Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA PDF

Title Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA
Author UIPM University
Pages 24
File Size 1.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 20
Total Views 525

Summary

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat : Jumlah penduduk miskin Indonesia 28,01 juta atau 10,86 persen pada Maret 2016 1|Page 2017 BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092 Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E ...


Description

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat : Jumlah penduduk miskin Indonesia 28,01 juta atau 10,86 persen pada Maret 2016

1|Page

2017

BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092 Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450, INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

DAFTAR ISI : KATA PENGANTAR

3

I. PROGRAM KEMANUSIAAN

4

I.1. ANGGARAN DANA

5

I.2. CARA PENDATAAN

5

I.3. JUMLAH DESA

7

I.4. DATA JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN 2016 8 I.5. PETUNJUK PELAKSANAAN

9

A. KARTU EITI

9

B. SEMBAKO

9

C. AGEN EITI

9

D. PETUGAS POPULASI EITI

10

E. FUNGSI

10

F. SASARAN

10

I.6. PERHITUNGAN ( Simulasi ) II. KAJIAN KEMISKINAN

11 11

II.1. Difinisi Kemiskinan

11

II.2. Ciri-Ciri Kemiskinan

13

III. SUMMARY EIT INDONESIA

15

IV. EIT INDONESIA

16

V. LAPORAN KEUANGAN

17

VI. LEGALITAS

18

VII. DOKUMENTASI KEGIATAN

22

VIII. TRANSPARENCY REGISTER

23

2|Page BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092 Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450, INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

KATA PENGANTAR Permasalahan yang tengah dihadapi oleh dunia adalah kemiskinan. Kemiskinan lahir bersamaan dengan keterbatasan sebagian manusia dalam mencukupi kebutuhannya. Kemiskinan telah ada sejak lama pada hampir semua peradaban manusia. Pada setiap belahan dunia dapat dipastikan adanya golongan konglomerat dan golongan melarat. Dimana golongan yang konglomerat selalu bisa memenuhi kebutuhannya, sedangkan golongan yang melarat hidup dalam keterbatasan materi yang membuatnya semakin terpuruk. Kemiskinan

telah

menjadikan

derita

kehidupan

mayarakat

kelas

bawah

(Underclass). Kemiskinan juga telah menghambat dan membatasi golongan miskin untuk melakukan mobilitas naik, serta telah mengungkungnya dalam lingkaran kemiskinan. Lima unsur perangkat kemiskinan (Deprivation trap) yaitu kemiskinan itu sendiri, kelemahan fisik, kadar isolasi, kerentanan dan ketidakberdayaan, telah menjadi perangkat yang benar-benar mematikan kehidupan masyarakat. Kehidupan masyarakat miskin sering kali termarginalisasi oleh kepentingankepentingan penguasa sarana ekonomi. Selain itu masyarakat miskin juga cenderung menjadi korban dari pembangunan, dan bukannya penikmat dari hasil pembangunan. Sehingga yang terjadi sekarang ini adalah ketimpangan distribusi pendapatan yang semakin besar, dan membuat kesenjangan antara golongan kaya dengan golongan miskin semakin tinggi. Fenomena yang terjadi inilah, salah satu dari sekian banyak organisasi sosial yang konsen terhadap permasalahan kemiskinan adalah EIT INDONESIA mencoba untuk memberikan yang terbaik membantu pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Dengan cara ikut mencarikan Bantuan Dana dari sumbersumber organisasi dunia.

Makassar, 15 Maret 2017

Rantatia Nur Alangan Ketua umum

3|Page BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092 Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450, INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

