PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK LAPTOP DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (Studi Kasus : Laptop merek ASUS kompetitor Lenovo PDF

Title PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK LAPTOP DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (Studi Kasus : Laptop merek ASUS kompetitor Lenovo
Author Rifa Fitrianti
Pages 27
File Size 1.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 512
Total Views 918

Summary

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK LAPTOP DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (Studi Kasus : Laptop merek ASUS kompetitor Lenovo) Oleh: Rifa Fitrianti1, Dwi Luviana2, Dewi Trisnawati3 Abstrak Sejalan dengan adanya perkembangan jaman, teknologi merupakan aspek penting yang juga mengalami per...


Description

Accelerat ing t he world's research.

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK LAPTOP DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (Studi Kasus : Laptop mer... Rifa Fitrianti

Related papers SASONGKO Ad Ruswanda

PROPOSAL IDE USAHA Rizky Muhammad Maybank Kausalia dewi a/p T irisamy ST UDENT

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK LAPTOP DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (Studi Kasus : Laptop merek ASUS kompetitor Lenovo) Oleh: Rifa Fitrianti1, Dwi Luviana2, Dewi Trisnawati3

Abstrak Sejalan dengan adanya perkembangan jaman, teknologi merupakan aspek penting yang juga mengalami perkembangan pesat. Baik itu dalam bidang telekomunikasi, informasi, maupun lainnya. Laptop merupakan sejenis komputer jinjing atau komputer bergerak yang cukup ringan dan kecil, sehingga sangat parktis digunakan dalam keidupan sehari-hari, termasuk pada mahasiswa yang sering melakukan mobilisasi untuk menunjang pendidikannya. Dari banyaknya merek laptop yang tersedia, menimbulkan persaingan yang sangat sengit dipangsa pasar. Namun dari berbagai merek tersebut masih banyak terjadi ketidakseimbangan penjualan. Hal ini dikarenakan oleh, adanya beberapa faktor yang dipertimbangakan sebelum memutuskan untuk membeli laptop, salah satunya perihal spesifikasi. Untuk dapat terus bersaing, dewasa ini produsen laptop dituntut untuk lebih peka terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen. Langkah yang harus dilakukan adalah menggali informasi dari tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen. Selanjutnya membandingkan dengan produk dari perusahaan dagang yang lain untuk mengetahui kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Metode yang akan digunakan adalah QFD (Quality Function Deployment) yang terdiri dari empat tahap, yaitu matrik perencanaan produk, matrik pengembangan desain, matrik perencanaan proses, dan matrik perencanaan produksi. Hasil akhir dari QFD merupakan sebuah pengembangan produk dalam bentuk matriks HOQ (House of Quality) yang dapat digunakan oleh pihak perusahaan untuk peningkatan dan pengembangan kualitas layanan perusahaan agar sesuai dengan keinginan konsumen. Kata kunci : Laptop, Spesifikasi, Kebutuhan Konsumen, QFD, HOQ I.

LATAR BELAKANG Sejalan dengan adanya perkembangan zaman, teknologi merupakan salah satu aspek

penting yang juga mengalami perkembangan pesat. Baik itu dalam bidang telekomunikasi, informasi, maupun lainnya. Berbagai produk tercipta untuk mendukung perkembangan jaman tersebut. Salah satunya adalah produk Laptop. Laptop merupakan sejenis komputer jinjing atau komputer bergerak yang cukup ringan dan kecil. Fungsi laptop tak jauh beda dengan komputerkomputer yang sudah ada. Namun banyak kelebihan Laptop yang membuat orang bisa beralih untuk menggunakannya. Diantaranya praktis untuk dibawa kemana-mana serta beratnya yang ringan. Kelebihan itu membuat perusahaan baik dalam maupun luar negeri yang bergerak dalam bidang teknologi untuk mengembangkan usahanya ke industri Laptop, sehingga menghasilkan berbagai macam merek Laptop dengan kualitas masing-masing, diantaranya Asus, Lenovo, Acer, Axioo, HP, dan Toshiba, serta masih banyak lagi.

