PROPOSAL PKM PDF

Title PROPOSAL PKM
Author Grace Siregar
Pages 33
File Size 1.6 MB
File Type PDF
Total Downloads 51
Total Views 429

Summary

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “Water Cleaner” di Desa Jaring Halus Kecamatan secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan Oleh: MUHAMMAD BUCHARI SIRAIT 1505131053 (2015) AHMAD BADAWI 1505011022 (2015) AUFANA AZMII 15...


Description

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “Water Cleaner” di Desa Jaring Halus Kecamatan secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara

BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan Oleh: MUHAMMAD BUCHARI SIRAIT AHMAD BADAWI AUFANA AZMII RISKI SAHWIN NANDITO

1505131053 (2015) 1505011022 (2015) 1505161034 (2015) 1505082021 (2015)

POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2016

i

DAFTAR ISI Halaman Sampul ............................................................... Halaman Pengesahan ............................................................... Daftar Isi ............................................................... Daftar tabel ................................................................ Daftar Gambar ............................................................... Ringkasan ............................................................... BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1.2 Perumusan Masalah ............................................................... 1.3 Tujuan ............................................................... 1.4 Luaran yang diharapakan ............................................................... 1.5 Kegunaan Program ............................................................... BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN .................. BAB III METODE PELAKSANAAN ........................................................ 3.1 Perencanaan ............................................................... 3.2 Pelaksanaan ............................................................... 3.3 Pengawasan ............................................................... 3.4 Pembinaan ............................................................... 3.4.1 Pembinaan secara langsung..................................................... 3.4.2 Pembinaan tidak langsung ...................................................... BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .......................................... 4.1 Anggaran biaya ............................................................... 4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................... LAMPIRAN ............................................................... Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing .............. Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ............................................ Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas ................. Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ....................................... Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Mitra ..................................... Lampiran 6. Denah Lokasi Desa Jaring Halus ........................................

i ii iii iv v vi 1 1 2 3 3 3 5 7 7 7 7 8 8 8 9 9 9 11 11 21 23 24 25 26

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Gambaran Umum Permasalahan dan Solusi dari Water Cleaner .... 3 Gambar 2. Gambar Umum Lingkungsn Masyarakat Desa Jaring Halus .......................... 5 Gambar 3. Gambaran Air Yang Dikonsumsi Warga Desa Jaring Halus .......................... 6 Gambar 4. Gambaran Potensi Masyarakat Desa Jaring Halus ......................................... 6 Gambar 5. Skema Penggambaran Alat Penyaring Air Payau .......................................... 7

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Anggaran Biaya ................................................................................................... 9 Tabel 2. Jadwal Kegiatan .................................................................................................... 9

v

RINGKASAN Dari tahun 1917 sejak berdirinya desa jaring halus hingga sekarang tahun 2016 ,Masyarakat desa tersebut tidak pernah merasakan yang namanya air Bersih. Hingga saat ini tercatat sebanyak 811 KK atau 3.248 Jiwa di desa jaring halus memproduksi dan mengonsumsi air payau yang berwarna merah, memiliki bau tak sedap dan memiliki rasa pahit .Sehingga ,tidak sedikit warga desa jaring halus mengeluh akan air yang di pergunakan untuk mencuci pakaian, mandi, dan memasak air tersebut untuk diminum. Desa Jaring halus merupakan Sebuah pulau terpencil yang berada di kabupaten langkat yang hingga saat ini masyarakat desanya bermata pencaharian Nelayan dan memiliki Status pendidikan yang rendah. Sehingga hampir seluruh masyarakat desa tersebut tidak mengerti akan namanya kesehatan.Ironisnya, hingga saat ini belum ada kajian kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah maupun Instansi lain terhadap warga desa tersebut untuk memperbaiki dan meningkatkan jaminan mutu kesehatan, terkhusus lagi terhadap air yang di konsumsi oleh warga desa tersebut . Daerah desa jaring Halus memiliki potensi pasir putih yang cukup baik dan cukup banyak untuk dimanfaatkan, begitu juga dengan warganya yang memiliki tingkat konsumtif kelapa yang cukup tinggi. Sehingga, kedua bahan ini bisa dijadikan sebagai bahan untuk penyaringan air yang selama ini menjadi pokok masalah bagi masyarakat desa jaring Halus. Oleh karena itu kami berusaha untuk membangun semangat Warga tersebut untuk merubah air yang selama ini menjadi keluh kesah warga tersebut menjadi air yang jernih dan bersih melalui “Water Cleaner” di Desa jaring halus kecamatan Secanggang kabupaten langkat, Sumatera Utara.Water Cleaner adalah sebuah program yang dilakukan Mahasiswa/i Politeknik Negeri Medan untuk mengubah air payau menjadi air yang layak pakai, dimana warga desa jaring halus akan diberi pengetahuan dan pelatihan cara pembuatan alat sederhana untuk menyaring air payau yang biasa di konsumsi menjadi air yang layak pakai. Program “Water Cleaner” ini memiliki beberapa tahapan proses yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan, dan Pembinaan.

