POINT OF CARE TESTING (POCT PDF

Title POINT OF CARE TESTING (POCT
Author Rita Sangidah
Pages 42
File Size 1.2 MB
File Type PDF
Total Views 22

Summary

POINT OF CARE TESTING (POCT) DERI FITRI A Jogja, 14 Sept 2016 Pengertian POCT Pengertian Point of Care Testing (POCT) atau disebut juga Bedside Test didefinisikan sebagai pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di dekat atau di samping tempat tidur pasien. POCT merupakan pemeriksaan sederhana dengan me...


Description

POINT OF CARE TESTING (POCT)

DERI FITRI A Jogja, 14 Sept 2016

Pengertian POCT

Pengertian Point of Care Testing (POCT) atau disebut juga Bedside Test didefinisikan sebagai pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di dekat atau di samping tempat tidur pasien. POCT merupakan pemeriksaan sederhana dengan menggunakan sampel dalam jumlah sedikit dan dapat dilakukan di samping tempat tidur pasien

Lokasi : Di ruang rawat inap (in-patient care) dan rawat jalan (out-patient care)

Istilah lain POCT • • • • • • •

Ancillary testing Satellite testing Bedside testing Near patient testing Home testing Self-management Patient-self management • Remote testing • Physician’s office laboratories

Kriteria POCT • Menurut kriteria dari CLIA (Clinical Laboratory Improvement Amendement), POCT pada umumnya dibagi menjadi 2 kategori berdasarkan kompleksitasnya yaitu “waive” dan “non-waive • Waive test adalah pemeriksaan non kritis yang disetujui oleh FDA untuk penggunaan di rumah, • Menggunakan metode yang sederhana dan cukup akurat serta tidak beresiko untuk membahayakan pasien bila hasil pemeriksaan tidak tepat

Kriteria POCT Non-waive test adalah pemeriksaan yang cukup kompleks di mana pemeriksaan yang dilakukan membutuhkan pengetahuan minimal teknologi dan pelatihan untuk menghasilkan pemeriksaan yang akurat, langkah-langkah pengoperasian secara otomatis dapat dengan mudah dikontrol dan membutuhkan interpretasi minimal.

POCT • POCT bukanlah pengganti layanan laboratorium konvensional, melainkan layanan tambahan untuk sebuah laboratorium klinik. • Dalam operasinya, layanan ini dilaksanakan di dekat pasien, namun pertanggungjawaban dan operasinya tetap dilakukan oleh petugas yang berwenang dari Laboratorium Klinik

Latar belakang

Tujuan POCT untuk mempermudah dan mempercepat pemeriksaan laboratorium pasien sehingga hasil yang didapat akan memberikan pengambilan keputusan klinis secara cepat oleh dokter

Tujuan POCT Untuk mempermudah pengambilan sampel (karena hanya membutuhkan sampel yang sedikit) dan memperoleh hasil pada periode waktu yang sangat cepat atau dekat dengan lokasi sehingga perencanaan pengobatan dapat dilakukan sesuai kebutuhan sebelum pasien pergi.

KEUNTUNGAN Instrumen POCT didesain portable (mudah di bawa kemana-mana) serta mudah dioperasikan

Lebih murah, lebih cepat, lebih kecil dan lebih "pintar" itulah sifat yang ditempelkan pada alat POCT sehingga penggunaannya meningkat dan menyebabkan cost effective untuk beberapa penyakit salah satunya adalah diabetes

Jaminan Mutu

Pemeriksaan Lab VS POCT Pemeriksaan Lab • Merupakan standar baku emas dan lebih akurat • Diawasi penuh oleh penanggung jawab laboratorium (dokter patologi klinik). • Dikerjakan oleh analis. • Menggunakan alat yang mahal dan canggih. • Fokus pada akurasi, mutu, dan waktu hasil.

POCT • Kurang akurat.

• Diawasi oleh dokter di ruangan / klinik. • Pada umumnya dikerjakan oleh perawat • Menggunakan alat sederhana dan lebih murah • Fokus pada alur kerja, pengurangan kesalahan dan kecepatan hasil.

Prinsip dan Teknologi Pengukuran POCT Dua teknologi yang sering digunakan adalah amperometric detection dan reflectance.

Amperometric detection Metode deteksi menggunakan pengukuran arus listrik yang dihasilkan pada sebuah reaksi elektrokimia.

Ketika darah diteteskan pada strip, akan terjadi reaksi antara bahan kimia yang ada di dalam darah dengan reagen yang ada di dalam strip.

Reaksi ini akan menghasilkan arus listrik yang besarnya setara dengan kadar bahan kimia yang ada dalam darah.

Reflectance (pemantulan)  sebagai rasio antara jumlah total radiasi (seperti cahaya) yang dipantulkan oleh sebuah permukaan dengan jumlah total radiasi yang diberikan pada permukaan tersebut.  Prinsip ini digunakan pada sebuah instrumen POCT dengan membaca warna yang terbentuk dari sebuah reaksi antara sampel yang mengandung bahan kimia tertentu dengan reagen yang ada pada sebuah test strip.  Reagen yang ada pada tes strip akan menghasilkan warna dengan intensitas tertentu yang berbanding lurus dengan kadar bahan kimia yang ada di dalam sampel.  Selanjutnya warna yang terbentuk dibaca oleh alat dari arah bawah strip.

