PKM GT- ECO-TECH "Upaya Mengatasi Limbah Cair Domestik dengan Tumbuhan sebagai Biofilter” PDF

Title PKM GT- ECO-TECH "Upaya Mengatasi Limbah Cair Domestik dengan Tumbuhan sebagai Biofilter”
Author Evi Novita Sari
Pages 21
File Size 2 MB
File Type PDF
Total Downloads 562
Total Views 654

Summary

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “ECO-TECH ” Upaya Mengatasi Limbah Cair Domestik dengan Tumbuhan sebagai Biofilter” BIDANG KEGIATAN: PKM GAGASAN TERTULIS Diusulkan oleh: Evi Novita Sari 3415133075/ 2013 Hoeruninsyah Setiabudi 3415136415/ 2013 Nurul Fatihah 3415130993/ 2013 Mochamad Nurha...


Description

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM “ECO-TECH ” Upaya Mengatasi Limbah Cair Domestik dengan Tumbuhan sebagai Biofilter”

BIDANG KEGIATAN: PKM GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh: Evi Novita Sari

3415133075/ 2013

Hoeruninsyah Setiabudi

3415136415/ 2013

Nurul Fatihah

3415130993/ 2013

Mochamad Nurhadi

3415122612/ 2012

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA JAKARTA 2015

DAFTAR ISI HALAMAN MUKA ....................................................................................... LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... DAFTAR ISI ...................................................................................................

i ii iii

RINGKASAN ................................................................................................. PENDAHULUAN Latar Belakang ................................................................................................. Tujuan .............................................................................................................. Manfaat ............................................................................................................

1 2 3 3

GAGASAN Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan ............................................................... Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan ............................................... Gagasan baru yang diajukan ……………………………………………… ... Pihak-pihak yang dipertimbangkan dalam mengimplementasikan ……… .... Langkah-Langkah Strategis .............................................................................

3 4 6 7 8

KESIMPULAN Konsep Gagasan ............................................................................................... Teknik Implementasi yang Akan Dilakukan.................................................... Prediksi Keberhasilan Gagasan ........................................................................

9 9 10

REFERENSI ..................................................................................................

10

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Selokan yang mengandung limbah ……………………….……… 3 Gambar 2. Selokan penuh sampah …………………………………………… 4

DAFTAR TABEL Tabel 1. Desain Selokan ECO-TECH………………………………………… Tabel 2. Pihak yang mengimplementasikan gagasan dan peranannya …….

6 7

iv

“ ECO-TECH ” Upaya Mengatasi Limbah Cair Domestik dengan Tumbuhan sebagai Biofilter” Evi Novita Sari 1), Nurul Fatihah , Hoeruninsyah Setiabudi, Mochamad Nurhadi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Lingkungan, Universitas Negeri Jakarta Jalan Rawamangun Muka, 13220 1)

Email: [email protected]

RINGKASAN Pencemaran lingkungan yang terjadi di kota –kota besar di Indonesia khusnya Jakarta semakin bertambah. Hal ini dapat di lihat dari kondisi fisik dan kimiawi air sungai – sungai atau air selokan yang mengalir di Jakarta.Pencemaran teresebut di akibatkan sampah dan zat – zat buangan dari limbah cair domestik yang sudah berlebihan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan oleh berbagai lembaga terkait lingkungan, pemerintahan nasional dan pemerintahan daerah menunjukan bahwa mutu air di Jakarta sangat mengkhawatirkan akibat air buangan dari limbah cair domestik yang telah mencemari air sekitar 70 %. Gagasan ECO TECH ini bertujuan untuk mengatasi pencemaran limbah cair domestik dan memperluas lahan penghijauan dengan cara ditempatkannya saringan beserta tanaman air yang dapat menyaring zat limbah cair domestik pada selokan di daerah tertentu. Dengan demikian kandungan zat limbah cair domestik yanng berada di tengah masayarakat dapat diminimalisir sekecil mungkin sehingga tidak berdampak buruk baik bagi masyarakat maupun lingkungan sekitar. Dengan solusi yang pernah ditawarkan yaitu dinas kebersihan dalam beberapa tahun terakhir melakukan agenda pembersihan sampah serta pengerukan tanah yang menyebabkan pendangkalan untuk mengatasi drainase yang sangat buruk. Kegiatan tersebut di dukung oleh pembangunan dan pelebaran selokan atau jalur drainase oleh kementerian pekerjaan umum yang bekerja sama dengan pemerintahan daerah. Gagasan ini melanjutkan beberapa agenda yang ada pada solusi yang pernah ditawarkan, sehingga terdapat program yang berkelanjutan terjaga yang memiliki dampak terjaganya pula kondisi selokan yang bebas tercemar dari limah. Untuk merealisasikan gagasan tersebut diperlukan adanya dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah, departemen tata kota, dinas kebersihan, serta masyarakat sehingga tujuan yang hendak dicapai dari gagasan ini dapat terealisasikan semaksimal mungkin.

