokasi dan Waktu Percobaan
cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan
Percobaan embriologi ayam ini
adanya dua lapis disc pada kuning telur
dilaksanakan pada Senin, 26 Maret 2018
(Bellairs
di
and
Osmond,
2005).
Fase
Laboratorium
Fisiologi
Hewan,
pertama perkembangan zigot disebut fase
Laboratorium
blastulasi, karena sel-sel zigot yang telah
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Analisis
membelah sebanyak enam belas kali ini telah menjadi blastoderm (Sari, 2013). Blastoderm yang terbentuk segera menyebar ke seluruh yolk menjadi dua
Terintegrasi
Universitas
perkembangan
embrio
dilakukan dengan pengamatan secara kontinyu setiap hari selama sebulan pada pukul 13.00 WIB.
lapisan. Proses tersebut menandakan perkembangan sampai pada fase gastrula.
Alat dan Bahan Pada praktikum kali ini digunakan
Pada fase tersebut, akan mulai tercipta yang
alat-alat seperti gelas beker, jarum, botol
membagi tubuh. Kemudian, organ-organ
dengan tutup kerucut, autoklaf, oven, dan
tubuh yang fungsional segera terbentuk
kamera
(Sari, 2013).
dibutuhkan adalah telur ayam kampung
lipatan-lipatan
pada
rongga
Studi embriologi suatu organisme merupakan mengetahui
studi
penting
proses
dalam
organisme dengan proses perkembangan embrio yang pesat, yaitu sekitar 21 hari. Selama kurun waktu tiga minggu tersebut, embrio
aquades,
bahan
yang
plastic
wrap,
dan
gelas
beker
diisi
alumunium foil.
perkembangan
embrio. Ayam merupakan salah satu
perkembangan
fertil,
HP. Sedangkan
yang
cukup
signifikan dapat diamati setiap harinya,
Cara Kerja Mula-mula,
aquades sebanyak 150ml dan ditutup dengan almunium foil. Kemudian aquades dalam gelas beker disterilkan dalam autoklaf selama setengah jam dengan
karena selalu ada perbedaan tumbuh2
suhu 121oC dan tekanan 1 atm. Sterilisasi media
bertujuan
untuk
menghindari
Kemudian media ditutup kembali dengan plastic wrap dan dimasukkan
proses
dalam oven (inkubator) yang suhunya
sterilisasi, disiapkan pula plastic wrap
diatur sebesar 36,5-38oC. Pengaturan
yang bagian tengahnya diulur dengan
suhu tersebut sesuai dengan kondisi suhu
menggunakan botol bertutup kerucut.
induk ayam ketika mengerami telurnya.
kontaminasi
mikroba.
Selama
Ketika
Setelah gelas beker berisi aquades
seluruh
prosedur
usai
disterilkan, ditutupkan plastic wrap yang
dilakukan, langkah yang harus dilakukan
telah diulur tengahnya pada mulut gelas
sesudahnya adalah pengamatan secara
beker. Telur ayam fertil yang sudah
berkelanjutan setiap hari. Perkembangan
disiapkan sebelumnya pun dipecah di atas
embrio
plastic wrap yang telah disiapkan. Kuning
dengan kamera HP.
perhari
diambil
gambarnya
telur yang berada di media harus tetap HASIL DAN PEMBAHASAN
utuh dan tetap berbentuk bulat. Langkah
selanjutnya
Dalam
adalah
pengamatan
secara
melubangi plastic wrap pada tepi-tepi
kontinyu, diperoleh hasil perkembangan
media dengan jarum. Pemberian lubang-
embrio
lubang di bagian tepi berguna sebagai
dikeluarkannya
sirkulasi udara dan pemberi kelembaban
kesembilan dalam inkubator.
pada
embrio.
Karena,
pada
ayam
dari telur
hari sampai
setelah hari
kondisi
umumnya, induk ayam akan berkeringat selama menjaga
mengerami kelembaban
telurnya
untuk
agar
mudah
menetas.
kuning telur
lubang oleh jarum
blastodisk aquades steril Gambar 1. Pembuatan media perkembangan telur di luar cangkang
3
Tabel 1. Hasil Pengamatan Embriologi Ayam
Pengamatan ke-
Hari,
Foto Hasil
tanggal
Pengamatan
V
Jum’at, 26/03/2018
Sabtu,
Senin,
VI
I
26/03/2018
26/03/2018 blastodisk
Selasa, II
Ahad, VII 26/03/2018
26/03/2018
Rabu, III
Senin, VIII 26/03/2018
26/03/2018
Kamis, IV 26/03/2018
Selasa, IX 26/03/2018
4
Pada hari pertama pengamatan
dimulai. Struktur seperti gelembung untuk
(26 Maret 2018), telur dipecah dan
perkembangan optikal pun juga mulai
diletakkan di atas media. Telur ayam fertil
terbentuk. Kemudian, sekitar 40 jam,
yang diambil pada hari Minggu, 25 April
embrio akan mengalami perkembangan
2018 dikeluarkan oleh induk ayam betina
kembali ditunjukkan dengan terbentuknya
melalui kloaka sekitar pukul sepuluh pagi
sedikit bagian tengkorak yang lentur
hari.
