PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF KOMUNIKASI KELUARGA PDF

Title PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF KOMUNIKASI KELUARGA
Pages 30
File Size 356.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 7
Total Views 512

Summary

PROPOSAL HASIL PENELITIAN METODE PENELITIAN KOMUNIKASI 1 KUANTITATIF Komunikasi Keluarga : Tingkat Komunikasi Antara Orangtua dan Anak Usia Remaja Devi Saufa Yardha (1306385633) Ditta Felica (1306415693) Dwi Nur Fitria (1306385684) Juliyana Indah Purmita Sari (1306385551) FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN IL...


Description

PROPOSAL HASIL PENELITIAN METODE PENELITIAN KOMUNIKASI 1 KUANTITATIF

Komunikasi Keluarga : Tingkat Komunikasi Antara Orangtua dan Anak Usia Remaja

Devi Saufa Yardha (1306385633) Ditta Felica (1306415693) Dwi Nur Fitria (1306385684) Juliyana Indah Purmita Sari (1306385551)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS INDONESIA 2015 1

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Salah satu bagian dari ilmu komunikasi yang dekat dengan keseharian setiap individu yaitu komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal dapat dimaknai sebagai proses pertukaran makna diantara dua pihak, terdiri dari pihak yang mempengaruhi dan pihak lainnya sebagai pihak yang memahami (Ruesch, 1963). Komunikasi interpersonal dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan lingkungan. Lingkungan keluarga menjadi salah satu unsur yang dan terdapat di dalamnya komunikasi interpersonal. Keluarga sebagai lingkungan hidup primer dari seorang individu memiliki karakteristik hubungan antarpersonal yang mendalam sebagai jalan untuk menjaga keharmonisan hubungan internal keluarga (Cervantes, 1996). Proses interaksi yang terjadi dalam komunikasi interpersonal di keluarga dilihat sebagai sebuah cara untuk mempertukarkan nilai-nilai terkait kehidupan (Scherz, 1962). Beberapa bentuk interaksi yang terjadi dalam keluarga yaitu saling berbagi pengalaman, bertukar pendapat, dan bahkan dapat menjadi wadah untuk menceritakan masalah. Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika, menemukan fakta bahwa beberapa anak remaja dalam keluarga terbiasa untuk menceritakan kesulitan yang dihadapi kepada orangtuanya. Namun sebagian besar anak remaja lainnya masih mengalami masalah untuk memberi kepercayaan terhadap orangtua (Duvall, 1967). Penelitian ini kemudian dikembangkan oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh Millard J Bienvenu pada tahun 1969. Penelitian itu untuk mengukur tingkat komunikasi yang terjalin diantara orangtua dan anak remaja melalui dua hal yang dikategorikan. Dua kategori itu adalah melihat tingkat komunikasi yang lebih tinggi (higher degree of communication) dan tingkat komunikasi yang lebih rendah (lower degree of communication). Tingkat komunikasi yang lebih tinggi merujuk kepada kebiasaan mendengarkan dengan baik, kebebasan berekspresi, pengertian dan penerimaan satu sama lain. Sedangkan tingkat komunikasi yang lebih rendah merujuk kepada mengkritisi, respon dengan sarkasme, dan kurangnya kepercayaan serta penerimaan satu sama lain 2

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, komunikasi interpersonal antara orangtua dan anak remaja menjadi hal yang menarik bagi peneliti untuk disesuaikan dengan konteks keluarga di Indonesia. Penelitian ini memfokuskan wilayah target penelitian di Kota Jakarta Selatan dengan target responden dalam rentang usia remaja 15-18 tahun yang merupakan anak-anak dalam usia Sekolah Menengah Atas (SMA). I.2 RUMUSAN MASALAH Bagaimana tingkat komunikasi yang terjadi antara orang tua dengan anak saat anak berusia remaja? I.3 TUJUAN PENELITIAN Untuk melihat tingkat komunikasi yang terjadi antara orang tua dengan anak saat anak berusia remaja. I.4 MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini memberikan manfaat untuk sosialisasi dan konseling tentang kehidupan keluarga serta pengembangan penelitian bertema keluarga.

