Title | Rencana Kerja Jaminan Mutu HACCP |
---|---|
Author | Gardinia Nugrahani |
Pages | 20 |
File Size | 423.8 KB |
File Type | |
Total Downloads | 17 |
Total Views | 54 |
Tugas Mutu dan Keamanan Pangan Rencana Kerja Jaminan Mutu HACCP “ Ebi Furay / Udang Goreng Tepung” Disusun oleh : Gardinia Nugrahani 22030112130017 Devi Elvina Rachma 22030112130043 Normasari Yustitie 22030112140049 Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro 2014 Rencana Kerj...
Tugas Mutu dan Keamanan Pangan
Rencana Kerja Jaminan Mutu HACCP “ Ebi Furay / Udang Goreng Tepung”
Disusun oleh : Gardinia Nugrahani
22030112130017
Devi Elvina Rachma
22030112130043
Normasari Yustitie
22030112140049
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro 2014
Rencana Kerja Jaminan Mutu HACCP “ Ebi Furay / Udang Goreng Tepung” Nama Unit usaha : Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang Alamat
: Jl. Kawi Raya No 1 Candisari Semarang – 50231 Jawa Tengah
email
: [email protected]
Telp
: 024-8310076, 8310035
Fax
: 024-8413373
Divalidasi oleh
Tanggal 11 Desember 2014
RS. ELISABETH
RENCANA KERJA JAMINAN MUTU UDANG GORENG TEPUNG KEBIJAKAN MUTU
Nomor: RKJM/25/11/14 Revisi: 0 Halaman 1 dari 1
Manajemen dan seluruh karyawan RS Elisabeth khususnya Instalasi Gizi dalam rangka menjamin keamanan pangan pada produk yang dihasilkan, berkomitmen untuk menerapkan HACCP dalam lingkungan produksinya. Untuk menghasilkan makanan yang berkualitas dan aman bagi pasien, seluruh bahan baku dipasok dari pemasok yang telah diseleksi dan disetujui manajemen. Penerapan HACCP dilakukan pada setiap tahapan produksi. Program ini akan ditinjau setiap 12 bulan.
Disetujui oleh
Nia Gardinia
Jabatan
Tanggal:
Ketua Tim HACCP
25 November 2014
RS. ELISABETH
RENCANA KERJA JAMINAN MUTU UDANG GORENG TEPUNG ORGANISASI TIM HACCP
Nomor: RKJM/25/11/14 Revisi: 0 Halaman 1 dari 1
No
Nama
Jabatan
1.
Nia Gardinia
Ketua Tim HACCP
2.
Anugrahani
QC Kabag
3.
Rachma
Kabag Penyediaan Bahan
4.
Sari
Kabag Produksi
5.
Bambang
Kabag Distribusi
Disetujui oleh
Nia Gardinia
Jabatan
Tanggal:
Ketua Tim HACCP
25 November 2014
RENCANA KERJA JAMINAN MUTU UDANG GORENG TEPUNG
RS. ELISABETH
STRUKTUR ORGANISASI
Nomor: RKJM/25/11/14 Revisi: 1 Halaman 1 dari 1
A. Struktur organisasi RS Elisabeth
DEWAN PENYANTUN DIREKTUR UTAMA KOMITE KOMITE DIREKTUR EKSEKUTIF
SEKRETARIAT
DIREKTUR UMUM
KEPALA INSTALASI GIZI
DIKLAT
LITBANG
SIM RS
HUMAS & PEMASARAN
DIREKTUR PENUNJANG MEDIK
KEPALA INSTALASI RADIOLOGI
DIREKTUR MEDIK
KEPALA INSTALASI FARMASI
DIREKTUR PERAWATAN
DIREKTUR KEUANGAN
KEPALA INSTALASI LABORAT SENTRAL
DIREKTUR PERSONALIA
KEPALA INSTALASI PELAYANAN STERILISASI SENTRAL
B. Struktur organisasi Instalasi Gizi RS Elisabeth Kepala Instalasi Gizi
UNIT ADMINISTRASI , LOGISTIK,
INVENTARIS
Disetujui oleh
Nia Gardinia
UNIT PRODUKSI DAN DISTRIBUSI
UNIT PELAYANAN GIZI
UNIT KONSULTASI GIZI
