PROPOSAL PKM KARYA CIPTA WEBSITE “G BLOG” BERBASIS E LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN JARAK JAUH PDF

Title PROPOSAL PKM KARYA CIPTA WEBSITE “G BLOG” BERBASIS E LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN JARAK JAUH
Pages 17
File Size 213.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 319
Total Views 762

Summary

WEBSITE “G-BLOG” BERBASIS E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN JARAK JAUH BIDANG PKM: PKM-KC Disusun oleh: Nur Mustika Aji Nugroho (P07120216049) Noviani Dwi Wahyunigsih (P07120216048) Silvester Harda Prist (P07120216075) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA TAHUN 2018 PENGESAHAN P...


Description

WEBSITE “G-BLOG” BERBASIS E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN JARAK JAUH

BIDANG PKM: PKM-KC

Disusun oleh: Nur Mustika Aji Nugroho

(P07120216049)

Noviani Dwi Wahyunigsih

(P07120216048)

Silvester Harda Prist

(P07120216075)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA TAHUN 2018

PENGESAHAN PROPOSAL 1. Judul 2. Bidang PKM 3. Ketua Tim PKM a. Nama Lengkap b. Jenis Kelamin c. NIM d. Jurusan e. Program Studi f. Semester g. Telp./ No. HP/ E-mail 4. Jumlah Anggota 5. Dosen Pembimbing a. Nama Lengkap b. NIP c. Telp./ No. HP/ E-mail 6. Lokasi Kegiatan a. Lokasi Kegiatan b. Kabupaten/ Kota c. Provinsi 7. Biaya Total PKM 8. Jangka Waktu Pelaksanaan

: Website “ G-Blog“ Berbasis E-Learning sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh : PKM-KC : : : : : : : :

Nur Mustika Aji Nugroho Laki-laki P07120216049 Keperawatan DIV Keperawatan B 4 0877 3913 5888 2

: Ns. Sutejo, M.Kep., Sp.Kep.J : 198112092010121003 : 0817 9092 848 : : : : :

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Rp. 3.000.000 3 bulan

Yogyakarta, 28 Februari 2018 Dosen Pembimbing

Ketua Tim PKM

Ns.Sutejo, M. Kep., Sp.Kep.J NIP.198112092010121003

Nur Mustika Aji Nugroho NIM. P07120216049 Mengetahui,

Pembantu Direktur III Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Sari Hastuti, Ssi. T, MPH NIP.197509162002122003

Tri Prabowo, S.Kp, M.Sc NIP. 196505191988031001 2

DAFTAR ISI

Halaman Sampul Halaman Pengesahan ........................................................................................................ 2 DAFTAR ISI .................................................................................................................... 4 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 5 BAB II TINJUAN PUSTAKA ........................................................................................ 7 BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................................ 9 BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................................... 10 4.1 Anggaran Biaya 4.2 Jadwal Kegiatan DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 17 Lampiran ........................................................................................................................... 18

3

BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dengan mekanisme pembelajaran/belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-learning membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. E-learning ini memungkinkan untuk mencapai sasaran yang lebih luas di seluruh Indonesia (to reach the unreached). Dalam perspektif yang lebih luas, dunia saat ini sedang memasuki era yang ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi dan peluang ekonomi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. E-learning dapat diartikan sebagai pembelajaran tanpa adanya batas ruang danwaktu. Materi pembelajaran dapat di-download secara bebas sebagai sumber referensi pembelajaran di lingkungan akademika. Selain itu, dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan melihat dunia melalui elektronik (internet), sesuai dengan perkembangan zaman. Segala informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Menurut Panen (2007: 2), e-learning adalah solusi bagi beragam masalah pendidikan. Secara khusus, pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran dipercaya akan: (a) meningkatkan kualitas pembelajaran; (b) mengembangkan keterampilan teknologi informasi yang diperlukan oleh siswa ketika bekerjadan dalam kehidupannya nanti; (c) memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran; (d) menjawab "the technological imperative" (keharusan berpartisipasi dalam teknologi informasi); (e) mengurangi biaya pendidikan; dan (f) meningkatkan rasio biaya manfaat dalam pendidikan. Berbagai macam strategi dan metode pembelajaran sudah dilakukan, tetapi belum tercapai pembelajaran yang memerdekakan mahasiswa. Luasnya penguasaan ilmu pengetahuan pada mahasiswa perlu terus dikembangkan secara mandiri. Tentu dengan diterapkannya e-learning di dunia pendidikan akan menjadi jalan alternatif untuk mahasiswa mengembangkan ilmu dan pengetahuannya secara lebih luas. Mahasiswa dapat belajar secara bebas dan mandiri, sehingga tujuan 'pendidikan dapat tercapai dengan baik. Sistem pembelajaran e-learning adalah proses pembelajaran, maya atau yang dikenal dengan istilah virtual learning. Proses pembelajaran maya terjadi pada kelas maya (virtual classroom) dan atau universitas maya (virtual university) yang berada· dalam cyberspace 4