3

BAB II LANDASAN TEORI II.1. DEFINISI KONSEPTUAL II.1.1 KOMUNIKASI INTERPERSONAL Komunikasi interpesonal (antarpribadi) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik verbal maupun non verbal (Mulyana, 2004). Komunikasi interpersonal didefinisikan juga sebagai komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang memiliki hubungan yang terlihat jelas diantara mereka, contohnya yaitu percakapan orangtua dan anak, suami dan istri, rekan kerja, dan lainnya. Setiap komunikasi baru dijelaskan sebagai bahanbahan yang merupakan kesatuan dalam tindakan komunikasi interpersonal (DeVito, 1997). II.1.2 KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM KELUARGA Komunikasi interpersonal dalam keluarga merupakan hubungan timbal balik antaranggota keluarga untuk berbagi hal dan makna dalam keluarga.

Selain itu dalam

konteks hubungan dengan anak dalam usia remaja, mereka diartikan sebagai masa sedang tumbuh dan berkembang, sehingga membutuhkan kehadiran orang dewasa (orangtua) yang dapat memahami dan bersikap secara bijaksana (Santrock, 2007). Hal ini dimaksudkan agar terdapat proses transfer nilai dan pemahaman moral yang baik melalui komunikasi keluarga terhadap diri anak remaja. II.1.3 USIA REMAJA Usia remaja merupakan masa transisi dalam rentang kehidupan manusia yang menghubungkan masa anak-anak dan masa dewasa. (Santrock, 2003). Masa remaja merupakan peralihan ketika individu tumbuh dari anak-anak menuju kematangan. Dalam prosesnya, terdapat dua hal yang mempengaruhi diri seorang remaja yaitu perubahan lingkungan dan perubahan internal dalam diri remaja yang disebut sebagai masa storm and stress period (Gunarsa, 2004). Karena itu, seseorang di masa usia remaja membutuhkan arahan, pengertian serta sikap yang mendukung dari lingkungan terdekatnya, salah satunya yang cukup kuat berpengaruh yaitu keluarga . Adapun batasan usia remaja adalah terdiri dari

4

tiga bagian : masa remaja awal yaitu usia 12-15 tahun, masa remaja pertengahan dalam rentang usia 15-18 tahun, dan masa remaja akhir yang terdiri dari usia 18-21 tahun. (Desmita, 2007). Mengenai karakeristik remaja di masa pertengahan, salah satunya yang berkaitan dengan konteks penelitian ini, ialah mengenai sisi moralitas. Bahwa terdapat adanya ambivalensi antara keinginan bebas dari dominasi pengaruh orangtua dengan kebutuhan dan bantuan dari orangtua (Makmun, 2003). II.1.4 TINGKAT KOMUNIKASI Tingkat komunikasi yang terjadi dalam keluarga dibagi menjadi dua kategori. Dua kategori itu adalah melihat tingkat komunikasi yang lebih tinggi (higher degree of communication) dan tingkat komunikasi yang lebih rendah (lower degree of communication). Tingkat komunikasi yang lebih tinggi merujuk kepada kebiasaan mendengarkan dengan baik, kebebasan berekspresi, pengertian dan penerimaan satu sama lain. Sedangkan tingkat komunikasi yang lebih rendah merujuk kepada mengkritisi, respon dengan sarkasme, dan kurangnya kepercayaan serta penerimaan satu sama lain (Bienvenu, 1969). II.2 PENELITIAN YANG RELEVAN Pada proposal penelitian kali ini, kelompok kami beracuan pada jurnal penelitian yang ditulis oleh Millard J. Bienvenu, Sr. berjudul Measurement of Parent-Adolescent Communication. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 1969 di Lousiana, Amerika Serikat. Penelitian ini meneliti mengenai pengukuran derajat komunikasi antara hubungan anak dan orang tua dari 376 subjek penelitian yang terdiri dari anak usia remaja berusia 13-18 tahun dimana pada penelitian tersebut terdapat beberapa instrumen untuk mengukur tingkat hubungan orang tua dan anak usia remaja. Instrumen tersebut berupa kebiasaan yang baik dalam mendengarkan, kebebasan dalam berpendapat serta pemahamaan dan penerimaan diindikasikan sebagai

derajat komunikasi

yang lebih tinggi

(Higher degree of

communication). Sedangkan, sarkasme, kritik, krisis kepercayaan dan penerimaan diindikasikan Millerd sebagai derajat komunikasi yang lebih rendah (Lower degree of communication). Hasil penelitian tersebut menunjukkan kecenderungan bahwa anak remaja dalam rentang usia remaja awal yaitu 13-15 tahun memiliki tingkat komunikasi yang lebih tinggi dan bersifat positif dengan orangtua dibandingkan dengan anak remaja dalam rentang usia remaja akhir yaitu 16-18 tahun yang memiliki tingkat komunikasi lebih rendah dengan orangtuanya. 5

