SEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT UTSMAN BIN AFFAN PDF

Title SEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT UTSMAN BIN AFFAN
Author sitinurjannah tiloli
Pages 25
File Size 213.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 513
Total Views 654

Summary

REVISI MAKALAH “Sejarah dan Pemikiran Pendidikan Islam Menurut Utsman Bin Affan” Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dosen Pembimbing : Moh. Idris Tunru, M.Ag Penyusun : Siti Nurjannah Tiloli Nim : 15.2.3.006 Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah & Ilmu Keguruan (Ftik) INSTITUT AGAMA IS...


Description

REVISI MAKALAH “Sejarah dan Pemikiran Pendidikan Islam Menurut Utsman Bin Affan” Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dosen Pembimbing : Moh. Idris Tunru, M.Ag Penyusun : Siti Nurjannah Tiloli Nim : 15.2.3.006

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah & Ilmu Keguruan (Ftik)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO 1439 H / 2017 M

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang , kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidaya, dan inaya-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Pemikiran Utsman bin Affan dalam Sejarah Pemikiran Pendidikan Islam ” . Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami. Terlepas semua itu ,saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tatabahasanya . Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembacanya agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang “Pemikiran Utsman bin Affan dalam Sejarah Pemikiran Pendidikan Islam ” dapat memberikan manfaat .

Wassalamualaikum Wr.Wb

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………..……………………………………………..ii DAFTAR ISI……..………………………………………………...…………….iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang …………..…………………………………………..……1 B. Rumusan Masalah ………………………..…………...……………..……2 BAB II PEMBAHASAN A. Biografi Utsman bin Affan…………………………………..……………3 B. Proses pengangkatan Utsman bin Affan…………………………..………7 C. Perkembangan Islam pada masa Utsman bin Affan……..…..……......…..8 D. Peran Utsman bin Affan Dalam Berbagai Aspek Kehidupan...………….10 E. Ragam Penyebab Terjadinya Kekacauan dalam Pemerintahan Utsman bin Affan…………………………………………………..…………………15

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………………………18 DAFTAR PUSTAKA………………………………………..…………………..20

BAB II PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Islam merupakan agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw,

sehingga membawa bangsa Arab dari masa keterbelakangan, bodoh dan lainnya menjadi bangsa yang maju dan terkenal sampai sekarang ini. Pada masa perkembangannya, Islam mengalami beberapa kali pergantian khalifah untuk meneruskan perjuangan menegakkan agama Allah, meskipun ada beberapa tahapan-tahapan pemerintahan yang ada, Islam mengalami kemajuan dan juga mengalami kemunduran. Akan tetapi hal ini tidak menyurutkan Islam berkembang dan dianut oleh banyak manusia di muka bumi ini. Setelah Nabi wafat maka dakwah Islamiyah diteruskan oleh Khulafaurrasyidin, yaitu sahabat-sahabat Nabi yang di pandang bijaksana, dapat mempimpin jalannya pemerintahan dan mampu memberikan pengarahan terhadap dakwah Islam. Yang pada kenyataannya inilah nanti, akan meneruskan dakwah Rasulullah untuk menyebarkan agama fitrah ini dan selanjutnya yang memegang amanah dakwah Islamiyah. Terbunuhnya khalifah kedua, Umar Bin Khatab menandakan permukaan zaman baru. Pada waktu itu kaum muslimin memang tidak bergeser dari janjijanji dan prinsip mereka, tetapi mereka didesak oleh adanya hubungan-hubungan baru dan adat istiadat yang melanda mereka juga oleh kesulitan sehingga mereka meninggalkan hasrat dan kehendaknya dalam percaturan dunia. Untuk menghadapi dan mengatasi semua itu, takdir Allah telah memanggil Utsman bin Affan untuk memikul beban tanggung jawab yang mengerikan yaitu tanggung jawab untuk memelihara dan mempertahankan jiwa dan kehidupan periode kenabian, juga bertangung jawab dalam menanggulangi pengaruh zaman kerajaan. Serta bertanggung jawab untuk memperluas wilayah kekuasaan islam. Utsman