vi

Pada tahap Perencanaan dilakukan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan, membahas konsep pelaksanaan, membahasa sumber dana yang dimiliki,dan pembagian kerja dan tanggung jawab. Kemudian pada tahap Pelaksanaan ini, dilakukan praktik langsung ke sumber air yang telah di tetapkan, melakukan kerja sama kepada pemilik sumur bor untuk pembuatan Water Cleaner skala besar.Kemudian dilakukan tahap Penyuluhan, pada tahap penyuluhan ini dilakukan sosialisasi kepada warga masyarakat desa Jaring halus bagaimana cara pembuatan Water Cleaner dengan skala kecil agar masyarakat desa bisa memiliki alat tersebut di setiap rumah masyarakat tersebut. Selanjutnya, dilakukan tahap Pengawasan kepada Water Cleaner skala besar dan Water Cleaner skala kecil untuk mengetahui setiap problem yang dimiliki oleh masyarakat mengenai program water Cleaner. Kemudian tahap terakhir, dilakukan tahap Pembinaan kepada masyarakat desa tersebut untuk memberikan solusi dari permasalahan yang ada dan memandu masyarakat tersebut untuk merawat dan memperbanyak Water Cleaner yang dimilikioleh masyarakat desa jaring halus, tahap ini merupakan tahap inti dari program ini, karena tahap ini merupakan solusi yang harus dilakukan kepada masyarakat untuk meningkatkan produksi Water Cleaner dan peningkatan kesehatan yang dimiliki oleh masyarakt desa tersebut.

Kata Kunci : Water Cleaner, Desa jaring Halus, Pasir ,dan Sabut Kelapa.

vii

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan zat yang mutlak bagi setiap makhluk hidup dan kebersihan adalah syarat utama bagi terjaminnya kesehatan (Dwijosaputro, 1981). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-syarat kualitas air, air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat Kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan Fisik, diantaranya ialah Jernih atau tidak Keruh, Tidak berwarna , tidak berasa dan tidak berbau. Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran Koloid dari tanah liat. Air yang berwarna itu berarti mengandung bahanbahan lain yang berbahaya bagi kesehatan. Rasa yang memiliki rasa asam, pahit, manis dan asin itu menunjukkan air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air sedangkan rasa asam diakibatkan dari kandungan asam organic maupun anorganic. Dan Air yang berbau busuk berarti mengandung bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi atau penguraian oleh mikro organisme. Desa Jaring Halus yang merupakan desa binaan Politeknik Negeri Medan mengalami permasalahan air tak layak pakai. Berdasarkan data yang kami peroleh dari pengalaman turun tangan langsung ke Desa Jaring Halus melalui Program Politeknik Mengajar dan Program Hibah Bina Desa, Masyarakat di desa ini sudah terbiasa hidup di lingkungan dengan kondisi air tak layak pakai atau tidak sesuai dengan kriteria air normal. Air yang di konsumsi warga berasal dari 15 sumur bor tanpa adanya penyaringan, sehingga hasil air yang di perolah di Desa Jaring Halus berwarna keruh dan terasa manis kepahitan. Hal ini jelas tidak baik untuk dikonsumsi. Sehingga warga disana mengalami berbagai keluhan, diantaranya badan yang terasa lengket seperti berminyak setelah mandi, warna baju yang cepat pudar, dan air yang di gunakan untuk minum berasa manis kepahitan. Dari tahun 1917 hingga sekarang ini desa jaring halus yang mempunyai 811 KK atau 3.248 jiwa (Berdasarkan data langsung dari kepala desa). Setiap satu kepala keluarga di Desa Jaring Halus mengkonsumsi air untuk kehidupan sehari-hari dengan ukuran 1 drum yang berkapasitas ± 220L/hari atau 2 drum air dapat di gunakan selama 3 hari. Dan untuk mendapatkan 1 drum air, warga mengeluarkan biaya senilai Rp. 4.000,- meskipun begitu air yang warga dapat sampai saat ini, adalah air keruh yang tak layak untuk di pakai.

