RPP AKD 3.7 Transaksi bisnis (terlaksana 30 oktober) PDF

Title RPP AKD 3.7 Transaksi bisnis (terlaksana 30 oktober)
Author Mesa Meisaroh
Pages 25
File Size 566.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 253
Total Views 781

Summary

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Daarut Tauhiid Boarding School Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar Kelas/Semester :X/1 Materi Pokok : Tran...


Description

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Bidang Keahlian Program Keahlian Kompetensi Keahlian Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu

: SMK Daarut Tauhiid Boarding School : Bisnis dan Manajemen : Akuntansi dan Keuangan : Akuntansi dan Keuangan Lembaga : Akuntansi Dasar :X/1 : Transaksi Bisnis : 4 x 45 menit (1 pertemuan)

A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli, (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) bertanggung jawab, responsif dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dalam solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang 1

dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. B. Kompetensi Dasar (KD) PENGETAHUAN 3.7 Memahami transaksi bisnis perusahaan baik perusahaan jasa, dagang dan manufaktur.

KETERAMPILAN 4.7 Mengelompokkan transaksi bisnis perusahaan baik perusahaan jasa, dagang dan manufaktur.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) PENGETAHUAN 3.7.1 Menjelaskan transaksi bisnis perusahaan jasa. 3.7.2 Menjelaskan transaksi bisnis perusahaan dagang. 3.7.3 Menjelaskan transaksi bisnis perusahaan manufaktur. 3.7.4 Menjelaskan macam - macam bukti transaksi. 3.7.5 Menjelaskan cara menyimpan transaksi bisnis.

KETERAMPILAN 4.7 Menyusun bukti transaksi bisnis sesuai dengan pengelompokannya.

C. Tujuan Pembelajaran 3.7.1 Melalui diskusi dan presentasi peserta didik diharapkan dapat memahami transaksi bisnis perusahaan jasa. 3.7.2 Melalui diskusi dan presentasi peserta didik diharapkan dapat memahami transaksi bisnis perusahaan dagang. 3.7.3 Melalui diskusi dan presentasi peserta didik diharapkan dapat memahami transaksi bisnis perusahaan manufaktur. 3.7.4 Melalui penjelasan guru dan tanya jawab peserta didik diharapkan dapat memahami macam – macam bukti transaksi bisnis dan cara menyimpan transaksi bisnis. 3.7.5 Melalui diskusi dan presentasi peserta didik diharapkan dapat memahami cara menyimpan transaksi bisnis. 4.7 Melalui kerja kelompok dan diskusi peserta didik diharapkan dapat menyusun bukti transaksi bisnis sesuai dengan pengelompokannya. D. Materi Pembelajaran 1) 2) 3) 4) 5)

Transaksi bisnis perusahaan jasa Transaksi bisnis perusahaan dagang Transaksi bisnis perusahaan manufaktur Macam – macam bukti transaksi bisnis Cara menyimpan bukti transaksi keuangan 2

E. Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran Model

: Cooperatif Learning dan Snowball Throwing.

Pendekatan

: Scientific/ilmiah (5M)

Metode

: Diskusi, ceramah dan tanya jawab.

F. Alat, Media dan Sumber belajar   

Alat : Laptop, proyektor, papan tulis, spidol. Media : Powerpoint Sumber Belajar : a. Harti, D. (2014). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Penerbit Erlangga. b. Somantri, H. Akuntansi SMK. (2011). Bandung: Penerbit Armico c. Internet, sumber relevan lainnya d. Kegiatan Pembelajaran Langkah-Langkah Pembelajaran

Waktu

Pendahuluan  Salam pembuka dan mengkondisikan keadaan kelas.  Berdoa sebelum belajar.  Mengecek BRTT (Bersih Rapi Tertib Teratur) kelas  Memeriksa kehadiran siswa.  Memberikan apersepsi untuk memberikan gambaran awal kepada siswa tentang transaksi bisnis perusahaan jasa, dagang dan manufaktur.  Memberikan motivasi terkait pentingnya mempelajari transaksi bisnis perusahaan jasa, dagang dan manufaktur.  Menjelaskan tujuan pembelajaran.  Menginformasikan sumber-sumber belajar yang relevan.