I. PROGRAM KEMANUSIAAN

Kehadiran perkumpulan organisasi sosial bernama EIT Indonesia ditengah-tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang masih berada dalam level/garis kemiskinan dan menjadi sebuah isu global disetiap negara berkembang, wacana kemiskinan dan pemberantasanya haruslah menjadi agenda wajib bagi para pemerintah pemimpin negara. Atas dasar inilah EIT Indonesia sebagai organisasi sosial yang dibentuk pada tanggal 11 November 2016 dan disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM pada tanggal 15 November 2016, bertekad untuk meringankan beban pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Upaya-upaya EIT Indonesia dalam mengurangi angka kemiskinan, yaitu : Berusaha mencari sumber sumber Dana yang sudah dipersiapkan oleh sejumlah organisasi dunia, seperti Perserikatan Bangsa Bangsa UNHCR , UNDP, World Bank, Foundation di Amerika, Eropa dan lain lain, untuk menaikan taraf hidup yang layak bagi masyarakat miskin dengan memberikan Bantuan Sosial ( Humanitarian Aid) melalui Program Kemanusiaan sebagai system dalam penyalurannya. Adapun Program Kemanusiaan EIT Indonesia yang akan ditawarkan ke para Donatur di sejumlah oraganisasi dunia adalah : PROGRAM FASILITAS KEMANUSIAAN 1 TAHUN BANTUAN KEMANUSIAAN BERUPA KARTU EITI Program Kemanusiaan akan berjalan dan terrealisasi, jika Donatur telah mengadakan MoU atau kerjasama dengan EIT Indonesia, dan sampai dana bantuan kemanusiaan itu masuk ke Rekening EIT Indonesia, kemudian diteruskan bekerjasama dengan pemerintah/BULOG, dan Bank BRI/BNI, Indo Grosir dalam rangka memberikan Bantuan Dana Fasilitas Kemanusiaan kepada populasi diseluruh daerah di Indonesia dalam bentuk Kartu EITI. EIT INDONESIA mencoba untuk mencari Donatur di seluruh dunia, dengan target satu tahun sebagai Pilot Project, jika selama satu tahun tidak terjadi kendala, maka akan diteruskan selama lima tahun. Program Kemanusiaan ini sangat tergantung pada situasi kondisi politik yang sedang atau akan terjadi di Indonesia dan di dunia. Saat ini suhu politik sedang terjadi pasang surut di dunia, karena Kebijakan Presiden Amerika Donald Trump telah mengeluarkan Peraturan Pemotongan Dana Kemanusiaan di PBB,

4|Page BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092 Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450, INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

kebijakannya ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian dunia, terutama dalam stabilitas perdamaian dunia. Anggaran Dana Kemanusiaan akan diajukan ke berbagai pihak Donatur di seluruh dunia, yaitu : I.1. ANGGARAN PROGRAM KEMANUSIAAN 1JUTA PER BULAN SELAMA 1 TAHUN

PAPUA

DANA KEMANUSIAAN RP. 1000.000,- PER BULAN SELAMA SATU TAHUN PROVINSI POPULASI 1 BULAN (Rp) 12 BULAN (Rp) 469.963 469.963.000.000 5.639.556.000.000

SULAWESI BARAT SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA MALUKU MALUKU UTARA NUSA TENGGARA TIMUR BANTEN TOTAL

95.211 65.696 94.624 54.063 3.442 741 698 784.438

95.211.000.000 65.696.000.000 94.624.000.000 54.063.000.000 3.442.000.000 741.000.000 698.000.000 784.438.000.000

1.142.532.000.000 788.352.000.000 1.135.488.000.000 648.756.000.000 41.304.000.000 8.892.000.000 8.376.000.000 9.413.256.000.000

DANA KEMANUSIAAN RP. 200.000,- PER BULAN SELAMA SATU TAHUN PROVINSI POPULASI 1 BULAN (Rp) 12 BULAN (Rp) PAPUA 469.963 93.992.600.000 1.127.911.200.000 SULAWESI BARAT 95.211 19.042.200.000 228.506.400.000 SULAWESI SELATAN 65.696 13.139.200.000 157.670.400.000 SULAWESI TENGGARA 94.624 18.924.800.000 227.097.600.000 MALUKU 54.063 10.812.600.000 129.751.200.000 MALUKU UTARA 3.442 688.400.000 8.260.800.000 NUSA TENGGARA TIMUR 741 148.200.000 1.778.400.000 BANTEN 698 139.600.000 1.675.200.000 TOTAL 784.438 156.887.600.000 1.882.651.200.000