1

2

Semakin berkembangnya teknologi yang memudahkan individu dalam rangka pemenuhan kebutuhan akan teknologi, penggunaan laptop sudah menjadi hal yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan mahasiswa atau pelajar. Pengguna laptop semakin hari semakin populer dan meperlihatkan perkembangan yang cukup signifikan. Saat ini laptop lebih diminati dibanding dengan komputer dekstop. Sehingga tak khayal jika pada masa ini para produsen laptop menjadikan mahasiswa sebagai target utamanya. Perkembangan penjualan laptop semakin hari semakin mengalami peningkatan, hal itu memicu para produsen laptop untuk terus meramaikan pangsa pasar teknologi. Dengan pasar yang semakin berkembang pesat, para perusahaan yang memproduksi laptop saling bersaing mencipkatakan strategi pemasaran produk. Saat ini, persaingan produsen untuk menarik minat konsumen tidak lagi terbatas pada kegunaannya saja, melainkan juga sudah dikaitkan dengan merek dan spesifikasi yang mampu memberikan citra khusus bagi para konsumennya. Merek laptop yang banyak digunakan dikalangan mahasiswa adalah laptop merek Asus dan Lenovo. Laptop merek Asus dan Lenovo merupakan perusahaan yang memproduksi laptop dan memasarkan produknya di Indonesia. Keduanya sudah memiliki posisi pasar yang cukup kuat di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan prestasinya yang menduduki posisi tiga besar dalam survey yang termuat di beberapa website top brand. Meskipun sudah memiliki posisi pasar yang kuat, kedua merek laptop mendapatkan beberapa keluhan-keluhan dari konsumennya. Keluhan yang diungkapkan oleh konsumen untuk kedua merek tersebut bervariasi. Adanya keluhan terhadap produk laptop menunjukkan bahwa adanya ketidakpuasan konsumen terhadap produk laptop dengan merek tersebut. Pada penelitian kali ini, penulis akan menggunakan laptop merek Asus dan Lenovo sebagai objeknya. Kedua merek laptop tersebut dipilih untuk dibandingkan, karena laptop tersebut banyak digunakan di kalangan mahasiswa dan adanya keluhan mengenai kedua merek laptop tersebut. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa pengguna laptop dengan jumlah responden sebanyak 35 orang untuk masing- masing merek. Data yang digunakan adalah kuesioner tentang keinginan konsumen. Penerapan metode QFD (Quality Function Deploy-ment) bertujuan untuk mengetahui upaya prioritas yang harus dilakukan oleh produsen kedua laptop tersebut dalam peningkatan kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen yang berorientasi terhadap kepuasan konsumen. Dimana hasil akhir dari QFD merupakan sebuah pengembangan produk dalam bentuk matriks HOQ (House of Quality) yang dapat digunakan oleh pihak perusahaan untuk peningkatan dan pengembangan kualitas layanan

3

perusahaan agar sesuai dengan keinginan konsumen. Penentuan atribut yang dominan pada penelitian ini diperoleh berdasarkan asumsi dan pertimbangan dari peneliti. II.

RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasikan

adalah sebagai berikut : 1.

Bagaimana perbandingan tingkat kepuasan konsumen terhadap Laptop merek Asus dan laptop merek Lenovo?

III.

BATASAN MASALAH Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas, maka batasan-batasan yang

digunakan dalam proses analisis adalah sebagai berikut: 1.

Matriks yang digunakan dalam makalah ini adalah matriks pertama dari QFD (Quality Function Deployment) yaitu HOQ (House of Quality).

2.

Penelitian ini menggunakan dua merek laptop sebagai pembanding.

3.

Responden yang diteliti adalah mahasiswa yang menggunakan laptop merek ASUS atau laptop merek Lenovo.

IV.

TUJUAN Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1.

Menentukan perbandingan kepuasan konsumen terhadap laptop merek ASUS dan laptop merek Lenovo.

V.

MANFAAT Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.

Dapat memberikan gambaran kepada pembaca dalam memilih merek laptop berdasarkan tingkat kepuasan dari kualitas laptop merek ASUS dan laptop merek Lenovo.

2.

Dapat memberikan masukan kepada perusahaan laptop merek ASUS dan laptop merek Lenovo untuk lebih meningkatkan kualitas produknya.

VI.