10 menit

Kegiatan Inti 





Mengamati Peserta didik memperhatikan penjelasan guru melalui powerpoint menyimak sedikit ulasan tentang perbedaan mendasar antara perusahaan jasa, dagang dan manufaktur, serta menampilkan macam – macam gambar bukti transaksi. Menanya Peserta didik dipersilakan bertanya mengenai hal yang kurang jelas atau kurang dipahami. Mengeksplorasi Pelaksanaan model kooperatif learning:  Peserta didik dibentuk menjadi 4 kelompok rata – rata berjumlah 5 orang.  Guru membagikan lembaran materi yang berbeda. Kelompok 1 = transaksi perusahaan jasa Kelompok 2 = transaksi perusahaan dagang

70 menit

3





Kelompok 3 = transaksi perusahaan manufaktur Kelompok 4 = cara menyimpan bukti transaksi  Setiap kelompok ditugaskan memahami materinya masing masing.  Setiap kelompok mempresentasikan materinya di depan kelas kepada teman - temannya.  Semua peserta didik dipersilakan menanggapi dengan bertanya, memberikan komentar, menyanggah dan sebagainya. Mengasosiasi  Kelompok lain wajib membuat 2 pertanyaan untuk kelompok yang tampil. Mengkomunikasikan  Kelompok tampil menjawab semua pertanyaan yang diajukan kelompok lain. Guru meluruskan.menambahkan jika ada yang belum paham.

Pada akhir jam pelajaran, setelah dilaksanakan presentasi agar suasana kelas tidak jenuh, guru melaksanakan model snowball throwing. Pelaksanaan model Snowball Throwing: - Guru membagikan kertas kosong kepada siswa. - Siswa ditugaskan untuk menulis pertanyaan atas materi yang telah disampaikan. - Setiap siswa membuat dua pertanyaan dan menuliskannya pada kertas tadi. - Kertas berisi pertanyaan dibentuk menjadi bulat sebesar genggaman tangan. - Kertas berbentuk bola salju dilemparkan dari satu siswa ke siswa lain. Siswa harus mendapatkan satu bola salju dari siswa yang lain. - Peserta didik diberi waktu untuk memahami dan menjawab soal dari kertas berbentuk bola salju tersebut. - Sepuluh orang perwakilan siswa (disesuaikan dengan waktu yang tersisa) membacakan pertanyaan dan jawabannya kepada teman – temannya. Kegiatan penutup     

Guru memberikan penguatan dan refleksi. Guru memberikan mutiara hikmah yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Guru dan peserta didik bersama - sama mengambil kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Menginformasikan kegiatan pada pertemuan berikutnya Doa kifaratul majelis dan salam penutup.

10 menit

4

e. Penilaian No

Aspek

Teknik Penilaian

1.

Sikap

Jurnal

2.

Pengetahuan

Tes tulis (terlampir)

3.

Keterampilan

Rubrik (terlampir)

Bandung, 29 Oktober 2019 Mengetahui, Guru PPL

Guru Mata Pelajaran

Ai Kokoy Koyyimah NIM 1602452

Mesa Meisaroh, S.P.d

Kepala SMK Daarut Tauhiid Boarding School

Abdul Rojak, S.S NIK 0407141372

5

LAMPIRAN A. Materi pembelajaran Dalam dunia bisnis, kita akan dikenalkan pada tiga macam usaha berbeda yang tentunya sedikit memengaruhi bentuk akuntansi dari pencatatan keuangannya. Tiga jenis usaha yang mempengaruhi pencatatan akuntansinya tersebut adalah perusahaan dagang, perusahaan manufaktur, dan perusahaan jasa. Perusahaan dagang memperoleh produk persediaan dari supplier dalam bentuk bahan jadi untuk di jual kembali. Perusahaan ini hanya melakukan penjualan kembali dan mengambil selisih penjualan sebagai keuntungan bisnis. Perusahaan manufaktur memperoleh produk yang dibuat dari bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan jadi. Sedangkan perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang untuk di pasarkan. Tetapi produk mereka bersifat tidak berwujud seperti perusahaan dagang atau manufaktur. Produk mereka terlihat berupa hasil jasa mereka. Sehingga dalam pencatatan akuntansi mereka hanya akan terlihat pada bagian persediaan dan pembelian saja. Dengan kata lain dapat kita ringkas sebagai berikut. Pada perusahaan jasa, proses penjualan dan produksi jasa berlangsung ketika ada kesepakatan antara perusahaan dan konsumen. Oleh karena itu, dari sudut pandang akuntansi hanya ada dua transaksi utama pada perusahaan jasa, yaitu transaksi administratif dan penjualan jasa Perusahaan Dagang