2 Hal ini disebabkan belum adanya upaya yang jelas untuk penanggulangan air bersih di desa tersebut dan juga karena pendidikan mereka yang terbilang rendah, sehingga warga tidak mengerti akan bahayanya air yang selama ini mereka konsumsi untuk keperluan sehari-hari. Letak Desa Jaring Halus sebagai desa pesisir yang daerah sekitarnya memiliki potensial pasir putih yang cukup banyak dan cukup baik, begitu juga dengan tingkat konsumstif kelapa yang cukup tinggi yang setiap hari mereka beli dari luar yang bisa dimanfaatkan sabut kelapanya, sehingga kedua bahan ini bisa dijadikan sebagai bahan dasar alat penyaringan untuk menyaring air yang menjadi pokok permasalahan warga desa jaring halus tersebut. Pasir merupakan bahan dasar yang dapat digunakan dalam banyak hal, baik dalam ilmu sipil maupun ilmu lainnya. Dalam hal ini, Pasir dimanfaatkan sebagai Bahan dasar untuk membuat alat penyaringan air. Pasir putih berfungsi menyaring kotoran-kotoran besar maupun kotoran kecil yang apabila air kotor melewati tumpukan pasir tersebut. Pasir ini merupakan bahan yang ramah lingkungan, karena apabila Pasir dicampur dengan bahan lainnya sebagai sistem penyaringan, maka kandungan pasir tidak akan berubah. Begitu juga dengan halnya Kelapa, yang bisa dimanfaatkan sabutnya untuk berbagai macam produk, bisa untuk kerajinan tangan maupun dalam ilmu teknologi. Dalam hal ini, Sabut Kelapa dimanfaatkan untuk bahan penyaringan air kotor. Sabut kelapa juga bersifat ramah lingkungan yang dapat menyaring kotoran yang bersifat makro. Sehingga sangat efektif apabila Sabut Kelapa ini dijadikan penyaring pertama dalam program “Water Cleaner”. Untuk mencapai keadaan dan kondisi kehidupan di Desa Jaring Halus yang sehat dan bebas dari yang namanya air kotor harus di perlukan pemikiran dan kegiatan yang Kreatif dari suatu kelompok orang yang ingin menyelamatkan kehidupan mereka dari ancaman bahayanya mengonsumsi air payau. Oleh Karena itu kami selalu berusaha untuk memberikan suatu upaya untuk mengurangi dampak bahayanya air payau tersebut menjadi air yang bersih dan jernih melalui program pembuatan “Water Cleaner” di Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

1.2 Perumusan masalah  Kotornya air yang biasa di konsumsi oleh warga desa jaring halus yang masih payau  Banyaknya Pasir dan Sabut Kelapa yang saat ini belum dimaksimalkan oleh warga Desa Jaring Halus  Kurangnya pengetahuan dan pendidikan warga desa jaring halus untuk mengupayakan pembersihan air yang biasanya di konsumsi  Dibutuhkan adanya upaya untuk merubah air yang saat ini payau menjadi air yang jernih yang layak pakai

3 1.3 Tujuan  Meningkatkan kesehatan warga Desa jaring halus dengan mengonsumsi air yang layak pakai  Mencegah dan menyelamatkan warga desa jaring halus dari bahayanya air yang berwarna merah, berasa pahit, dan berbau yang bersifat payau  Menyadarkan warga tersebut akan penggunaan sumber daya yang ada dalam pembuatan alat yang bermanfaat  Menyadarkan kepada masyarakat desa jaring halus akan pentingnya air bersih untuk di konsumsi dan pergunakan untuk keperluan sehari-hari 1.4 Luaran yang Diharapkan     