1

1. PENDAHULUAN Latar Belakang Pencemaran lingkungan yang terjadi di kota –kota besar di Indonesia khususnya Jakarta semakin bertambah. Hal ini dapat di lihat dari kondisi fisik dan kimiawi air sungai – sungai atau air selokan yang mengalir di Jakarta. Pencemaran teresebut di akibatkan sampah dan zat – zat buangan dari limbah cair domestik yang sudah berlebihan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan oleh berbagai lembaga terkait lingkungan, pemerintahan nasional dan pemerintahan daerah menunjukan bahwa mutu air di Jakarta sangat mengkhawatirkan akibat air buangan dari limbah cair domestik yang telah mencemari air sekitar 70 %, selain itu di tambah limbah cair industri dan perkantoran. Jakarta adalah masalah yang signifikan dan akan menyebabkan banjir karena fasilitas drainase yang tidak memadai, ledakan migrasi tersebut menuntut kelayakan sarana dan prasarana yang memadai. Sehingga akan menimbulkan dampak negatif dan memperburuk kualitas lingkungan (Widayat, 2009).Telah banyak cara yang di lakukan untuk mengatasi permasalahan pencemaran air tersebut khususnya limbah cair domestik rumah tangga yang menjadi konstributor utama pencemaran air di DKI Jakarta. Beberapa cara yang telah di lakukan seperti pemeliharaan dan pembersihan sungai yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan, pembuatan kebijakan dan regulasi megenai limbah cair domestik rumah tangga dan sebagainya. Namun hal tersebut masih kurang mendukung pengendalian pencemaaran yang telah terjadi. Oleh karena itu di perlukan pengembangan dari sistem pengelolaan limbah cair domestik rumah tangga secara luas dan menyeluruh baik secara sederhana, kompleks namun dapat di realisasikan secara optimal. Teknologi pengolahan air limbah yang kurang berjalan efektif karena mahalnya biaya operasional dan rumitnya sistem pengoperasian. Salah satu alternatif sistem pengolahan air limbah secara biologis adalah dengan menerapkan Taman Pengolah Limbah (TPL). Selain digunakan sebagai instalasi pengolah limbah, TPL ditanami tanaman air hias, sehingga menambah nilai estetika taman di halaman rumah (Gopal, 1999 dalam Armis, 2006). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suhardjo (2008) diperoleh bahwa penggunaan TPL pada limbah cair usaha catering dapat menurunkan konsentrasi parameter COD sebesar 40,81%, TSS 89,12% dan Fosfat sebesar 99,73%.

2

Tujuan Penulisan Tujuan dari gagasan ini untuk merumuskan program baru dalam upaya mengatasi pencemaran limbah cair domestic dan memperluas lahan penghijauan. Manfaat Penulisan Manfaat dari karya tulis ini sebagai berikut : 1. Mengatasi pencemaran limbah cair domestic 2. Mengurangi zat-zat pencemar (terutama berasal dari limbah cair) yang ada di selokan 3. Mengurangi terjadinya penimbunan sampah di selokan 4. Menciptakan lingkungan yang asri, indah dan peduli terhadap selokan 5. Memperlancar aliran drainase 2. GAGASAN Kondisi kekinian pencetus gagasan 

Limbah cair yang berasal dari Rumah Tangga

Gambar 1. Selokan yang mengandung limbah Dapat dilihat semakin banyak selokan di sekitar lingkungan kita yang mengandung limbah. Limbah rumah tangga yang terdiri limbah cair dari bekas cucian, masak, mandi dan dari wc yang langsung dibuang ke lingkungan atau sungai, sehingga limbah ini sangat mempengaruhi terhadap penurunan kualitas air. Sementara untuk limbah industri, kini juga makin banyak dilakukan diperkotaan, seperti bisnis laundry yang berkembang pesat, industri makanan, juga berdampak pada penurunan kualitas air.