Aspek

Perusahaan Manufaktur

Perusahaan Jasa

Persediaan

Barang Dagang

Bahan Baku Persediaan dalam proses produksi Persediaan bahan Tidak memiliki persediaan pembantu Persediaan barang jadi

Pembelian

Ada

Ada

Harga

Ada harga pokok Ada harga pokok Tidak ada harga penjualan (HPP) penjualan (HPP) penjualan (HPP)

Akuntansi Biaya

Tidak ada akuntansi Ada akuntansi biaya biaya

a

Langsung dimasukkan dalam peralatan atau perlengkapan pokok

Tidak ada akuntansi biaya

Perusahaan Jasa  Tidak menjual barang atau produk tetapi menjual dalam bentuk jasa.  Tujuannya memperoleh laba keuntungan yang ditetapkan.  Tidak memiliki persediaan barang.  Tidak menentukkan harga pokok barang.  Tidak memerlukan pembuatan laporan harga pokok produksi. 6

b Perusahaan Dagang  Menjual barang yang diperoleh dari pemasok.  menjual kembali barang tanpa mengubah bentuk.  Memliki persediaan barang jadi  Dalam menetukkan harga pokok barang relative mudah  Tidak menggunakan laporan harga pokok produksi. c Perusahaan Manufaktur  Menjual barang yang diperoleh dengan cara mengolah bahan baku terlebih dahulu.  Tujuannya menghasilkan barang jadi yang bernilai jual.  Memiliki persediaan bahan olahan atau bahan baku  Dalam menentukkan harga pokok harus melalui beberapa tahapan  Membuat laporan harga pokok produksi. Persamaannya: a. Merupakan unit usaha yang melakukan aktifitas ekonomi untuk memenuhi kebutuhan manusia. b. Tujuan utamanya mendapatkan keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya dari aktifitas ekonomi tersebut. Lebih rincinya, berikut adalah masing – masing transaksi bisnis perusahaan jasa, dagang dan manufaktur: 1. Transaksi bisnis perusahaan jasa Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang kegiatannya menjual jasa dalam berbagai bidang pelayanan. Tujuan didirikannya perusahaan jasa adalah memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat yang memerlukannya. Ciri-ciri perusahaan jasa adalah kegiatannya memberi pelayanan jasa kepada masyarakat, pendapatannya berasal dari hasil penjualan jasa kepada masyarakat, tidak terdapat perhitungan harga pokok penjualan, dan laba atau rugi diperoleh dengan membandingkan besamya jumlah pendapatan dengan besarnya jumlah beban, baik beban usaha maupun beban di luar usaha. Transaksi-transaksi bisnis perusahaan jasa adalah sebagai berikut: a. Investasi modal pemilik Dalam memulai suatu bisnis, perusahaan memerlukan modal yang digunakan sebagai modal awal untuk menjalankan bisnis. Dalam perusahaan jasa, modal diperoleh dari dana yang diinvestasikan oleh para pemilik. b. Pembelian peralatan dan perlengkapan secara tunai dan kredit Transaksi pembelian peralatan dan perlengkapan bisa dilakukan secara tunai dan kredit. Iika transaksi pembelian dilakukan secara tunai, maka perusahaan akan mengeluarkan modal yang besar. Adapun perusahaan yang melakukan transaksi pembelian secara kredit akan meringankan pengeluaran dan bisa membayar utang dengan dicicil meskipun bunga yang diterapkan relatif besar. Pembelian peralatan dilakukan secara rutin, sedangkan perlengkapan hanya pada saat tertentu jika dibutuhkan. c. Penerimaan pendapatan secara tunai dan kredit Pendapatan yang diterima perusahaan bisa secara tunai dan kredit. Jika pendapatan yang kita terima secara tunai, maka akan menambah dana kas erusahaan, sedangkan jika pendapatan yang kita terima secara kredit, maka menimbulkan piutang usaha. Artinya, perusahaan akan menerima pendapatan ketika piutang usaha dibayarkan. Pendapatan biasanya dicatat setiap bulannya guna mengevaluasi haSil penjualan jasa yang ditawarkan. 7

d.

e.

f.

g.

