Title | Pengaruh Masuknya Perusahaan Minyak Terhadap Demografi Kota Balikpapan |
---|---|
Author | Laura Rawung |
Pages | 10 |
File Size | 449.9 KB |
File Type | |
Total Downloads | 368 |
Total Views | 411 |
PENGARUH MASUKNYA PERUSAHAAN MINYAK TERHADAP DEMOGRAFI KOTA BALIKPAPAN Oleh : Laura Catherine Rawung A. PENDAHULUAN Balikpapan adalah sebuah kota kecil di Kalimantan khususnya di Provinsi Kalimantan Timur. Luas wilayah daratan Balikpapan adalah sebesar 503,3 km². Sejarah kota Balikpapan tidak bisa d...
PENGARUH MASUKNYA PERUSAHAAN MINYAK TERHADAP DEMOGRAFI KOTA BALIKPAPAN Oleh : Laura Catherine Rawung A. PENDAHULUAN Balikpapan adalah sebuah kota kecil di Kalimantan khususnya di Provinsi Kalimantan Timur. Luas wilayah daratan Balikpapan adalah sebesar 503,3 km². Sejarah kota Balikpapan tidak bisa dipisahkan dengan pertambangan minyak, sehingga sampai saat ini Balikpapan disebut sebagai Oil City atau Kota Minyak. Masuknya perusahaan-perusahaan minyak di Balikpapan mendorong terjadinya migrasi tenaga-tenaga kerja dari luar Balikpapan untuk merantau dan datang bekerja di Balikpapan. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur kependudukan (demografi) di kota Balikpapan. Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary definisi demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk terutama yang terkait dengan jumlah, struktur, komposisi dan perkembangan (perubahan) penduduk. Variabel demografi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas bisnis di suatu daerah (variabel demografi sebagai independent variable). Contohnya adalah dengan banyaknya penduduk usia produktif dan berpendidikan rendah di suatu daerah, menyebabkan sebuah perusahaan padat karya mendirikan pabriknya di daerah tersebut yang membutuhkan banyak tenaga kerja untuk menjadi buruh pabriknya. Sebaliknya, aktivitas bisnis juga dapat mempengaruhi variabel demografi (variabel demografi sebagai dependent variable). Masuknya perusahaan – perusahaan minyak yang mengakibatkan perubahan demografi atau struktur kependudukan di Kota Balikpapan merupakan salah satu contoh variabel demografi sebagai dependent variable.
B. TUJUAN Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana suatu aktivitas bisnis dapat mempengaruhi variabel demografi pada suatu daerah khususnya pada Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
C. RUMUSAN MASALAH 1. Aktivitas bisnis yang seperti apa yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan dalam variabel demografi di Kota Balikpapan? 2. Faktor-faktor apa dalam variabel demografi di Kota Balikpapan yang terpengaruh akibat adanya aktivitas bisnis tersebut? 3. Apa yang dihadapi oleh Kota Balikpapan dengan adanya perubahan demografi tersebut dilihat dari analisa Opportunity dan Threat?
D. PEMBAHASAN DAN ANALISA Balikpapan berdiri sejak tahun 1897. Minyak merupakan faktor pertama yang paling berpengaruh dalam perkembangan kota ini. Penemuan sumur minyak pertama dinyatakan sebagai peristiwa penting kelahiran Kota Balikpapan. Hari pengeboran sumur minyak pertama terjadi pada tanggal 10 Februari 1897 oleh Perusahaan Mathilda. Berdasarkan Seminar Sejarah Kota Balikpapan pada tanggal 1 Desember 1984, tanggal pengeboran minyak bumi pertama di Balikpapan tersebut ditetapkan menjadi hari jadi Kota Balikpapan. Sumur minyak pertama ini lalu dikenal sebagai Sumur Mathilda. Perusahaan pengolahan minyak pertama di Balikpapan bernama De Bataafsche Petroleum Maatshappij NV (BPM), sebuah korporasi perusahaan-perusahaan minyak dari Belanda yang berdiri pada tahun 1890. Selanjutnya Balikpapan menjadi pusat pengolahan minyak dengan produksi minyak yang tergolong besar. Di awal tahun 1900-an bertambahnya jumlah penemuan dan pengeboran minyak di Balikpapan dan sekitarnya telah banyak menarik modal, perusahaan dan manusia untuk datang di kota ini. Selanjutnya di tahun 1970-an tercatat ada beberapa perusahaan minyak asing berskala besar masuk ke Balikpapan untuk beroperasi di daerah Balikpapan dan sekitarnya.