3



Sampah yang mengenang

Gambar 2. Selokan penuh sampah Kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan masih sangat kurang. Kedisiplinan dalam membuang sampah harusnya selalu diterapkan. Jika kita sedang berada diluar dan memang tidak ada tempat sampah, sebaiknya kita bawa terlebih dahulu sampah tersebut sampai kita menemukan tempat sampah. Namun, realitanya banyak yang membuang sampah sembarangan, baik di jalan maupun di saluran air. Segala yang tidak digunakan dibuang begitu saja ke selokan. Selokan bukanlah tempat sampah, melainkan tempat mengalirnya air. Jika saluran air tersebut banyak digenangi sampah maka air tidak dapat mengalir dengan lancar. Bukan hanya sampah yang dengan enak dibuang ke saluran air, limbah rumah tangga dan limbah lainnya juga kerap kali dibuang begitu saja ke selokan. Hal ini dapat menciptakan sedimentasi di dasar saluran air, akibatnya terjadi pendangkalan pada saluran air tersebut (Kompasiana, 2012). Akibat penumpukan sampah di selokan dapat menyebabkan pencemaran dapat menyebabkan blooming alga akibat nutrient fosfat yang ada di dalam selokan (Round, 1981). Selain itu, dapat menimbulkan dampak yang lebih besar, yaitu banjir. Sehingga harus diadakan mengerukan pada selokan (Tempo, 2015) Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan Keadaan lingkungan yang makin mengkhawatirkan mendapatkan beberapa respon dari masyarakat dan khususnya pemerintahan. Kementerian lingkungan hidup, dapertemen pekerjaan umum serta Dinas Kebersihan telah melakukan berbagai cara untuk menanggulangi buruknya air di Jakarta di karenakan produksi limbah cair

4

domestik dan industri yang makin melimpah. Dinas Kebersihan beberapa tahun terakhir terus melakukan agenda pembersihan sampah serta pengerukan tanah yang menyebabkan pendangkalan untuk mengatasi drainase yang sangat buruk. Kegiatan tersebut di dukung oleh pembangunan dan pelebaran selokan atau jalur drainase oleh kementerian pekerjaan umum yang bekerja sama dengan pemerintahan daerah terdekat seperti daerah bekasi, tangerang, dan bogor. Dalam pembangunan tersebut kementerian pekerjaan umum bekerja sama dengan kementerian lingkungan hidup terkait tata ruang serta analisis mengenai dampak lingkungan. Pemerintahan baik secara nasional/daerah/kota mengatur kebijakan mengenai peraturan pengelolaan limbah cair dosmetik atau rumah tangga. Berikut adalah data peraturan yang mengatur atau berkaitan dengan pengelolaan limbah cair dosmetik: 1. Undang – Undang RI Nomor 5 tahun 190 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya 2. Undang – Undang RI Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan 3. Undang – Undang RI Nomor 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang 4. Undang – Undang RI Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup 5. Undang – Undang RI Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi 6. Undang – Undang RI Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 7. Undang – Undang RI Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah 8. Peraturan Pemerintahan Nomor 15 tahun 1989 tentang AMDAL dan Penyehatan Lingkungan 9. Peraturan Pemerintahan Nomor 13 tahun 1996 tentang Izin Usaha Industri 10. Peraturan Pemerintahan Nomor 69 tahun 1996 tentang Peelaksanaan Hak dan Kewajiban serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang. 11. Peraturan Pemerintahan Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan 12. Peraturan Pemerintahan Nomor 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan B3 13. Peraturan Pemerintahan Nomor 81 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengelolaan Pencemaran Air 14. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Kep35A/Menlh/7/1995 tentang Program Penilaian Kinerja dan Perusahaan/Kqgiatan Usaha dalam Pengendalian Pencemaran di Lingkup Kegiatan Prokasih 15. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 17 tahun 2001 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