(website) melalui jaringan .internet. Aktivitas antara dosen dan mahasiswa dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Dosen dapat memberikan informasi, materi, penugasan, diskusi, refleksi, dan tanya jawab kepada mahassiswa melalui website. Selain itu, tugas-tugas mahasiswa dapat· dikirimkan melalui website dengan mudah tanpa harus. mengeluarkan biaya, tenaga dan waktu yang lebih. Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan media e-learning dapat menjadi sistem pembelajaran tersendiri, atau juga digabungkan dengan proses pembelajaran langsung (tatap muka di kelas)· yang mengandalkan kehadiran dosen. Jika dosen mampu mengemas antara pengajaran dengan media e-learning dengan pertemuan langsung, maka transfer ilmu akan lebih mudah sampai pada mahasiswa.· Selain. itu, secara psikologis mahasiswa tetap akan mendapatkan perhatian yang bersifat interen dari dosen, sehingga akan terjalin komunikasi yang kondusif saat pembelajaran berlangsung.

5

BAB II TINJUAN PUSTAKA

2.1 E-learning E-learning merupakan pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer dan internet, e-learning memungkinkan sistem pembelajaran untuk mendapatkan materi dari internet maupun dari tempat peserta didik tanpa harus melakukan tatap muka dengan pengajar di dalam kelas. E-learning merupakan pembelajaran berbasis web (yang dapat diakses melalui internet). Namun, proses belajar interaktif masih bisa dijalankan secara langsung ataupun dengan jeda waktu beberapa saat. Jadi, pembelajaran bisa melalui komputer maupun internet di kantor ataupun di rumah yang terkoneksi dengan internet. Dengan cara ini, proses pembelajaran bisa diatur sendiri waktu belajarnya, dan tempat peserta didik mengakses ilmu yang mereka peroleh. E-learning merupakan salah satu metode pembelajaran yang sekarang ini sedang dikembangkan dengan memanfaatkan komputer sebagai media pembelajaran, selain itu memberikan sebuah inovasi yang mempunyai kontribusi sangat besar terhadap perubahan proses belajar mengajar, proses belajar tidak lagi hanya mendengarkan uraian materi dari dosen tetapi materi bahan ajar dapat divisualisasikan dalam berbagai format dan bentuk yang lebih dinamis dan interaktif (file, video. musik, animasi, dll) (Ruli, 2009). Sistem dan aplikasi e-learning telah banyak di terapkan di beberapa universitas maupun di perusahaan di Indonesia, dengan konsep e-learning ini semakin berkembang karena memiliki keuntungan-keuntungan dibandingkan sistem konvensional yaitu : menghemat waktu proses belajar mengajar, mengurangi biaya perjalanan, menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku), menjangkau wilayah geografis yang lebih luas, dan melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. (Romi, 2007). E-learning memiliki pengertian yang sangat luas. Banyak para peneliti mengambil topik e-learning, mereka menguraikan definisi e-learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley yang menyatakan: e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, Intranet atau media jaringan komputer lain (Darin,2001). 6