II.3 KERANGKA BERPIKIR Berdasarkan definisi konsep dan referensi jurnal di atas, penelitian yang akan dikembangkan oleh peneliti menggunakan konsep komunikasi interpersonal yang terjadi antara orangtua dan anak berusia remaja dalam konteks komunikasi keluarga. Bagian lainnya yang menjadi dasar untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat komunikasi yaitu melalui terminologi higher and lower degree of communication dengan tiap-tiap hal yang terdapat di dalamnya telah dijelaskan di bagian atas. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi Interpersonal dalam Keluarga (Orangtua dan Anak Berusia

Dimensi Komunikasi Interpersonal (Sharing & Diskusi, Apresiasi, Pengertian dan Kepercayaan, Pengharapan, Kritik, dan

Tingkat Komunikasi (Higher and Lower Degree Communication

Kerangka Berpikir Konsep Penelitian II.IV HIPOTESIS PENELITIAN Anak remaja yang berada di kelas X SMA secara signifikan memiliki kecenderungan tingkat komunikasi yang lebih tinggi dengan orangtua dibandingkan dengan anak remaja yang berada di kelas XI SMA dan anak remaja yang berada di kelas XI SMA secara signifikan memiliki tingkat komunikasi yang lebih tinggi dari kelas XII SMA. (X >XI>XII). 6

BAB III METODE PENELITIAN III.1 METODE PENGUMPULAN DATA Metode atau teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui metode angket atau kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (self-administered questionnaire). Alasan memilih menggunakan metode kuesioner karena penelitian ini bersifat kuantitatif. Instrument atau alat pengumpulan data disebut angket, yaitu berisi sejumlah pertanyaan- pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Bentuk kuesioner yang dipilih dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup atau memberikan pertanyaan serta beberapa pilihan jawaban (menggunakan variable A B C). Kuesioner tertutup dipilih karena menghindari jawaban yang terlalu representatif atau normatif sehingga dapat menyulitkan pengolahan data, maka diberikan pilihan-pilihan jawaban agar memudahkan responden. Dalam pengaplikasian metode ini angket yang telah dibuat, diberikan secara langsung kepada responden dan pengisiannya diselesaikan di tempat dan waktu yang sama . Kriteria responden yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah remaja berusia 15-18 tahun atau dalam jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tinggal bersama kedua orangtuanya.

III.2 TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Probability Sampling. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2001). Teknik probability sampling yang digunakan yaitu proportionate stratified random sampling. Proportionate stratified random sampling biasa digunakan pada populasi yang memiliki susunan bertingkat atau berlapis-lapis (Margono, 2004). Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2001). Untuk melakukan penelitian ini, kami memilih Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 49 di daerah Jakarta Selatan. Kami memilih SMAN 49 Jakarta Selatan sebagai wilayah untuk mengambil sampel karena salah satu peneliti merupakan alumni dari sekolah tersebut sehingga sudah memiliki relasi yang terjalin dengan pihak-pihak yang ada disana dan memudahkan perizinan untuk menyebarkan angket. Dari ketiga tingkat kelas akan diambil 60 7

orang. Di setiap strata kelasnya akan diambil 20 orang (kelas 1 sebanyak 20 orang, kelas 2 sebanyak 20 orang , kelas 3 sebanyak 10 orang ). Dari 20 orang sampel di setiap strata kelas, 10 kuesioner diperuntukan untuk responden perempuan dan 10 kuesioner untuk responden laki-laki.

III.3 TEMPAT DAN WAKTU PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dalam waktu setengah hari dalam rentang waktu pukul 10.00-14.00 WIB. Pengumpulan data dilakukan di wilayah SMAN 49 Jakarta Selatan pada hari Jumat, 20 November 2015.