UNIT MONITORING DAN EVALUASI (Quality Control)
Jabatan
Tanggal:
Ketua Tim HACCP
25 November 2014
RENCANA KERJA JAMINAN MUTU UDANG GORENG TEPUNG
RS. ELISABETH
DESKRIPSI PRODUK
Nomor: RKJM/25/11/14 Revisi: 1 Halaman 1 dari 2
Instalasi Gizi RS St.Elisabeth memproduksi menu Udang Goreng Tepung yang disajikan untuk pasien rawat inap sebagai salah satu upaya memenuhi kecukupan gizi. Ebi furay disajikan diatas piring sebagai lauk bersama dengan nasi dan sayuran sebagai satu paket makan besar. Udang goreng/Ebi furay tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut : 1. Nama Produk / Nama Dagang Udang Goreng Tepung / Ebi Furay
2. Komposisi produk Udang, Tepung Panir , Telur, Tepung Terigu, Garam, Merica, dan Minyak Goreng
3. Cara penyiapan dan penyajian Udang segar yang diperoleh dari pemasok dicuci dan dibersihkan kulitnya, setelah itu di balur dengan bumbu yang terdiri dari bawang putih halus, merica dan juga garam, yang sebelumnya telah dihaluskan menggunakan food processor dan didiamkan beberapa menit. Kemudian udang dibalut dengan tepung terigu lalu dicelup ke kocokan telur dan terakhir dilapisi dengan tepung panir. Udang kemudian digoreng dengan menggunakan minyak panas dengan cara penggorengan deep fry.
4. Tipe pengemasan Udang diletakkan di atas piring kecil lalu ditutup dengan plastic kedap udara agar tetap terjaga kebersihannya.
5. Masa simpan dan kondisi penyimpanan Sebelum didistribusikan kepada pasien, ebi furai ini harus disimpan di tempat yang hangat atau panas dengan jangka waktu tidak lebih dari dua jam.
RS. ELISABETH
RENCANA KERJA JAMINAN MUTU UDANG GORENG TEPUNG STRUKTUR ORGANISASI
Nomor: RKJM/25/11/14 Revisi: 0 Halaman 2 dari 2
6. Sasaran konsumen Pasien rawat inap yang tidak alergi dengan udang
7. Metode distribuasi Produk didistribusikan menggunakan troli makanan dari dapur ke ruang rawat inap pasien
Disetujui oleh
Nia Gardinia
Jabatan
Tanggal:
Ketua Tim HACCP
11 Desember 2014
RENCANA KERJA JAMINAN MUTU UDANG GORENG TEPUNG
RS. ELISABETH
DIAGRAM ALIR PRODUK ①
②
Penyimpanan
③ Sortasi dan Pembersihan (persiapan memasak)
④ ①
Udang
Nomor: RKJM/25/11/14 Revisi: 1 Halaman 1 dari 1
①
⑤ penimbangan ⑤
Pencucian
⑥
Penghalusan bumbu (dg food processor)
Pemberian bumbu
⑦
Pencampuran bumbu
Telur ayam
Pengocokan
⑦
Bawang putih, merica, garam
① Tepung Panir, Tepung Terigu
⑧
⑨
Pelapisan Udang
Penggorengan (T=165°F, t= 15 min)
⑩ Penyimpanan setelah pengolahan
⑪
Disetujui oleh
Nia Gardinia
Penyajian
Jabatan
Tanggal:
Ketua Tim HACCP
11 Desember 2014
Nomor: RKJM/25/11/14 RS. ELISABETH
RENCANA KERJA JAMINAN MUTU UDANG GORENG TEPUNG TABEL ANALISA BAHAYA
Revisi: 1 Halaman 1 dari 3
Katagori produk : Makanan utama Produk : Udang Goreng Tepung Tahap/input
Potensi bahaya
1. Bahan Baku yang datang
Fisik : Serangga/Hewan
2. Penyimpanan sebelum proses
Prinsip 1 Penyebab
Risk.
Sev.