2.

Apabila laba yang dihasilkan saat ini belum mencapai target, maka perusahaan jasa tersebut akan melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan laba pada periode berikutnya. Pembayaran beban Pengeluaran dalam perusahaan biasa disebut sebagai beban/biaya. Beban/ biaya itu meliputi biaya sewa, gaji, tagihan listrik, telepon, internet, dan biaya lain-lain yang berhubungan langsung dengan perusahaan. Biaya tersebut harus dikeluarkan agar kegiatan operasional perusahaan tetap berjalan dengan baik. Perusahaan harus mencatat setiap biaya tiap bulannya karena biaya memengaruhi peningkatan dan penurunan laba yang akan diterima, sehingga perusahaan harus bisa mengoptimalkan biaya dengan pemakaian. Pemberian dan penerimaan piutang Piutang merupakan penjualan jasa atau barang secara kredit. Dalam perusahaan jasa disebut dengan pilitang usaha, sedangkan dalam perusahaan dagang disebut dengan piutang dagang. Perusahaan jasa yang memberikan piutang kepada konsumen akan memberikan jangka waktu pembayaran sesuai dengan termin kredit yang diberikan, bisa selama 30 hari maupun 90 hari; Perusahaan jasa akan menerbitkan tagihan setiap periodenya, sehingga tagihan tersebut dapat dilunasi. Tagihan yang sudah dilunasi, akan menambah dana kas perusahaan. Peminjaman dan pengembalian utang Dalam transaksi bisnis, perusahaan akan meminjam uang di luar pribadi yang berasal dari pemberi kredit, yaitu kreditor. Kreditor dan pemilik perusahaan akan menyepakati berbagai ketentuan dan syarat yang harus dipenuhi oleh keduanya. Perusahaan akan mendapat pinjaman dana, sehingga dapat melanjutkan bisnisnya. Pada saat jasa telah terjual, perusahaan akan mendapat keuntungan dari bisnisnya, Inaka perusahaan harus membayar utang kepada kreditor yang telah memberikan Pinjaman sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Pengembalian harta yang ditanamkan oleh pemilik Pengembalian harta dilakukan pada saat keuntungan yang dimiliki perusahaan dalam jumlah yang besar. Pengembalian harta para pemilik tidak akan memengaruhi operasional perusahaan selanjutnya. Perusahaan harus dalam kondisi stabil dalam hal finansial saat memutuskan untuk mengembalikan harta para pemilik, hal tersebut dilakukan agar perusahaan dapat tetap beroperasi. Perusahaan yang terns beroperasi akan memperoleh pendapatan untuk periode selanjutnya. Jangan sampai pengembalian harta tersebut mengganggu stabilitas dan operasional perusahaan Transaksi bisnis perusahaan dagang Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatan usahanya membeli dan menjual kembali barang dagangan tanpa mengubah bentuk dengan harapan memperoleh keuntungan. Ciri-ciri perusahaan dagang adalah terdapat kegiatan pembelian barang dagangan, melakukan penyimpanan barang dagangan, terdapat kegiatan penjualan barang dagangan, memiliki persediaan barang dagangan, dan memiliki tempat untuk menyimpan barang dagangan. Perusahaan dagang juga dapat didefinisikan sebagai perusahaan yang mempunyai kegiatan utama membeli barang dagang dari pemasok, kemudian menyimpan barang dagang di gudang, dan menjual kembali kepada konsumen tanpa memberikan nilai tambah terhadapnya. Nilai tambah dapat berupa mengolah atau mengubah bentuk atau sifat barang sedemikian rupa, sehingga mempunyai nilai jual lebih tinggi. 8