III.4. VARIABEL DAN INDIKATOR III.4.1 VARIABEL PENELITIAN Variabel Bebas

Usia Remaja (direpresentasikan melalui tingkat kelas SMA)

Variabel Terikat

Tingkat Komunikasi

III.4.2 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL 1 : USIA REMAJA Usia remaja merupakan masa transisi dalam rentang kehidupan manusia yang menghubungkan masa anak-anak dan masa dewasa. (Santrock, 2003). Masa remaja merupakan peralihan ketika individu tumbuh dari anak-anak menuju kematangan. Dalam prosesnya, terdapat dua hal yang mempengaruhi diri seorang remaja yaitu perubahan lingkungan dan perubahan internal dalam diri remaja yang disebut sebagai masa storm and stress period (Gunarsa, 2004). Karena itu, seseorang di masa usia remaja membutuhkan arahan, pengertian serta sikap yang mendukung dari lingkungan terdekatnya, salah satunya yang cukup kuat berpengaruh yaitu keluarga . Usia remaja yang dituju dalam penelitian ini berada pada rentang usia remaja 15-18 tahun yang merupakan anak-anak dalam usia Sekolah Menengah Atas (SMA).

8

VARIABEL 2 : TINGKAT KOMUNIKASI Tingkat komunikasi yang terjadi dalam keluarga dibagi menjadi dua kategori berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Millard J Bienvenu pada tahun 1969. Dua kategori itu adalah melihat tingkat komunikasi yang lebih tinggi (higher degree of communication) dan tingkat komunikasi yang lebih rendah (lower degree of communication). Tingkat komunikasi yang lebih tinggi merujuk kepada kebiasaan mendengarkan dengan baik, kebebasan berekspresi, pengertian dan penerimaan satu sama lain. Sedangkan tingkat komunikasi yang lebih rendah merujuk kepada mengkritisi, respon dengan sarkasme, dan kurangnya kepercayaan serta penerimaan satu sama lain. III.4.3 INDIKATOR 1. Remaja membutuhkan bimbingan orang tua, seperti berdiskusi, mengutarakan kritik dan saran dan pemberian harapan. 2. Remaja membutuhkan pengertian dari orang tua, seperti pemberian kepercayaan dan toleransi. 3. Dukungan orang tua dibutuhkan oleh remaja, seperti pemberian apresiasi. III.4.2 INSTRUMEN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup sebagai instrumen pengumpulan data. BAGIAN 1 Isilah pertanyaan di bawah ini : 1. Usia

:

2. Jenis kelamin

:

A. Laki-laki

B. Perempuan

3. Tinggal dengan orang tua :

A. Iya

B. Tidak

9

BAGIAN 2 Dibawah ini terdapat beberapa pernyataan, berilah tanda checklist (√) pada penilaian yang anda pilih sesuai pengalaman pribadi anda : 1 : usually (biasanya) 2 : sometimes ( terkadang ) 3 : seldom ( jarang ) 4 : never (tidak pernah) NO

PERNYATAAN

1

1.

Saya suka melakukan percakapan

2

3

4

dengan keluarga pada waktu makan 2.

Orang

tua

saya

mendengarkan

terlebih

dahulu

apa

yang

katakan

hingga

selesai

saya

sebelum

mereka memberikan tanggapan 3.

Saya senang menceritakan masalah pribadi saya kepada orang tua saya

4.

Orang

tua

saya

memberikan

penjelasan yang jelas apabila saya melakukan salah 5.

Orang tua saya memberikan respon yang baik ketika saya menceritakan sesuatu

6.

Orang tua saya menanggapi opini saya dengan baik, walaupun mereka tidak menyetujuinya

7.

Ibu saya mengharapkan saya menjadi berbeda dari yang lain

8.

Ibu saya adalah orang yang mengerti saya

9.

Ibu saya suka mengkritik saya

10

10.

Ayah

saya

mengharapkan

saya

menjadi berbeda dari yang lain 11.

Keluarga saya senang membicarakan hal-hal yang berkaitan tentang kami satu sama lain

12.

Saya suka mendiskusikan masalah yang saya hadapi dengan ibu saya

13.

Ibu saya suka melontarkan perkataan yang melukai hati saya

14.