E-learning atau electronic learning metode pembelajaran ini disampaikan dengan menggunakan media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning dilakukan secara formal, misalnya pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan peserta didik). E-learning dilakukan dengan cara informal yaitu dengan interaksi peserta didik dengan pengajar melalui sarana mailing list, e-newsletter, atau web pribadi. Dalam penyampaian e-learning menggunakan mediasi teknologi elektronik yang memiliki tujuan pembelajaran, pembelajaran di sini antara lain pembelajaran on line, pembelajaran berbasis web dan pembelajaran berbasis komputer. Dalam pendidikan pembelajaran e-learning telah merubah cara pandang pembelajaran yaitu: dari pelatihan ke penampilan, dari ruangan ke dimana dan kapan saja, dari kertan ke “on line”, dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan, dan dari waktu siklus ke waktu nyata (Livo, 2007). Pengembangan e-learning merupakan suatu keharusan bagi seluruh perguruan tinggi agar standar mutu pendidikan dapat ditingkatkan. E-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas. Dengan menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu dapat menhemat waktu persiapan mengajar, serta meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, dan mengurangi kesalahpahaman mahasiswa terdadap penjelasan yang diberikan dosen (Ali M,2009). 2.2 JavaScribt JavaScript pertama kali diperkenalkan oleh Netscape Inc. pada tanggal 4 Desember 1995. JavaScript ini merupakan pengembangan dari LiveScript yang dibuat oleh seorang staf Netscape Inc. bernama Brendan Eich pada bulan September 1995. Netscape memperkenalkan JavaScript sebagai bahasa pemrograman yang mengijinkan halaman web menjadi lebih interaktif. Bahasa ini awalnya hanya dapat digunakan pada aplikasi browser buatan Netscape yaitu Netscape 2.0. JavaScript dibangun dengan tujuan untuk memberikan sebuah bahasa pemrograman yang kecil (dalam hal ukuran yang dihasilkan) serta dinamis. Sejak tahun 1996, Netscape menyerahkan pembuatan standardisasi JavaScript pada sebuah lembaga independen European Computer Manufacturers Association (ECMA). Beberapa karakteristik JavaScript antara lain : a. Diterjemahkan oleh klien namun tidak dikompilasi. b. Berbasis obyek, memanfaatkan obyek-obyek standar namun tidak diperbolehkan membuat kelas atau turunan (inheritance) objek tersebut. 7

c. Kodenya terintegrasi bahkan dapat disisipkan bersama dengan kode HTML. d. Tipe data dari variabel tidak dideklarasikan. e. Pengikatan secara dinamis. f. Referensi obyek hanya akan diperiksa ketika dijalankan. g. Tidak dapat menuliskan ke dalam hardisk secara otomatis. 2.3 PHP PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprosesor yaitu bahasa pemrograman web serverside yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server. PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan di bentuk saat client melakukan pengaksesan halaman tersebut. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. PHP mempunyai keunggulan di bandingkan dengan bahasa pemrograman lain selain sebagai sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya, juga merupakan scripting yang paling mudah dipelajari karena memiliki referensi yang cukup banyak serta bersifat open source yang dapat digunakan di berbagai sistem operasi. 2.4 MySQLi Ekstensi ‘mysql’ adalah ekstensi asli yang didesain untuk mengizinkan script PHP berinteraksi dengan database MySQL. Ekstensi ‘mysql’ menyediakan fungsi prosedural dan dimaksudkan hanya untuk penggunaan versi MySQL 4.1.3 ke bawah. Ekstensi ini masih dapat didukung oleh versi MySQL 4.1.3 dan selanjutnya, tetapi tidak semua fitur didukung oleh server MySQL yang lebih baru. Dengan demikian, jika anda menggunakan MySQL versi 4.1.3 atau setelahnya sangat direkomendasikan untuk menggunakan ekstensi ‘mysqli’. Ekstensi ‘mysqli’ disebut juga sebagai ekstensi MySQL yang unjuk kerjanya ditingkatkan. Ekstensi ‘mysqli’ dikembangkan untuk memenuhi fitur-fitur baru yang ditemukan dalam sistem MySQL versi 4.1.3 dan setelahnya. Ekstensi ‘mysqli’ sudah disertakan pada PHP versi 5 dan setelahnya. Ekstensi ‘mysqli’ mendukung antarmuka berorientasi objek sekaligus antarmuka prosedural. Ekstensi ‘mysqli’ dibangun menggunakan PHP extension framework, yang kode sumbernya dapat ditemukan dalam direktori ext/mysqli.

8

Keuntungan-keuntungan yang bisa diperoleh jika menggunakan ekstensi ‘mysqli’ dalam mengkode program, yaitu: a. Menyediakan antarmuka berorientasi objek. b. Mendukung prepared statements. c. Mendukung banyak statements (multiple statements) d. Mendukung transaksi (transactions) e. Kemampuan debugging yang lebih ditingkatkan f. Dukungan server tertanam (embedded server)