Union Oil Company of California (Unocal 76, saat ini bernama Chevron
Indonesia) sebuah perusahaan minyak dan gas bumi asal California masuk di Balikpapan pada tahun 1970, Total FinaElf (Total E&P Indonesie) asal Perancis memulai eksplorasi di Blok Mahakam pada tahun 1971, dan Virginia Indonesia Company, LLC (VICO, awalnya bernama HUFFCO) perusahaan minyak asal Texas masuk pada bulan Februari 1972. Seiring dengan berkembangnya waktu, Balikpapan telah berkembang menjadi ‘kota minyak’ dengan besarnya produksi minyak yang dihasilkan mencapai 86 juta barrel per tahun. Perkembangan industri dan pengolahan minyak inilah yang telah membangun Balikpapan menjadi kota
industri. Sampai saat ini sudah ratusan perusahaan yang bergerak di bidang mining, oil and gas yang mendirikan kantornya dan beroperasi di Balikpapan. Minyak menjadi daya tarik bagi ribuan orang untuk datang menjual tenaganya bagi perusahaan minyak dan perusahaan kontraktor minyak di Balikpapan. Para pekerja yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia itu datang mengadu nasib demi hidup yang lebih baik. Selain pegawai perusahaan, keberadaan kilang minyak, juga menarik para pedagang untuk berniaga di Balikpapan. Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Balikpapan pada tahun 1920 sebanyak 11.823 jiwa dan saat ini pada tahun 2010 telah berjumlah 554.557 jiwa. Berikut ini grafik pertumbuhan penduduk di Kota Balikpapan selama 90 tahun terakhir. Pertumbuhan Penduduk di Kota Balikpapan 600.000 500.000 400.000 300.000 200.000 100.000 0 1920
1930
1961
1971
1980
1990
2000
2010
Sumber: Data BPS
Dari grafik di atas dapat terlihat bahwa kenaikan penduduk yang terbesar adalah pada tahun 1970-an dimana telah terjadi kenaikan jumlah penduduk sebesar 104 % yaitu dari 137.340 jiwa pada tahun 1971 menjadi 279.852 jiwa di tahun 1980. Kenaikan yang signifikan ini bukan karena adanya kelahiran besar-besaran melainkan karena masuknya tenaga-tenaga kerja dari luar Balikpapan untuk datang bekerja di Balikpapan. Terjadinya perpindahan penduduk yang besar ini dikarenakan pada tahun 1970-an masuk beberapa perusahaanperusahaan minyak besar di Balikpapan sesuai penjelasan di atas, berikut perusahaanperusahaan kontraktornya, yang menyerap banyak tenaga kerja. Meningkatnya tenaga kerja yang masuk ke kota Balikpapan tersebut dapat terlihat dari jumlah penduduk angkatan kerja yang cukup signifikan dibandingkan jumlah penduduk bukan angkatan kerja. Data dari Badan Pusat Statistik menyebutkan penduduk angkatan kerja yang berumur 15 s/d 54 tahun di Balikpapan sebesar 52,17% dari jumlah penduduk pada
tahun 1980, dan meningkat menjadi 59,83% pada tahun 1991, dan pada tahun 2011 menjadi 62,50%. Namun persentase warga negara asing di Balikpapan tercatat mengalami penurunan, yakni dari 7.000 orang atau 2,5% di tahun 1980, menjadi 4.000 orang atau 1,16% di tahun 1991 dan di tahun 2011 turun menjadi 1.400 orang atau 0,25% dari jumlah penduduk. Berkurangnya WNA ini bisa jadi karena adanya ketentuan jabatan tertentu dan waktu tertentu bagi tenaga kerja asing dalam suatu perusahaan yang kemudian posisi WNA tersebut digantikan oleh tenaga kerja asal Indonesia sendiri. Persentase angkatan kerja menurut pendidikan penduduk di Kota Balikpapan juga mengalami perubahan, walaupun tidak signifikan. Pada tahun 1970-an tenaga kerja yang masuk di kota Balikpapan sebagian besar merupakan tamatan sekolah menengah SMP atau SMA. Dari data