bin

Affan

merupakan

khalifah

ketiga

dari

urutan

khulafa’urrasyidin beliau termasuk salah seorang tokoh yang sangat dihormati

dan disegani oleh masyarakat. Selain berkedudukan tinggi, dia juga sangat kaya raya, pemalu, dan ucapannya enak didengar. Sehingga, masyarakat sangat mencintainya. Utsman ibnu „Affan ibnu Abil Ash ibnu Umaiyah dilahirkan di waktu Rasulullah berusia lima tahun dan masuk Islam atas seruan Abu Bakar Ash Shiddiq. Beliau terhitung saudagar besar dan kaya, dan sangat pemurah menafkahkan kekayaannya untuk kepentingan agama Islam.

B.

Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis dapat merumuskan masalah

sebagai berikut: 1. Bagaimana kelahiran Usman bin Affan? 2. Bagaimana proses pengangkatan Usman bin Affan? 3. Bagaimana perkembangan Islam pada masa Utsman bin Affan ? 4. Bagaimana peran Utsman bin Affan dalam berbagai aspek kehidupan ? 5. Apa saja ragam penyebab terjadinya kekacauan dalam pemerintahan Utsman bin Affan ?

BAB II PEMBAHASAN A.

Biografi Utsman bin Affan Khalifah utsman bin Affan memiliki nama lengkap Utsman bin Affan bin Abdi

Syams bin Abdi Manaf bin Qushay al-Quraisy, ia dekenal dengan sebutan Abu Abdullah.1Utsman bin affan adalah anak dari Abil Ash ibnu Umaiyah. Dilahirkan di waktu Rasulullah berusia 5 tahun dan masuk Islam atas seruan Abu Bakar ash Shiddiq.Utsman bin Affan Abi al-„Ash berasal dari Bani Umayyah, yang lahir

pada tahun 47 sebelum hijrah. Ia termasuk hartawan dan bangsawan Quraisy pada masa jahiliah. Demi membela Islam, ia rela mengorbankan hartanya dalam jumlah yang besar.2 Nabi Muhammad Saw menikahkan Utsman bin Affan dengan putri beliau yang bernama Ruqayyah. Ketika Ruqayyah wafat, beliau menikahkan Utsman bin Affan kembali dengan putri beliau yang lain, yaitu Ummu Kultsum. Oleh karena itu, ia mendapat gelar “Dzul Nuraian” (yang memiliki dua cahaya). Setelah Umar bin Khatab meninggal dunia, Utsman bin Affan dibaiat menjadi Khalifah ketiga.3 Ia memerintahkan sejak tahun 644 (umur 69-70 tahun) hingga 656 (selama 11-12 tahun). Selain itu, sahabat Nabi yang satu ini memiliki sifat yang sangat pemalu. Jasanya yang terbesar adalah membukukan al-Qur‟an.4 Utsman bin Affan menikahi 8 wanita, 4 diantaranya meninggal dunia, yaitu Fakhosyah, Ummul Banin, Ramlah, dan Nailah. Dari perkawinannya, lahirlah 8

1 2

Safrudin Aziz. Pemikiran Pendidikan Islam. (Yogyakarta: KALEMEDIA, 2015), h. 54 Masdar Farid Mas‟udi, Syarah Konstitusi; UUD 1945 dalam Prespekrtif Islam (Jakarta:

Pustaka Alvabet , 2011), h. 104 3

Syekh Muhammad al-Gazali, Al-qur’an Kitab Zaman Kita; Mengaplikasikan Pesan

Kitab Suci dalam Konteks Masa Kini (Bandung: Mizan, 2008), h. 229 4

Jabir Qumaihah, Berposisi Menurut Islam (Jakarta: Gema Insani Press, 1990), h. 90.