I.2. CARA PENDATAAN : 1. Para petugas EIT Indonesia yang bertugas khusus untuk mendata warga miskin harus bekoordinasi dengan DUKCAPIL atau Kelurahan yang menyimpan database warga miskin. Petugas EIT Indonesia harus memperkenalkan diri kepada Pimpinan DUKCAPIL atau Kelurahan, yaitu dengan menjelaskan bahwa kami bertugas sebagai Pendata dari EIT Indonesia yang sedang menjalankan misi kemanusiaan, sebagai bentuk partisipasi EIT Indonesia yang berperan aktif ikut membantu pemerintah dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia. Dengan cara mencarikan Bantuan Dana dari organisasi – organisasi dunia, seperti PBB, Foundation/Yayasan di Eropa, USA dan lain-lain. 5|Page BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092 Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450, INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

Data-data warga miskin sangat diperlukan sebagai salah satu syarat utama, untuk melengkapi proposal Pencarian Bantuan Dana. Data-data tersebut adalah photo copy KTP (BW/Color) warga miskin. Jadi Petugas EIT Indonesia tidak perlu mendatangi ke rumah-rumah penduduk, atau tidak perlu lagi mengumpulkan warga miskin, kecuali Petugas EIT Indonesia yang mempunyai cukup dana untuk memberikan uang sebesar 10 ribu / 5 ribu kepada warga yang mau memberikan photo copy/scan KTP. Dilarang memungut biaya seberapa besar apapun kepada warga miskin, dengan dalih untuk biaya administrasi dan lain-lain. Petugas EIT Indonesia dilarang menjanjikan atau mengiming-iming Pencairan Dana, Petugas EIT Indonesia hanya memberi penjelasan , bahwa : “ Kami Petugas Pendata dari EIT Indonesia bertugas mengumpulkan KTP warga miskin untuk Survey Kemanusiaan. 2. Data – data atau photo copy KTP (BW/Color) warga miskin yang sudah dikumpulkan oleh Petugas EIT Indonesia harus dilaporkan ke Bagian Pendataan Pusat, karena akan discan dan dimasukan dalam database. Jika Petugas EIT Indonesia yang bertempat tinggal jauh dari Kantor Pusat Pendataan EIT Indonesia, maka bisa dilakukan secara pendaftaran online dan pengiriman melalui email. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat : Jumlah penduduk miskin Indonesia 28,01 juta atau 10,86 persen pada Maret 2016 Data BPS mencatat penduduk miskin : 1. MALUKU DAN PAPUA 21,98 persen (1,55 juta orang) 2. BALI DAN NUSA TENGGARA 14,72 persen (2,11 juta orang) 3. SULAWESI 10,97 persen (2,09 juta orang) 4. JAWA 10,09 persen (14,83 juta orang) 5. SUMATRA 11,03 persen (6,21 juta orang) 6. KALIMANTAN 6,45 persen (0,97 juta orang) Dalam menekan angka kemiskinan dan kesenjangan pemerintah memberikan sejumlah program kepada masyarakat yang diwujudkan dengan pemberian Dana Desa. Data Kementerian Keuangan per 23 Desember 2016, pemerintah telah mencairkan sebanyak Rp 681,4 triliun. Berdasarkan data terakhir yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri, sampai dengan Oktober 2015 tercatat ada 74.053 desa dan 8.300 kelurahan (total jumlah desa dan kelurahan menjadi 82.353) Berdasarkan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2015 Tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Sumber Data : Ditjen PUM Kemendagri Update Data : 2015  Provinsi : 34 buah  Kabupaten : 486 buah  Kecamatan : 6.793 buah  Desa : 72.944 buah  Kelurahan : 81.253 buah 6|Page BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092 Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450, INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

I.3. JUMLAH DESA yang tersebar di 34 provinsi menurut Permendagri No. 56 Tahun 2015 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan : Rank 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

Provinsi Jawa Tengah Jawa Timur Aceh Papua Sumatera Utara Jawa Barat Nusa Tenggara Timur Sumatera Selatan Lampung Sulawesi Selatan Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Tengah Papua Barat Riau Sulawesi Utara Kalimantan Tengah Jambi Bengkulu Banten Maluku Maluku Utara Nusa Tenggara Barat Sumatera Barat Kalimantan Timur Gorontalo Bali Sulawesi Barat Kalimantan Utara DI Yogyakarta Kep. Bangka Belitung Kep. Riau DKI Jakarta INDONESIA

Desa 7.809 7.724 6.474 5.419 5.418 5.319 2.995 2.859 2.435 2.253 1.977 1.866 1.846 1.842 1.744 1.592 1.505 1.434 1.399 1.341 1.238 1.198 1.064 995 880 836 657 636 576 447 392 309 275 0 74.754