Tindakan pencegahan
S
Sign . TS
Penyimpanan dan distribusi kurang terstandart
S
Mikrobiologi : Bakteri pembusuk
Suhu pada saat distribusi kurang tepat
T
S
S
Inspeksi dan pembinaan supplier, grading bahan baku
Mikrobiologi: Bakteri pembusuk dapat tumbuh jika penyimpanan bahan tidak tepat suhunya
Suhu di ruang penyimpanan tidak stabil
T
T
S
Pengontrolan suhu dan kelembaban ruangan dan memeriksa kondisi fisik bahan. Memantau masa simpan bahan
Inspeksi dan pembinaan ke pemasok. Grading bahan baku dan juga melakukan inspeksi terhadap cara pemasok mendistribusikan bahan
3. Persiapan Memasak
Fisik : Kulit udang masih ada yang tertinggal, cangkang telur
Kurangnya kecermatan pengolah makanan
S
R
TS
Melakukan pemeriksaan ulang bahan-bahan yang akan dimasak
Kimia : Karat terbawa atau menempel pada makanan
Terbentuk R deposit karat pada mata pisau yang bisa mengkontaminasi bahan yang dipotong
S
TS
Melakukan perawatan pada peralatan pengolah makanan secara berkala
Mikrobiologi : Bakteri yang terbawa cangkang telur (Salmonella sp.)
Kurangnya kecermatan, higienitas, dan sanitasi pengolah makanan
T
T
S
Melakukan pemeriksaan ulang bahan-bahan yang akan dimasak
4. Pencucian
Fisik : Material Asing
Air yang digunakan tidak bersih
S
R
TS
Memeriksa kebersihan air sebelum digunakan untuk mencuci bahan makanan
5. Penimbangan
Fisik : Material Asing
Timbangan yang digunakan bergantian dengan bahan lain
R
R
TS
Membersihkan timbangan sebelum dan setelah digunakan
6. Penghalusan Bumbu
Fisik : Kulit bawang, rambut
Hygiene dan sanitasi pekerja kurang, kurangnya
S
R
TS
Memeriksa kebersihan bahan bahan yang akan dihaluskan, Memakai alatalat perlengkapan kerja
Mikrobiologi : Mikroba, jamur dan kapang yang ada pada bawang, dari lingkungan, dan dari pekerja
kecermatan pengolah makanan Hygiene dan sanitasi pekerja kurang
sesuai SSOP
T
T
S
Memeriksa kualitas bawang yang akan digunakan
7. Pencampuran dan pemberian bumbu
Mikrobiologi : Bakteri patogen yang terbawa oleh serangga
Rendahnya sanitasi lingkungan
T
T
S
Mengontrol sanitasi lingkungan sesuai SSOP
8. Pelapisan Udang
Fisik : Kontaminan seperti rambut, pasir, debu dll
Hygiene dan sanitasi pekerja kurang
S
S
S
Memakai alat-alat perlengkapan kerja sesuai SSOP
Mikrobiologi : Bakteri pathogen yang dibawa oleh serangga
Rendahnya sanitasi lingkungan
T
T
S
Mengontrol sanitasi lingkungan sesuai SSOP
Mikrobiologi : Bakteri Aeromonas sp yang bisa terdapat pada udang
Waktu pemasakan terlalu lama atau terlalu cepat Suhu pemasakan kurang dari 165o F
T
T
S
Mengontrol dan memonitor waktu pemasakan bahan
9. Pemasakan/Penggorengan
10. Penyimpanan setelah pengolahan
Mikrobiologi : Bakteri pembusuk
11. Penyajian
Kontaminasi fisik (debu) Kimia (zat kimia rumah sakit) Biologis (serangga)
Suhu penyimpanan tidak sesuai Plastik penutup tidak terpasang sempurna
T
T
S
Memonitor suhu penyimpanan panas
S
S
S
Inspeksi terhadap kebersihan piring plastic penutup dan alat alat yang digunakan untuk proses distribusi.
