Title | Rangkuman [PANG 4317] Modul 1 Sumber Kontaminasi dan Mikroba Indikator |
---|---|
Author | Abdurrohman Zuhdi |
Course | Sanitasi Dalam Penanganan Pangan |
Institution | Universitas Terbuka |
Pages | 5 |
File Size | 95.3 KB |
File Type | |
Total Downloads | 246 |
Total Views | 356 |
Universitas Terbuka IndonesiaSanitasi Dalam PenangananPanganModul 1 : Sumber Kontaminasi danMikroba IndikatorJenis Kontaminasi Kontaminasi masuk ke dalam makanan dengan cara: 1. Tidak sengaja sejak pertumbuhan atau pembudidayaan tanaman di lapangan atau peternakan, 2. Selama persiapan dan pengolaha...
Universitas Terbuka Indonesia
Sanitasi Pangan
Dalam
Penanganan
Modul 1 : Sumber Kontaminasi dan Mikroba Indikator 2. Kimia, misalnya cemaran logam
Jenis Kontaminasi
Pb, As, Hg, Insektisida.
Kontaminasi masuk ke dalam makanan dengan cara: 1. Tidak
sengaja
3. Fisik, misalnya benda-benda kecil seperti kerikil pada beras.
sejak
pertumbuhan
4. Alamiah, misalnya jamur.
atau
pembudidayaan
tanaman
di
lapangan atau peternakan, 2. Selama
persiapan
dan
tubuh,
bahan
baku,
peralatan,
2. Pertumbuhannya, yang berlipat.
Asal Bakteri: a. Makanan, mentah.
mencegah perpindahannya, antara lain dari:
terutama
makanan
b. Manusia, didalam hidung, air seni, feses.
1. Tubuh kita, 2. Bahan baku,
c. Hewan
3. Mesin atau lingkungan sekitar
dan
burung,
kotoran
hewan, feses hewan.
makanan yang sedang diolah,
d. Tikus dan serangga, kaki tikus
dan
pembawa penyakit. pertumbuhannya
e. Peralatan dan permukaan meja,
dalam jumlah yang besar.
jika tidak dibersihkan dengan baik
Spora bakteri mempunyai sifat tahan panas sehingga setelah pemasakan makanan, spora masih tetap hidup. Sumber kontaminan
dapat bersifat
dapat membawa bakteri.
Kondisi ideal bakteri: 1. Lingkungan lembab, basah 2. Suplai makanan sesuai
seperti: 1. Mikrobiologis,
harus
lingkungan.
penyimpanan
Kontaminasi bakteri patogen pada makanan dapat dihindarkan dcngan
yang
1. Perpindahannya, antara lain dari
makanan.
4. Mencegah
bakteri
dicegah:
pengolahan makanan, dan 3. Selama
Kontaminasi
misalnya
bakteri,
kapang.
3. Suhu optimum, untuk organisme tertentu 4. Waktu yang cukup
PANG4317 l Sanitasi Dalam Penanganan Pangan
5. pH yang mendukung
Pada jenis keracunan infeksi bakteri masuk ke dalam tubuh dalam keadaan
6. Oksigen yang cukup
Cara bakteri penyakit:
hidup,
menimbulkan
a. Infeksi, disebabkan oleh bakteri
Keracunan makanan intoksikasi ditimbulkan oleh masuknya toksin (racun) yang dihasilkan oleh mikroba
hidup di dalam makanan, contohnya adalah Salmonella sp. Eschericia coli. b. Intoksikasi,
disebabkan
oleh
senyawa-senyawa, beracun (toksin) yang
dihasilkan
sampingan
sebagai
selama
produk
ke dalam tubuh. Untuk pertumbuhannya, membutuhkan air.
Makanan kering tidak mendukung pertumbuhan bakteri sehingga makanan akan tetap awet karena tidak dirusak
pertumbuhan
bakteri,
oleh mikroba.
contohnya:
Staphylococcus
aureus,
Clostridium
botulinum,
Petunjuk pada label menyarankan tindakan mencegah
Bakteri terdiri dari 90 % air.
