RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BUDIDAYA IKAN CUPANG BERBASIS WEB PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 PDF

Title RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BUDIDAYA IKAN CUPANG BERBASIS WEB PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012
Author Muhammad Syukran
Pages 28
File Size 993.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 345
Total Views 576

Summary

Subyek : Tugas Individu Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc (CS) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BUDIDAYA IKAN CUPANG BERBASIS WEB DISUSUN OLEH TRIAS ANGGOROJATI (P056110973.40E) PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 Rancan...


Description

Accelerat ing t he world's research.

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BUDIDAYA IKAN CUPANG BERBASIS WEB PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INST... Muhammad Syukran

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Judul Buku(jilid 2) Prakarya dan Kewirausahaan Rizki Anggun DAFTAR PEMENANG PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2016 alkhafi maas Siregar Daft ar Pemenang PKM 2012-Copy1 Fauzi Hafis

Subyek : Tugas Individu Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc (CS)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BUDIDAYA IKAN CUPANG BERBASIS WEB

DISUSUN OLEH TRIAS ANGGOROJATI (P056110973.40E)

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Ikan Cupang Berbasis Web

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................... 2 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ................................................................................... 3 1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 4 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6 1.4. Ruang Lingkup Pembahasan .............................................................. 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Sistem Informasi ............................................................... 8 2.2. Perancangan Sistem Informasi ...........................................................10 2.3. Sistem Development Life Cycle (SDLC) ........................................ 11 2.4. Metode Prototyping ……................................................................. 15 2.5. Web Development ........................................................................... 17 III. PEMBAHASAN 3.1. Investigasi Sistem ............................................................................. 21 3.2. Analisis Sistem ................................................................................ 22 3.3. Desain Sistem Berbasis Web............................................................. 24 IV. KESIMPULAN............................................................................................. 26 V. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 27

Trias Anggorojati | E40

2

Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Ikan Cupang Berbasis Web

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kemajuan dan kemakmuran bangsa dan negara bukanlah semata - mata hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga sangat diperlukan kemandirian masyarakat dalam menciptakan terobosan baru pada peluang usaha diberbagai bidang atau sektor dengan memanfaatkan potensi sumberdaya yang secara prospektif mempunyai nilai tambah ekonomis yang tinggi. Potensi sumber daya alam dan klimatologi Indonesia sangat cocok untuk pengembangan berbagai macam sektor usaha agrobisnis, termasuk salah satunya adalah sektor perikanan. Salah satu potensi sektor perikanan yang memiliki keunggulan kompetitif untuk menggerakkan perekonomian nasional adalah komoditas ikan hias, baik ikan hias air laut maupun air tawar, karena sangat potensial sebagai sumber pendapatan masyarakat dan penghasil devisa negara. Budidaya ikan hias ternyata mampu memberikan kehidupan bagi banyak orang yang menekuninya. Selain orang suka akan keindahan ikan hias ,banyak pula

orang yang menggantungkan hidupnya dari membudidayakan dan

memasarkan ikan hias yang jenisnya bermacam-macam. Tak jarang beberapa petani yang semula menekuni budidaya ikan konsumsi seperti ikan lele, ikan nila, guramih dan lain sebagainya beralih menekuni budidaya ikan hias. Semua itu dilakukan karena peluang usaha dan potensi ekonomis budidaya ikan hias lebih menggiurkan dibandingkan dengan ikan konsumsi. Dengan pola pemeliharaan dan pemberian makanan yang hampir sama dengan ikan konsumsi , budidaya ikan hias mampu menghasilkan pemasukan yang lebih besar karena harga ikan hias lebih mahal. Kunci membudidayakan ikan hias adalah telaten dan senang di dalam memeliharanya. Ada beraneka ragam ikan hias di Indonesia yang bernilai ekonomi cukup tinggi, salah satunya adalah Ikan Cupang (Betta sp.). Cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah dari beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan

Trias Anggorojati | E40

3

Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Ikan Cupang Berbasis Web

wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Di Indonesia terdapat cupang asli,salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur. Dalam sejarahnya ikan cupang dahulu sekali hanyalah ikan yang hidup di daerah persawahan. Tapi sekarang sudah sangat berbeda dari bentuk aslinya dahulu. Ikan cupang di Indonesia dikenal dan dipelihara oleh sebagian masyarakat Indonesia sejak tahun 1960-an dan lebih banyak dikenal sebagai ikan cupang sawah. Dan kala itu ikan cupang penggemarnya hanyalah anak-anak dan belum dirambah oleh kalangan orang-orang kaya. Perubahan terjadi pada tahun 1970, dimana saat itu importir memperkenalkan jenis cupang baru. Ada yang ekor pendek yang sekarang kita sebut dengan ikan cupang aduan atau cupang laga. Ada juga yang berekor panjang yang dulu kita kenal dengan cupang jenis slayer. Saat itu cupang hias yang baru muncul adalah jenis slayer ekor lilin

dan tetap

mendominasi sampai era tahun 1990-an. Sampai ketika para penggemar cupang memadukan atau mengawin silangkan mereka menjadi ikan yang lebih bervariasi bentuk & warnanya. Cupang hias jenis baru ini mempunyai ekor yang dihiasi tulang yang lebih menonjol keluar. Ada yang berbentuk duri panjang, sisir, yang biasanya kita sebut jenis serit. Dan yang menggelembung kita sebut Half Moon. Pada pertengahan tahun 1990-an, ikan cupang mulai diperlombakan dan dipamerkan keindahan fisiknya tapi mereka belum memisahkan kategorinya seperti sekarang yang memisahkan bentuk sirip maupun warnanya. Kini ikan cupang bukan hanya untuk diadu, melainkan juga untuk dinikmati keindahannya. Ikan cupang ini juga dipelihara, dikoleksi, dibudidaya dan juga dijual sampai ke luar negeri. Indonesia sendiri merupakan penghasil ikan cupang hias terbesar kedua di dunia, setelah Thailand. Namun kalau cupang alam, Indonesia menjadi penghasil nomor satu didunia. Saat ini Indonesia memiliki sekitar 40 jenis cupang alam yang sudah diteliti.

1.2 RUMUSAN MASALAH Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa budidaya ikan hias juga dapat memberikan nilai ekonomis bagi banyak orang yang menekuninya. Jika

Trias Anggorojati | E40

4

Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Ikan Cupang Berbasis Web

dibandingkan dengan budidaya ikan konsumsi, pemeliharaannya hampir sama, sedangkan masalah penjualan, biasanya ikan konsumsi dihargai dengan sistem kiloan, sedangkan ikan hias dihargai dengan sistem per ekor. Dengan demikian bisnis budidaya ikan konsumsi lebih menekankan kuantitas, sehingga memerlukan lahan yang luas dan sarana yang lebih banyak. Budidaya ikan hias sendiri memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut : •

Teknologinya mudah diserap dan diterapkan, karena teknologi yang digunakan cukup sederhana.



Budi daya ikan hias dapat diusahakan skala rumah tangga/usaha kecil, tidak membutuhkan lahan yang luas.



Perputaran modal cepat, dapat dipanen dalam jangka waktu yang singkat.



Budi daya ikan hias mampu menyerap tenaga kerja.



Pasar yang menjanjikan baik domestik maupun ekspor. Sampai saat ini ikan hias merupakan salah satu jenis komoditas ekspor

nonmigas bidang perikanan yang mampu menyumbang devisa negara yang cukup besar. Dengan kekayaan ikan hias yang berlimpah maka peluang Indonesia sebagai pengekspor komoditas ini sangat terbuka lebar. Berdasarkan data IIPAE, di perairan Indonesia sendiri sedikitnya terdapat 650 spesies ikan hias air laut. Sedangkan jumlah spesies ikan hias air tawar Indonesia diperkirakan mencapai 400 dari total 1.100 di seluruh dunia. Indonesia saat ini menduduki peringkat ketiga sebagai negara eksportir ikan hias dunia dengan pangsa pasar sebesar 7,5 persen. Posisi itu di bawah Singapura dan Malaysia yang masing-masing berturut-turut sebesar 22,5 persen dan 11 persen. Ekspor Ikan hias Indonesia pada tahun 2010 telah mencapai US$ 12 juta atau naik dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$ 10 juta. Pada tahun 2011 target produksi untuk ikan hias sebesar 3 milyar ekor dan mengalami peningkatan terus hingga 8 milyar ekor pada tahun 2014. Nilai ekonomis seekor Cupang pun kini sangat bervariasi mulai dari Rp1.000 hingga Rp50.000 per ekor untuk kualitas ikan biasa, sedangkan seekor betta spenders berkualitas bagus bisa laku terjual lebih Rp 50.000 bahkan mencapai jutaan rupiah per ekor. Di pasaran luar negeri, meski harganya variatif sesuai kualitas namun ikan asli Indonesia tersebut diperdagangkan jauh lebih