Keterangan : Kolom Risk dan Sev
R= Rendah
S = Sedang
Kolom Sig
S= Signifikan TS= Tidak Signifikan
T=Tinggi
Disetujui oleh
Jabatan
Tanggal:
Nia Gardinia
Ketua Tim HACCP
11 Desember 2014
Nomor: RS. ELISABETH
Tahap Proses 1. Bahan Baku yang datang
RENCANA KERJA JAMINAN MUTU UDANG GORENG TEPUNG TABEL PEMERIKSAAN ANALISA BAHAYA Bahaya P1 P2 P3
RKJM/25/11/14 Revisi: 1 Halaman 1 dari 1 P4
CCP
Bakteri pembusuk
Y
Y
2. Penyimpanan sebelum proses
Bakteri pembusuk
Y
T
T
3. Persiapan Memasak
Bakteri yang terbawa cangkang telur (Salmonella sp.) Mikroba, jamur dan kapang
Y
T
Y
Y
Bukan CCP
Y
T
Y
Y
Bukan CCP
Bakteri patogen yang terbawa oleh serangga rambut, pasir, debu Mikrobiologi : Bakteri pathogen yang dibawa oleh serangga Mikrobiologi : Bakteri Aeromonas sp. Bakteri pembusuk
Y
T
Y
Y
Bukan CCP
Y
T
T
Y
T
Y
Y
Y
CCP
Y
Y
CCP
Kontaminasi fisik Kimia (zat kimia rumah sakit) Biologis (serangga)
Y
T
6. Penghalusan Bumbu 7. Pencampuran dan pemberian Bumbu 8. Pelapisan Udang
9. Pemasakan/Penggor engan 10. Penyimpanan setelah pengolahan 11. Penyajian
Disetujui oleh
Nia Gardinia
CCP
T
Bukan CCP
Bukan CCP Y
Bukan CCP
Bukan CCP
Jabatan
Tanggal:
Ketua Tim HACCP
11 Desember 2014
Nomor: RKJM/25/11/14 RENCANA KERJA JAMINAN MUTU UDANG GORENG TEPUNG
Revisi: 1
RS. ELISABETH LEMBAR KERJA PENGENDALIAN HACCP
Halaman 1 dari 1
Katagori produk : Makanan Utama Produk : Udang goreng tepung CCP dan lokasi Prinsip 2 Penerimaan Bahan Baku
Batas kritis Prinsip 3 Suhu 04ºC pH
Prosedur monitoring Prinsip 4
Bagian penyediaan bahan memeriksa suhu dan kualitas bahan yang diterima Pemasakan/Penggorengan Suhu QC >165ºF melakukan selama pengecekan minimal suhu mesin 15 detik deep fry
Penyimpanan setelah pengolahan
Disetujui oleh
Nia Gardinia
Suhu holding >135 O F
Tindakan koreksi Prinsip 5
Verifikasi
Pencatatan
Prinsip 6
Prinsip 7
Melakukan seleksi bahan sebelum disimpan atau diolah
Catatan penerimaan bahan
Kalibrasi Termometer yang digunakan
Catatan suhu mesin deepfry
Kalibrasi pengukur suhu mesin deep fry
Catatan suhu mesin hot holding, catatan temperature makanan
Kalibrasi pengukur suhu mesin hot holding, kalibrasi termometer
Re-heating selama 15 detik pada suhu >165ºF atau disposisi makanan Petugas QC Dipanaskan melakukan kembali monitoring sampai suhu Mesin Suhu >135 O Hot F atau Holding disposisi makanan Jabatan
Tanggal:
Ketua Tim HACCP
11 Desember 2014
RENCANA KERJA JAMINAN MUTU UDANG GORENG TEPUNG
RS. ELISABETH
PROSEDUR VERIFIKASI
Nomor: RKJM/25/11/14 Revisi: 0 Halaman 1 dari 1
Penyusunan prosedur verifikasi yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit bertujuan untuk menjamin berjalan lancer dan efektifnya rencana HACCP dengan adanya prosedur verifikasi ini pihak Rumah Sakit dapat menjamin bahwa rencana HACCP telah diterapkan dalam kegiatan operasional sehari-hari di instalasi gizi sehingga produk atau makanan yang dihasilkan berkualitas dan aman. Implementasi prosedur verifikasi ini menjadi tanggung jawab Ketua atau Koordinator Tim HACCP. Kegiatan yang tercakup dalam prosedur verifikasi ini terdiri atas : 1. Validasi HACCP Plan atau RJKM Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa Rencana HACCP telah benarsebelum diimplementasikan. Hal tersebut dilakukan perusahaan dengan caraantara lain : - Melakukan konfirmasi bahwa :(1 ). Semua bahaya telah diidentifikasi, (2). Tindakan koreksi teiah disiapkan untuk setiap bahaya, (3). Batas kritis telah mencukupi untuk menghilangkan bahaya, dan (4). Semua prosedur monitoring dan peralatan yang digunakan telah mencukupi dan terkalibrasi. - Melakukan pengawasan independen terhadap pemasok untuk menjmin bahwa bahan baku yang dipasok telah memenuhi standar.
2.