BPS menunjukkan pada tahun 1985 sebesar 21,5% angkatan kerja merupakan lulusan SMP dan 30,60% lulusan SMU sedangkan hanya 1,70% yang merupakan lulusan akademi atau perguruan tinggi. Sedangkan pada tahun 2011 angkatan kerja lulusan SMU menjadi 34% dan lulusan akademi atau perguruan tinggi sebesar 10,26%. Hal ini disebabkan karena meningkatnya kesadaran pendidikan masyarakat dan permintaan tenaga kerja dari perusahaan yang saat ini rata-rata mensyaratkan minimal lulusan SMU. Berdasarkan pembahasan dan analisa kependudukan di atas, dapat dijelaskan peluang dan tantangan yang dihadapi oleh Kota Balikpapan, yaitu sebagai berikut : Peluang (Opportunity): 1. Potensi sumberdaya alam khususnya minyak dan gas bumi di Balikpapan dan sekitarnya, serta lokasi geografisnya yang strategis membuat banyak perusahaan baik perusahaan asing dan lokal menanamkan modalnya di Balikpapan sehingga Balikpapan dapat terus berkembang menjadi kota Industri dan memiliki potensi pembangunan yang baik. 2. Banyaknya
perusahaan-perusahaan
sektor
pertambangan
di
Balikpapan,
dapat
meningkatkan sektor-sektor yang lain pula, yaitu sektor perdagangan, jasa, pariwisata, dan sebagainya. Sehingga selain sebagai kota industri, Balikpapan dapat juga menjadi pusat bisnis dan perdagangan. 3. Potensi sumber daya manusia (penduduk angkatan kerja) yang melimpah karena jumlah usia produktif jauh lebih besar daripada usia orang tua dan anak-anak.
4. Perusahaan dan Tenaga kerja asing yang ada di Balikpapan dapat membawa peningkatan teknologi, keahlian, profesionalitas kerja bagi penduduk dan tenaga kerja Balikpapan. Tantangan/Ancaman (Threat): 1. Penduduk angkatan kerja di Balikpapan masih belum kompetitif dapat menjadi tantangan bagi pemerintah terutama dalam memasuki era pasar bebas untuk meningkatkan keahlian dan kemampuan tenaga kerja agar tidak kalah dari tenaga kerja asing. 2. Banyaknya perusahaan-perusahaan di Balikpapan membuat Balikpapan menjadi menarik bagi angkatan kerja di luar Balikpapan, sehinggga dapat meningkatkan arus perpindahan penduduk masuk ke Balikpapan untuk mencari pekerjaan. Hal ini dapat meningkatkan pengangguran dan masalah-masalah sosial. 3. Banyaknya perusahaan asing yang membawa tenaga kerja asing ke Balikpapan dapat juga membawa pengaruh negatif bagi masyarakat Balikpapan yaitu budaya-budaya barat yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia yang dapat menyebabkan masalah-masalah sosial. 4. Industri pertambangan di Balikpapan merupakan industri berbasis sumber daya alam tidak terbarukan. Hal ini lama kelamaan dapat menimbulkan penurunan permintaan tenaga kerja dari sektor pertambangan tersebut. Sehingga pemerintah perlu mengembangkan sektor-sektor yang lain pula untuk penyaluran tenaga kerja di Balikpapan.
E. KESIMPULAN Masuknya
perusahaan-perusahaan
minyak
untuk
melakukan
eksplorasi,
pertambangan dan pengolahan minyak di Kota Balikpapan dan sekitarnya merupakan aktivitas bisnis yang memberikan pengaruh terhadap struktur kependudukan (demografi) di Balikpapan. Perubahan struktur kependudukan akibat adanya aktivitas bisnis tersebut di antaranya dapat terlihat pada perubahan jumlah penduduk usia angkatan kerja, tingkat pendidikan penduduk angkatan kerja, dan jumlah warga negara asing di Kota Balikpapan. Aktivitas bisnis dan perubahan struktur kependudukan ini dapat memberikan peluang yang baik dan sekaligus dapat menjadi tantangan atau ancaman bagi Kota Balikpapan.