anak laki-laki, Abdullah al-Akbar, Abdullah al-Ashgar, Amru, Umar, Khalid, AlWalid, Sa‟id, dan Abdul Muluk, serta 8 orang anak perempuan. Utsman bin Affan lahir dari seorang wanita bernama Arwa binti Kuriz bin Rabiah. Ia masuk Islam atas ajakan Abu Bakar dan termasuk golongan assabiqunal awwalun (golongan yang pertama-tama masuk Islam).5 Nabi Muhammad Saw menggambarkan Utsman bin Affan sebagai pribadi yang paling jujur dan rendah hati diantara kaum muslimin. Diriwayatkan oleh Muslim bahwa Aisyah bertanya kepada nabi Muhammad Saw, “Abu Bakar masuk, tetapi engkau biasa saja dan tidak memberikan perhatian khusus. Lalu, Umar bin Khatab masuk, engkaupun biasa saja dan tidak memberikan perhatian khusus. Akan tetapi, ketika Utsman bin Affan masuk, engkau terus duduk dan membetulkan pakaian, mengapa ?” Nabi Muhammad Saw menjawab “Apakah aku tidak malu terhadap orang yang malaikat saja malu kepadanya?” Saat seruan hijrah pertama oleh Nabi Muhammad Saw ke Hbasyiah karena meningkatnya tekanan kaum Quraisy terhadap umat Islam, Utsman bin Affan bersama istri dan kaum muslimin lainnya memenuhi seruan tersebut dan hiijrah ke Habasyiah hingga tekanan dari dari kaum Quraisy reda. Tak lama tinggal di Mekkah, Utsman bin Affan mengikuti Nabi Muhammad Saw untuk hijrah ke Madinah.6 Pada peristiwa Hudaibiyah, Utsman bin Affan dikirim oleh Nabi Muhammad Saw untuk menemui Abu Sufyan di Makkah. Utsman bin Affan diperintahkandi perintahkan oleh Nabi Muhammad Saw untuk menegaskan bahwa

5

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Rajawali Pers,2013), h. 37

6

Abdul Wahab Najjar, Al-Khulafa’ Al Rasyidin, Ensiklopedi tematis, (Jakarta: PT. Ichtiar

Baru Van Hoeve, 2002), h.40

rombongan dari madinah hanya akan beribadah di Ka‟bah, lalu segera kembali ke Madinah, bukan untuk memerangi penduduk Makkah.7 Utsman bin Affan adalah seorang ahli ekonomi yang terkenal, tetapi jiwa sosialnya juga sangat tinggi. Ia tidak segan-segan mengeluarkan kekayaannya untuk kepentingan agama dan masyarakat umum sebagai contoh adalah sebagai berikut : a. Utsman bin Affan membeli sumur yang jernih airnya dari seorang Yahudi seharga 200.000 dirham (2,5 kg emas pada waktu itu), sumur itu di wakafkan olehnya demi kepentingan rakyat. b. Utsman bin Affan memperluas Masjid Nabawi dan membeli tanah di sekitarnya. c. Utsman bin Affan mendermakan 1.000 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1.000 dirham sumbangan pribadi untuk perang Tabuk, yang nilainya sama dengan sepertiga biaya ekspedisi tersebut. d. Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Utsman bin Affan juga pernah memberikan gandum yang diangkut dengan 1.000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita pada musim kering.8 Ibnu Umar segera masuk memenuhi Utsman bin Affan, lantas mendorongnya agar ia jangan sampai menaggalkan kekhaalifahannya. Sebab, dengan begitu, berarti ia telah membuat sunnah yang jelek. Sehingga, setiap kali orang-orang tidak menyenangi sang pemimpin, mereka akan mencopot paksa kepemimpinan tersebut.9

7

Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2001). h.