Review hasil monitoring CCP
Peninjauan atas hasil monitoring terhadap CCP dan tindakan koreksi yang ada (jikaada tindakan koreksi) dilakukan setiap hari oleh operator, supervisor dan manajer.Rekaman hasil pemantauan diidentifikasi dan didokumentasikan.
3. Pemeriksaan Produk Dilakukan pemeroksaan produk secara berkala terhadap bahan baku, produk dalam proses dan
produk akhir. Dalam pengujian ini .dapat pula dikonfirmasi bahwa bataskritis yang telah ditetapkan pada kenyataannya memang dapat mengandalikan bahaya. Verifikasi terhadap produk akhir harus dapat memperlthatkan bahwa produkteiah memenuhi persyaratan pelanggan dan/atau parameter keamanan pangan. Hal ini termasuk pengujian produk terhadap mikroor:ganisme, residu kimia, kontaminasifisik, berat, ukuran, penampakan, pH, suhu, kadar air, berat tuntas, rasa dan tekstur.
4. Audit Audit terhadap semua elemen HACCP dalam HACCP Plan dilakukan baik secara internal maupun ekstemal dalam kurun waktu sekurang-kurangnya 2 kali setahun. Audit ini dilakukan oleh auditor audit internal yang telah terlatih
Disetujui oleh
Nia Gardinia
Jabatan
Tanggal:
Ketua Tim HACCP
25 November 2014
RS. ELISABETH
RENCANA KERJA JAMINAN MUTU UDANG GORENG TEPUNG PROSEDUR RECALL
Nomor: RKJM/25/11/14 Revisi: 0 Halaman 1 dari 1
Untuk menjaga kualitas pelayanan kesehatan dan juga kepuasan dari pelanggan serta mencegah konsumen mengkonsumsi makanan yang tidak aman, maka Rumah Sakit mempunyai kebijakan untuk melakukan penarikan produk (produk recall). ). Informasi yang menjadi alasan untuk melakukan penarikan produk terutama adalah keluhan atau komplai dari pelanggan, dan adanya kesalahan bahan baku atau proses produksi. Produk yang telah ditarik selanjutnya dikumpulkan pada tempat yang terpisah dan telah ditentukan. Informasi dan data penarikan produk akan didokumentasikan dan ditindaklanjuti. Tindak lanjut yang dilakukan dengan adanya penarikan produk antara lain dapat berupa: 1. Penghentian proses produksi sampai diperoleh hasil perbaikan yang memenuhi persyaratan konsumen 2. Menyelidiki penyebab masalah dan menyusun tindakan koreksi agar tidak terulang kembali 3. Penanganan terhadap produk yang ditarik Pelaksanaan penarikan produk ini dilakukan di bawah tanggung jawab Plant Manager.
Disetujui oleh
Nia Gardinia
Jabatan
Tanggal:
Ketua Tim HACCP
25 November 2014
RS. ELISABETH
RENCANA KERJA JAMINAN MUTU UDANG GORENG TEPUNG PROSEDUR PENGADUAN / KELUHAN KONSUMEN
Nomor: RKJM/25/11/14 Revisi: 0 Halaman 1 dari 1
Setiap ada keluhan dari konsumen/pasien baik yang disampaikan lisan maupun tertulis akan ditangani dengan baik. Keluhan yang disampaikan oleh konsumen/pasien dapat berkaitan dengan kualitas produk (makanan), proses produksinya, maupun kualitas pelayanan kepada konsumen. Penanganan keluhan dari konsumen atau pasien ini menjadi tanggung jawab dari Tim QA. Pada setiap keluhan akan dicatat antara lain tanggal keluhan tersebut disampaikan, identitas pelapor, isi dari keluhan, penerima keluhan, serta penanganan yang dilakukan untuk mengatasi keluhan tersebut. Apabila keluhan tersebut berhubungan dengan kualitas produk maka jika memungkinkan pelapor menyertakan sampel produk atau makanan yang dikeluhkan.
Disetujui oleh
Nia Gardinia
Jabatan
Tanggal:
Ketua Tim HACCP
25 November 2014
RENCANA KERJA Nomor: RKJM/25/11/14 JAMINAN MUTU UDANG GORENG Revisi: 0 TEPUNG PERUBAHAN / REVISI / Halaman 1 dari 1 AMANDEMEN DOKUMEN
RS. ELISABETH
Pihak Rumah Sakit menjamin bahwa semua dokumen dan juga semua data yang terkait dengan Rencana HACCP telah memiliki...