Terbentuknya Water Cleaner yang ramah lingkungan Meningkatnya kesehatan dari seluruh masyarakat desa jaring halus Terjunnya peran nyata Masyarakat dalam pembuatan Water Cleaner ini Membantu Program pemerintah dalam penyaluran air bersih Menjadikan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini sebagai sarana dalam peingkatan dan pemerataan Kesejahteraan Masysarakat

1.5 Kegunaan Program Bagi Mahasiswa  Sebagai media bagi para Mahasiswa untuk berinteraksi langsung kepada masyarakat untuk memberikan solusi terhadap masalah yang sedang di hadapi pada suatu daerah/Masyarakat.  Sebagai media Pembelajaran kepemimpinan bagi para Mahasiswa untuk terjun langsung dalam mengahadapi suatu masyarakat .  Sebagai wahana pembelajaran aktif dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh dari bangku perkuliahan. Bagi Masyarakat  Terselesaikannya beberapa masalah yang dihadapi dalam suatu Masyarakat dengan penawaran solusi-solusi dari Mahasiswa melalui proses komunakasi interaktif  Meningkatnya kesehatan dan mencegah penyakit yang dialami masyarakat melalui program “Water Cleaner”  Program Water Cleaner diharapkan mampu mengubah pola pikir masyarakat akan pentingnya kesehatan

4 Bagi Pemerintah  Terbantunya Dinas Kesehatan dalam meningkatkan kesehatan Masyarakat di beberapa desa.

 Terbantunya dinas PU dalam pemerataan air bersih di beberapa daerah yang sulit di jangkau.

 Sebagai media kerja sama antara Pemerintah dan Mahasiswa dalam meningkatkan Kesejahteraan masyarakat.

MASALAH

SOLUSI

DESA JARING HALUS

WATER CLEANER

 ANGKA KESEHATAN  JUMLAH PENYAKIT  AIR BERSIH  KEBUTUHAN AIR  LIMBAH SABUT

 ANGKA KESEHATAN  JUMLAH PENYAKIT  AIR BERSIH  KESEJAHTERAAN  LIMBAH SABUT

Gambar 1. Diagram Gambaran Umum Permasalahan dan Solusi dari Water Cleaner

5 BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat berbatasan dengan Selat Malaka di sebelah Utara dan Timur, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Selotong dan Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tapal Kuda. Dari Medan wilayah yang dilalui secara berturut-turut untuk mencapai desa ini adalah Pinang Baris-Binjai-Stabat-Secanggang-Batang Buluh- Jaring Halus dengan waktu tempuh sekitar ± 3 jam. Dari Medan sampai Desa Batang Buluh. Kita dapat menggunakan alat transportasi pribadi darat seperti mobil, sepeda motor, dan lain-lain. Namun sesampai di Batang Buluh untuk mencapai Desa Jaring Halus hanya bisa dilalui dengan menggunakan transportasi laut seperti boat, dengan waktu tempuh ± 45 menit. Sebagai desa yang terletak di tengah-tengah perairan (pulau), lokasi ini terkesan terisolir dan luput dari perhatian Pemerintah. Memiliki luas wilayah 99,00 hektar yang terbagi atas luas hutan mangrove 73,73 hektar, luas lokasi penanaman hutan mangrove 10,21 hektar, luas pemukian 14,5 hektar dan luas jalan titi 0,91 hektar. Desa yang memiliki 811 Kartu Keluarga ini berpenduduk mayoritas suku melayu dan mayoritas pekerjaannya sebagai buruh nelayan dan nelayan. Dari jumlah penduduk 3.248 jiwa, sebanyak 895 penduduk bekerja sebagai buruh nelayan dan 180 penduduk sebagai nelayan. Dengan memanfaatkan daerah yang memiliki potensi alam penuh berkah masyarakat mendapatkan pekerjaan sebagai pencari udang, kerapu, kepiting dan ikan.

