Proyeksi Kebutuhan Listrik Di Indonesia Menggunakan LEAP DOCX

Title Proyeksi Kebutuhan Listrik Di Indonesia Menggunakan LEAP
Author Fuad Hidayanto
Pages 5
File Size 624.5 KB
File Type DOCX
Total Downloads 73
Total Views 701

Summary

Proyeksi Kebutuhan Listrik Di Indonesia Menggunakan LEAP Fuad Hidayanto Inspektur Ketenagalistrikan Pertama Kementerian ESDM Abstract— Saat ini listrik sudah menjadi kebutuhan dasar beberapa kepulauan besar dan menempati lebih dari 6000 hidup manusia. Setiap sektor kehidupan manusia pulau. Terdapat ...


Description

Proyeksi Kebutuhan Listrik Di Indonesia Menggunakan LEAP Fuad Hidayanto Inspektur Ketenagalistrikan Pertama Kementerian ESDM Abstract— Saat ini listrik sudah menjadi kebutuhan dasar hidup manusia. Setiap sektor kehidupan manusia membutuhkan listrik untuk menunjang aktifitas kegiatan. Dari kegiatan sektor rumah tangga, industri, bisnis dan publik membutuhkan energi listrik. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar nomor empat di dunia sehingga menjadi pasar potensial konsumen energi listrik. Selain itu, pertumbuhan industri di Indonesia yang ditargetkan dalam proyek-proyek strategis nasional akan membutuhkan energi listrik yang besar. Sehingga ketersedian energi listrik di Indonesia menjadi hal penting yang wajib dipenuhi. Dalam ilmu manajemen energi, proyeksi kebutuhan listrik merupakan salah satu bagian penting dalam dasar perencanaan ketenagalistrikan. Salah satu metode untuk menghitung proyeksi kebutuhan listrik adalah menggunakan software LEAP (Long-range Energy Alternative Planning System). Model skenario BAU digunakan untuk memproyeksikan kebutuhan listrik di Indonesia dan dibandingkan dengan Proyeksi RUPTL ... Hasilnya ..... . I. PENDAHULUAN Energi memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia sejak zaman dahulu. Penggunaan hewan untuk membajak sawah, kayu bakar untuk memasak dan penggunaan angin untuk berlayar menjadi bukti pentingnya energi dalam menunjang kehidupan manusia [1]. Dalam penggunaanya energi dapat dibagi menjadi energi primer dan sekunder. Energi primer adalah energi yang dapat langsung digunakan tanpa proses pengolahan terlebih dahulu. Sedangkan Energi sekunder harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu sebelum dapat digunakan. Listrik merupakan salah bentuk energi sekunder hasil dari proses konversi energi primer melalui pembangkit listrik. Berdasarkan pada tipe bahan bakar, listrik merupakan energi yang paling banyak digunakan setelah minyak bumi . Selain itu, listrik mudah disalurkan melalui jaringan trasmisi dan distribusi, mudah digunakan dan banyak peralatan pengguna akhir yang memerlukan sumber listrik [2]. Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar nomor empat di dunia. Penduduk tersebar di beberapa kepulauan besar dan menempati lebih dari 6000 pulau. Terdapat sekitar 17.508 pulau di Indonesai terletak antara garis lintang 6o Utara dan 11o Selatan serta garis bujur 95o Timur dan 141o Timur [3]. Pada tahun 2015 tercatat pada Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, jumlah penduduk Indonesia adalah 255,46 juta dengan pertumbuhan penduduk sebesar 1,31%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia 6 tahun terakhir (2010-2015) mencapai nilai tertinggi 6,5% dengan rata-rata kenaikan 5,72% [4]. Pertumbuhan industri manufaktur nasional pada 2013 mencapai 6% atau jauh dibawah target yang dipatok Kementerian Perindustrian sebesar 7,1% [5]. Pertumbuhan ekonomi tahun 2015 semakin menurun hanya sebesar 4,57%, hal tersebut diakibatkan masih belum membaiknya ekonomi global sehingga mempengaruhi permintaan akan produk ekspor indonesia. Terdapat hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan konsumsi listik di indonesia [6]. Porsi konsumsi listrik sebesar 18,2% dari konsusmsi energi nasional pada tahun 2015 [4]. Pemanfaatan energi listrik kedepan akan semakin meningkat dengan semakin banyaknya produk peralatan listrik. Sebagai contoh kompor listrik, sepeda listrik hingga mobil listrik mulai dikembangkan . Peralatan listrik tersebut dipandang lebih ramah lingkungan dibandingkan peralatan yang ada saat ini dengan bahan bakar minyak dan gas yang menyebabkan polusi udara. Pertumbuhan kebutuhan listrik yang tinggi perlu diantisipasi dengan penyediaan pembangkit. Dalam manajemen ketenagalistrikan diperlukan perencanaan kebutuhan listrik dan penyediaan pembangkit. Salah satu bagian penting dalam manajeman ketenagalistrikan adalah proyeksi kebutuhan listrik ke depan. Beberapa metode telah dikembangkan seperti model markov, regresi linier fuzi dan kombinasi metode yang ada [2]. Faktor atau variabel yang mempengaruhi kebutuhan listrik antara lain penduduk, Produk Domestik Bruto (PDB), PDB per kapita, imtensitas dan lainnya. Proyeksi kebutuhan listrik dapat diklasifikasikan menjadi tiga rentang waktu, 1/5...


Similar Free PDFs