REFERENSI
-
_____. 2013. “Pengertian Demografi dan Kependudukan”. Diunduh dari http://rakyatsejahtera.blogspot.com/2013/06/pengertian-demografi-dan-kependudukan.html.
-
_____. “Sejarah Kota Balikpapan”. Diunduh dari http://arperpus.balikpapan.go.id/ page_id=885.
-
Matanasi, Petrik. 2013. “Riwayat Kota Milik Balikpapaner”. Diunduh dari http://kompasiana.com/post/read/539018/2/riwayat-kota-milik-balikpapaner.html.
-
Hollie, Pamela G. 1981. “Union Oil Successes Scarces in Indonesia”. Diunduh dari http://nytimes.com/1981/01/19/business/union-oil-successes-scarcer-in-indonesia. html.
-
_____. “Total E&P Indonesie”. Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Total_E% 26P _Indonesie.
-
_____. “Vico Indonesia”. Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/VICO_Indonesia.
-
Zimmermann, Gerd R. “Kalimantan Timur (Indonesia) Petunjuk Statistik 1980 : Proyek Pembangunan Daerah Transmigrasi Kalimantan Timur”. TAD.
-
Pemerintah Daerah Propinsi Kalimantan Timur. 1987. “Kalimantan Timur dalam Angka 1985”. Samarinda.
-
Bappeda & Kantor Statistik Tk. II Balikpapan. 1992. “Balikpapan Dalam Angka 1991. Balikpapan”.
-
Biro Pusat Statistik. 1993. “Penduduk Luar Jawa, Hasil Registrasi Penduduk Akhir Tahun 1991”. Jakarta.
-
Pemerintah Kota Balikpapan. 2012. “Balikpapan dalam angka 2011”. Balikpapan.
LAMPIRAN Luas Area, Kepadatan Penduduk dan Jumlah Penduduk Kota Balikpapan
Luas Area
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk
(km2)
(Jiwa)
(Jiwa/km2)
1920
946
11.823
12,50
1930
946
23.411
24,75
1961
946
91.706
96,94
1971
946
137.340
145,18
1976
946
218.806
231,30
1980
946
279.852
295,83
1985
946
337.770
357,05
1991
503,3
341.276
678,08
2001
503,3
472.641
939,08
2010
503,3
554.577
1.101,88
Tahun
2011 503,3 557.579 1.107,85 Sumber : Balikpapan Dalam Angka, BPS Kota Balikpapan Ket : Penurunan luas area Balikpapan karena adanya pemekaran wilayah menjadi 2 Kab/Kota.
Persentase Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing Balikpapan
Tahun
WNI
WNA
%
%
1980
97,49
2,51
1986
97,90
2,10
1989
98,02
1,98
1990
98,21
1,79
1991
98,84
1,16
2011
99,75
0,25
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan
Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kota Balikpapan Tahun (jiwa)
Umur 1980
1991
2011
0 - 4 tahun
43.623
36.519
54.483
5 - 9 tahun
39.448
43.598
61.799
10 - 14 tahun
31.276
40.292
50.882
36.374
44.174
20 - 24 tahun
35.946
39.220
25 - 29 tahun
38.161
48.850
30 - 34 tahun
32.005
55.225
25.828
53.658
40 - 44 tahun
15.985
41.206
45 - 49 tahun
11.213
34.055
50 - 54 tahun
8.657
32.110
5.061
16.766
4.750
10.213
15 - 19 tahun
35 - 39 tahun
55 - 59 tahun 60 - 64 tahun
62.037
83.969
19.499
65 tahun ke atas 6.887 Sumber : Balikpapan Dalam Angka, BPS Kota Balikpapan
14.938
Persentase Angkatan Kerja Menurut Pendidikan Balikpapan
Keterangan
Tahun (%) 1985
1990
2011
1. Paling tinggi tamat SD
46,20
45,50
34,73
2. SMTP
21,50
15,40
21,01
3. SMTA/SMU
30,60
34,20
34,00
4. Akademi / PT
1,70
4,90
10,26
Jumlah
100,00
100,00
100,00
Sumber : Balikpapan Dalam Angka, BPS Kota Balikpapan...