5

16. Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor : 416/Menkes/Per/IX/1990 Tentang Syarat – Syarat dan Ketentuan Pengawasan Kualitas Air 17. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor : 105 tahun 1997 tentang Pandauan Pemantauan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan 18. SK Gubernur KDKI Jakarta No. 450 tahun 1996 dan No. 2 tahun 2001 tentang Pelaksanaan APBD berikut penyempurnaan dan perubahannya. 19. Izin Pembuangan Limbah Cair ( Pergub DKI Jakarta Nomor 122 Tahun 2005) Dalam hal peran serta masyarakat di atur dalam undang – undang yakni masyarakat yang tergolong mampu berkewajiban mempunyai suatu sistem pengelolaan limbah cair domestik sebelum di salurkan melalui spitank dan selokan. Namun peran tersebut belum terlaksana secara maksimal. Selain itu, Pemerintah bersama organisasi kemasyarakatan dalam hal ini berperan dalam program kerja program kali bersih. Program Kali Bersih disingkat dengan PROKASIH adalah program kerja pengendalian pencemaran air sungai dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas air sungai agar tetap berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Gagasan baru yang diajukan Berdasarkan masalah yang terjadi dan upaya yang pernah dilakukan sebelumnya, maka gagasan “ ECO-TECH” menjadi suatu inovasi baru upaya mengatasi pencemaran limbah cair domestic dan memperluas lahan penghijauan. Tabel 1. Desain Selokan ECO-TECH MODEL

    

DESKRIPSI Rancangan yang akan dibuat dengan lebar 50 cm dan panjang sesuai selokan Adanya saringan di setiap ujung selokan yang berfungsi untuk menyaring sampah. Saringan terbuat dari kawat besi Sampah yang ikut akan tersaring, sehingga dapat dibersihkan. Air yang mengandung limbah cair dapat disaring oleh tanaman air

6

Tampak Atas  Tanaman yang bisa digunakan setelah proses filter sampai treatment kedua, antara lain: Eichornia crassipes, Pistia stratoites, Scirpus grossus, Echinodorus paleafolius, Nymphaea firecres, Typha angustifolia, Cyperus alternifolius, dan Equisetum hyemale  Tamanan akan menyaring berbagai kandungan berbahaya pada air limbah cair, sehingga air yang akan mengalir ke sungai-sungai bisa lebih bersih dan berkurang kadar kandungan berbahaya  Kondisi selokan juga terlihat lebih indah dan bersih  Ini juga menambah lahan penghijauan dengan tanaman air.

Pihak-pihak yang dipertimbangkan dalam mengimplementasikan Program “ECO TECH” yang menjadi solusi bagi permasalahan pencemaran limbah cair domestic dan memperluas lahan penghijauan.di DKI Jakarta ini akan berjalan baik jika dalam implementasi gagasannya terdapat partisipasi aktif dari berbagai pihak diantaranya: Tabel 2. Pihak yang mengimplementasikan gagasan dan peranannya Pelaksana Dinas Kebersihan DKI Jakarta

Peranan  Melakukan pengerukan sampah di selokan  Melakukan normalisasi sampah  Melaksanakan pengontrolan sampah di selokan

7

Departemen Tata Kota

Pemerintah Daerah DKI Jakarta

Masyarakat

 Melakukan perencaanan program sesuai tata kota yang baik  Ikut serta melaksanaan pembangunan program  Berkoordinasi dengan seluruh jajarannya dalam mengimplementasikan program  Melaksanakan pembangunan trails besi (penutup selokan)  Menyusun peraturan dan mekanisme penerapan program yang meliputi: tata ruang, penetapan lokasi, dan pemeliharaan.  Melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan  Ikut menjaga dan memeliharaan tanaman  Tidak melakukan pembuangan sampah kembali ke selokan