486. 8

Hafiz Ali, Pemikiran Politik Islam (Jakarta: Serambi, 2006), h. 358 Zuhair Mahmud al-Humawi, Wasiat-wasiat Akhir Hayat dari Rasulullah, Abu Bakar, dll. (Jakarta: Gema Insani Press,2003), h. 30 9

Utsman bin Affan menyadari bahwa inilah fitnah yang sejak jauh-jauh hari telah di beritakan oleh Nabi Muhammad Saw. Oleh karena itu, Utsman bin Affan hanya bisa bersabar dan menyerahkan urusannya kepada Allah Swt. Akhirnya, orang-orang Khawarij tersebut memanjat rumah Utsman bin Affan, lalu pedang-pedang mereka mengairkan darah Utsman bin Affan yang suci. Saat itu, Utsman bin Affan berpuasa dan membaca al-Qur‟an. Tetesan darah pertamanya saat ia membaca firman Allah Swt berikut :

       “…..Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. dan Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS.al-Baqarah[2]: 137) Pada malam hari sebelum Utsman bin Affan meninggal dunia, ia bermimpi bertemu Nabi Muhammad Saw dan beliau berucap,”wahai Utsman, berbukalah bersama kami.” 10 Tatkalah subuh Utsman bin Affan berpuasa dan meninggal pada hari iti juga. Ia wafat pada bulan haji tahun 35 H, dalam usia 85 tahun, setelah menjabat sebgai khalifah selama 12 tahun. Ia di makamkan di perkuburan Baqi di Madinah. Ada riwayat yang menyebutkan bawa jenazah Utsman bin Affan baru di kubur setelah 3 hari meninggal dunia. 11 Al-„Ala bin Fadhl meriwayatkan dari ayahnya, dan ia berkata, “Setelah Utsman bin Affan terbunuh, orang-orang memeriksa semua lemari miliknya, dan mereka menemukan ebuah kotak terkunci, merekapun membukanya . di dalam kotak itu, terdapat sebuah bejana kecil, yang di dalamnya di dapati pula sehelai kertas yang berisi sebuah tulisan atau wasiat ini sebagai berikut :

10

Majdi Fathi Sayyid, Mari Mengenal Khulafaur Rasyidin (Jakarta: Gema Insanai Press,

2010), h. 9 11

19

Jamil Ahmad, Seratus Muslim Terkemuka (Tanpa Kota: Tim Pustaka Firdaus, 1984), h.

“ dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Utsman bin Affan beraksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan, selain Allah. Tiada sekutu bagi-Nya, dan bahwasannya Nabi Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Utsman bin Affan beraksi pula bahwa sesungguhnya surga dan neraka itu benar adanya, serta sesungguhnya Allah pasti akan membangkitkan semua penghuni nkubut pada hari yang tidak tidak ada keraguan padanya. Sesungguhnya, Allah tidak menyalahi janji-Nya. Atas keyakinan itulah, Utsman bin Affan hidup, mati, dan di bangkitkan kelak, insya Allah’Azza wa jalla.”12 B.

Proses Pengangkatan Khalifah Utsman bin Affan Seperti janji yang dikatakan oleh Umar bin Khatab dalam pidato

inagurasinya sebagai khalifah, ia telah membentuk majelis khusus untuk pemilihan khalifah berikutnya. Majelis atau panitia pemilihan itu terdiri atas enam sahabat dari berbagai kelompok social yang ada. Mereka adalah Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Zubair, Sa‟ad bin Abi Waqas, dan Thalhah. Namun saat pemilihan berlangsung, Thalhah tidak sempat hadir, sehingga lima dari enam anggota panitia yang melakukan pemilihan.13 Dalam sebuah riwayat, di jelaskan bahwa Abdurrahman bin Auf sebagai ketua tim pelaksannan pemilihan khalifah, pasca wafatnya Umar bin Khatab, berkata pada Utsman di suatu tempat, “jika aku tidak membayarmu, wahai Utsman, maka siapa yang engkau usulkan?” Utsman bin Affan menjawab, „Ali bin Abi Thalib.” Kemudian, Adurrahman bin Auf bermusyawarah dengan tokoh-tokoh lainnya, dan ternyata mayoritas memilih Utsman bin Affan sebagai khalifah.

12

Ahmad Usairy, Sejarah Islam Sejak Nabbi Adam hingga Abad XX, (Jakarta: Akbar,

2003), h. 180 13

Abu Su‟ud, islamologi Ajaran dan Peranannya dalam Perdaban Umat Manusia

(Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h.60.