(Tyler, 2006).
Hal
ini
sesuai
dengan
yang (2009)
Setelah waktu mencapai 50-53
oleh
jam, otak bagian tengah dan belakang
biasanya dilakukan induk betina pada pagi
mulai terbentuk. Ini menjadi suatu inisiasi
hari dan sore sekitar jam tiga.
bahwa
dikemukakan
Sawad
bahwasannya,
peletakkan
Telur
al telur
telah
bagian anterior
akan
segera
dipecah
tertutup. Penyempurnaan bagian anterior
embrio,
diikuti dengan perkembangan bagian
ditandai dengan lingkaran putih di tengah
posterior embrio yaitu dengan adanya
kuning telur yang disebut blastodisk.
tanda-tanda
Blastodisk ini adalah hasil blastomer yang
terbentuk. Kemudian, dalam kurun waktu
terus
55 jam, organ optik embrio juga telah
menunjukkan
yang
et
adanya
membelah
calon
hingga
membentuk
bakal
ekor
yang
mulai
piringan disc. Ciri ini menunjukkan bahwa
terbentuk.
proses pembelahan sel telah memasuki
kardiovaskuler mengalami perkembangan
fase blastula (Sawad et al, 2009).
pula, sebab pembentukan jantung bagian
Pada pengamatan kedua, mulai
Perkembangan
sistem
kanan mulai sempurna (Tyler, 2006).
terbentuk lipatan kepala pada embrio
Pengamatan ketiga menunjukkan
ayam. Selain itu, tabung neural juga mulai
adanya indikasi pembentukkan sistem
terbentuk. Hal tersebut sesuai dengan
organ
yang dituliskan Tyler (2006), pada stage 6
sempurna.
(24 jam) lipatan kepala dan tabung neural
dengan adanya detakan jantung embrio
sebagai bakal otak mulai terkonstruksi.
ayam yang diamati. Bellairs dan Osmond
Selanjutnya,
setelah
33
kardiovaskuler Hal
yang
tersebut
semakin dibuktikan
jam
(2005) menyatakan bahwa pembentukan
perkembangan, embrio akan membentuk
organ pertama pada perkembangan ayam
pembuluh darah, terutama pembuluh
adalah pembuluh darah dan jantung yang
darah vena. Di sisi lain, pembentukkan
akan
organ jantung bagian ventrikel juga
peredaran darah.
berkembang
sebagai
sistem
5
Hari keempat pengamatan, bagian
seolah
tak
nampak
karena
adanya
seperti kepala telah lengkap dengan otak
jaringan mesenkim yang mulai terbentuk.
dan mata yang telah terbentuk. Selain itu,
Jaringan
perkembangan organ jantung sebagai
embrional
kontrol
berkembang menjadi jaringan ikat.
sirkulasi
darah
juga
mulai
ini
merupakan yang
jaringan
nantinya
akan
terbentuk sempurna. Seirama dengan
Pada pengamatan keenam, embrio
yang diungkapkan Bellairs dan Osmond
semakin membesar, menunjukkan adanya
(2005), seiring berjalannya waktu, embrio
perkembangan
semakin tumbuh dan berubah bentuk.
Menurut Blake et al (2011) hari keenam
Secara kasat mata, perubahan yang paling
ditunjukkan
menonjol adalah mulai terbentuknya
pembentukan sayap dengan pesat. Paruh
kepala, badan, dan ekor. Pada masa ini
pada embrio pun mulai berkembang.
organ-organ
dengan
lainnya.
perkembangan
diikuti pula pembentukkan organ lainnya,
Di hari ketujuh pengamatan, mata
seperti mata, paru-paru, dll pada hari
embrio menjadi satu-satunya organ yang
ketiga dan keempat masa inkubasi. Blake
paling mencolok, karena perkembangan-
et al (2011) juga menyatakan bahwa di
nya hampir sempurna. Akan tetapi,
hari keempat, perkembangan sistem saraf
pengamatan pada hari ketujuh seperti
meliputi sistem saraf pusat (otak) maupun
mengalami perlambatan. Hal tersebut
saraf tulang belakang telah mendekati
disebakan tidak tampaknya paruh yang
sempurna. Pembentukan organ tubuh pun
telah berkembang dari proses sebelumnya
berlangsung
sesuai dengan yang diutarakan Blake et al
dengan
sangat
pesat,
ditandai dengan mulai berkembangnya organ olfaktori.