Langkah-langkah strategis

8

Langkah-langkah strategis yang diajukan adalah setelah gagasan diproses, pemerintah DKI Jakarta menyusun peraturan dan mekanisme penerapan program yang meliputi: tata ruang, penetapan lokasi, dan pemeliharaan, melakukan koordinasi dengan seluruh jajarannya dalam mengimplementasikan program, serta mengatur iaya yang dikeluarkan ersama dengan departemen keuangan. Selanjutnya perencanaan program penerapan (yang telah dilakukan oleh departemen tata kota) gagasan diterapkan dengan tata letak daerah mana saja yang akan diterapkan eco tech setelah diketahui daerah mana saja, peletakan saringan air dan tanaman, departemen kebersihan dapat langsung memulai penormalisasian sampah pada selokan di daerah-daerah tersebut. Biaya yang telah diatur oleh pemerintah DKI serta departemen keuangan diturunkan pada pihak-pihak yang terkait dalam pemilihan (pembelian,dsb) tanaman air yang akan dipakai serta pembuatan saringan. Lalu dilakukan penempatan eco tech di daerah yang ditentukan. Setelah gagasan sudah terealisasikan, masyarakat tidak lupa untuk turut serta menjaga dan memelihara eco tech tersebut. 3. KESIMPULAN Konsep Gagasan Gagasan yang diajukan dalam penulisan ini yaitu sebuah sistem penyaringan dalam upaya upaya mengatasi pencemaran limbah cair domestic dan memperluas lahan penghijauan. Konsep “ECO-TECH” memanfaatkan saluran selokan yang berasal dari saluran pembuangan setiap rumah tangga diterapkan sebuah sistem penyaringan ini yang bertujuan agar limbah cair rumah tangga dapat tersaring terlebih dahulu sebelum mengalir ke sungai. Teknik Implementasi Gagasan Tahap penerapan yang akan dilakukan antara lain : 1) Tahap pertama dilakukan Pemerintah dan Dinas Kebersihan DKI Jakarta dalam pengoorganisasikan untuk pengerukan dan normalisasi selokan. 2) Tahap kedua dilakukan oleh Departemen Tata Kota untuk membantu perencanaan dan ikut melaksanakan pembangunan program 3) Tahap ketiga dilakukan oleh masyarakat sebagai warga di sekitar lingkungan program turut serta membantu pembangunan dan ikut menjaga kebersihannya.

9

Prediksi Keberhasilan Gagasan Melalui gagasan ini manfaat yang dapat dihasilkan yaitu terciptanya sebuah sistem penyaringan limbah cair rumah tangga dan domestic. Program ini akan membantu mengatasi pencemaran air yang terjadi serta menambah penghijauan di lingkungan sekitar. Program ini juga dinilai sederhana serta dapat diterapkan oleh masyarakat luas. 4. REFERENSI Anonim. 2008. Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Pengelolaan Limbah Cair Pemukiman. Anonim. Salinan Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 1 tahun 2014 tentang Rencana Tata ruang detail dan Zonasi Anonim. Salinan Keputusan Menteri Negera Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Round, FE. 1981. The ecology of algae. New York : Cambridge. University Press. Suhardjo, Dradjat. 2008. Penurunan COD, TSS dan Total Fosfat pada Septic Tank Limbah Mataram Citra Sembada Catering dengan Menggunakan Wastewater Garden. Jurnal Manusia dan Lingkungan, Vol. 15, No.2, hal. 79-89 Widayat, Wahyu. 2009. Daur Ulang Air Limbah Domestik Kapasitas 0,9 m3 per jam Menggunakan Kombinasi Reaktor Biofilter Anaerob Aerob dan Pengolahan Lanjutan. JAI Vol. 5, No. 1

10

Biodata Dosen Pembimbing A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) 2 Jenis Kelamin 3 Program Studi/Bidang Ahli 4 NIDN 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 E-mail 7 Nomor Telepon/HP B. Riwayat Pendidikan Jenjang Jurusan/Prodi S1 Biologi/ Biologi Lingkungan S2 Biologi/Zoologi & Ekologi Laut S3 Pengelolaan Sumber Daya Perairan/Bioekologi

Dr. Ratna Komala, M.Si Perempuan Biologi/Zoologi & Ekologi 0015086408 Kuningan/15 Agustus 1964 [email protected] 0818120209

Nama Lembaga/PT Universitas Jendral Soedirman Institut Pertanian Bogor

Tempat/Tahun Purwokerto/1988

Institut Pertanian Bogor

Bogor/2011

Bogor/1994

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Nama Pertemuan Ilmiah No Judul Artikel Ilmiah / Seminar 1 Senimar dan Rapat Peran MIPA dalam Pengembangan Tahunan Bidang Ilmu Manusia dan Sumber Daya Alam MIPA 2 Seminar Nasional Biodiversitas, pengelolaan, Moluska Ke-3 pemanfaatan dan konservasi Moluska 3 Seminar Regional Menyikapi perkembangan Biologi dalam rangka menunjang aplikasi pembelajaran di sekolah...


Similar Free PDFs