Gambar 2. Gambaran umum lingkungan masyarakat Desa Jaring Halus Kondisi desa yang merupakan daerah pesisir, membuat warga mengalami kesulitan mendapatkan akses air bersih. Tidak adanya upaya dari pihak warga untuk mengatasi hal ini, dikarenakan warga masih merasa nyaman dan terbiasa dengan lingkungannya. Ditambah lagi pengetahuan umum warga yang masih sangat kurang. Rata-rata warga disana hanya lulusan SMP, memaksa mereka untuk tetap mengkonsumsi air keruh tak layak pakai untuk kehidupan sehari-hari mereka.

6 .

Gambar 3. Gambaran umum air yang di konsumsi warga Desa Jaring Halus (Sumber : Dokumentasi Tim) Padahal banyak alternative disana yang bisa di kembangkan untuk memajukan kesejahteraan warga. Seperti pasir misalnya, di tambah dengan sampah sabut kelapa, dari konsumsi harian warga. Bahan tersebut bisa dimanfaatkan untuk dapat menyaring air payau menjadi air siap pakai dan air siap masak. Di tambah dengan bahan pendukung lain seperti kerikil dan arang.

Gambar 4. Gambaran Potensi Masyarakat Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. (Sumber : Dokumentasi Tim) Untuk itu dengan Program “Water Cleaner” dengan pemanfaatan bahan yang tersedia dan sedikit modifikasi dan desain dengan bahan tambahan yang kami ajukan penuh harap dan usaha dapat membantu meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat disana, khususnya air bersih yang merupakan hak mutlak untuk kehidupan seluruh manusia tanpa terkecuali.

7 BAB III METODE PELAKSANAAN Untuk melakukan Pembersihan air payau yang saat ini di konsumsi oleh masyarakat desa jaring halus di perlukan beberapa metode pelaksanaan agar Program Water Cleaner di desa jaring halus kabupaten langkat Sumatera Utara dapat berjalan sesuai konsep yang telah dibuat. Adapun metode pelaksanaan tersebut meliputi Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Pembinaan. Berikut adalah penjelasan dari metode yang kami buat : 3.1 Perencanaan Perencanaan membahas tentang tujuan, waktu, manfaat dan sumber dana. Pendekatan dan gambaran kegiatan beserta manfaatnya dijelaskan kepada masyarakat di desa jaring halus. Dalam Perencanaan ini dilakukannya pembagian tugas kepada panitia untuk mengatur jalannya kegiatan program pembuatan Water Cleaner ini dan dilakukannya untuk menentukan letak dimana posisi alat Water Cleaner berada. Pemanfaatan sumur bor milik salah satu warga bisa dijadikansebagai sarana tempat pelaksanaan Program “Water Cleaner” melalui wawancara langsung dan persetujuan kerja sama dengan pemilik sumur bor. 3.2 Pelaksanaan Pelaksanaan ProgramWater Cleaner ini dilakukan dengan cara gotong royong dengan masyarakat yang terhubung dengan saluran air sumur bor yang akan dijadikan tempat Proses pengerjaan yang meliputi pengangkatan bahan dari kapal menuju lokasi, perakitan pipa dan penyusunan material saringan dalam drum yang meliputi sabut, pasir, sabut, kerikil, arang, kerikil. Untuk drum yang kami pakai memiliki kapasitas volume 1100 liter yang didalamnya terisi dengan elemen saringan alami yang telah ditetapkan, kemudian menetapkan tempat penampungan air bersih yang telah di saring dari drum pertama yaitu dengan memposisikan drum kosong dibawah Water Cleaner untuk disalurkan ke Rumah-rumah masyrakat desa jaring halus melalui pipa-pipa penyaluran air dan memompa air tersebut melalui mesin sanyo air yang telah terbeli.

Gambar 5. Skema Penggambaran Alat Penyaring Air Payau.

8 3.3 Pengawasan Pada tahap ini dibentuk beberapa kelompok masyarakat dan sosialisasi perawatan program Water Cleaner kepada kelompok masyarakat tersebut agar lebih merasa bertanggung jawab atas program ini. Tiap kelompok masyarakat akan bertanggung jawab dalam perawatan dan pemeliharaan Water Cleaner secara bergantian. Disini Panitia melakukan pengawasan terhadap alat Water Cleaner dengan cara mengganti setiap elemen saringan yang jika sudah tidak layak untuk dipakai sebagai saringan, dikar...


Similar Free PDFs