(2011). Pada hari kedelapan pengamatan,
Perkembangan yang pesat pada
perkembangan embrio tidak menunjukkan
hari keempat terus berlanjut hingga hari
kemajuan yang cukup berarti. Perubahan
kelima. Namun, pada pengamatan yang
yang tampak hanya pertambahan ukuran
tampak adalah denyut jantung embrio
tubuh. Sedangkan menurut Blake et al
yang
ini
(2011), perkembangan di hari kedelapan
semakin
melemah.
Hal
kemungkinan
disebabkan
oleh
mulai
harusnya menunjukkan adanya pem-
berfungsinya
paru-paru
yang
telah
bentukkan paruh, sayap, kaki, dan telapak
terbentuk di hari sebelumnya. Selain itu,
kaki yang baik.
menurut Sawad et al (2009), kerja jantung 6
Pengamatan embrio terakhir di
dengan
uji
coba
yang
dilakukan
hari kesembilan pun juga meunjukkan
Khoirunnisa dkk. (2017) bahwa bakteri
kondisi sama seperti hari sebelumnya.
merupakan kontaminan paling besar yang
Perkembangan embrio tampak seperti
dapat ditemukan dalam telur. Bakteri jenis
mengalami kemunduran. Hal ini ditinjau
Nesseria sp. dan Yersinia sp. biasanya
dari tidak adanya perkembangan ataupun
akan menghabiskan nutrisi dalam telur
pertumbuhan lebih lanjut pada embrio.
dengan perlahan dimulai dari area putih
Sementara
telur.
itu,
Blake
mengungkapkan,
et
al
seharusnya
(2011) di
hari
Adapun
alasan
tidak
dapat
juga
dapat
kesembilan bagian-bagian tubuh embrio
berkembangnya
ayam telah terbentuk dan tubuh mulai
dikarenakan oleh suhu yang tidak sesuai
ditumbuhi bulu.
dan stabil. Semestinya, suhu inkubasi
Adanya
dugaan
kontaminasi
embrio
tidak boleh lebih panas atau lebih dingin 2o
bakteri pada embrio menjadi alasan
walaupun
kemunduran
embrio.
kandungan CO2 yang terlalu tinggi akibat
Dalam penelitian Khoirunnisa dkk. (2017),
seringanya oven terbuka juga dapat
bakteri seperti Salmonella sp. disinyalir
menyebabkan akumulasi karbon. Hal ini
sebagi mikroba kontaminan utama yang
dapat menyebabkan kematian embrio
mampu masuk ke dalam telur dengan
secara perlahan (Oginawati, 2008).
perkembangan
hanya
C.
Selain
itu,
penetrasi pada kulitnya. Sehingga, bagian putih
telur
akan
menjadi
media
pertumbuhan bakteri dan kontaminasi
PENUTUP Kesimpulan Pengamatan
bakteri paling dominan terdapat pada
embriologi
ayam
dilakukan karena perkembangan ayam
putih telur. Kemungkinan kontaminasi bakteri
terjadi sangat pesat di setiap harinya
putih
dengan
selama 21 hari. Perkembangan embrio
keterkaitan kemunduran perkembangan
ayam ini dapat dilakukan di luar cangkang
embrio. Diduga, bakteri yang semakin
dengan memenuhi syarat: telur ayam
tumbuh pada media putih telur terus
yang fertil, penetapan suhu dan kondisi
ternutrisi
yang
pada
telur
hingga
diperkuat
jumlahnya
semakin
banyak dan berujung pada pengambilan
sesuai,
dan
tidak
adanya
kontaminasi.
nutrisi kuning telur untuk embrio. Sesuai 7
Kegagalan perkembangan embrio ayam diisyaratkan dengan tidak adanya perkembangan atau pertumbuhan berarti dari embrio. Kontaminan adalah faktor utama
penyebab
kegagalan
perkem-
bangan embrio, meliputi adanya mikroba, perubahan
suhu
dan
kondisi,
dan
akumulasi karbon yang tinggi.
Saran Saran pada percobaan ini adalah kondisi aseptis sangat diperlukan pada perkembangan
embri...