Semua desa dan kelurahan tersebut tersebar di 34 Provinsi, 511 Kabupaten/Kota dan 7000 lebih kecamatan. Jumlah tersebut tentu akan semakin bertambah seiring dengan banyaknya daerah lokal yang gencar melakukan pemekaran wilayah. Data menarik lain adalah jumlah sebaran penduduk Indonesia, sampai dengan awal tahun 2015, tercatat sebanyak 45% (112,5 juta jiwa) dari total jumlah penduduk Indonesia tinggal di desa. Indonesia sendiri terdiri dari 17.504 pulau besar dan kecil (Kementerian Dalam Negeri, 2012) dengan luas wilayah 5.200.000 km2, terdiri dari kurang lebih 3.300.00 km2 laut dan 1.900.000 km2 daratan. 7|Page BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092 Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450, INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

DATA TERKINI, Jumlah Penduduk Indonesia 257,9 Juta, yang Wajib KTP 182,5 Juta jumlah penduduk Indonesia per 30 Juni 2016 adalah 257.912.349 jiwa. Adapun jumlah wajib KTP per 31 Desember 2015 yakni 182.588.494 jiwa. I.4. DATA JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN 2016

8|Page BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092 Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450, INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

I.5. PETUNJUK PELAKSANAAN A. KARTU EITI 



 

Kartu EITI adalah kartu yang dikeluarkan/dibuat oleh pihak Bank, kartu ini dibagikan kepada warga miskin di seluruh Indonesia, yang sudah memasuki usia produktip antara usia 17 tahun s/d tak terbatas. Setiap orang / warga mendapat kartu EITI yang berisi uang sebesar 1 juta rupiah, yang diberikan setiap bulan selama Program Kemanusiaan berjangka waktu 1tahun. Kartu EITI dapat ditukarkan di Agen EITI di setiap kelurahan masing-masing. Setiap warga yang sudah memiliki kartu EITI bisa langsung mengambil sembako di Agen EITI, yang berada dalam satu kelurahan.

B. SEMBAKO Sembako adalah singkatan dari Sembilan Bahan Pokok, yaitu sembilan jenis kebutuhan pokok masyarakat khususnya di Indonesia. Menurut keputusan Menteri Industri dan Perdagangan RI no. 115/mpp/kep/2/1998 tanggal 27 Februari 1998, Kesembilan bahan itu adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

beras dan sagu gula pasir sayur-sayuran dan buah-buahan daging sapi dan ayam minyak goreng dan margarin susu jagung minyak tanah atau gas ELPIJI garam beriodium

C. AGEN EITI 

  



Agen EITI adalah Penyalur SEMBAKO, yang mempunyai tempat untuk menampung SEMBAKO, setiap Agen EITI diberikan jatah maksimal 500 warga. Agen EITI ditunjuk dan diangkat oleh Kepala EITI provinsi. Agen EITI mempunyai tugas yaitu :Menyalurkan SEMBAKO ( Sembilan Bahan Pokok ) Agen EITI wajib memiliki rekening Bank yang ditunjuk Pelaksana Program WHF, gunanya untuk transaksi jual-beli SEMBAKO, dan Agen EITI mendapat keuntungan dari transaksi jual-beli setiap bulan. Agen EITI mendapat Card Machine dari Bank yang ditunjuk, dan mendapat SEMBAKO dari BULOG dan Indo Grosir, sesuai kebutuhan warga yang sudah dijatahkan.

9|Page BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092 Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450, INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA



Agen EITI dipastikan sudah memiliki fasilitas Card Machine , yang berfungsi untuk menyimpan data dan transaksi jual beli . Setiap warga yang berbelanja di Agen EITI kartu yang diproses di card machine akan tersimpan secara otomatis dalam database

D. PETUGAS POPULASI EITI 

  