Ayah

saya

suka

melontarkan

perkataan yang melukai hati saya 15.

Orang tua saya sarkastik terhadap saya

16.

Ayah saya suka mengkritik saya

17.

Orang tua saya nyaman dengan kemampuan yang saya miliki

18.

Orang tua saya mengizinkan saya untuk mengeluarkan segala unekunek yang ada dalam diri saya

19.

Orang tua saya memberikan saya pujian

20.

Ibu saya memberikan kepercayaan kepada saya

21.

Saya suka meceritakan hobi dan aktifitas saya kepada orang tua saya

22.

Orang tua saya mempertimbangkan opini saya dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan saya

23.

Saya menceritakan masalah pribadi saya dengan ayah saya

24.

Ayah saya memberikan kepercayaan kepada saya 11

25.

Saya merasa orang tua saya berperan penting dalam membentuk pribadi saya

BAB IV HASIL PENELITIAN IV.1 PENYAJIAN DATA Tabel 1. Hasil Uji Test Reliabilitas

Sebelum melakukan penelitian,maka dilakukan Uji Test Reliabilitas untuk mengukur apakah kusioner dan pertanyaan yang diajukan memiliki tingkat reliabilitas yang cukup. Tingkat reliabilitas penelitian ini yaitu sebesar 0,862. Nilai reliabilitas tersebut termasuk ke dalam kategori koefisien reliabilitas yang sangat tinggi karena lebih besar dari 0,8 dan kurang dari 1 (Guilford, 1956). IV.2 JENIS STATISTIK YANG DIGUNAKAN Dalam melakukan pengolahan data penelitian, kelompok kami menggunakan software SPSS 14.0. Dari seluruh data yang kami dapatkan, kami masukkan kedalam tabel dan diolah menggunakan cara Analisis deskriptif dengan menampilkan data mean untuk melihat kecenderungan dari setiap kelas terhadap 6 dimensi sehingga dapat ditentukan tingkat komunikasinya dan One-way ANOVA untuk menguji signifikansi antara 6 Dimensi yang telah dibuat sebelumnya (Sharing dan Diskusi, Apresiasi, Pengertian dan Kepercayaan, Kritik, Pengharapan, dan Toleransi).

12

Tabel 2. Hasil Test Signifikansi antar dimensi menggunakan analisis One-Way ANOVA

Data hasil analisis mean One-Way ANOVA diatas menunjukkan apakah terjadi signifikansi antar kelompok kelas disetiap dimensi yang telah dikelompokkan. Jika angka signifikansi < 0.00 maka dapat dikatakan data antar golongan terjadi perbedaan yang signifikan, sedangkan jika angka signifikansi > 0.00 maka data yang dimasukkan tidak signifikan. Dari 6 dimensi yang telah digolongkan hanya pada dimensi toleransi yang memiliki nilai sig. 0.002 sehingga dapat dikatakan signifikan, sedangkan pada dimensi lain, data antar kelas tidak memiliki signifikansi besar.

13

Tabel 3. Hasil Analisis Deskriptif 1 Kelas X SMA (Dimensi Sharing dan Diskusi)

Data diatas menunjukkan pada pertanyaan 1 memiliki nilai mean 1.84 berarti responden dari kelas X memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan Terkadang. Pada pertanyaan 2 memiliki nilai mean 2.47 berarti responden dari kelas X memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3 atau Terkadang-Jarang. Pada pertanyaan 3 memiliki nilai mean 1.58 berarti responden dari kelas X memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan Terkadang. Pada pertanyaan 4 memiliki nilai mean 2.00 berarti responden dari kelas X memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 atau Jarang. Pada pertanyaan 5 memiliki nilai mean 1.53 berarti responden dari kelas X memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan Terkadang. Pada pertanyaan 6 memiliki nilai mean 2.95 berarti responden dari kelas XI memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3 atau Terkadang-Jarang

14

Tabel 4. Hasil Analisis Deskriptif 1 Kelas XI SMA (Dimensi Sharing dan Diskusi)

Data diatas menunjukkan pada pertanyaan 1 memiliki nilai mean 2.05 berarti responden dari kelas XI memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3 atau Terkadang-Jarang.. P...


Similar Free PDFs