Transaksi bisnis yang sering dilakukan oleh perusahaan dagang pada umumnya sama dengan transaksi bisnis perusahaan jasa, tetapi dalam perusahaan dagang terdapat transaksi khusus yang dilakukan perusahaan, yaitu sebagai berikut: a. Pembelian barang dagang Pembelian barang dagang adalah pembelian barang-barang yang akan dijual ke konsumen, yang dibeli dari produsen secara langsung atau dapat juga melalui agen tunggal/distributor. Aktivitas pembelian akan mengakibatkan arus barang masuk ke perusahaan. Pembelian barang dagang dapat dilakukan secara tunai dan kredit. Iika pembelian dilakukan secara kredit, maka menimbulkan utang dagang. b. Potongan Pembelian Potongan pembelian adalah potongan yang diterima pembeli karena melunasi utang secara tunai atau lebih cepat daripada jangka waktu yang ditetapkan dalam syarat pembayaran. c. Retur pembelian dan pengurangan harga Retur pembelian dan pengurangan harga adalah pembeli mengembalikan barang yang sudah dibeli kepada penjual yang disebabkan barang yang dibelinya tersebut rusak, cacat, berkualitas rendah, atau tidak sesuai dengan pesanan. Untuk retur dan pengurangan pembelian biasanya pembeli akan memberitahukan penjual untuk mengurangi utangnya dengan mengeluarkan nota debet yang dikirimkan kepada penjual. Nota Debet adalah nota yang dikirimkan pembeli kepada penjual untuk mendebet rekeningnya dengan jumlah tertentu, jika yang membuat nota itu pihak penjual disebut Nota Kredit. d. Beban angkut pembelian Beban angkut pembelian adalah biaya yang dikeluarkan pembeli dalam rangka memperoleh barang dagangan dari penjual sampai ke tangan pembeli untuk siap dijual. Dalam hal ini, beban angkut barang dibayar oleh pembeli barang, biasanya pada kondisi ini sistem penyerahan barang yang digunakan adalah FOB Shipping Point (Free on Board Shipping Point) atau perangko gudang penjualan. e. Penjualan Penjualan adalah penyerahan barang dagang kepada pelanggan dan sebagai kontra prestasinya adalah adanya penambahan kas atau aset lain ke dalam perusahaan. Penjualan barang dagang dilakukan secara tunai dan kredit. Iika penjualan secara kredit akan menimbulkan piutang dagang. f. Potongan Penjualan Potongan penjualan adalah potongan yang diberikan oleh penjual karena pelunasan piutang dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam syarat pembayaran. g. Retur penjualan dan pengurangan harga Retur penjualan dan pengurangan harga adalah menerima kembali sebagian barang yang telah dijual dari pembeli karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan. h. Beban angkut penjualan Beban angkut penjualan adalah biaya beban angkut untuk mengirim barang yang ditanggung oleh penjual. Dalam hal ini beban angkut barang dibayar oleh penjual barang, biasanya pada kondisi ini sistem penyerahan barang yang digunakan adalah FOB Destination (Free on Board Destination) atau perangko gudang pembeli. i. Persediaan Barang Dagang (Merchandise Inventory) 9

Persediaan barang dagang ada dua, yaitu persediaan barang dagang awal pada saat pembelian dan persediaan barang dagang akhir pada saat akhir periode transaksi. Syarat pembayaran yang biasanya berlaku dalam transaksi perusahaan dagang) yaitu sebagai berikut. 1) Pembayaran tunai atau on cash, artinya pembayaran yang dilakukan pada saat terjadinya penyerahan barang dagangan dari penjual kepada pembeli atau pada saat terjadinya transaksi jual beli. 2) Pembayaran kredit atau on account, artinya pembayaran dilakukan selang beberapa waktu setelah penyerahan barang dari penjual kepada pembeli. Iangka waktu pembayaran (saat jatuh tempo) biasanya dicantumkan dalam faktur atau bukti transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan. Syarat-syarat pembayaran yang tercantum dalam faktur adalah sebagai berikut.  Syarat n/30, artinya pembeli harus melunasi harga barang pali...


Similar Free PDFs