Trias Anggorojati | E40

5

Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Ikan Cupang Berbasis Web

mahal jika dibanding harga pasaran di dalam negeri. Menurut sumber dari Asosiasi Cupang Hias Indonesia (ACHI), seekor Ikan Cupang yang diekspor secara masal (mass commodity) di pasaran AS berharga mulai dari US$8 hingga US$20 per ekor. Sedangkan untuk Cupang berkualitas bagus dan terbilang eksklusif bisa laku lebih dari US$50 per ekor. Segmen pembeli ikan itu adalah kelompok menengah atas dan pencinta Cupang (hobbies). Di pasar lokal, permintaan ikan cupang baru terpenuhi

sekitar 60%.

Sementara peluang ekspor selama ini belum banyak tergarap dengan baik antara lain karena masih terbatasnya produksi para penangkar atau peternak Ikan Cupang di Tanah Air. Diperkirakan potensi pasar di beberapa negara yang selama ini menjadi tujuan ekspor betta spenders seperti AS, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Brazil, serta Singapura 60% belum bisa dipenuhi. Salah satu kendala yang menyebabkan potensi ikan hias Indonesia masih kurang dikenal di mancanegara adalah masalah promosi dan kurangnya dukungan pemerintah.

1.3. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Merancang sistem informasi manajemen yang dapat memberikan informasi mengenai peluang usaha budidaya dan perdagangan ikan cupang. 2. Memberikan pelayanan informasi seputar produk ikan cupang kepada masyarakat umum, produsen dan konsumen. 3. Sebagai media promosi.

1.4. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN Ruang lingkup makalah ini adalah membahas penyediaan informasi yang terkait dengan peluang usaha budidaya dan perdagangan ikan cupang dengan menggunakan sistem informasi manajemen berbasis web. Sistem informasi ini diharapkan mampu mendukung pengembangan bisnis ikan cupang, dengan memberikan

informasi secara

terintegrasi mengenai persiapan, permodalan,

pembudidayaan, sampai kepada tahap perdagangan hingga ke tangan pembeli.

Trias Anggorojati | E40

6

Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Ikan Cupang Berbasis Web

Sistem informasi manajemen yang dirancang harus mampu memberikan informasi yang riil, jelas dan benar, baik kepada masyarakat umum, calon peternak, pedagang, eksportir, investor, bank serta industri terkait.

Trias Anggorojati | E40

7

Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Ikan Cupang Berbasis Web

II.

2.1

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah sekumpulan unsur/elemen yang saling berkaitan dan saling

mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem dapat juga didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Karakteristik sistem, terdiri dari : 1. Komponen/elemen (Component) 2. Batas Sistem (Boundary) 3. Lingkungan Luar (Environment) 4. Penghubung (Interface) 5. Masukan (Input) 6. Pengolah (Process) 7. Keluaran (Output) 8. Sasaran (Objective) /Tujuan (Goal) Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudat padang, yaitu; •

Sistem Abstrak (Abstract System), adalah sistem yang tidak tampak secra fisik, karena hanya berupa pemikiran atau ide-ide. Contoh, sistem Teologia yang merupakan suatu sistem yang menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan.



Sistem Fisik (Physical System), adalah sistem yang tampak secara fisik. Contoh, Sistem Komputer, Sistem Produksi, Sistem Pendidikan dll



Sistem Alamiah (Natural System), adalah sistem yang terjadi dari prosesproses alam. Contoh Sistem Geologi.