LANDASAN TEORI

6.1

Sejarah Perusahan Asus Perusahaan Asus merupakan perusahaan IT yang ternama. Perusahaan yang bermarkas

di Taiwan ini termasuk perusahaan yang produktif dalam mengeluarkan produknya. Setiap tahunnya perusahaan ini menelurkan produk-produk berkualitas baik itu motherboard, kartu grafis, laptop, PC Desktop, monitor LCD, dan lainnya. Kini perusahaan bernama lengkap

4

Asustek Computer Inc. ini juga mulai giat untuk bermain di perangkat bergerak. Pemilihan nama Asus sendiri cukup unik. Asus sebenarnya merupakan penggalan kata dari kata ‘Pegasus’. Pegasus merupakan hewan berbentuk kuda dalam mitologi Yunani yang memiliki sayap di punggungnya. Pemilihan nama ini tentunya agar ASUS mampu terus terbang bagaikan kuda Pegasus. Pada perjalanan karirnya, sebagai perusahaan IT, Asus telah menghasilkan banyak produk. Perusahaan ini dikenal sebagai perusahaan dengan penjualan produknya yang cukup baik, tidak sedikit pengghargaan yang didapatkan oleh perusahaan Asus ini. Salah satu jajaran produk dari perusahaan Asus yang sangat sukses di pasaran adalah motherboard. Tidak hanya motherboard, perusahaan Asus pun cukup sukses dengan jajaran laptopnya. Baik laptop yang mengusung ukuran kecil hingga ukuran besar, laptop Asus benarbenar berkualitas. Salah satu seri tersuksesnya adalah Eee PC netbook yang keluar pada tahun 2008. Produk ini dianggap sebagai salah terbaik saat itu versi FORBES. Selain mendapatkan penghargaan, notebook Asus dikenal memiliki durabilitas yang sangat baik. Bahkan laptop Asus tergolong tangguh. Hal ini dibuktikan dengan pengujian notebook Asus di luar angkasa selama 600 hari tanpa kerusakan. Selain itu notebook Asus pun pernah dibawa ke puncak gunung tertinggi, Mount Everest. Hal ini membuat notebook Asus sebagai notebook pertama yang mencapai Mount Everest. 6.2

Sejarah Perusahaan Lenovo Lenovo merupakan perusahaan yang didirikan di Cina. Didirikan pada tahun 1984 silam

oleh Liu Chuanzi, Levono kini merupakan salah satu vendor besar yang memimpin pasar komputer secara global. Bahkan pada tahun 2004 silam, perusahaan ini merupakan produsen PC terbesar kedelapan di dunia. Untuk mengembangkan industrinya di belahan bumi bagian barat, pada 1 Mei 2005 Lenovo melakukan sebuah manuver dan resmi mengakuisisi Divisi PC milik IBM, sebuah perusahaan asal Amerika Serikat. Pengambilalihan ini juga ditujukan agar Lenovo bisa menjadi produsen PC terbesar ketiga di dunia. Akuisisi pun berdampak baik dengan peningkatan penjualan PC, terutama untuk produk Lenovo Thinkpad, sebuah laptop tangguh besutan Lenovo dan IBM. Meski merupakan perusahaan besar di bidang PC, namun Lenovo masih dianggap “anak bawang” untuk pasar smartphone. Namun, Lenovo tidak kekurangan akal. Perusahaan ini pun membeli Motorola Mobility pada tahun 2014. Ini merupakan langkah besar bagi Lenovo untuk semakin memantapkan diri dalam menghadapi persaingan perangkat mobile. Ada beberapa keunggulan produk Lenovo, baik PC, laptop, maupun smartphone, yaitu berharga relatif murah, tetapi tidak murahan; desain produknya elegan dan sangat cocok untuk

5

pasar anak muda; fitur paling canggih dalam produk Lenovo adalah fitur layar sentuh, terutama pada produk PC; memiliki tingkat akurasi yang baik; terdapat sistem “one key” pada PC maupun laptop, yang berfungsi sebagai sistem recovery dan juga sebuah antivirus. 6.3