Menyimak dari percakapan kedua sahabat tersebut , maka tampaklah bahwa sesungguhnya Utsman bin Affan dan Ali bin Abi thalib tidak ambisius menjadi khalifah, justru kedunya saling mempersilakan untuk menentukan khalifah secara musyawarah.14 Dalam riwayat lainnya, disebutkan bahwa Abdurrahman bin Auf berkata kepada Ali bin Abi Thalib sambil memegang tangannya, “Engkau mempunyai hubungan kerabat dengan Nabi Muhammad Saw. Dan, sebagai mana yang diketahui, engkau lebih dulu masuk Islam. Demi Allah, jika aku memilihmu, engkau mesti berbuat adil. Namun, bila aku memilih Utsman bin Affan, engkau harus patuh dan taat..” Kemudian, Abdurrahman bin Auf langsung membaiatnya saat itu juga, diikuti oleh para sahabat dan kaum muslimin. Orang kedua yang membaiat Utsman adalah Ali bin Abi Thalib. Dengan demikian, kaum muslim bersepakat menerima Utsman bin Affan sebagai khalifah setelah Umar bin Khatab.15 Adapun indicator model pemerintahan Utsman bin Affan dapat diketahui dari pidato pembaitan sebagai khalifah dan gaya kepemimpinan, yaitu : Amma ba‟du, sesungguhnya tugas ini telah dipikulkan kedaku dan aku telah menerimanya, dan sesungguhnya aku adalah seorang mutabi‟ (yakni pengikut sunnah Rasul Saw) dan bukanlah seorang mubtadi‟ (yakni seorang yang berbuat bit‟ah). Ketahuilah bahwa kalisan berhak menuntut aku mengenai 3 hal selain kitab Allah dan Sunnah Rasul, yakni mengikuti apa yang telah di lakukan oleh orang-orang sebelumku dalam hal-hal yang sekalian bersepakat dan telah kamu menjadikan kebiasaan baru yang layak bagi ahli kebajikan dalam hal-hal

14

Amin Abdullah, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam (Yogyakarta: Pustaka Book

Publisher, 2007), h.89-90. 15

Musthafa Murad, Kisah Kehidupan Utsman bin Affan (Jakarta: Zaman,2007), h.51-52

yang belum kamu jadikan sebagai kebiasaan dan mencegah diriku dari bertindak atas kamu kecuali dalam hal-hal yang kamu sendiri telah menyebabkannya.16 C.

Perkembangan Islam Pada Masa Kekhalifahan Utsman bin Affan Pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan merupakan masa yang paling

makmur dan sejahtera. Konon,rakyatnya bisa berhaji berkali-kali.bahkan, seorang budak dijual berdasarkan berat timbangannya. Utsman bin Affan khalifah pertama yang melakukan perluasan Masjidil Haram (Makkah) dan Masjid Nabawi (Madinah), karena semakin ramainya umat Islam yang menjalankan rukun Islam yang ke lima (haji). Ia yang mencetuskan ide polisi bagi rakyatnya, sekaligus membuat bangunan khusus untuk mahkama dan mengadili perkara. Hal ini belum pernah di lakukan oleh khalifah sebelumnya, Abu Bakar dan Umar bi Khatab bisanyamenadili suatu pekara di masjid.17 Pada Utsman bin Affan pula , kekuatan Islam melebarkan ekspansinya. Untuk pertama kalinya, Islam mempunyai armada laut yang tangguh. Muawiyah bin Abi Sufyan, yang menguasai wilayah Syria, Palestina, dan Lebanon, membangun armada itu.18 Sekitar 1.700 kapal dipakai untuk mengembangkan wilayah ke pulaupulau di Laut Tengah. Sedangkan, siprus dan pulau Rodhes di gempur. Konstantinopel pun sempat dikepung. Wilayah-wilayah yang berhasil ditaklukkan antara lain Armenia, Kaukaz (Caucasus), Khurasan, Kirman (sebuah kota di timur Iran), Sijistan (sebuahkawasan kono di antara Iran dan Afganistan), Afrika (Tunis), dan Cyprus.