Setiap Kepala Petugas Populasi EITI harus memberikan data – data populasi (Kartu Tanda Penduduk) ke Pengurus Pusat EIT Indonesia Bidang Perbankan, agar data-data populasi tersebut akan dibuatkan kartu EITI oleh Bank yang ditunjuk oleh Donatur. Setelah kartu EITI sudah selesai dibuat, maka kartu EITI segera siap dibagikan ke warga oleh Petugas Populasi EITI. Kepala Petugas Populasi EITI harus berkoordinasi dan membentuk Agen agen EITI di setiap Kelurahan diseluruh provinsi. Sebelum pelaksanaan , maka kepala petugas populasi EITI didampingi oleh petugas Bank, dan petugas BULOG maupun Indo Grosir harus melaksanakan Sosialisasi Kartu EITI ke warga di seluruh daerah. Setiap bulan Kepala Petugas Populasi EITI diwajibkan memberikan Laporan kegiatan Agen EITI sebagai Penyalur SEMBAKO ke Pengurus Pusat EIT Indonesia bagian Keuangan. Dan SDM - Program.

E. FUNGSI   

Fungsi Bank : Untuk membuat Kartu EITI plus Card Machine Fungsi BULOG : Untuk menyediakan Beras Murah Fungsi Indo Grosir : Untuk menyediakan Sembilan bahan pokok dengan harga murah / terjangkau

F. SASARAN : WILAYAH INDONESIA TIMUR         

PAPUA 469.963 POPULASI PETUGAS MELKIAS IMANUEL RUNTUBOY,STH SULAWESI BARAT 95.211 POPULASI PETUGAS BAHARUDIN MARE SULAWESI SELATAN 65.696 POPULASI PETUGAS RAMLI SAMAD SULAWESI TENGGARA 94.624 POPULASI PETUGAS RAMLAN, SH MALUKU 54.063 POPULASI PETUGAS SOSIMUS FATUBUN, S.PD MALUKU UTARA 3.442 POPULASI PETUGAS MARTHA F. FANGHOY, S.SOS NUSA TENGGARA TIMUR 741 POPULASI PETUGAS AGATA OME BANTEN 698 POPULASI PETUGAS HARIS ROHMAN NURHAKIM TOTAL 784.438 POPULASI

10 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092 Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450, INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

I.6. PERHITUNGAN ( Simulasi ) Program Fasilitas Kemanusiaan (WHF) yang direncanakan berlangsung kurang lebih 5 tahun, merupakan Pilot Projoect Fasilitas Kemanusiaan yang diharapkan sebagai acuan dasar untuk mengimplementasikan Deklarasi PBB tentang Hak Asasi Manusia untuk Hidup Layak. Perhitungan nilai dana / budget dari Dana Hibah telah direncanakan sebesar : setiap warga /orang mendapat Rp.1.000.000,- per bulan selama 5 tahun dikali 784.436 jiwa / populasi dari wilayah Indonesia Timur : Asumsi : Rp.1.000.000,- x 784.438 x 12 x 5 = Rp.47,066,280.000.000,(Empat Puluh Tujuh Triliun Enam Puluh Enam Miliar Dua Ratus Delapan Puluh Juta) II. KAJIAN KEMISKINAN II.1. Difinisi Kemiskinan Difinisi yang lebih lengkap tentang kemiskinan dikemukakan oleh Robert Chambers. Menurut Robert Chambers (1987), inti dari permasalahn kemiskinan adalah terletak pada apa yang dia sebut sebagai Deprivation Trap atau perangkap kemiskinan. Menurut Chambers perangkap kemiskinan terdiri dari lima unsur yaitu pertama, kemiskinan itu sendiri; kedua, kelemahan fisik; ketiga, keterasingan/kadar isolasi; kempat, kerentanan; dan kelima ketidak berdayaan. Kelima unsur perangkap kemiskinan ini saling berkaitan satu sama lain dan menjadi perangkap yang benarbenar mematikan bagi kehidupan masyarakat miskin(Suyanto, 2013:12). Seperti telah disinggung diawal bahwa perangkap kemiskinan merupakan suatu konsep teori dari Robert Chambers. Perangkap kemiskinan yang terdiri dari lima unsur yaitu kemiskinan itu sendiri, kelemahan fisik, kadar isolasi, kerentanan, dan ketidak berdayaan telah menjadi perangkap kemiskinan yang benar-benar mematikan kehidupan masyarakat miskin. Konsep teori Perangkap kemiskinan dari Chambers ini sangat menarik untuk didiskusikan sebagai salah satu penyebab kemiskinan yang dapat...


Similar Free PDFs