Pemasaran Dalam bisnis selalu ada kompetisi antar perusahaan. Perusahaan akan terus berusaha

untuk memperluas pasar dan mempertahankan eksistensi perusahaan. Aktivitas perusahaan dalam pemasaran ini untuk menentukan arah perusahaan agar mampu bersaing dalam dunia persaingan yang makin ketat. Pemasaran merupakan unsur penting dalam perusahaan untuk menentukan sukses tidaknya suatu bisnis. Untuk itu perusahaan harus menerapkan pengertian pemasaran dengan benar agar tetap bertahan. Menurut Kotler dan Keller (2009) mengemukakan bahwa: Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan produk lain. Pada hakekatnya pemasaran bagi suatu perusahaan merupakan faktor yang sangat penting peranannya dalam kegiatan operasional usahanya. Kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan ditentukan dalam kemampuan mengorganisir seluruh kegiatan usahanya, utamanya adalah pemasarannya. Untuk memasuki pasar persaingan serta dapat menarik konsumen, maka perusahaan berupaya menciptakan minat pembeli. Hal ini secara jelas digarisi dalam ruang lingkup pemasaran antara lain peningkatan kualitas layanan dalam pemasaran. 6.4

Kualitas Produk Pengertian kualitas produk menurut Kotler dan Armstrong (2009) adalah kemampuan

suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya, kemampuan tersebut meliputi, daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan. Kualitas mempunyai arti sangat penting dalam keputusan pembelian pelanggan. Apabila kualitas yang dihasilkan baik maka pelanggan cenderung melakukan pembelian ulang sedangkan bila kualitas produk tidak sesuai dengan yang diharapkan maka pelanggan akan mengalihkan pembeliannya pada produk sejenis lainnya. Sering kali dibenak pelanggan sudah terpatri bahwa produk perusahaan tertentu jauh berkualitas dari pada produk pesaing dan pelanggan akan membeli produk yang mereka yakini berkualitas. Meskipun pelanggan mempunyai persepsi yang berbeda terhadap kualitas produk, tetapi setidaknya pelanggan akan memilih produk yang dapat memuaskan kebutuhannya. Menurut Svioka dalam Lupiyoadi (2011) kualitas memiliki delapan dimensi pengukuran yang

6

terdiri dari kinerja (performance), keragaman produk (features), keandalan (reliability), kesesuaain (conformance), ketahanan atau daya tahan (durability), kemampuan pelayanan (servicebility), estetika (aesthetits), kualitas yang dipersepsikan (perveiced quality). 6.5

Harga Kotler (2010) menyatakan bahwa harga juga merupakan salah satu elemen bauran

pemasaran yang paling fleksibel. Harga dapat di ubah dengan cepat, tidak seperti ciri khas produk dan perjanjian distribusi. Menurut Swastha (2010) bahwa harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang jika mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Sedangkan menurut Alma (2009) harga yaitu suatu atribut yang melekat pada suatu barang yang memungkinkan barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan memuaskan konsumen (satisfaction) yang dinyatakan dengan uang. Dalam (Lupiyoadi, 2011) Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi image produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi supply atau marketing channels. Akan tetapi, yang paling penting adalah keputusan dalam harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan. 6.6

Citra Merek (Barand Image) Menurut Maulana (2009), Merek menjadi salah satu yang penting dalam strategi

pemasaran. Itulah sebabnya, merek harus dipilih secara hati-hati, karena merek yang tepat dapat menambah peluang sukses produk. Dengan adanya merek, pelanggan dapat dengan mudah membedakan produk yang akan dibeli dengan produk lain sehubungan dengan kualitas, kepuasan, kebanggaan, ataupun atribut lain yang melekat pada merek tersebut. Kepercayaan merek membentuk citra merek atau brand image. Setiap pelanggan memiliki kesan tertentu terhadap suatu merek. Kesan dapat timbul setelah calon pelanggan melihat, mendengar, membaca atau merasakan sendiri merek produk, baik melalui TV, radio, maupun media cetak. Brand image adalah persepsi pelanggan terhadap suatu merek yang digambarkan melalui asosiasi merek yang ada dalam ingatan pelanggan. “Brand image is perceptions about brand as reflected by the brand association held in consumen memory.” Adapun yang dimaksud dengan “brand association is anything linked in memory to a brand” (Aaker, 2009). Maksudnya, asosiasi merek adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan ingatan seseorang mengenai merek. Asosiasi yang terjalin pada suatu merek dapat membantu proses mengingat kembali informasi yang berkaitan dengan produk, khususnya selama proses pembuatan