16

Abu A‟la Maududi, Khilafah dan Kerajaan, Mizan, h. 121-122

17

Hamdani Anwar, Masa Khulafaur Rosyidin, Ensiklopedi Tematis 2, (Jakarta: PT Ichtiar

Baru Van Hoeve, 2002), h.44-45 18

2010), h. 8

Majdi Fathi Sayyid, Mari Mengenal Khulafaur Rasyidin (Jakarta: Gema Insanai Press,

Selain itu, prestasihnya yang diraih selama Utsman bin Affan menjadi khalifah adalah sebagai berikut : a. Menaklukkan Syria, kemudian mengangkat Mu‟awiyah sebagai gubernurnya. b. Menaklukkan Afrika Utara, lalu mengangkat Amr bin Ash sebagai gubernur di sana. c. Menaklukkan daerah Arjan dan Persia. d. Menaklukkan Khurasan dan Nashabur di Iran. e. Memperluas Masjid Nabawi (Madinah) dan Masjidil Haram (Makkah). f. Membukukan dan meresmikan mushaf yang disebut mushaf Utsmani, yaitu kitab suci al-Qur‟an yang di pakai oleh seluruh umat Islam di dunia saat ini. Utsman bin Affan membuat lima salinan dari al-Qur‟an ini, lantas menyebarkannya ke berbagai wilayah Islam. g. Setiap Jum‟at, Utsman bin Affan memerdekakan seorang budak (bila ada). Secara umum, para pencatat sejarah membagi masa pemerintahan Utsman bin Affan menjadi dua priode, yaitu periode kemajuan (periode I) dan periode kemunduran (periode II) sampai ia terbunuh.19 D.

Peran Utsman bin Affan Dalam Berbagai Aspek Kehidupan Beberapa peran Utsman bin Affan dalam berbagai aspek kehidupan,

diantaranya sebagai berikut: 1. Bidang Perekonomian Dari segi ekonomi, yaitu tentang pelaksanaan baitul maal, Ustman hanya melanjutkan pelaksanaan yang telah dilakukan pada masa sebelumnya, yaitu Abu Bakar dan Umar. Namun, pada masa Utsman, Ia dianggap telah melakukan korupsi karena terlalu banyak mengambil uang dari baitul maal untuk diberikan 19

Istianah Abu Bakar, Sejarah Peradaban Islam, UIN Malang Press: 2008, h. 37

kepada kerabat-kerabatnya. Padahal, tujuan dari pemberian uang tersebut karena Utsman ingin menjaga tali silaturahim. Selain itu, disamping dari segi baitul maal, Utsman juga meningkatkan pertanian.Ia memerintahkan untuk menggunakan lahan-lahan yang tak terpakai sebagai lahan pertanian.20 Dari segi pajak, Utsman sama seperti dari segi baitul maal, melanjutkan perpajakan yang telah ada pada masa Umar. Namun sayangnya, pada masa Utsman pemberlakuan pajak tidak berjalan baik sebagaimana ketika masa Umar. Pada masa Utsman, demi memperlancar ekonomi dalam hal perdagangan, ia banyak melakukan perbaikan fasilitas, seperti perbaikan jalan-jalan dan sebagainya.21 2. Sosial Budaya dan Pendidikan Dari dimensi sosial budaya, ilmu pengetahuan berkembang dengan baik. Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan erat kaitannya dengan perluasan wilayah Islam. Dengan adanya perluasan wilayah, maka banyak para sahabat yang mendatangi wilayah tersebut dengan tujuan mengajarkan agama Islam. Selain itu, adanya pertukaran pemikiran antara penduduk asli dengan para sahabat juga menjadikan ilmu pengetahuan berkembang dengan baik. Utsman juga membangun mahkamah peradilan. Hal ini merupakan sebuah terobosan, karena sebelumnya pe...


Similar Free PDFs