Sistem buatan Manusia (Human made system), adalah suatu sistem yang dirancang atau didisain oleh manusia. Contoh Sistem Informasi.

Trias Anggorojati | E40

8

Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Ikan Cupang Berbasis Web



Sistem Deterministik (Deterministic System), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diramalkan. Interaksi antar elemen-elemen dapat diteteksi, sehingga outputnya juga dapat diramalkan. Contoh sistem kompputer



Sistem Probabiltas (Probabilistic System), adalah sistem yang tidak bisa diramalakan Contohnya Sistem Manusia.



Sistem Tertutup (Closed System), adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya.



Sistem Terbuka (Open System), adalah sistem yang berhubungan atau dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.

Sedangkan informasi (R.Mcleod) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Sehingga sistem informasi (R.Mcleod) merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi. Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan blok bangunan (building block), yaitu: •

Blok Masukan (Input block), adalah data-data yang masuk ke dalam sistem



Blok Model (Model block), adalah kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.



Blok Keluaran (Output block), adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.



Blok Teknologi (Technology block), merupakan kotak alat dalam sistem informasi, yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh.

Trias Anggorojati | E40

9

Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Ikan Cupang Berbasis Web



Blok Basis Data (Database block), merupakan kompulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.



Blok Kendali (Control block), adalah pengendalian yang dirancang secara khusus untuk menangulangi gangguan-gangguan terhadap sistem.



Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu sama lainnya membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

Peran dasar sistem informasi dalam bisnis adalah sebagai berikut : 1. Mendukung proses dan operasi bisnis. 2. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya 3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif Sedangkan model umum sistem dapat digambarkan sebagai berikut :

UMPAN BALIK

INPUT

PROSES

OUTPUT

TUJUAN

KENDALA

KONTROL

Gambar 1. Model Umum Sistem

2.2 Perancangan Sistem Informasi Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama

Trias Anggorojati | E40

10

Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Ikan Cupang Berbasis Web

diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru. Menurut O’Brien dan Marakas (2009) pendekatan sistem adalah menyelesaikan masalah menggunakan orientasi sistem

untuk

mengembangkan

mendefinisikan

masalah

kemungkinan-kemungkinan

dan

kesempatan

solusi

yang

kemudian

tepat. Dalam

melakukan analisis masalah dan melakukan formulasi solusi termasuk di dalamnya berhubungan dengan beberapa aktivitas berikut, antara lain: a. Mengenali dan mendefinisikan masalah atau kesempatan menggunakan system thingking. b. Mengembangkan dan mengevaluasi alternatif solusi sistem. c. Memilih solusi sistem yang terbaik sesuai dengan persyaratan. d. Mendesain solusi sistem yang dipilih. e. Implementasi dan evaluasi keberhasilan desain sistem. Setelah pendekatan sistem dipilih, langkah berikutnya adalah perancangan sistem

secara global yang berfungsi untuk merepresentasikan sistem secara

keseluruhan. Dalam merancang suatu model dari sistem informasi, maka dibuat model fisik dan model logika. Model fisik menunjukkan pada user

bagaimana

penerapan sistem informasi tersebut bekerja secara fisik sedangkan model logika dari sistem informasi lebih menjelaskan pada user bagaimana kerja dari fungsi-fungsi pada sistem informasi secara logika. Model logika juga dapat digambarkan dengan menggunakan Data Flow Diagram. Sedangkan arus datanya dijelaskan menggunakan data dictionary (kamus data). Untuk menggambarkan kesatuan hubungan suatu entity digunakan Entity Relational Diagram (ERD). Sistem pengolahan data pada sistem informasi berbasis komputer dalam pelaksanaannya membutuhkan metode dan prosedur, dimana metode dan prosedur tersebut merupakan bagian dari model informasi. Model

informasi

didefinisikan dengan urutan-urutan kegiatan yang ada untuk menghasilkan output dari input yang ada.

2.3. Sistem Development Life Cycle (SDLC)

Trias Anggorojati | E40

11

Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Ikan Cupang Berbasis Web

SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi. 2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan. 3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi. 4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik. 5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 6. Merancang sistem informasi baru. 7. Membangun sistem informasi baru. 8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru. 9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan. System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchro...


Similar Free PDFs