7

keputusan untuk membeli, sehingga adanya asosiasi tersebut akan menimbulkan perasaan yang berbeda di benak pelanggan dibanding produk pesaing. 6.7

Perilaku Konsumen Perilaku konsumen sangat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan sebagai

lembaga yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Mangkunegara (2008) mengemukakan perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa secara ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Setiap konsumen mempunyai cara yang berbeda dalam membeli suatu produk tertentu. Peusahaan yang pintar akan meneliti tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan membeli. Para pemasar memang perlu untuk memusatkan perhatian pada proses pembelian sacara keseluruhan bukan hanya pada keputusan membeli. Setiap konsumen melakukan barbagai macam keputusan dalam pencarian, pembelian, penggunaan beragam produk, dan merek pada setiap periode tertentu. Pengambilan keputusan konsumen berbeda– beda, bergantung pada jenis keputusan pembelian. 6.8

Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen merupakan hal penting bagi suatu perusahaan. Maka sering

terlihat slogan-slogan “Pelanggan adalah raja”. Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa Latin “satis” artinya cukup baik, memadai dan “facio” yang artinya melakukan atau membuat. Kepuasan itu tidak hanya diindikasikan dengan keuntungan yang diperoleh baik untuk perusahaan maupun konsumen. Kepuasan itu juga merupakan perasaan yang menyenangkan. Kepuasan konsumen sangat bergantung pada persepsi dan harapan konsumen. Gasperz (Nasution, 2005) mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan konsumen, adalah sebagai berkut: a. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan konsumen ketika sedang mencoba melakukan transaksi dengan produsen produk (perusahaan). b. Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan maupun pesaingpesaingnya. c. Pengalaman

dari

teman-teman,

mempengaruhi persepsi konsumen.

komunikasi

melalui

iklan

dan

pemasaran

8

Komponen-komponen dasar dalam kepuasan konsumen Giese dan Cote (2000) mengatakan bahwa ada banyak definisi kepuasan konsumen namun tetap mengacu kepada tiga komponen umum yang dapat mengidentifikasikan kepuasan konsumen, yakni: a. Respon: tipe dan intensitas Kepuasan konsumen merupakan respon emosional dan juga kognitif. Intensitas responnya mulai dari yang sangat puas dan menyukai produk tersebut sampai sikap yang apatis terhadap suatu produk. b. Fokus Fokus pada performasi objek disesuaikan dengan beberapa standar. Nilai standar ini secara langsung berhubungan dengan produk konsumsi keputusan berbelanja, penjual dan toko. c. Waktu respon Respon terjadi pada waktu tertentu setelah konsumsi setelah pemilihan produk/jasa berdasarkan pengalaman akumulatif. Sebagai tambahannya durasi kepuasan mengarah kepada berapa lama respon kepuasan ituberakhir. Ciri-ciri konsumen yang puas Kotler (2000) mengatakan bahwa ciri-ciri konsumen yang puas adalah, sebagai berikut: a. Loyal terhadap produk Konsumen yang terpuaskan cenderung akan menjadi loyal. Konsumen yang puas terhadap produk yang dikonsumsinya akan mempunyai kecenderungan untuk membeli ulang dari produsen yang sama. Keinginan untuk membeli ulang karena keinginan untuk mengulang pengalaman yang baik dan menghindari pengalaman yang buruk. b. Adanya komunikasi dari mulut yang bersifat positif Kepuasan adalah merupakan faktor yang mendorong adanya komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth communication) yang bersifat positif. Hal ini dapat berupa rekomendasi kepada calon konsumen yang lain dan mengatakan hal-hal yang baik mengenai produk dan perusahaan yang menyediakan produk. Perusahaan menjadi pertimbangan utama ketika membeli produk lain. Hal ini merupakan proses kognitif ketika adanya kepuasan. Kepuasan merupakan tingkat perasaan konsumen yang diperoleh setelah konsumen melakukan/menikmati sesuat...


Similar Free PDFs