Kekurangan POCT • Kekurangan yang sangat menonjol dari POCT adalah proses QC yang masih kurang baik sehingga akurasi dan presisinya belum sebaik hasil dari alat fotometer. • Selain itu dokumentasinya pun belum dalam terintegrasi dengan sistem informasi laboratorium sehingga data akan mudah tertukar bahkan tidak teridentifikasi.????

Fakta - fakta yang wajib diketahui pada POCT • Tes strip dan chip harus memiliki kode yang sama, apabila berbeda POCT tidak akan bekerja • Tes strip yang sudah expired tidak akan memberikan hasil pemeriksaan dikarenakan pada chip sudah tertanam informasi expired date • Perhatikan rentang pengukuran pada alat POCT anda. Berbeda merk, berbeda juga kemampuan pengukurannya. • Sebagai contoh sebuah alat glukometer hanya dapat mengukur kadar gula antara 10 - 600 mg/dL. Di luar range tersebut, POCT tidak dapat membacanya. • Tes Strip akan mudah rusak dan tak dapat dipakai apabila tabung/tempatnya terbuka dalam waktu yang lama dan terpapar panas serta cahaya.

Fakta - fakta yang wajib diketahui pada POCT • Untuk Quality Control, terdapat strip control dan larutan control yang spesifik untuk device POCT. Pastikan QC dilakukan secara berkala. • Device POCT harus didesinfeksi untuk menghilangkan kontaminasi infeksius setiap habis pakai. Bagian yang harus di desinfeksi adalah badan meter, penutup jendela pengukur, dan jendela pengukur. Gunakan kapas atau kain yang lembut dengan cairan alkohol 70% • Pemeriksaan kimia darah dan QC harus dilakukan dalam rentang temperatur 10 - 40 derajat celcius. Apabila melewati rentang temperatur, hasil tidak akan muncul, kalaupun muncul hasilnya akan meragukan. • Lakukan pemeriksaan pada kelembaban atmosfer 85%, sedangkan untuk penyimpanan POCT harus dijaga di bawah 93%.

Fakta - fakta yang wajib diketahui pada POCT • Jangan lakukan pemeriksaan ketika meter atau strip sedang terkekspos matahari langsung. • Hindari perubahan kondisi cahaya yang terlalu mendadak pada saat mengoperasikan meter. Cahaya blitz kamera, sebagai contoh, akan menyebabkan kesalahan pengukuran. • Medan elektromagnetik kuat bisa mengganggu kerja meter, Jangan gunakan meter di dekatnya. • Untuk menghindari gangguan elektrostatik, jangan gunakan meter di lingkungan yang terlalu kering, terutama jika terdapat materi sintetis.

what ?

Prosedur Analitik

Quality Control (QC)

Rekomendasi QC POCT oleh AACB*, 2008 • Tes QC tiap ganti kemasan reagen ( ganti lot ) • Minimum satu kali tes QC per bulan. – Untuk POCT dengan kompleksitas rendah ( mis. POCT glukosa ) min. satu level QC per bulan – Untuk POCT dengan kompleksitas moderat ( mis. POCT troponin ) , min. dua level QC per bulan. • * AACB = Australasian Association of Clinical Biochemists

Interpretasi Hasil QC Hasil QC yang memenuhi nilai target rujukan di tabung strip  muncul hasil “OK”  masuk dalam range nilai QC

Parameter kualitas POCT glukosa/ glukosameter Parameter: 1. Kualitas Akurasi Total Error ( TE ) atau perbedaan hasil ( d )

Akurasi ISO 15197: 2013: TE atau d max. +/- 15 % Jika jumlah sampel n=100, min. 95 sampel memenuhi +/- 15 %

Parameter kualitas POCT glukosa/ glukosameter 2. Kualitas Safety pasien : • Merupakan paramerter utama dari manajemen resiko • Manifestasi (keluhan)kasus Error berupa analitik menunjukkan perbedaan hasil (difference/total error) > 20%

Parameter kualitas POCT glukosa/ glukosameter 3. Kualitas Trouble Shooting/ Case Handling • Parameter: Trouble alat, cacat fisik alat, trouble operasional • Contoh trouble alat: Baterai mati, kode error • Contoh cacat fisik alat: Label ED tidak terbaca ( cacat cetakan kemasan) , Hasil di layar meter tidak terbaca (cacat LCD ) • Contoh trouble operasional: Sampling di jari saat banjir alkohol

Perbedaan Hasil pada Kondisi Normal • Target : TE atau d : max. +/- 15 % ( ISO 15197: 2013 ) • Jumlah sampel (N): min. 95% N memenuhi target • Alat rujukan: Utama: Analyzer , metoda hexokinase, TE max. 7 % • Tambahan/ darurat: Glukometer, TE max. 7 %

Komponen TE pada Kondisi Normal Bias, CV, TE • Bias: target 5 % , berarti error random ( error operasional ) dan sumber error adalah operasional/ non-analitik, yaitu sebagian besar pre-analitik atau sebagian kecil pascaanalitik • Jika TE1 dan TE2 15 % , berarti sumber error adalah meter kasus • Jika TE1>15 %, berarti sumber error adalah strip kasus • Jika bias >5 % , berarti error sistematik dan sumber error adalah sistem/ analitik yaitu meter kasus atau strip kasus • Jika CV > 5 % , berarti error random ( error operasional ) dan sumber error adalah operasional/ non-analitik, yaitu sebagian besar pre-analitik atau sebagian kecil pascaanalitik • Jika TE1 dan TE2...


Similar Free PDFs