Makanan kering dapat mengandung mikroba
hidup,
tetapi
tidak
Sebagian besar bakteri patogen mampu membentuk spora walaupun makanan telah dimasak.
ideal
kondisi pendinginan dan penyimpanan tidak
pertumbuhan
disarankan
untuk
mikroba, segera
digunakan atau dikonsumsi. Beras yang dimasak dalam jumlah besar memerlukan waktu pendinginan yang lama. Keracunan makanan pada nasi yang timbul mungkin disebabkan karena: 1. Beras terkontaminasi oleh bakteri pembentuk spora yang
dikendalikan dengan baik Faktor-faktor kemampuan
untuk
sehingga
Spora bakteri dapat menimbulkan keracunan makanan terutama bila dimasak
terjadinya
Segera setelah susu bubuk ditambah air maka kondisi susu bubuk menjadi
aktif maka makanan tidak akan rusak.
setelah
kemungkinan
keracunan makanan.
tumbuh/aktif, karena bakteri ini tidak
makanan
susu bubuk higienis yang
perlu dilakukan oleh konsumen untuk
Sterptococci.
ribuan
bakteri
yang mempengaruhi bakteri patogen
tidak mati selama pemasakan, atau
menimbulkan penyakit melalui makanan adalah
2. Bakteri masuk ke dalam nasi setelah
1. Jenis mikrobanya,
penanganan
2. Jumlah bakteri, dan 3. kesehatan
atau
pemasakan
daya
atau
melalui peralatan
yang digunakan. tahan
tubuh orang yang mengonsumsi
Kandungan air dan nutrien pada nasi serta suhu dan waktu pendinginan yang
makanan tersebut.
PANG4317 l Sanitasi Dalam Penanganan Pangan
Universitas Terbuka Indonesia
cukup lama akan menyediakan kondisi
simpannya stabil (tahan lama), seperti
yang ideal bagi pertumbuhan bakteri.
pada: 1. Makanan kering;
Makanan yang disukai bakteri: 1. Makanan
berprotein
produk
produk
susu,
tinggi:
telur,
2. Produk basah, atau
keju
3. Produk beku.
lunak, krim, kelapa, gelatin, daging,
Jumlah
ungags, ikan, eskrim.
renda:
memiliki pH antara 4,5 – 7,00.
Kerusakan makanan umumnya disebabkan oleh mikroba spesifik. Oleh karena pertumbuhan
Mikroba Indikator
hanya
tanpa menyebutkan jenis mikrobanya.
pasta, pastries berasam
mikroba
memperkirakan flora total mikroba
2. Produk serealia masak: beras,
3. Makanan
total
itu, pemeriksaan organisme spesifik
pangan secara
akan lebih penting artinya daripada
langsung terhadap mikroba patogen yang dicurigai terdapat dalam bahan
Jumlah total mikroba yang rendah dalam suatu produk pangan tidak selalu
Pengujian sebenarnya
keamanan dapat dilakukan
pengukuran jumlah total mikroba.
pangan.
berarti lebih aman daripada jumlah
Pengujian langsung akan memakan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih besar. Oleh
karena
biaya,
itu,
untuk
pengujian
mikroba yang lebih tinggi. Beberapa kasus keracunan makanan oleh Salmonela dan Staphylococus telah
menghemat
hanya
dilakukan
terhadap mikroba indikator saja.
Apabila benar-benar diperlukan saja, baru dilakukan pengujian terhadap
habitat
alamiah di dalam
pencernaan
manusia
bakteri
diinginkan
mengatur
dengan
kondisi
seperti
yang
tinggi sengaja
optimum
bagi
pertumbuhan bakteri baik spesifik agar cita rasa khas dari terbentuk dengan baik.
telah
diolah
secara
Dari aspek pengukuran secara
Pengukuran jumlah total mikroba bermanfaat dalam mencerminkan mutu dari
fermentasi,
jumlah
memang
hewan
tidak saniter.
sanitasi
produk
yoghurt,
Ditemukannya bakteri E. coli ini dalam makanan dapat memberikan petunjuk makanan
Grup bakteri koliform adalah anggota dari family Enterobacteriaceae
Pada
berdarah hangat.
bahwa
walaupun
Shigella, dan Yersinia.
saluran
dan
terjadi
bersifat patogen, seperti Salmonella,
mikroba patogen secara langsung. E. coli digunakan sebagai mikroba indikator karena bakteri ini mempunyai
dilaporkan
jumlah mikrobanya rendah.
makanan
yang
masa
PANG4317 l Sanitasi Dalam Penanganan Pangan
dapat
keamanan pangan, hitungan mikroskopis
langsung
menentukan
yoghurt
mutu
dapat bahan
segar sebelum pengolahan.
membantu pangan
Hitungan
mikroskopis
menunjukkan
bahwa
yang
makanan
rendah
tercemar berat.
tidak
Sumber: Jenie, Betty S. L. 2016. Sanitasi Dalam Penanganan Pangan. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka, Bab 1 Sumber Kontaminasi Dan Mikroba Indikator Hal 1.2 – 1.26
PANG4317 l Sanitasi Dalam Penanganan Pangan
Universitas Terbuka Indonesia
PANG4317 l Sanitasi Dalam Penanganan Pangan...