9

BAB III METODE PELAKSANAAN

3.1 Analisis Sistem Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. 3.1.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Sistem pembelajaran yang saat ini digunakan di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, selama ini para dosen dan mahasiswa melakukan proses belajar mengajar cuma pada saat berlangsungnya jam sekolah dan setelah itu tidak ada komunikasi lagi. Bagi para mahasiswa yang berhalangan datang ke kampus tentu akan ketinggalan materi pelajaran dan informasi penting yang diberikan oleh para dosen. Kadang informasi yang disampaikan bisa tentang jadwal kunjungan atau praktek ataupun tugas-tugas sehingga keefektifan dalam proses belajar mengajar tidak tercipta dengan baik. Keadaan seperti ini sangat jelas menghambat proses pembelajaran di Poltekkes Kemenkes Yogykarta yang dapat berakibat kurangnya pemahaman tentang materi pelajaran. Pembuatan sistem baru diharapkan juga dapat berfungsi lebih baik dari sistem yang sudah ada sehingga dengan sistem ini memberikan kemudahan kepada dosen untuk proses pembelajaran jarak jauh. 3.1.2 Analisis Masalah Permasalahan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta adalah : 1. Belum memiliki sarana untuk membagikan materi ke seluruh murid, menyampaikan materi dan pengumuman di luar jam kuliah dan pada hari libur. 2. Siswa kurang motivatif dalam belajar secara individual 3. Penyampaian materi pembelajaran kurang bervariatif 10

3.2 Perancangan Sistem Perancangan sistem di sini menggunakan tools data flow diagram (DFD). Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. DFD merupakan salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem atau alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

3.2.1 Diagram Class Diagram Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan object serta hubungan satu sama lain .Class diagram terdiri dari relasi beberapa class, dalam class itu sendiri terdiri dari atributte dan operation yang menggambarkan keadaan suatu sistem juga menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram untuk e-learning Poltekkes Kemenkes Yogyakarta terdiri dari 5 class yaitu e-learning , admin, dosen, mahasiswa, serta kategori Kelas.

11

3.2.2 Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Use case diagram terdiri dari use case dan actor yang direlasikan dengan garis association. Use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Actor adalah sebuah entitas yaitu manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan tertentu. Use case diagram untuk e-Learning Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ini terdiri dari 5 class yaitu e-learning, admin, dosen, mahasiswa, serta kategori kelas, memiliki 11 use case yaitu pembelajaran online, profile kampus, insert data, upload data, delete data, chatting, upload materi, dan download materi.

12

3.2.3 Activity Diagram Activity diagram menggambarkan aliran aktivitas dalam sistem, bagaimana masing-masing aliran dimulai, keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana aktivitas berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa swimlane object untuk menggambarkan object mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu. Activity diagram untuk e-Learning Poltekkes Kemenkes Yogyakarta terdiri atas activity diagram admin, activity diagram dosen dan activity diagram mahasiswa.

13

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya No. 1

2 3 4

Jenis Pengeluaran Peralatan penunjang a. Sewa Laptop b. Modem Linksys WAG120N MODEM ADSL2 + Wireless Router c. Domain website Bahan habis pakai Kertas Transportasi Lain-lain a. Kouta Internet b. Biaya promosi (leaflet, x-benner, stand) c. Konsumsi

Biaya (Rp.) 300.000 650.000 300.000 300.000 200.000 600.000 350.000 300.000

Jumlah

3.000.000

4.2 Jadwal Kegiatan Program dilakukan di berbagai tempat dengan pusat di Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan. Proses pembuatan program memakan waktu 3 bulan dari bulan Maret 2018 – Mei 2018.

No.

Kegiatan

1

Studi Kepustakaan

3

Pembuatan Proposal

4

Pembuatan Sistem

5

Pembuatan Website

6

Pengujian & Perbaikan

Maret

14

2018 April

Mei

DAFTAR PUSTAKA

http://www.makeitfossible.web.id/2017/03/27jadi-progammer-keren-aplikasi-android/> diakses tanggal 12 Februari 2018 Alam, M. Agus J. 2006. Pemrograman Database dengan Android Studio. Jakarta: PT Elex Media Komputindo https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi. Diakses pada tangga l 9 Februari 2018 https://www.android.com/android/android. Diakses pada tanggal 9 Februari 2018 Sutarman, 2009. Pengantar Teknologi Informasi. Penerbit Bumi Aksara : Jakarta. History of SWOT Analysis, Tim Friesner. Diakses tanggal 11 Februari 2018

15

Lampiran 1. Daftar Tim Pengusul Daftar Tim Pengusul I Nama

: Nur Mustika Aji Nugroho

NIM

: P07120216049

No. KTP

: 3403032704960001

Jabatan

: Ketua Tim Pengusul

Nomor Contact Person

: 0877 3913 5888

Daftar Tim Pengusul II Nama

: Silvester Harda Prist

NIM

: P07120216075

No. KTP

: 3471081912970001

Jabatan

: Anggota Tim Pengusul


Similar Free PDFs